“Kamu terlalu baik, Aluna. Sudah terlalu lama, tidak ada yang mengucapkan. Bahkan aku saja lupa, jika hari ini ulang tahunku,” tutur Zolan. Setelah Aluna menghilang dari pandangannya. Melihat pergelangan tangannya, senyum tipis tercetak di wajah. Menggeleng, “apa aku akan memakai gelang ini selamanya? Maafkan aku Aluna, tidak bisa berjanji gelang ini akan berada di tanganku selamanya. ” Lima menit sudah, Zolan berada di depan kampus Aluna, ia belum juga beranjak. Bunyi dering telepon menyadarkan Zolan, “Hallo!” tutur Zolan. “Hallo, Pak! Mohon maaf, mau mengingatkan bapak ada rapat jam sembilan,” ucap suara dari seberang. “Baik, terimakasih!” tutur Zolan tegas, langsung mematikan telepon. Zolan menyalakan mesin mobil, dengan lambat, ia mulai menjalankan. "Mengapa kamu selalu melakukan sesuatu yang buat aku teringat dengannya." Bayangan Sindy kembali menemani perjalanan, saat ia mengendara. Zolan membuka pintu kamar. “Selamat ulang tahun, sa
Read more