“Tuan.. tolong pertimbangkan kembali keputusan anda, saya.. saya tidak ingin di asingkan.” Anggela menahan kaki Arjuna, perempuan itu mengemis di bawah kaki tuannya yang sama sekali tidak tertarik mendengarkannya, “Tuan.. tolong.. demi saya, demi semua malam yang sudah kita bagi.. tolong pertimbangkan kembali keputusan anda.” Arjuna menghentikan langkah, dengan wajah datar lelaki itu menunduk mencengkram dagu Anggela dengan kasar. “Malam-malam yang pernah kita bagi?” Arjuna tersenyum miring, “Sayang sekali Anggela, saya sama sekali tidak memiliki ingatan tentang itu.” “Anda menikmatinya.” Sela Anggela cepat, “Anda sendiri yang mengatakannya, saya.. saya adalah koleksi ke sayangan anda selama beberapa bulan ini.” “Kamu sepertinya salah sangka.” Arjuna mengusap jarinya, seolah ia baru saja menyentuh sesuatu yang kotor sebelumnya, “Enggak pernah sekalipun saya menikmati malam bersama kamu, jadi jangan terlalu tinggi hati.” “Tu..tuan… tuan..” Angg
Read more