Alisha memperhatikan sekelilingnya, para pelayan sibuk menurunkan barang bawaan sedangkan para nona sibuk terkikik membicarakan sesuatu yag tidak ia mengerti.“Ini nona,” Alisha terkejut begitu seorang pelayan menyodorkan topi lebar untuknya, “Cuacanya berangin, rambut nona bisa berantakan nanti.”Sejujurnya, Alisha tidak mempermasalahkan hal tersebut, tapi karena rasanya tidak sopan menolak kebaikan orang lain mau tidak mau Alisha menerima dan mengenakannya di kepala.“Al, kamu mau berdiri di sana sampai kapan?” Perempuan dengan mata besar melambaikan tangan dari kejauhan, “Kemari, bergabung bersama kami.”Alisha lebih dulu menghela napas, menyiapkan diri untuk pertempuran yang bisa kapan saja terjadi.“Alisha!” Teriak salah satu nona sekali lagi, sepertinya mereka mulai kesal karena perempuan itu tidak juga kunjung mendekat. “Astaga, apa sih yang kamu pikirkan. Bukannya langsung ke
Read more