Semua Bab MY Enemy MY Husband: Bab 31 - Bab 40
104 Bab
CINTA BENCI
Wanita ini dengan santai nya duduk disebelah Tristan. Tristan pun tidak melarang atau menolaknya.Seperti Ada api terbakar di relung hati Raline,sekali lagi ingin ia jadikan sate wanita yang bernama Jessica ini."Hai,aku belum berkenalan secara resmi denganmu" Ucap Jessica sembari menyodorkan Tangan kanannya untuk bersalaman dengan Raline yang duduk di depannya."Jessica wailey" Jawabnya dengan logat agak kebule-bule an.Raline mendengar cara berbicara wanita ini tersenyum sinis. Selama 4 tahun dia tinggal di Amerika,ia tidak pernah bertemu dengan bule dengan gaya kebule-bulean seperti ini.Raline membalas dengan senyum kecut,sembari terus mengutak atik ponselnya untuk mengalihkan pandangannya.Tristan tampak memperhatikan gerak gerik Raline yang terlihat tidak nyaman. ia sudahi aksi bisunya,kemudian ia beranjak untuk duduk disebelah istrinya itu. Jessica melihat pergerakan Tristan yang berubah Haluan duduk didepannya nya sekarang. Seperti a
Baca selengkapnya
MERENUNG
Lala tampak sudah menunggu di depan Villa mewah nya yang berada tidak jauh dari hotel dan resort milik keluarga nya.Ia menunggu dengan cemas, setelah setengah jam lalu Raline menghubungi nya dengan terisak-isak.Dilihatnya Jam yang ada di pergelangan tangannya, Jam merk mewah itu sudah menunjukkan pukul 6 sore.Mobil sport mewah, memasuki halaman luas Villa dua lantai ini.Villa yang tepat berada diatas Bukit yang ada lautan di bawahnya ini terlihat sangat asri dengan berbagai tanaman yang tumbuh disekelilingnya. Orang tua Lala adalah pemilik Villa bergaya Khas Bali ini. Raline yang sudah beberapa kali ke Bali sering menginap di Villa yang baru saja di renovasi satu tahun lalu ini.Mobil sport  merah ini berhenti tepat di depan pintu masuk Villa,dimana Lala sudah menunggu.Roy turun lalu membukakan pintu untuk Raline."Line" Lala langsung memeluk sahabatnya ini."Roy , Thank u" Ucap Lala yang masih memeluk Raline.
Baca selengkapnya
AKU RINDU
Matahari mulai menyingsing..Wajah pulas wanita ini terganggu oleh suara deringan ponselnya yang sedaritadi terus saja berbunyi.Tangan Raline meraba diatas Nakas samping tempat tidurnya. Tanpa melihat siapa yang menghubunginya di pagi buta ini. Raline menjawab dengan suara enggan."Halo..." Ia sembari memejamkan matanya karena masih sangat mengantuk."Selamat pagi sayang?" Ucap suara lembut lelaki di telinga Raline.Ia mengenali suara ini,bahkan nafas lelaki ini saja ia hafal.Tubuhnya beranjak  dan muali duduk di ranjang ukuran besar ini.Ditatapnya Layar ponsel "MY ENEMY?" Gumam Raline sedikit menyesal.Suara lembut yang menyapa paginya berasal dari suaminya.Raline ingin menutup panggilan ini,tetapi hati kecilnya tidak mengizinkan untuk memencet tombol merah dilayar ponsel ini. alasan satu-satunya hanyalah ia merasakan ada yang aneh saat didapati ranjang yang ia tiduri tidak terdapat tubuh atletis suaminya.
Baca selengkapnya
SENYUM RALINE
"Tristan!" Celetuk Raline kemudian beranjak dari kursi penumpang yang baru saja akan ia duduki."Kenapa kamu disini?" Ucap Raline dengan sinis.Tristan menarik Tangan Raline, untuk kembali duduk di sampingnya."Sebentar lagi akan lepas landas" Ucap Tristan sembari memasangkan sabuk pengaman di tubuh Raline. Setelah itu ia memasang sabuk pengaman untuk dirinya sendiri."KENAPA KA-MU DISINI?!" Tanya Raline seraya menekan suaranya."Kan mau pulang ke jakarta" Jawab Tristan dengan santai."Ya,kenapa bisa waktu dan penerbangan kita sama,duduk bersebelahan lagi?" tanya Raline terlihat curiga."Mungkin memang kita sudah ditakdirkan bersama,alias jodoh" Jawab Tristan dengan bercanda. kemudian ia tersenyum simpul,sembari memberikan selimut di tubuh bagian bawah istrinya ini.Raline merasa curiga ,ia tidak percaya ini suatu kebetulan. ingin di aktifkannya ponselnya untuk menghubungi Lala ,tetapi karena dalam mode pesawat ia terpaksa mena
Baca selengkapnya
ISTRI CANTIK KU
KRING.....Suara Alarm berbunyi..Raline sengaja menyetel Alarm agar ia bisa bangun lebih cepat.Mata Raline terbuka..Pandangan sayup-sayup nya menatap langit-langit kamar ini. Masih terasa enggan ia beranjak dari kasur empuknya ini.Tatapannya beralih ke lelaki sebelahnya, ditatapnya Tristan masih tertidur pulas bak bayi yang masih polos. Wajar saja ini masih pukul 05.30 pagi. Terlalu Pagi bagi Tristan untuk bangun, apalagi semalam dia baru kembali dari Bali.Raline menghela nafas perlahan,ia menyiapkan ancang-ancang untuk segera beranjak dan bersiap.Baginya yang penggila kerja,libur hampir seminggu merupakan masalah besar. Ditambah beberapa dokumen Belum sempat ia tandatangani dan periksa, karena urusan pribadinya yang banyak menyita tenaga,waktu,dan juga pikirannya.Kakinya melangkah menuju ke kamar mandi..CEKREKKKK.Suara pintu terbuka..Raline menutup kembali pintu kamar mandi ini,takut kalau suamin
Baca selengkapnya
PASANGAN SEMPURNA
"Tentu saja Bapak Tristan, saya juga banyak mendengar tentang ketampanan anda. Dan saya rasa tidak ada pasangan yang lebih sempurna daripada kalian berdua" Puji Lelaki ini.Tristan merespon ucapan lelaki ini dengan senyuman simpulnya.Walaupun sekarang ia sedang sibuk menahan tangan Istrinya ini yang terus saja menggeliat ingin segera dilepaskan.Rapat berlangsung...Suasana ruang Rapat menjadi lebih dingin. Tidak seperti penyambutan tadi, dimana sekarang Pimpinan perusahaan DM Coorporation dan TC Coorporation sedang membahas perjanjian akuisisi antar kedua perusahaan. Waktu sudah berjalan satu jam lebih..Kesepakatan Akuisisi akhirnya selesai. Raline dengan senyum Ramahnya menyalami satu persatu direksi di ruangan Rapat ini. Perusahaan ini sekarang sudah menjadi bagian dari DM Coorporation.Setelah Rapat, Raline mengambil ponsel yang ada di dalam Tas mewah nya ini. Dicarinya Kontak atas nama Anita, sekretaris nya.Ia mem
Baca selengkapnya
MAU BERKENCAN DENGANKU?
Tristan masih memeluk Raline dengan erat. ia tampak bahagia mendengar bahwa istrinya ini tidak akan marah lagi."Tristan lepaskan" Ucap Raline lembut.Mata nya beradu pandang dengan suaminya ini. dipandanginya wajah cerah suaminya yang tadi masih terlihat nanar.Tangan Tristan masih melingkar erat di pinggang ramping Raline.Wajahnya semakin mendekat..Hidung mancung kedua pasangan suami istri ini beradu..Tristan memperhatikan setiap lekuk bibir lembut Raline,ingin Rasanya ia cumbui sekarang. Perasaanya tidak tertahankan,ia sekarang ingin mencumbui istrinya sekarang.Tiba..tiba..Jari telunjuk Raline menyentuh Bibir Suaminya ini."Aku memaafkan mu,tetapi belum tentu aku menerimamu" Gumam Raline yang terlihat salah tingkah.Tangan Raline melepaskan rengkuhan Tristan,ia mengambil kembali bunga yang belum selesai ia rangkai. kemudian satu persatu ia masukan ke dalam vas bunga yang tinggi ini.Ral
Baca selengkapnya
KENCAN PERTAMA
"Kencan?" Gumam Raline dalam Hati. Raline belum pernah berkencan sama sekali merasa gugup mendengar ajakan suaminya ini. Ia tidak mengerti kencan seperti apa yang ingin Tristan lakukan bersama nya. Selama ini ia hanya menonton Drama, dan mengetahui kalau kencan itu pergi ke tempat yang romantis hingga melakukan hal-hal yang romantis. Tentu saja Jantungnya berdetak kencang, walaupun lebih dari sekedar kencan yang sudah ia lakukan dengan Tristan. Tetapi masih saja ia merasa Gugup. "Oke" Gumamnya pelan. Wajah Raline merona.. Ia tidak bisa menolak ajakan Tristan karena ia juga ingin merasakan bagaimana rasanya kencan bersama kekasihnya. "Apa ? Kekasih?" Gumam Raline dalam hati. Raline terus saja bergelut di dalam pikirannya. Tristan tersenyum simpul, kemudian ia ciumi punggung telapak tangan istrinya ini. Tristan kembali berkonsentrasi untuk mengemudikan Mobil Hitamnya. hati nya sedang senang sekarang, ia sudah sangat Lama
Baca selengkapnya
SURAT CINTA
Tristan menarik tangan Raline.. Ia ingin menjelaskan apa yang terjadi beberapa Tahun lalu. dan ia tidak ingin Raline salah paham lagi terhadap Dirinya. Diajaknya Raline untuk kembal ke tempat dimana Raline pernah melihatnya bersama Kanaya. Langkahnya perlahan masuk ke dalam Rumah wisata ini. "Waktu itu kalau tidak salah, aku Tristan handoko bertemu dengan Kanaya tidak sengaja di tempat ini" Ucapnya membuka cerita "lalu, Kanaya yang berjalan sendiri memintaku untuk menemaninya masuk ke ruangan ini" Lanjut Tristan. "Ya, aku temani. Kanaya adalah teman masa kecil sekaligus tetangga ku sejak dulu" Ucap Tristan. Raline tampak tidak percaya,tetapi juga tidak mau membantah. "Raline, aku tidak pernah berpacaran sebelumnya dan satu-satunya wanita yang aku cintai cuma kamu" Ucap Tristan Tegas. Raline masih tampak ragu dengan penjelasan Tristan. Tetapi,dia juga mengakui bahwa raut wajah suaminya ini tampak bersungguh-sungg
Baca selengkapnya
MILIKKU SEUTUHNYA
Pelukan Raline semakin erat..Ia merasakan cinta teramat sangat kepada suaminya ini.Perlahan dilepaskannya pelukannya, ditatapnya wajah Lelaki yang sudah menjadi suaminya ini. Kali ini dia yang berinsiatif mengecup bibir Suaminya terlebih dahulu.Tristan tertegun..Matanya terbuka Lebar, saat Bibir lembut istrinya ini mencium bibirnya terlebih dahulu.Tristan menutup Matanya...Ia membalas ciuman istrinya ini..Diciuminya setiap sisi bibir Raline ini, tidak ia biarkan terlepas olehnya.Raline membalas penuh Gairah ciuman hangat suaminya ini. Sekarang ia benar-benar ingin menjadi istri seutuhnya dari lelaki yang sedang melumat bibir Ranumnya ini.Desahan berat terdengar dari Raline.."Ahhhhh..."Desah Raline saat Tristan menjalari bibirnya di permukaan tekuk Lehernya.Kali ini pergerakan Tristan jauh lebih agresif dari sebelumnya.Tubuh Raline menggeliat, ia merasakan geli di sekujur Tubuhnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status