Raline sejak SMA sudah menyukai Tristan,tetapi Tristan tidak pernah memandang dirinya, Raline bahkan sudah mengutarakan isi hatinya kepada Tristan yang berakhir dengan Penolakkan. 7 tahun berlalu mereka bertemu kembali dan di takdir kan menjadi seorang pasang suami istri. Raline yang sudah tidak mencintai Tristan lagi bahkan dirinya yang sekarang sangat membenci Tristan. Lalu mampukah Tristan menghapuskan rasa benci Raline pada dirinya?.
View MoreRaline sudah menyatakan cinta nya kepada Tristan kemarin. Dengan menahan malu raline memberanikan diri untuk memberikan surat cinta yang ditulisnya sendiri lebih dari dua tahun yang lalu, saat dirinya masih duduk dikelas satu SMA kepada lelaki pujaannya.
Tetapi, apa yang diharapkannya musnah seketika..
********
Mengingat kejadian kemarin, membuat Raline malu. Lala sahabat Raline, melihat perubahan sikap Raline yang biasanya ceria tiba-tiba tertunduk lesu dan hanya diam.
"Kamu akan mendapatkan yang lebih baik" ujar Lala
Helaan nafas Raline terdengar berat dan sesak, seketika air matanya menetes membasahi pipinya.
Tangisan Raline semakin menjadi saat dia menceritakan kepada Lala bahwa surat yang ia berikan kepada Tristan dibuang begitu saja oleh lelaki yang sangat ia cintai itu.
Lala yang tidak tahan dengan kesedihan sahabat nya berusaha menghibur Raline. Lala juga mencoba untuk menghindari Raline bertemu tristan yang berada di satu kelas yang sama dengan mereka.
Tristan yang tanpa dosa, terlihat acuh kepada Raline yang terus saja menatapnya sejak tadi, yang dipedulikan oleh Tristan hanyalah Kanaya. Gadis yang sudah akrab dengannya sejak masih berada di sekolah dasar.
Wajah Raline terlihat masam dan sayup, ia hanya tertunduk lesu dan tidak menggubris penghiburan yang diberikan oleh Lala sedari tadi.
Raline yang masih terlihat sedih karena kejadian kemarin duduk diam di taman sekolah. Lala yang melihat Raline hanya bisa menatapnya dari kejauhan dan ikut bersedih dengan apa yang terjadi kepada sahabatnya tersebut.
Sejak pertama masuk ke sekolah ini Raline sudah menyukai Tristan saat pertemuan pertama mereka di Depan Aula sekolah dan sewaktu pertama kali melihat Tristan bermain di lapangan basket. Raline yang tidak menyukai olahraga, merubah kebiasaanya demi Tristan dan sering mendatangi lapangan basket hanya untuk memberi semangat untuk lelaki pujaannya. Walaupun, Raline tahu Tristan hanya menatap Kanaya. Dirinya tidak pernah mempermasalahkan tentang itu, karena mengagumi dari jauh sudah membuat Raline bahagia.
Tetapi, setelah mereka naik ke kelas tiga dan berada di satu kelas yang sama dengan Tristan, dirinya tidak mampu hanya menahan perasaannya dalam hati.
Di lapangan basket beberapa hari lalu..
"Tristan, ini buat kamu" dengan gugup Raline memberikan surat dengan amplop merah muda. surat itu sudah ia tulis dua tahun lalu dan selalu disimpannya di bagian Novel yang selalu ia baca.
Wajah dingin Tristan terlihat jelas, ia hanya meninggalkan Raline tanpa kata setelah Raline memberikan Surat itu. Mata bulat Raline tiba-tiba langsung meneteskan air mata, saat surat yang ia berikan di buang begitu saja di kotak sampah yang berada di lapangan.
***************
Hari ini adalah hari terakhir sebelum ujian nasional, para guru mengadakan rapat untuk menyiapkan dengan maksimal ujian siswa kelas tiga. tampak beberapa guru bolak balik ruang rapat untuk mengambil dokumen. Sedangkan, beberapa murid kelas satu dan dua sibuk menata beberapa bangku dan meja yang ada di ruangan yang akan dilaksanakan ujian Nasional.
Raline tampak sudah tidak terlalu memikirkan penolakkan Tristan dua minggu lalu. Ia hanya sibuk mempersiapkan ujian bersama Lala sahabat baiknya beberapa hari ini.
Raline hari ini datang ke sekolah untuk membaca buku di perpusatakaan.
Padahal murid kelas tiga diberikan libur selama seminggu sebelum ujian nasional diadakan. Raline sendiri ingin memberikan hasil terbaik untuk Ayah yang sangat ia sayangi.
Satu persatu buku yang tersusun apda rak kayu ini dipilihnya sebagai bahan belajar nya untuk hari ini.
Tetapi, hatinya mulai kembali terkoyak saat melihat Tristan belajar bersama Kanaya di tempat duduk paling sudut di perpustakaan ini. Tanpa ia sadari air matanya mengalir membasahi pipi nya.
*
keesokan hari..
Semua murid terlihat serius mengisi lembar jawaban..
*********
PENGUMUMAN KELULUSAN...
Hari ini pengumuman kelulusan di umum kan, setelah satu bulan menunggu para siswa akhirnya mengetahui hasil belajar mereka selama ini dan hasilnya sangat memuaskan semua siswa dinyatakan lulus seratus persen.
Tristan yang selalu mendapat peringkat pertama di sekolah kembali bisa mengukir prestasi dengan mendapatkan nilai terbaik dalam ujian nasional kali ini. Sedangkan, Raline yang juga merupakan salah satu murid terbaik mendapatkan peringkat kedua dalam ujian kali ini.
"Selamat ya, line" ucap beberapa teman sekolahnya.
Lala yang sedang bersama juga memberikan ucapan selamat untuk sahabat baiknya ini.
Wajah Raline tidak lagi terlihat murung. dirinya sudah mengikhlaskan Tristan walaupun, ia masih mencintainya di dalam hati.
"Raline, ayo kita foto" tarik Lala yang akan berfoto bersama tema-teman satu angkatan mereka.
CEKLEKK !
Senyum merekah indah tersimpul di bibir mereka.
Hi, Terimakasih untuk para pembaca My Enemy My Husband,yang sudah mengikuti kisah cinta manis antara Raline dan juga Tristan. Terimakasih juga atas Support nya dengan memberikan bintang dan juga memberikan Review yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan novel pertama saya di GoodNovel.Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi dan membuat kalian menghargai akan keberadaan orang-orang terkasih yang selalu berada bersama kalian, selalu mencintai, dan memberikan yang terbaik untuk kalian.Jangan lupa katakan cinta untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman kalian.Jika ada pertanyaan, atau hal lain, kalian bisa kirim melalui komentar.Stay terus untuk menunggu novel kedua saya di GoodNovel ^_^Thank you so much,...Nellamuni
Ballroom Hotel, Pukul 11.00.Baru saja prosesi ijab qabul dilaksanakan, Lala dan juga suami nya Roy tengah mengambil gambar dengan buku nikah yang ada di tangan mereka. Mereka saling merangkul dan memeluk dengan mesra hingga membuat Raline terus tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu akhirnya di persatukan dalam ikatan pernikahan.Tristan yang berada disamping sang istri,terus menemani dan menggenggam tangan Raline, yang sudah sibuk sejak tadi pagi hingga menjelang siang ini mengurusi setiap persiapan,karena ia tidak mau pernikahan sahabatnya terjadi satu saja kesalahan."Sayang,duduk dulu" Ucap Tristan yang terus menemani Raline berdiri.Mereka lalu duduk di kursi tamu, Tristan dengan cepat berjongkok dan melepaskan sepatu Raline dengan tinggi 3 cm ini."Sudah aku katakan, jangan pakai High heels. lihat kaki kamu jadi bengkak" Gerutu Tristan."Cuma 3 cm sayang" Jawab Raline"Ya tapi kamu yang susah" Gerutu Tristan sembari mem
Di dalam kamar Apartemen, Pukul 20.30.Raline yang sedang bersender di kasur, sedang memegangi ponselnya. Ia sedang merekam video saat Tristan yang tengah memijat telapak kaki nya.“Tristan Handoko, menurut anda siapa wanita paling cantik di dunia?” Tanya Raline dengan terus memegangi ponsel merah nya ini.Tristan terkekeh, ia ambil minyak zaitun di dalam botol yang terletak diatas nakas lalu ia tuangkan di tangannya. Kemudian ia pijatkan dengan lembut di telapak kaki sang istri.“Ehmm,nama nya Raline Putri Darmawan” Jawab Tristan.Raline mencicit senang, ia lalu mendekatkan ponselnya ke wajah sang suami, lalu ia perlihatkan Tristan yang tampak menggemaskan dengan piyama pasangan yang ia beli tadi sore bersama dengan Lala.Raline lalu membalik ponselnya,lalu ia rekam dirinya sendiri.“Ini dia Raline Putri Darmawan” Ucapnya sembari tersenyum malu.Ia rekam kembali suaminya yang sedang memijat
Di dalam Butik Gaun Pengantin,Pukul 13.30. Raline sudah tampak bosan duduk di sofa hitam,tepat di depan ruang ganti calon mempelai perempuan. Ia tidak henti nya menguap, menunggu Lala yang sejak tadi terlalu banyak protes mengenai gaun nya yang kekecilan. Tidak berapa lama,Lala keluar kembali dengan gaun putih yang sudah diperbaiki. Gaun putih berlengan panjang, dengan Garis leher yang memperlihatkan pundak nya. Sahabatnya itu yang sudah cantik, Semakin mempesona dengan gaun pernikahan dengan bahan terbaik yang ditaburi batu swarovski yang sudah di rancang sejak dari empat bulan lalu ini. Dengan mengacungkan ponsel nya,Raline memeperlihatkan Kecantikan Lala melalui panggilan video ini untuk Roy yang sekarang sedang berada di Amerika. Calon suami Lala itu, sedang melakukan perjalanan bisnis sekaligus akan menjemput Nenek nya untuk menghadiri pesta pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi. "Cantik sekali,pengantin ku" Gumam Roy.
"Raline aku akan membunuh mu !!"Pekik Kanaya.Nafas Raline terasa sesak, hampir saja wanita itu mencengkeram lehernya. Beruntung sang suami, bersama dengan Pengawal pribadi mereka terus menjaganya.Teriakan Kanaya tidak terkendali, entah apa yang membuat ia berpikir kalau semua ini adalah salah Raline. Hingga kedua petugas polisi wanita itu,harus mengamankan Kanaya kembali ke dalam mobil."Kamu tidak apa-apa,sayang?"Tanya Tristan.Raline mengangguk,ia hanya terkejut dengan serangan mendadak dari Kanaya.Tidak lama kemudian Tante Debby dan Om Reinald keluar dari rumah ini. Tante Debby langsung memeluk Raline,sedangkan Om Reinald mendekati Tristan untuk mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Tristan menjelaskan semuanya kepada Paman dan Tante nya ini, lalu ia meminta tolong agar Raline segera di bawah ke rumah lama mereka yang tepat berada di sebelah. karena Tristan akan mengurusi Kanaya terlebih dahulu.***Di dalam Rumah Kanaya..
Lala baru saja masuk ke ruang kerja Presiden perusahaan ini, Raline Putri Darmawan. Ia dengan senyuman khas nya mengajak Sahabat tercinta nya ini untuk segera memeriksakan kandungan nya siang hari ini.Raline yang masih memeriksa beberapa dokumen, langsung menghentikan pekerjaannya.Ia melangkahkan kaki untuk mengambil Blazer panjangnya yang tergantung di pengait pakaian yang ada di ruangan ini, lalu ia kenakan ditubuhnya."Ayo" Ucap Lala,langsung merangkul tangan sahabatnya ini.Mereka berjalan menyusuri lantai 30 ini hingga berpapasan dengan Tristan yang sepertinya baru saja akan menuju ke ruang kerja Raline. Untuk kali ini Tristan akan lebih keras kepala, ia akan ikut untuk memeriksakan kandungan istrinya."La,biar aku saja" Ucap Tristan, lalu ia gantikan Lala menggenggam tangan Istrinya.Raline menatap Lala dengan tajam, dengan bahasa rahasia yang hanya diketahui oleh kedua sahabat ini mengisyaratkan bahwa Raline akan memarahinya nanti.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments