Library
Maghanap
Lahat ng Kabanata ng Sang Dewa Perang: Kabanata 2361
- Kabanata 2370
2419 Kabanata
Bab 2361
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Pada saat itu, Thomas bertepuk tangan dengan keras. Seorang pria keluar dari kerumunan. Orang ini tidak lain adalah Aldrich!Sisik Naga langsung mengenalinya."Kau? "Beraninya kau masih berdiri di depanku?"Ketika Sisik Naga melihat bajingan yang sudah mengkhianatinya, dia langsung murka. Dia mengayunkan lengannya dan sebilah pedang langsung terbang ke arah leher Aldrich.Sepertinya dia akan membunuh Aldrich di tempat.Sayangnya, Thomas tidak memberinya kesempatan.Sementara bilahnya bergerak di udara, Thomas dengan santai melemparkan sebuah batu. Batu itu mengenai bilahnya dengan tepat dan membuat bilahnya jatuh ke lantai.Apakah dia ingin membunuh Aldrich? Mustahil.Aldrich segera bersembunyi di belakang Thomas. Dia tersenyum cerah dan dengan nada sinis berkata kepada Sisik Naga,"Kenapa kau begitu pemarah? Kau baru saja melemparkan pisau karena kau tidak puas. Apa kau sedang mencoba membunuhku?”“Kau mengambil uangku dan mengkhianatiku. Bukankah aku harus membunuhmu?” bala
Magbasa pa
Bab 2362
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Thomas tahu bahwa beberapa orang akan terkena racun karena memakan Peooni Berawan, jadi dia menyiapkan penawarnya terlebih dahulu. Dengan cara ini, dia bisa menenangkan orang saat dia berurusan dengan Sisik Naga. Kali ini, Sisik Naga benar-benar hancur dan reputasinya di Kota Celandine benar-benar hancur.Namun, apakah semuanya akan berakhir seperti itu?Tentu saja tidak.Thomas menyiapkan satu hal lain untuk Sisik Naga. Sebuah pengaturan takdir."Komandan, kami sudah membagikan semua obat penawarnya," kata Pisces sambil berjalan mendekat."Oke." Thomas mengangguk.Pisces sedikit khawatir ketika dia bertanya, “Komandan, apa pengaturanmu ini akan berhasil? Kita sudah melihat bagaimana Sisik Naga bergerak sebelumnya. Tidak mudah berurusan dengannya. Aku khawatir… sesuatu akan terjadi.”Jika Thomas mengurusi Sisin Naga sendirian, maka tidak ada yang salah.Namun, saat ini, Cakar Naga yang ingin berurusan dengan Sisik Naga, bukannya Thomas. Cakar Naga itu terluka! Ada beberap
Magbasa pa
Bab 2363
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Cakar Naga cukup percaya diri saat mengatakan kalimatnya. Dia tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri, tetapi dia memiliki keyakinan yang kuat. Dia tidak bisa kalah dan dia harus membalaskan dendam Heron hari ini.Dia perlahan melepaskan perbannya untuk memperlihatkan dua tangan yang sepertinya sama sekali tidak terluka. Sisik Naga tertegun. "Apakah tanganmu sudah... pulih?"“Thomas mengobati tanganku. Saat aku mengkonsumsi obat dengan khasiat khusus, aku punya waktu lima menit untuk bergerak bebas. Setelah lima menit, efeknya akan hilang,” kata Cakar Naga tanpa menyembunyikan apa pun."Jadi, aku harus mengurusimu dalam waktu lima menit."Cakar Naga sudah minum obatnya dan satu menit hampir berlalu.Karena itu, dia hanya punya empat menit tersisa untuk bertarung.Empat menit?Terlalu sulit untuk mengalahkan Sisik Naga dalam waktu sesingkat itu.Sisik Naga terkekeh.Dia mengangkat tangannya. Ada pisau di kedua tangannya. “Apa kau tidak terlalu percaya diri dengan s
Magbasa pa
Bab 2364
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Apa yang coba dilakukan Cakar Naga? Anak panah itu sangat berat. Bahkan jika dia bisa menggunakan tangannya, dia seharusnya tidak menyiksanya seperti itu.Jika dia melanjutkan ini, begitu khasiat obatnya memudar, dia, tidak hanya akan kehilangan kemampuan untuk menggunakan anak panahnya, tetapi tangannya juga akan berada dalam kondisi yang lebih buruk. Dia mungkin tidak bisa makan atau bahkan memakai pakaiannya.Apa dia rela menjadi cacat total demi untuk balas dendam?Dia membayar harga yang sangat mahal. Sisik Naga menyeka darah dari wajahnya dan dengan nada sinis, dia berkata, “Cakar Naga, jangan berpikir sedetik pun bahwa aku tidak bisa menanganimu sekarang karena kau sudah menambah berat anak panahmu. Aku bahkan belum menggunakan 50% kemampuanku—”Di tengah kalimatnya, dia melihat anak panah terbang ke arah dadanya dengan sangat cepat!Anak panah itu sangat berat, tetapi dia bisa bergerak sangat cepat. Cakar Naga sudah menggunakan seluruh kekuatannya. Dia juga tidak memberi
Magbasa pa
Bab 2365
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Itu merupakan senjata rahasia Sisik Naga, sebuah kabut yang sangat ajaib. Mereka yang menghirupnya akan berhalusinasi. Pria tanpa sadar akan jatuh cinta pada wanita yang mereka lihat. Ada begitu banyak wanita cantik. Apa ada pria yang mampu menahan godaan?Hal yang paling menakutkan adalah kabutnya bisa membuat orang yang menghirupnya tersandung. Bahkan jika kau adalah orang suci, kabut itu bisa menggali kegelapan di dalam hatimu dan kau tidak akan bisa menahan diri.Sebelumnya, Sisik Naga menggunakan teknik yang sama untuk berurusan dengan pendeta Kristen peringkat atas. Dia adalah seorang pendeta suci yang mempraktikkan kultivasi diri dan memiliki standar moral yang tinggi. Akan tetapi, bahkan pendeta itu pun gagal menahan serangan kabut. Dia mau tak mau langsung jatuh cinta pada para wanita.Semua manusia memiliki keinginan.Begitu kabut memicu hasrat seseorang dan dia melihat begitu banyak wanita cantik, apa dia masih bisa mengendalikan diri?Setelah Sisik Naga melihat bagai
Magbasa pa
Bab 2366
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Saat Sisik Naga melihat anak panah di perutnya, dia sangat kesakitan sehingga dia tidak dapat berkata-kata. Sejak dia lahir, dia tidak pernah menderita luka parah seperti itu.Itu sangat menyakitkan.Kematian akan datang padanya, dan dia tahu bahwa dia tidak dapat melarikan diri.Namun demikian, sebelum dia meninggal, dia ingin menyeretnya bersamanya!Sisik Naga menggunakan seluruh kekuatannya untuk menebas leher Cakar Naga dengan pedangnya, tetapi Cakar Naga tidak memberinya kesempatan. Dia hanya mengangkat tangannya dan melemparkan anak panah kedua.Keduanya saling berhadapan, dan anak panah itu menempuh jarak pendek. Orang dapat membayangkan kecepatan, kekuatan, dan ketepatannya.Anak panah itu menembus kepala Sisik Naga tanpa ampun, dan dia langsung kehilangan nyawanya. Gedebuk! Dia jatuh ke tanah dan meninggal.Sayangnya, dia masih kalah dari Cakar Naga.Dalam pertarungan biasa, Sisik Naga dapat dengan mudah mengalahkan Cakar Naga dengan kemampuan rahasianya.Tapi Cakar N
Magbasa pa
Bab 2367
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Di Food and Medicine Hall, Thomas duduk di kursi, memegang pena tinta hitam, dan menulis tiga nama di atas kertas putih bersih. Mereka adalah Keberuntungan, Kepala Naga, dan Lord Vedastus. Ketiga orang ini adalah tiga rintangan terakhir yang ingin diatasi Thomas.Menilai dari situasi saat ini, Lord Vedastus sudah berantakan, dan Art Trading Corporation telah dihancurkan oleh orang-orang di Celandine City, jadi dia tidak dapat menimbulkan kegemparan. Selama dia tidak mengambil tindakan ekstrim, Thomas pada dasarnya tidak perlu mengkhawatirkannya. Sementara itu, Keberuntungan adalah dalang di balik segalanya. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Eric, sang bupati, Keberuntungan merupakan seseorang, tetapi juga sebuah organisasi, dan itu berarti Keberuntungan sendiri adalah organisasi satu orang. Organisasi itu telah ada selama lebih dari seribu tahun, dan mereka bahkan telah menanam orang-orangnya di puluhan kota di negara itu. Akan ada seseorang seperti Lord Vedastus d
Magbasa pa
Bab 2368
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
"Pisces, cari peta gurun industri."Pisces mengangguk. "Saya akan melakukannya sekarang."Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Pisces datang dengan membawa peta besar. Setelah dia melebarkannya, dia meletakkannya di atas meja. Itu adalah peta gurun industri yang ingin ditawar oleh Kepala Naga.Rahasia macam apa yang bisa disembunyikan di tanah ini sehingga Kepala Naga sangat menginginkannya?Beberapa dari mereka mempelajari peta, tetapi mereka tidak dapat menemukan apa pun untuk sementara waktu.Tanah itu benar-benar terpencil dan terpencil. Ditambah lagi, peralatan dan fasilitas di sekitarnya sangat buruk.Menggunakan tanah untuk perkebunan? Tidak, salinitasnya terlalu tinggi, jadi tidak ada yang bisa ditanam di sana.Membangun rumah di sana? Tidak ada fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, bank, atau bahkan alat pendukung kehidupan. Sebaliknya, ada banyak pabrik kimia, jadi membangun rumah di sana pasti akan menimbulkan kerugian.Saat ini, Thomas melihat sebuah tanda, [HX]
Magbasa pa
Bab 2369
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Dua hari berlalu dalam sekejap mata. Thomas datang ke pelelangan, dan Pisces mengikutinya.Seperti yang diharapkan, mereka bertemu dengan pria yang menyebabkan masalah bagi mereka, Kepala Naga!“Hei, Pak Mayo, kenapa kau ada di sini?” Kepala Naga tampak sangat terkejut, tetapi siapa pun akan tahu bahwa dia berpura-pura. Apakah agen-agennya tidak akan tahu bahwa Thomas akan bersaing dengannya untuk memperebutkan tanah?Jawaban Thomas juga cukup keras karena dia langsung membantah Kepala Naga."Aku akan berada di mana pun kau berada."Tidak peduli apa yang ingin dilakukan Kepala Naga, Thomas tidak akan membiarkannya mencapainya dengan sukses. Mengapa Thomas terdengar seperti orang jahat?Kepala Naga terkekeh dan hanya berkata, “Wow, aku harus ekstra hati-hati saat pergi ke kamar kecil agar aku tidak mencekikmu dengan bauku. Ha ha!"Dia tertawa sambil berjalan menjauh dari Thomas.Selain Kepala Naga, puluhan perusahaan besar telah menghadiri pelelangan, termasuk perusahaan asing y
Magbasa pa
Bab 2370
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Enam miliar adalah angka yang sangat besar. Apakah ada perusahaan yang mampu membelinya? Bahkan Art Trading Corporation, tiran Celandine City, hampir tidak mampu membelinya.Jumlah itu membuat wajah semua orang menjadi pucat karena terkejut.Itu membahayakan diri sendiri.Mereka tidak mengerti mengapa Thomas melakukan itu. Bagaimanapun, gurun industri ini tidak memiliki nilai pengembangan apa pun. Tanah itu tidak dapat digunakan untuk penanaman atau konstruksi bangunan. Jika dia membeli tanah itu, itu akan sia-sia.Apakah dia perlu mengeluarkan $6.000.000.000 untuk membelinya?Pembawa acara juga terkejut. "Pak Mayo, apa Anda yakin mau mengajukan penawaran sebesar $6.000.000.000 untuk tanah kosong industri?” dia bertanya dengan suara bergetar.Thomas tidak mundur ketakutan.Dia dengan pelan mengangguk. "Saya yakin."Fiuh!Pembawa acara menghela napas panjang sebelum dia mengangkat mikrofonnya dan berkata, “Enam miliar dolar dari Pak Mayo untuk tanah itu. Boleh saya tahu kalau a
Magbasa pa