All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 91 - Chapter 100
369 Chapters
Menemukan Keanehan
Fang yang menggendong tubuh Tabib Tangan Dewa karena pria sepuh itu masih belum bisa menggerakkan tubuhnya dengan leluasa tiba ke depan sebuah penginapan. Mereka memilih untuk menginap di sana, menghabiskan malam atau sekedar beristirahat.Keduanya disambut pemilik penginapan, Fang langsung memesan sebuah kamar untuk mereka berdua."Bibi, beri kami kamar yang paling besar di tempat ini. Masalah uang tidak perlu Anda pikirkan." Fang mengeluarkan kain hitam yang berisi sepuluh keping emas lalu memberikannya pada pemilik penginapan."Apakah ini cukup untuk semalam?" tanyanya memastikan.Pemilik penginapan mengambil setengahnya, lalu berkata "Ini sudah cukup." Mereka lalu diantarkan ke kamar yang dimaksud.Tidak lupa, Fang membua
Read more
Pencerahan
Fang menghentikan langkahnya ketika melihat salah satu pengemis yang ditemui sebelumnya mendapatkan beberapa roti kering dari warga yang melintas.Pada dasarnya, para pengemis memiliki ego yang tinggi dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka tidak akan mau berbagi antar sesama dan bahkan bisa saling berkelahi untuk memperebutkan makanan ataupun uang. Setidaknya, itu yang Fang ketahui tentang mereka.Akan tetapi, pengemis yang dilihatnya kali ini jauh berbeda. Dia memanggil pengemis lainnya dan membagikan roti kering yang didapatkan. Dari pengamatan Fang, dia bisa memastikan bahwa para pengemis itu mengenal satu sama lain. Hal ini membuatnya kembali berpikir keras."Berasal dari dunia persilatan, pendekar yang memiliki kemampuan cukup tinggi, saling mengenal satu sama lain, tampaknya benar-benar ada yang tidak ber
Read more
Undangan
Masa pemulihan Tabib Tangan Dewa menghabiskan waktu selama seminggu. Jurus Pukulan Kelabang Merah Kembar ternyata begitu kuat. Tak heran banyak pendekar yang tidak selamat setelah menerima pukulan tersebut. Tabib Tangan Dewa beruntung karena pengetahuannya pada pengobatan begitu tinggi membuatnya bisa mempertahankan nyawa. Tentu saja Fang juga berperan penting dengan kesembuhannya.Hari ini, pemilik penginapan tiba-tiba mengetuk pintu kamar Fang dan Tabib Tangan Dewa. Fang yang berada tidak jauh dari sana membukakannya. Lalu menanyakan alasan wanita paruh baya itu menemui mereka."Tuan muda, ada yang mencarimu di depan."Fang menaikkan alisnya, berpikir sosok yang ingin menemuinya. Tidak memiliki gambaran, Fang menanyakannya."Mereka prajurit Kekaisaran Yang, tuan muda."
Read more
Tiba di Istana
Langkah Fang dihentikan oleh prajurit ketika tiba di depan pintu gerbang istana. Prajurit berjumlah dua orang itu menanyakan tujuan kedatangannya ke sana.Fang mengeluarkan gulungan kertas yang diterima sebelumnya. Para prajurit yang awalnya bersikap tegas dan dingin berubah menjadi gemetaran dan memberikan hormat yang mendalam padanya. Kedua penjaga itu sudah mendengar bahwa kaisar Li mengundang seorang pendekar muda dan meminta tidak ada prajurit yang mempersulitnya."Silahkan ikuti hamba, tuan pendekar." Salah satu prajurit mengajak Fang memasuki halaman istana.Fang mematung, matanya membesar ketika pandangannya menyapu seluruh halaman yang luas serta bangunan megah yang berdiri tepat di depannya. Ini pertama kali dirinya menginjakkan kaki di tempat kelahirannya."Tidak kusangka istana semegah ini," ucapnya dalam hati ketika memandangi bangunan besar yang terbuat dari emas sepenuhnya itu. Di bagian depan, terdapat beberapa patung yang diukir dengan sa
Read more
Bertemu pangeran Li Jianchen
Pelayan yang memiliki wajah cantik dengan alis di sulam rapi dan bibir yang seksi serta penuh dengan riasan tebal memandang lekat muka Fang yang tengah memejamkan mata. Sang gadis begitu kagum karena ini kali pertama tamu istana yang tidak ingin menggunakan jasanya. Padahal, dialah pelayan yang paling cantik di tempat itu."Pemuda itu sangat menjaga kehormatan wanita. Siapapun gadis yang menjadi pasangannya, tentu akan sangat beruntung." gumamnya dalam hati.Di sisi lain, pelayan yang memiliki warna kulit sawo matang dan senyum manis dengan lesung pipi tergambar di wajahnya juga merasakan hal yang sama.Keduanya kemudian larut dalam pikirannya masing-masing sembari menunggu Fang menyelesaikan latihannya.Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, matahari telah bersinar tepat di tengah langit dan memancarkan terik yang membakar kulit siapa saja di bawahnya. Pintu ruangan Fang kembali diketuk, membuat sang pemuda membuka matanya perlahan."Saudara Fang
Read more
Saudara Angkat
Fang terdiam dalam waktu yang lama setelah mendengar penjelasan pangeran Li Jianchen yang mengatakan bahwa ruangan tempat mereka berada sekarang merupakan tempat khusus untuk mengabadikan pendiri serta kaisar terdahulu yang memimpin Kekaisaran Yang dari awal berdirinya. Pandangan Fang tertuju pada peti-peti yang berbaris rapi di tengah ruangan. Awalnya dia mengira itu hanyalah peti kosong atau tempat untuk menyimpan barang. Namun ternyata, peti-peti tersebut merupakan makam para kaisar terdahulu. "Pangeran Li, ku dengar ayahmu baru menjabat selama beberapa belas tahun? Bolehkah aku mengetahui siapa yang menjadi kaisar sebelum beliau?" Fang ingin mengetahui wajah ayahnya. Tanpa rasa curiga, pangeran Li Jianchen mengajak Fang untuk mendekati salah satu lukisan para pemimpin Kekaisaran Yang terdahulu. Keduanya berhenti tepat di depan lukisan seorang pria yang terlihat berusia empat puluh tahunan, berwajah tegas dan berwibawa meskipun hanya sebuah gambar.
Read more
Bertemu Kaisar Li
Fang memutuskan untuk kembali ke kamarnya setelah mendapatkan buku tentang kehidupan ayahnya. Namun, dia berasalan pada pangeran Li untuk bersiap-siap agar tidak terlambat saat kaisar Li memanggilnya.Dengan kecewa, pangeran Li Jianchen mempersilahkannya. Dia meninggalkan Fang tidak jauh dari ruangan makam para leluhur."Saudara Li, ku harap kau bisa mengajakku berkeliling lagi nanti." Fang melambaikan tangannya sementara pangeran Li mengangguk pelan.Pendekar muda itu kembali ke ruangannya dengan perasaan campur aduk. Senang karena bisa membaca buku yang berhubungan dengan ayahnya, juga sedih karena tidak lagi bisa bertatap muka secara langsung dengannya."Anda begitu tampan, ayah. Ku rasa ibu juga wanita yang cantik selagi hidup." Fang menatap lukisan sang ayah yang ad
Read more
Jati Diri dan Kekuatan (Arc 1 The End)
"Sebenarnya… hamba tidak mengetahuinya, Yang Mulia. Jika Anda berkenan untuk memberitahu, hamba akan dengan senang mendengarnya." Kaisar Li menghela napas panjang sebelum menjelaskan. "Ada tiga alasan… pertama, ini menyangkut permintaan putraku, pangeran Li Jianchen yang memintamu untuk menjadi pengawal pribadinya dan tinggal bersamanya di istana. "Kedua, kita sama-sama tau bahwa pemerintahan dan dunia persilatan memiliki jalurnya masing-masing dan tidak saling ganggu atau ikut campur satu sama lain. Namun, aku memiliki sebuah ide untuk mempersatukan pemerintahan dan dunia persilatan dengan menjalin kerjasama. Tentunya hal ini membutuhkan perantara yang memahami keduanya. Dirimu memang masih muda, namun sudah berhasil mencatatkan nama di dunia persilatan. Banyak pend
Read more
Mencari Kebenaran (Arc 2-Start)
Li Jianchen bergegas mendatangi kediaman Fang pagi-pagi buta dengan wajah yang penuh kebahagiaan sebab semalam ia mendengar kabar bahwa sang pemuda menerima tawaran kaisar Li untuk menjadi pengawal pribadi sang pangeran mahkota. Kedatangan Li Jianchen untuk mengkonfirmasi kabar tersebut sekaligus mengucapkan selamat datang pada Fang.Sementara itu, Fang sendiri sedang berlatih teknik pernapasan. Semalam pendekar muda itu pulang tengah malam ke istana dan langsung berlatih setelah memasuki kediamannya. Dia baru membuka matanya setelah mendengar panggilan dari luar ruangan. Tanpa melihat sosoknya, Fang sudah mengetahui bahwa itu adalah suara pangeran Li Jianchen."Ada urusan apa pangeran Li mendatangi kediamanku pagi-pagi buta seperti ini?" tanya Fang penasaran setelah membuka pintu kediamannya."Bagaimana tidak sauda
Read more
Fang VS Kelompok Gagak Pembunuh
Tidak semua pendekar bisa memeriksa kualitas tulang serta lingkaran energi dari seseorang. Hanya mereka yang memiliki kemampuan khusus atau kekuatan yang tinggi bisa melihatnya. Pangeran Li Jianchen mengatakan bahwa saat dirinya berusia enam tahun, kaisar Li pernah mendatangkan patriak sekte Pedang Surgawi untuk memeriksa tubuhnya dan dari pemeriksaan itu, patriak Shen Wang mengatakan hal yang sama dengan Fang sebelumnya. "Jadi begitu," Fang mengangguk mengerti. "Apakah patriak Shen tidak menjelaskan bahwa ada satu cara untuk membuatmu memiliki lingkaran energi?" Fang menaikkan satu alisnya. Sementara pangeran Li menggelengkan kepalanya. "Benar apa yang dikatakan Kakek, tidak semua pendekar bisa menumbuhkan lingkaran energi di dalam tubuh seseorang." Fang bergumam di
Read more
PREV
1
...
89101112
...
37
DMCA.com Protection Status