All Chapters of Hidup Rata Yang Mulai Bergelombang: Chapter 61 - Chapter 70
84 Chapters
Bab 61-Impian
Dino akhirnya sudah memutuskan untuk mengambil kesempatan berlatih di luar negeri, di Amerika Serikat. Menurutnya, ini kesempatan yang tidak bisa dia abaikan begitu saja. Dia merasa sangat perlu untuk mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan mendapatkan pengalaman berlatih dan berkompetisi di negeri orang. Dino berharap kesempatan ini bisa membantunya untuk meraih impiannya, meningkatkan prestasinya di dunia renang yang dia geluti ini. Aku, Ayah dan Ibu mengantarkan Dino ke Bandara pagi ini. Kami harus mulai bersiap untuk berpisah jauh dengan anak ini. Dino sudah selesai melakukan check-in dan bersiap masuk ke boarding gate untuk menunggu waktu keberangkatannya tiba. Di saat tinggal beberapa langkah lagi Dino menuju r
Read more
Bab 62-Malam Itu
“Jadi, sebenarnya, begini..” Ujar Alessa yang akhirnya bersedia untuk menceritakan kejadian malam itu, yang begitu membuat Naomi begitu penasaran.  Alessa bercerita bahwa malam itu, di saat Dino dan Alessa sedang bercengkrama sambil menikmati angin malam di rumah sakit, Alessa bertanya pada Dino. Alessa bertanya, mengapa dia berada di sini saat ini padahal Alessa tahu betul bahwa dia sebenarnya tidak sedang libur. Alessa tahu bahwa Dino sebenarnya harus berlatih hari ini. Alessa juga mengikuti olimpiade ini sebelumnya, jadi dia tahu betapa padatnya jadwal mereka untuk terus berlatih. Tidak mungkin ada libur di waktu-waktu yang sudah mendekati hari lomba, seperti ini. Alessa tahu bahwa Dino berbohong kepadanya dan Kak Naomi. Karena itu, dia menjadi penasaran mengapa Dino tetap mau berada di sini, mengorbankan waktu latihannya dan bahkan mengorbankan dirinya yang kemungkinan besar akan mendapatkan omel
Read more
Bab 63-Apa ini!?
Barra mengadakan pesta barbecue di rumahnya hari ini, untuk merayakan keberhasilan film yang diperankannya kali ini. Barra mengundang beberapa pemeran dalam film itu, para teman Artisnya, serta aku, Ryan, dan Naomi juga turut diundang untuk hadir.  16.20 “Eh? Erin?” Ujar Barra kepadaku yang sudah tiba di rumahnya. “Ahh aku terlalu cepat, ya?” Tanyaku yang melihat wajah Barra tampak heran dengan kedatanganku. “Em. Apa kamu tidak tahu, kalau acaranya jam 6 nanti?” Ujar Barra kepadaku. ”Ohh tahu... Aku tahu acaranya itu jam 6. Tapi, kebetulan aku baru selesai melakukan pekerjaanku di kantor tadi, jadi aku malas jika harus pulang dahulu ke rumah lalu datan
Read more
Bab 64-Apa ini benar?
Teng nong~ Teng nong~ “Emm... Barra!” Panggilku yang akhirnya bisa melepaskan bibirku darinya, dengan berusaha mendorong tubuhnya.  Barra yang akhirnya melepas pelukannya dariku, wajahnya langsung menatapku dengan ekspresi terkejut dan bingung. Dia tampak terkejut dengan suatu hal yang dia perbuat sendiri. Dia sepertinya belum sadar sepenuhnya. Pria itu hanya terus menatapku, dia sepertinya belum dapat mendengar suara bel yang terus berbunyi sejak tadi. “Hei! Apa kamu tidak dengar suara bel itu? Itu ada orang di luar. Ada tamu yang datang.” Ucapku, berusaha menyadarkan Barra yang jiwanya belum benar-benar terkumpul sepenuhnya. “Ahhh... Ah iya!” Ujarnya agak terbata-bata, lalu segera beranjak untuk membukakan pintu bagi tamu yang sudah menunggunya sejak tadi.
Read more
Bab 65-Aku mencintaimu, Erin
Aku menepati perkataanku ke Barra tadi. Aku mulai beranjak kembali ke rumah itu untuk menemui Barra. Namun, langkah kakiku tiba-tiba terhenti. Rasa resah dan gelisah itu mulai datang kembali. Hatiku merapa begitu berat untuk kembali ke sana. Aku mulai memikirkan berbagai hal yang mungkin terjadi bila aku kembali ke sana. “Apa yang kamu pikirkan saat itu, Erin? Mengapa kamu tidak berusaha menolak tadi? Mengapa pula kamu harus kembali ke sana? Apa lagi yang kamu perlu bicarakan dengannya??  Apa kamu tidak takut, jika hal itu terjadi lagi? Apa kamu sudah siap berbicara lagi dengannya? Ada apa denganmu, Erin? Apa kamu menyukai pria itu?”Batinku mulai bergumul. Aku ragu, aku benar-benar masih bingung untuk menghadapi situasi ini. Aku tiba-tiba menjadi khawatir dan takut untuk kembali ke rumah itu, bertemu dengan Barra. Namun, tak bisa kupungkiri, ada sisi lain dalam diriku yang begitu ingin menanyakan ala
Read more
Bab 66-Kegelisahan
“Eh? Barra!” Panggil Ibu yang tanpa sengaja, bertemu dengannya di depan sebuah toko. Saat Ibu berniat untuk masuk ke sebuah toko roti di sana. Ibu melihat kerumunan orang yang sepertinya sedang rekaman untuk iklan di toko yang tidak jauh dari tempat Ibu berdiri. Ibu yang rasa ingin tahunya tinggi pun akhirnya pergi mendekati kerumunan itu untuk melihat apa yang terjadi. Lalu, tanpa disangka, dia bertemu dengan anak kesayangannya di sana. Ya, Artis utama iklan itu, ternyata adalah Barra. Ibu pun langsung memanggil Barra, setelah dia melihat bahwa Barra belum memulai rekamannya. “Oh! Ibu? Ibu sedang apa di sini?” Tanya Barra yang juga terkejut dengan kedatangan Ibu. “Ahh ini... Ibu mau beli sesuatu di toko kue itu. Lalu, mataku yang tajam ini melihat kerumunan orang ini dan menjadi penasaran.” Jelas Ibu kepada Barr
Read more
Bab 67-Kepulangan Dino
Hari ini adalah hari kepulangan Dino ke Indonesia. Aku, Ibu, Ayah dan Ryan sudah tiba dan menunggu di bandara.  “Dino!! Ya ampun anak Ibu ini sudah jadi bule!” Ucap ibu yang langsung kegirangan dan memeluk Dino. “Iih apaan sih, Ibu?” Ujar Dino yang mulai gelisah dengan sikap Ibunya itu, sambil melihat keadaan sekitar. “Tahu nih, Ibu. Bule dari mananya coba?? Dia masih buluk seperti waktu dia pergi.” Ejekku. “Hmm sebenarnya aku membawakan sesuatu untuk Kakak. Tapi, sepertinya aku tidak jadi memberikannya.” Ujar Dino yang mulai kesal dengan ucapanku barusan. “Eh? Eh.. jangan gitu dong. Tidak kok, Ibu benar. Perkataan Ibu tadi benar. Kamu sudah seperti bule sekarang... Ya, baunya. Baumu sudah seperti bau bule yang berj
Read more
Bab 68-Ketidakpastian
17.28 Matahari mulai tenggelam. Hari mulai gelap. Senja mulai menyelimuti seluruh langit, seiring Kak Ariana yang menyelimuti kedua bayinya, yang mulai mengarungi alam mimpi. “Kak Ryan!” Panggil Dino, kemudian memberi isyarat khusus kepada Ryan sambil menunjukkan botol besar di tangannya. “Wah! Kamu benar-benar membelinya, No. Love you, No!” Ujar Ryan setelah melihat botol di tangan Dino itu. Lalu segera mengambil dan memeluk botol itu. Dino ikut senang, melihat Ryan yang tampak begitu gembira setelah menerima sebotol wine yang sudah dinanti-nantikannya. “No, kamu hanya m
Read more
Bab 69-Arus Kecil
Barra mulai disibukkan kembali dengan jadwal syuting drama terbarunya. Dia hanya mampu berkomunikasi dengan Erin melalui telepon.  Hari berganti hari. Sudah hampir sebulan, Barra dan Erin tidak berjumpa. Barra pun langsung mengajak Erin untuk bertemu saat jadwalnya kosong. Keduanya memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe dengan outdoor yang terletak di pinggir sungai, sudut kota itu. Mereka memilih tempat itu karena lokasinya yang cukup jauh dari tengah kota. Berharap tidak akan ada yang mengenali sosok Barra di sana. Barra tiba terlebih dahulu di tempat itu. Lalu, tidak lama kemudian Erin pun tiba. Namun, dia tampaknya tidak datang sendiri. Erin datang dengan diboncengi oleh seorang pria, yang tidak familiar di mata Barra. Sesampainya Erin di depan Barra, Barra segera
Read more
Bab 70-Hempasan Ombak
Beberapa foto yang memperlihatkan Barra dengan seorang wanita, mulai tersebar di berbagai media. Berita itu seketika langsung menjadi perbincangan publik, hanya dalam waktu singkat. Berbagai spekulasi, rumor serta kontroversi mulai muncul dan meramaikan berita mengenai Artis kenamaan itu.  Pak Manajer dan para staf perusahaan mulai sibuk untuk menangani berita tersebut. Suasana perusahaan benar-benar tidak bisa tenang, setelah berita itu muncul. Ribuan undangan interview terus berdatangan ke perusahaan. Publik terus berusaha untuk meminta klarifikasi dari Idola Kesayangan Negeri itu. Hubungan percintaan selebriti memang selalu mampu membuat publik ramai. Banyak pihak yang selalu penasaran dan merasa harus tahu mengenai orang yang mampu menjadi pacar Artis tersebut. Bahkan terkadang beberapa pihak  sering merasa bahwa dirinya berhak untuk menila
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status