All Chapters of The New World: Chapter 61 - Chapter 70
146 Chapters
Chapter 61. Isu Vampir
Paragon adalah eksistensi yang paling berkuasa dalam berbagai aspek di Dunia Baru. Dengan kata lain, mereka adalah pengendali utama para [Yang Terpilih] yang paling disegani dan ditakuti. Ketiganya sibuk dengan cara masing-masing, bekerja tanpa henti di pusat kota Dunia Baru, di distrik nomor 1. Mereka sukar sekali ditemui, seolah hidup dalam bayangan.Tetapi, hari ini ketiga Paragon duduk di salah satu Aula Besar Tegra, dengan wajah kaku dan tegang. Aula Besar Tegra adalah aula yang hanya digunakan saat terjadi keadaan darurat yang membutuhkan semua orang berwenang seperti Direktur, Ketua Divisi, para Petarung Inti dan Senior, Tetua, dan semua golongan Elit yang berhasil mengambil jajaran kekuasaan tertentu di Dunia Baru, datang menghadiri Rapat yang dinamai Rapat Besar.Ada alasan mengapa Rapat Besar sangat jarang digelar; dan alasan itu menyangkut efisiensi dan tindakan preventif untuk menjaga kewarasan para Paragon. Ketiga Paragon tahu, melibatkan semua orang, dita
Read more
Chapter 62. Misi Tingkat B
Damian mengusap peluh di dahinya. Tenggorokannya kering, bibirnya pecah-pecah. Ia sama sekali tidak menyangka akan kepayahan seperti ini, mengingat pada awalnya dia berpikir Dimensi 873 ini indah seperti negeri dongeng. Dia berpikir bahwa masalah apapun yang akan ia temui di dimensi tersebut, pastilah masalah sederhana seperti Misi dengan tingkat kesulitan C.Namun, ternyata dia salah besar. Ada alasan mengapa misi di dimensi itu disebut memiliki tingkat kesulitan B.“Edward!” ia berseru memanggil teman tim-nya melalui jam tangannya. “Bagaimana keadaan disana?”Namun, Edward tidak menjawab.“Sialan!” ia mengumpat.Damian mengotak-ngatik layar hologram yang muncul dari jam tangan miliknya, dengan keringat menetes di punggung, mulai khawatir dengan nasib tim yang dipimpin olehnya.Dari titik-titik yang muncul di layar, dia dapat melihat ketiga teman tim-nya yang lain masih hidup. Oleh karena ini Misi B, maka
Read more
Chapter 63. Pelindung Monster
Damian mengeluarkan sarung tangan besi sebagai penyalur kekuatannya, sementara Mai mengeluarkan pedang panjang. Para Amor memang tampak seperti bayi mabuk yang tidak berbahaya, tetapi mereka memiliki kekuatan untuk memanipulasi, dan dapat menembakkan panah. Siapapun yang terkena panah itu akan menjadi batu selama 3 hari 3 malam; dan tidak ada yang bisa menjamin sebelum itu kau belum dijadikan santapan monster.Damian segera mengotak ngatik jam tangannya, memilih fitur suara.“Tampilkan peta,” perintahnya.Hologram hijau muncul di depan matanya, memberikan titik-titik lokasi dimana kedua tim-nya yang lain berada.“Mereka tidak jauh dari sini,” kata Damian pada Mai. Keduanya menoleh kesana-kemari.Grrr!Mai menyadari suara itu lebih dulu. Ia menoleh ke arah timur, dan matanya langsung membulat. “Da-damian,” bisik Mai. “Chi-chimera itu masih..”Damian menoleh dan seketika ekspresi
Read more
Chapter 64. New Life
[Saldo Rekening ‘Lock Easton’: 1,924 Terram]Lock tanpa sadar nyengir saat melihat saldo rekening pada panel hologram yang muncul dari jam tangan miliknya.1,924 Terram. Sama sekali tidak buruk. Dengan 8,500 Terram, dia bisa membeli sebuah flat kecil di distrik 5. Walaupun jumlah uang-nya belum sebanyak itu, tetapi Lock yakin dalam beberapa bulan, dia pasti dapat mengumpulkan uang yang lebih dari cukup untuk hidup mandiri.Hidup di Dunia Baru, menurut Lock, lebih mudah dan menyenangkan. Meski dirinya sangat sibuk dan tubuhnya terus menjerit kelelahan, tetapi Lock puas dengan hasil yang ia dapat. Terlebih lagi, dia tidak perlu bersekolah saat berada di Dunia Baru. Namun, sebagai gantinya, Lock harus bekerja di sebuah Divisi yang ditentukan oleh para Pengamat beberapa bulan yang lalu. Dan ia mendapatkan Divisi Pertambangan, divisi yang sebenarnya tidak bisa dibanggakan sama sekali.Selain bekerja di pertambangan, ia pun harus menghadiri Pusat Pe
Read more
Chapter 65. Old Friend
“Golongan Putih, memangnya kau punya uang untuk membiayai makananmu itu? Kau tidak mengambil kesempatan dengan memanfaatkan teman kecilmu yang bekerja disini, kan?”Lock melirik ke samping dengan malas. Ia sudah hapal suara menyebalkan itu – yang entah bagaimana dan kenapa, seakan selalu muncul dimanapun ia berada.Hal pertama yang dilihat Lock adalah alis tebal seperti ulat bulu yang melengkung naik.Kate menggebrak meja bar mendengarnya. “Hei, Travis! Siapa yang kau bilang kecil, hah?”Travis menghempaskan diri di bangku bar sambil menyeringai lebar. Ia duduk menyamping dengan tangan yang disenderkan di sandaran bangku milik Lock, yang berada di sebelahnya. Orang-orang yang melihat mereka bakal mengira mereka adalah teman dekat yang sedang mengobrol dengan santai dan nyaman, menikmati malam di George Bar yang ramai dan terkenal. Tetapi Lock, yang harus melihat senyuman licik yang tersungging di wajah berminyak Travis, sama
Read more
Chapter 66. Bentrokan
Baik Kate dan Lock tahu, Travis memiliki harga diri yang tinggi – tidak mungkin ia akan mencoreng wajahnya sendiri jika orang-orang telah mendengar perkataan Lock yang melengking tinggi seperti burung pipit.‘Seandainya saja aku bisa mematahkan leher burung pipit sialan ini…’ Travis menggertakkan giginya dengan benci. Dengan wajah marah, ia membayar semua tagihan Lock, membuat pemuda itu memuji-mujinya lagi setinggi langit.“Wow! Kau memang teman paling dermawan yang kutahu!” mata Lock berkaca-kaca saat melihat Travis sungguh membayar tagihannya. “Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, Travis, sungguh! Terima kasih banyak!”Lock menyeringai lebar sementara Travis menahan diri untuk tidak mengaktifkan ‘Caera’-nya. Bagi orang-orang seperti Travis yang menginginkan reputasi sempurna untuk menjadi Petarung Inti, ketidakmampuan mengontrol ‘Caera’ akan menjadi noda hitam yang sangat besar untuk masa d
Read more
Chapter 67. Satu Rahasia
Itu teriakan si Pembawa Tongkat yang sudah menggelepar di lantai dengan tongkat hancur dan raut wajah kesakitan. Darah mengalir deras dari paha kanannya dengan sebongkah kaca besar yang menjadi penyebabnya. Si Lengan Gajah pun tidak berada dalam situasi yang lebih baik – ia jatuh berlutut dengan tangan kiri yang memegangi lengan kanannya yang tertusuk kaca. Travis memandang mereka dengan angkuh, kaca-kaca melayang di sekelilingnya dengan aura kuning berpendar.Puas melihat kedua penjaga itu jatuh terkapar, Travis mengalihkan perhatiannya kepada sosok seseorang yang menjadi sumber bencana ini – sosok yang masih asyik mengunyah seolah-olah ia tengah menonton pertunjukan menarik.Travis bergerak maju, tetapi George yang gempal memanjat keluar dari meja bar dan segera menghadangnya dengan berapi-api.“Dasar bocah brengsek…!”Bahkan sebelum George sempat mengeluarkan ‘Caera’-nya, Travis menghajar George dengan mudah,
Read more
Chapter 68. Latihan
[Oh, wow! Dia marah! Dia maraaah!][Diamlah sebentar, oke? Aku sedang berusaha untuk fokus.] Lock berkata dalam benaknya, berusaha meredakan pekikan-pekikan gembira wanita itu. Walaupun terkadang wanita itu memberinya banyak tips dan trik yang bagus, tetapi ada kalanya ia nyaris membuat Lock gila.Punggung Lock mulai basah, begitupula dengan dahinya yang dipenuhi butir-butiran keringat dingin. Tidak seperti golongan lain yang ‘Caera’nya sangat reaktif, Golongan Putih memiliki ‘Caera’ yang terkesan hambar. Lock harus berkonsentrasi penuh untuk mengimbangi kecepatan Travis yang membabi buta.‘Benar, dia memang marah. Itu artinya, orang ini tidak sepenuhnya dikontrol oleh ‘Caera’.’Ada perbedaan besar antara tidak sadar dikontrol oleh ‘Caera’ dan sengaja membiarkan diri sendiri terkontrol oleh ‘Caera’. Dalam kasus Travis, kondisi pemuda itu jatuh pada pilihan nomor 2. Dengan kat
Read more
Chapter 69. Penyelamat
Travis terkejut selama sepersekian detik saat melihat Lock berlari tepat ke arahnya, bukan ke arah sebaliknya. Tetapi, pemuda itu kemudian terbahak melihat kekonyolan orang yang dibencinya tersebut dan menyambutnya dengan tangan terbuka.Aura yang menguar dari bongkahan kaca-kaca itu menyakiti Lock, membuat bulu kuduknya meremang. Lock memusatkan ‘Caera’ pada kepalan tangan dan kakinya, lalu menjejakkan kakinya kuat-kuat. Beberapa detik kemudian, dia tiba di depan Travis yang menyeringai.“Pukulah!” kata Travis menantang. Suaranya menggema tepat seperti orang yang kerasukan. “Trik murahanmu tidak akan berlaku lagi. Kali ini, kau-lah yang akan hancur berantakan di depanku.”‘Apa sebenarnya yang ia bicarakan?’ Lock sudah lupa awal penyebab Travis membencinya.[Sekarang!]Mata Lock berpendar kebiruan saat pemuda itu menerjang Travis, membuatnya terjatuh menabrak meja dengan suara keras. Lock men
Read more
Chapter 70. Recovery
Satu jam kemudian, kondisi bar milik George menjadi lebih kondusif. Pengunjung telah membubarkan diri dengan gembira, senang mendapat tontonan gratis yang berakhir bahagia. Travis telah dibawa pergi ke Balai Pengobatan dalam kondisi pingsan dan akan mengalami siksaan yang sesungguhnya segera setelah ia tersadar. Ia harus menghadapi hukuman dari Divisi Petarung, mengganti rugi kerusakan, dan menghadapi George yang mengamuk.Lock mengalami beberapa luka-luka di sekujur tubuhnya, mulai dari luka tusuk di lengannya yang cukup parah, telapak tangan kanan melepuh, dan luka-luka lain akibat pecahan kaca. Dengan tak acuh, ia membeli sebotol Elixir Penyembuhan bewarna merah yang harganya mencapai 2,500 Terram per botol kecil. Biasanya, Lock tidak akan pernah berpikir untuk membeli Elixir merah karena harganya yang mahal, tetapi kali ini ia melakukannya tanpa berpikir karena ia meminta tagihannya di alamatkan kepada Travis.“Hei, Lock! Kau dengar, tidak!?”Loc
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status