All Chapters of The New World: Chapter 41 - Chapter 50
146 Chapters
Chapter 41. God
Rahang Sherly masih terbuka lebar selama beberapa waktu. Itu tidak bisa dihindari begitu dia melihat ketiga sosok Paragon muncul di acara pembukaan seperti ini – sesuatu yang amat tidak biasa. Biasanya, ketiga Paragon hanya muncul dalam bentuk hologram, atau hanya Paragon Julian saja yang menampakan hidung aslinya. Namun, sekarang..“Jangan lupa menutup mulutmu.”Sherly otomatis mengatupkan kedua rahangnya. Matanya melirik ke sosok pria jangkung berkacamata yang sedari tadi tidak terlihat dimana-mana.“Akhirnya kau keluar juga dari ‘Kapsul’, Jo Collin?” tanya Sherly sinis.Collin mengedikkan bahunya dengan tidak peduli. “Apa yang bisa kulakukan? [Panggung Akhir] telah selesai dan aku diseret keluar oleh 5 orang.”Sherly mendesah. “Mia akan membunuhmu setelah ini.”“Tidak akan.”“Kenapa kau begitu yakin?”“Karena aku menyenangkan dan
Read more
Chapter 42. Divine
Sherly sudah berkali-kali mendengar sejarah itu. Sejarah mengenai Kyros memang banyak dibicarakan karena semua [Yang Terpilih] percaya ketika kau membicarakan sejarah itu berulang-ulang, maka ‘Berkat’ Kyros akan selalu melindungi Dunia Baru.Tetapi, hanya sejarah yang keluar dari mulut Julian yang dapat membuat bulu kuduk wanita itu berdiri. Awalnya, Sherly tidak menyadarinya, tetapi setelah beberapa kali merasakan hal tersebut, dia mulai berpikir bahwa Julian mengeluarkan Aura-nya ke dalam tiap patah kata yang ia ucapkan. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak heran saat melihat beberapa mantan-peserta tampak kehilangan kata-kata atau gemetar. Beberapa bahkan bertepuk tangan pelan mendengar cerita tersebut.“Tetapi, sayangnya, semua musibah itu memberikan beberapa dampak yang kurang menyenangkan bagi Dunia Baru,” Julian melanjutkan dengan nada sedih. “Karena energi negatif yang begitu kuat, pertempuran itu menyebabkan anak-anak tidak bisa
Read more
Chapter 43. Titisan
Perasaan Lock tidak enak.Semenjak kakek bernama Julian yang dijuluki ‘Paragon’ tadi bercerita, ia terus merasakan sensasi aneh seperti mual dan gelisah. Akibatnya, dia nyaris tidak mendengarkan apapun yang diceritakan Julian, dan tidak mengerti mengapa beberapa orang di sekelilingnya tampak takjub dan terpesona. Bahkan, Lock tidak sengaja melihat mata David berkaca-kaca usai Julian bercerita. Jika dia berada dalam situasi normal, mungkin Lock akan menawarkan serbet pada pemuda itu.Tetapi, Lock tidak berada dalam situasi normal.[Huhuhu..]Dia mendengar suara tangis yang tak kunjung berhenti. Suara itu samar dan menggema, membuat telinganya gatal. Lock mengedarkan pandang ke sekitar, mencari-cari apakah ada anak gadis yang menangis tersedu-sedu seperti itu.Pada saat itulah matanya menangkap sosok yang tidak diduga olehnya.“Hik!” Ia terperanjat.‘Sejak kapan dia berada dibelakangku?’Lock m
Read more
Chapter 44. First Day
Pohon itu mengeluarkan jeritan kencang memekakan telinga, bersinar lebih terang dari kilat, dan bertiup lebih kencang daripada badai. Lock terpelanting ke udara seperti mainan kertas. Kali ini, amarah langit mengincarnya.‘Sial.’ batin Lock, mengamati langit kelam yang tidak bersahabat.[Lock.]Mata Lock membulat. ‘Lagi!?’ dia mulai muak mendengar namanya.[Hei, Boneka Beruang.]Rahang Lock otomatis terbuka. Dia yakin dia telah menyelesaikan [Panggung Akhir], jadi mengapa dia mendengar julukan bodoh itu?[Kalau kau tidak membuka matamu dalam hitungan ketiga, maka aku tidak akan ragu lagi.]Entah mengapa, ancaman itu membuat Lock gelisah. Perasaannya tidak enak.[1..2..3!]Lock membuka matanya lebar-lebar dan mengangkat punggungnya yang basah kuyup akibat keringat. Di depan tempat tidurnya, Jo Collin sedang mengangkat sebuah meja besar di atas kepalanya sambil bersiul-siul.“…Ka
Read more
Chapter 45. Golongan
Pertanyaan Travis membuat semua orang di sekeliling Lock terperangah. Sementara itu, Lock terlalu lapar untuk terkejut.“Wapa?” tanya Lock dengan mulut penuh hingga tidak bisa berbicara dengan benar.“Aku bertanya-tanya apakah orang menjijikan sepertimu pantas dikatakan sebagai [Yang Terpilih].”“Apa sih, yang kau bicarakan?” tanya David.Namun, Travis tidak menjawab pertanyaan David dan beranjak pergi setelah melemparkan satu kali lagi pandangan sengit kepada Lock.David mengerutkan kening. “Ada apa dengannya?”“Aku tidak menyangka perilaku idiotmu yang menyebalkan itu dapat membuat orang semarah itu,” ejek Gary pada Lock yang masih sibuk mengunyah tanpa henti. “Yah, aku sih tidak heran.”“Apa kau tahu sesuatu, Damian?” tanya Embry, yang turut terkesima dengan perilaku Travis yang aneh. “Apa maksudnya dengan mati karena ulah Lock?”
Read more
Chapter 46. Golongan (II)
“Seperti yang kalian ketahui, ‘Caera’ adalah inti kekuatan kalian. Dan inti kekuatan itu selalu condong pada satu hal.”Kemudian, Collin memanggil masing-masing satu anak dari tiap golongan, menempatkan mereka berempat berdiri bersisian menghadap anak-anak lainnya yang berada di bawah podium.“Akan lebih mudah menjelaskan bila kalian melihatnya sendiri. Nah, Embry, ambil ini.”Embry, perwakilan dari golongan Emas, mengambil sesuatu yang disodorkan Collin padanya. Collin menepuk pelan pundak Embry, dan sesuatu dalam genggaman tangan Embry bersinar, membuat pemuda itu tersentak terkejut.Perlahan, diiringi dengan desahan pelan dan raut wajah penuh kekaguman, butir-butiran tanah di depan podium terangkat naik hingga satu meter dan menari-nari sebelum terjatuh kembali seperti tubuh tanpa tulang.“Emas – ‘Caera’ yang condong pada atribut alam. Kebetulan, atribut Embry adalah tanah. Atribut alam
Read more
Chapter 47. Curang
“Putih – netral.” ia kemudian berpaling kepada semua anak seolah tugasnya telah usai. “Itu saja. Apa ada pertanyaan?”Lock bukannya keberatan Jo Collin tidak menyuruhnya melakukan ini-itu dan mempermalukannya seperti pemuda kekar atau si gadis bersuara sumbang tersebut, namun sikap Collin yang benar-benar mengacuhkannya membuatnya mengerutkan kening.Dan bukan hanya dia saja. Beberapa anak dari Golongan Putih tampak terkejut dan tidak puas. Seorang gadis mengangkat tangannya tinggi-tinggi. “Mengapa kau tidak memberikan penjelasan apapun mengenai Golongan Putih? Apa maksudnya dengan netral?”“Itu karena aku tidak bisa menjelaskan apa-apa.”“Apa?"“Golongan Putih adalah golongan kosong. Dengan kata lain, ‘Caera’ kalian tidak condong kepada aliran magis seperti golongan Emas atau Kuning; dan tidak condong kepada kekuatan fisik seperti golongan Merah.”Jo Collin
Read more
Chapter 48. I Don't Care
“Aku melihatnya! Aku melihat dia melindungi monster itu saat orang lain berusaha untuk bertahan hidup dengan mengambil jam pasirnya. Jika itu bukan [Panggung Akhir], seandainya itu adalah kenyataan, orang lain sudah mati akibat perbuatannya! Apa kau pikir perbuatannya itu masuk akal?”Anak-anak yang telah tewas jauh sebelum babak akhir dimulai memang dapat menonton apa yang dilakukan oleh peserta lainnya di [Panggung Akhir]. Itu adalah salah satu fakta yang diketahui oleh para mantan-peserta setelah semua usai. Walau itu terdengar mengerikan dan sangat meresahkan, namun perlahan-lahan semua berusaha mengabaikan kenyataan bahwa perjuangan mereka untuk hidup ditonton oleh banyak orang seperti layaknya hiburan.Tetapi, perjuangan mereka di [Panggung Akhir] itu adalah nyata. Tidak ada seorang pun yang tidak berusaha bertahan hidup dengan melakukan segala cara untuk mendapatkan tambahan waktu. Satu detik sangat berharga – itulah salah satu hal yang dipelaj
Read more
Chapter 49. Caera
Gelak tawa terdengar dari beberapa anak yang entah mengapa menganggap perkataan Lock lucu. Namun sayangnya, tidak semua anak menganggap itu lucu. Salah satunya adalah Travis, yang seketika melotot dengan wajah merah padam dan tubuh gemetar menahan amarah. Selang beberapa detik setelahnya, dia bergerak maju menuju podium dengan mata berapi-api. Damian, yang berdiri di sebelahnya, langsung memegang Travis kuat-kuat.“Wow, Sobat! Kendalikan dirimu!”Di atas podium, Embry yang sempat kehilangan kata-kata beberapa saat lamanya dengan rahang terbuka, mulai tersadar. Ia mendorong Lock mundur dan bergegas menoleh kesana-kemari. Ekspresi wajahnya mengeras saat ia menemukan orang yang dicarinya.Jo Collin sedang duduk makan es krim di pinggir podium dengan kaki berselonjor dan satu tangan terulur kebelakang untuk menyangga tubuhnya. Di sampingnya, Eira juga tengah bersandar pada podium dan mengamati sisi lapangan lain dengan ekspresi tak acuh. Tangan gadis itu
Read more
Chapter 50. Group Terbuang
Hanya dalam waktu sehari, sebagian besar anak sudah mulai membentuk kelompok-kelompok kecil – seperti insting untuk bertahan hidup di dunia baru yang asing dengan cara mencari sekutu. Cerita mengenai kejadian di lapangan pada hari pertama mereka menjadi [Yang Terpilih] menyebar dengan sangat cepat hingga ke tim yang berasal dari Zona 4 hingga 7 – yang pada saat kejadian itu berlangsung, hanya dapat menonton dari kejauhan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sehari setelahnya, Lock mulai dikenali oleh banyak orang. Ekspresi mereka beraneka ragam; ada yang melihatnya dengan penuh ingin tahu dan geli, ada pula yang melihatnya seolah dia orang gila, atau seolah ia kuman berjalan, dan ada yang menunjukan rasa simpatinya terhadap Travis dengan terang-terangan menatap Lock dengan tidak suka. Lock, yang sudah kebal, mengacuhkan itu semua.Tetapi, ada beberapa orang yang bersimpati terhadap pemuda tersebut; entah simpati itu dikarenakan mereka sudah t
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status