Semua Bab Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya: Bab 71 - Bab 80
241 Bab
71. Adi Memakai Daster
Semua orang menyaksikan berita tersebut termasuk masyarakat yang ada di Kota Hunan. "Hmmpp kasihan yah, kok bisa hari ini 10 perusahaan sekaligus bangkrut...?" "Baguslah... Biar mereka merasakan hidup seperti kita kaya' gimana," "Iya benar, lagian mereka bangkrut karena korupsi. Justru lebih baik perusahaan seperti itu di tutup," Ucap masyarakat masyarakat di kota Hunan yang sedang menyaksikan berita tersebut. "Rey, selain perusahaan ayah Viktor, ada perusahaan ayah Agil, ayah pingkan, ayah Mila, ayah Tessa, Ayahnya Anisa, dan siapa lagi tadi, aku lupa," ucap Vino. "Ada perusahaan Ayahnya Ririn, ayah Alia, dan juga perusahaan 2 orang teman Viktor yang ikut bangkrut juga hari ini," tambah Reno. "Iya benar, apa kamu tahu Rey?? Menurutmu kenapa bisa bangkrut dan menemukan pemilik sepuluh perusahaan sekaligus sebagai tersangka korupsi hari ini juga???" ucap Vino. Reyhan baru saja akan menjelaskan semua itu kepada Gebriella
Baca selengkapnya
72. Rahasia Di Balik Si Lelaki Gembel Adalah Lelaki Kaya
Pagi ini para kandidat datang menengok Reyhan di Rumah Sakit. Reyhan sudah menggunakan masker, topi dan juga kacamata yang terang. "Permisi Tuan.. Di depan ada yang  datang, namanya Tuan Haikal dan juga teman temannya. Apakah mereka suru masuk sekarang atau gimana??" ucap Bodyguard, Alan. "Suru mereka masuk sekarang," kata Reyhan. Alan akhirnya memanggil mereka masuk, dan merekapun masuk ke kamar Reyhan dengan menggunakan pakaian safety. Mereka memang baru saling mengenal, namun mereka merasa Reyhan adalah sosok yang baik, dan juga tegas dalam pekerjaan. "Tuan Levrawnch, bagaimana kabar Tuan?? Siapa yang berani membuat Tuan seperti ini??" tanya Haikal yang sedang menaru makanan ringan, buah dan juga bunga untuk Reyhan. "Mereka sudah di urus asistenku. Kalian tenang saja, yang membuatku begini pasti akan ada balasan yang lebih," jelas Reyhan. "Tuan, semoga cepat sembuh..." ucap Pengacara. "Oh iya Tuan, kami sudah menemukan
Baca selengkapnya
73. Wisudah Reyhan, Gebriella Tampil Cantik
Acara pemindahan togapun udah selesai. Terdengar suara Host memanggil Gebriella, para wisudawan dan wisudawati di gemparkan dengan kecantikan Gebriella yang kini sedang menaiki atas panggung. Reyhan yang melihat Gebriella seakan saat itu juga ingin mengungkapkan perasaannya. Sementara Viktor dan teman temannya malah sibuk dengan aktivitas yang sudah mereka rencanakan untuk membunuh Reyhan. "Pingkan, kamu dan Tessa ke dapur sekarang saja, sebelum pelayan itu mengantar terlebih dahulu minuman Reyhan," jelas Viktor pada Pingkan dan Tessa. "Terus, kamu??" tanya Tessa. "Aku dan Agil akan ke kamar mandi, mungkin saja Reyhan akan ke kamar mandi. Ingat, rencana kita harus berhasil hari ini" Jelas Viktor. "Dan aku ngapain??" tanya Ririn. "Kamu di sini saja, Rin, dan segera kirimkan chat untuk kita jika para pelayan akan ke dapur, dan juga kalau si gembel akan ke kamar mandi,' ucap Agil. "Dan yang lain juga sambil mengantisipasi
Baca selengkapnya
74. Niat Jahat Viktor Dan Teman Temannya Untuk Reyhan
Nyonya Levrawnch Britama sedang menonon acara wisudah Reyhan di live TV. Namun, saat melihat Tuan Levrawnch naik di atas panggung berpegangan tangan dengan Gebriella, Nyonya Levrawnch merasa sangat jengkel dan langsung mematikan TV. "Hai Mi... Kenapa TVnya di matikan?? Apa mami tidak suka menonton livenya adik???" tanya Lenia yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya dan langsung menyalakan V lagi. "Acaranya sangat biasa biasa saja. Mami malas menononnya. Kamu saja yang nonton, mami mau tidur siang," kata nyonya Levrawnch dan buru buru meninggalkan Lenia nonton acara Live sendirian. "Dasar perempuan genit, masih kecil tapi sudah gatel. Lihat saja nanti, aku akan menjauhkan Reyhan dari perempuan matre' itu dan mendekatkan Reyhan dengan Marsyalinda," gumam Nyonya Levrawnch pelan dan menuju ke kamarnya. Lenia yang sedang menonton acara wisuda adiknya itu sesekali tertawa sendiri karena melihat tingkah adiknya yang sedang bersama dengan Gebriella di ata
Baca selengkapnya
75. Chat Reyhan Untuk Gebriella
"TOK, TOK, TOK" Bi' Ina mengetuk pintu Reyhan. Reyhan yang masih tertidur pulas tidak sadar dengan suara panggilan dan ketukan pintu dari Bi' Ina. Untung saja teman teman Reyhan sudah sampai ke Villa. "Reyyhhhaaaannn... I am commmmiinnngg...," kebiasaan Adi, jika sampai di Villa Reyhan, dia akan memanggil nama Reyhan dengan suara yang keras sehingga membuat orang orang di Villa Reyhan sangat kaget. "Tuan Levrawnch masih belum bangun, tadi juga bibi' sudah membangunkan Tuan Levrawnch berkali kali, namun Tuan masih saja tidak bangun," jelas Bi' Ina kepada teman teman Reyhan. Vino dan Adipun naik ke lantai dua dan membangunkan Reyhan dengan memanggil namanya berkali kali sambil mengetuk pintu kamar Reyhan. Akhirnya Reyhanpun terbangun dan langsung membuka pintu kamar. "Hmmmppp.. Kenapa kalian datang begitu pagi??" tanya Reyhan kepada teman temannya. "Heeeiiii kawan, kenapa kamu bertanya seperti itu?? Mandi trus kesini temani aku m
Baca selengkapnya
76. Reyhan Dan Gebriella Berjanji Untuk Bertemu
"Rey, kami pulang dulu yah..," kata Vino kepada Reyhan setelah beberapa menit selesay makan malam bersama. "Iya Rey, kamu istirahat sana, biar badanmu nggak kaya' Reno. Kurus kering, ramping seperti busung lapar," ucap Adi sambil melihat Reno dengan sudut matanya. "Apa katamu??? Rey mau istirahat atau nggak, apa hubungannya sama aku??? Kamu tuh yang kurangin makan. Pintu kamar Reyhan saja nggak cukup untuk seluruh badanmu. Harus menyamping, hahaha...," kata Reno pada Adi. "HAHAHA...," Vino, Reyhan dan Reno tertawa terbahak bahak. "Udah, kalian sudah cukup menggangguku seharian di Villaku. Jangan di tambah dengan berantem di depan Villaku, akan ku jual Villa ini bersama kalian, hahaha...," kata Reyhan. "Hahaha... Baiklah, baiklah... Kami balik dulu yah bro, bye.. bye.. " kata Reno dan merekapun balik ke rumah mereka masing masing. Reyhan langsung masuk ke kamarnya, sambil melihat handphonenya yang bergetar tanda ada pesan masuk.
Baca selengkapnya
77. Gebriella Sedih Karena Reyhan Tidak datang
Reyhan dan Jhon di antar oleh supir ke bandara International. Di dalam mobil, Reyhan menelpon Gebriella berkali kali, tapi Gebriella masih tertidur dan tidak menjawab panggilan telepon dari Reyhan. Sampai di Bandara, Reyhan dan Jhon langsung melakukan bording pas karena sudah melakukan check In terlebih dahulu melalui aplikasi. "Tuan, kenapa raut wajah Tuan terlihat sedih? Apakah Tuan masih merindukan teman teman Tuan???" tanya Jhon kepada Reyhan. "Iya, Jhon, mereka seperti saudara kandungku. Mereka selalu bersamaku dalam suka maupun duka. Apa alasanku untuk tidak merindukan mereka???" Jawab Reyhan kepada Jhon. "Iya Tuan, saya mengerti. Tuan harus semangat, agar studynya cepat selesay dan pulang ke Kota Hunan untuk bertemu dengan mereka," kata Jhon. "Oh iya Tuan Levrawnch, pesawatnya sudah ada, kita kw pesawat sekarang saja yuk..," ajak Jhon kepada Reyhan. "Jhon, sebelumnya aku belum pernah naik pesawat, apakah di dalam pesawat itu ena
Baca selengkapnya
78. Hampa
Jam sudah menunjukan pukul 21.00. Tak terasa sudah 2 jam lebih Gebriella menunggu Reyhan di ruangan itu. Namun, dia tetap optimis bahwa Reyhan tetap akan datang menemui dia. "Hmmppp... Kak Rey?? Kenapa kamu lama sekali...?? Bahkan aku masih yakin bahwa kamu akan tetap datang malam ini, meskipun aku sudah menuggumu selama 2 jam lebih...," kata Gebriella sambil duduk melihat ke arah danau. Hampa terasa saat melihat lilin yang begitu banyak menyala, kini mati di basahi hujan yang rintik rintik. Bahkan kembang merah yang bertaburan memancarkan wewangian, kini layu di tiup angin berhembus tanpa beraturan. "Kak Rey... Kamu sungguh tega padaku..?? Kenapa kamu tidak mengabarkanku jika kamu tidak akan datang..." ucap Gebriella merintih pelan. Namun, Gebriella masih terus menunggunya. Waktu sudah menunjukan pukul 23.00. Gebriella sedang berdiri, menyandarkan kepala bagian kiri di pintu yang tebuka. Mencoba menikmati namun tak dapat di nikmati... Dengan pandanga
Baca selengkapnya
79. Mr. Gian Ananda Direktur Muda Perusahaan CRB
Ayahnya Pevita menggedor gedor pintu sampai Pevita kebingungan, harus keluar atau tetap di dalam kamar. "Pevita!! Keluar kamu!! Dasar anak nggak tahu di untung!!! Bukannya kerja, malah malas malasan di kamar. Kelua....rrrr!!" Teriak Ayahnya Pevita di depan pintu kamar Pevita. Mendengar Ayah Pevita teriak, Vivi ibunya Pevita langsung naik ke atas menuju kamar Pevita. "Ada apa ini pa....???" Tanya Vivi dengan suara keras. "Kamu masih nanya ada apa?? Hah!!! Sini, kamu lihat ini, lihaaattt... Buka Pevita!!! Buka!!" Kata ayahnya Pevita menarik rambut Vivi dengan tangan kanan dan tangan kiri mengetuk ngetuk pintu seperti orang yang ingin merusak pintu. Ayahnya Pevita akhirnya mendobrak pintu kamar Pevita berkali kali sampai pintu kamar Pevitapun terbuka. Pevita yang melihat ayahnya gemetar bagaikan orang sakit yang sedang menggigil. Sedangkan Ibu Pevita dengan sekuat tenaga berusaha menahan ayahnya Pevita. Ayah pevita melemparkan tangan Vivi
Baca selengkapnya
80. Pertemuan Gebriella Dan Nona Levrawnch
Reyhan yang masih duduk di kursi goyangnya, baru saja terbangun karena merasa begitu lelah. Sedangkan Jhon, sudah membawa sepasang pakaian dan sepatu, serta sarapan untuk Reyhan. "Jhon, di mana handphoneku??' Tanya Reyhan pada Jhon. Jhon yang baru saja akan menjawab, tiba tiba di urungkan karena melihat Tuan Chriss yang datang bersama para asistennya. "Hallo Tuan Gian, bagaimana kabarmu?? Oh, sepertinya Tuan Gian baru saja bangun??" Tanya Chriss, ayahnya Reyhan. "Halll, lloo... Ummpp...," ucap Reyhan terbata bata, penuh dengan kebingungan. Chriss memberikan kode dengan menggerakkan jari telunjuknya pada para asistennya agar keluar dari ruangan itu. Kini di dalam ruangan hanya ada Reyhan, Papinya, dan juga Jhon. "Papiii... Aku kangen, uhu', uhu'," kata Reyhan sambil menangis dan memeluk Papinya setelah sekian lama tidak bertemu. "Hahaha... Ternyata anak Papi masih sangat kecil. Benar nggak Jhon??" Ucap Chriss. "Iya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status