All Chapters of Life Must Go On: Chapter 41 - Chapter 50
132 Chapters
bab #40
Vano memutuskan untuk pulang ke rumah papa dan mama nya. Sejak tiba dari Aussie vano memang tinggal di apartment pribadinya.“Halo tuan vano” sapa bibi saat vano baru menginjakan kaki nya di depan rumah.“Iya bi” jawab vanoVano berjalan ingin menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas. Tapi sesuatu malah mengalihkan perhatian nya.“Pa, tadi mama beneran ketemu. Tapi enggak sempat bincang lama sih” kata mamaMereka sedang membahas apa ? Vano menjadi penasaran.“Gimana kabarnya ma, papa udah lama sih enggak ketemu” kali ini papa yang mulai berbicara“Dia kelihatan baik. Makin cantik pa anaknya. Dia ramah banget lagi.” Kata mama“Tahu enggak pa, pas mama lewat dia lagi nolongin anak kecil yang kakinya lagi luka gitu.” Lanjut mama lagi“Terus mama ngobrol dong ?” tanya papa lagi“Iya dong pa. Masa enggak” ujar mama
Read more
bab #41
Audrey berniat untuk bertemu dengan ryan hari ini sepulang kegiatan lapangannya. Semoga saja dia berkunjung ke resto audrey sore nanti.Tak berselang lama, audrey langsung menuju ke restonya. Ternyata disana juga ada ryan. Tepat sekali.“Ryan!” panggil audrey dengan raut wajah datar“Gue mau ngomong sama lo!” ucap audrey lagi. Dia langsung berjalan ketempat yang jauh dari banyak pengunjung. Tapi masih berada di dalam resto miliknya.“Nggak usah duduk!” Audrey berkata ketus setelah dia duduk disana.Bukannya berdiri, ryan langsung saja duduk di kursi yang ada di seberang audrey.“Gue tahu itu perempuan gatel masih ada di rumah lo!” ucap audrey“Lo punya hati nggak sih ?. Bisa-bisanya lo selingkuh di rumah. Rumah yang isinya juga ada yaya. Istri lo Ryan.” Marah audrey“Lo beneran bego atau gimana sih?!” lanjut Audrey“Gue nggak tahu audy, gue mas
Read more
bab #42
 Vano berangkat lebih pagi hari. Dia sengaja datang lebih awal karena ingin bertemu dengan audrey. Dia tahu audrey pasti menghindari nya. Makanya dia datang lebih awal lalu pergi lagi.“Selamat pagi pak”“Pagi pak”“Pagi pak vano”Beberapa karyawan sudah mulai berdatangan dan menyapa vano saat mereka berpapasan.Padahal vano berharap, audrey lah yang akan menyapanya.Oh iya, wajah vano tidak terlalu memar pagi ini, jadi dia bisa langsung berangkat ke kantor tanpa harus menunggu memarnya menghilang.Vano berdiri di belakang pintu masuk agar audrey tidak menghindar saat melihatnya nanti.Tapi entah, sampai hampir memasuki jam kantor, audrey juga belum datang.Apa dia langsung pergi tanpa ke kantor lebih dulu ?“Permisi pak” ujar dika yang kini berdiri di samping vano“Bapak sebentar lagi ada meeting pak” lanjut dika mengingatkan vano
Read more
bab #43
“Yah karena nggak penting aja.” Jawab audrey santaiAudrey ingin mengembalikan jas yang diberikan vano tadi tapi tangan vano malah menahan nya. Tadi pinggang, sekarang vano meletakkan tangan nya diatas paha audrey yang ditutupi jas miliknya.“Gue mau ke toilet !” ucap audrey pada vano“Lepasin” Audrey langsung berdiri dari sana“Gue mau ke toilet bentar” ujar audrey. Kali ini pada dika dan laraBiarkan saja pasangan itu menghabiskan waktu bersama sebentar di sana.“Apa benar Audrey hanya pernah pacaran sekali sejak SMA ?” Tanya vano setelah dia memastikan audrey sudah berjalan jauh dari sana.“Iya pak. Saya itu udah sahabatan sama Audrey sejak kuliah. Dan semasa kuliah sampai sekarang, Audrey memang tidak punya pacar pak!” jelas dikaTernyata audrey salah dengan meninggalkan mereka. Habis sudah semua rahasianya.Di lain tempat, Audrey selesai mencuci
Read more
bab #44
Dua hari setelahnya, audrey tidak lagi datang ke kantor. Ini hari terakhir dia melakukan pekerjaan di luar kantor dan barulah dia kembali besok.Oh iya. Audrey sudah merenung dua hari ini dan dia yakin mama dan papa vano sudah memberitahu nya tentang kejadian sebenarnya dulu.Waktu itu audrey memang bertemu dengan mama nya vano. Tapi mereka tidak sempat berbincang lebih lama. Tak apalah, setidaknya hubungan diantara mereka masih baik-baik saja hingga sekarang.“Halo audrey” ucap dika bahkan sebelum audrey menyapa lebih dulu di telepon.“Kenapa dik ?” tanya audrey“Kayaknya lo harus nambah survey sehari lagi deh..” ucap dikaMereka membahas tentang survey yang sedang audrey lakukan dan dia harus kesana lagi besok.Syukurlah. Karena setelah besok adalah hari libur. Selamat datang weekend.Mungkin bagi Audrey harinya berlalu dengan biasa saja. Tapi berbeda dengan vano. Dia tidak bisa dibilang ba
Read more
bab #45
audrey langsung berjalan menuju keruangan CEO setelah dia mengambil laporan keuangan itu."menyebalkan sekali." ujar audrey"dia pasti sengaja bersikap seperti itu agar bertemu denganku" lanjut audrey lagiaudrey menaiki lift khusus karyawan dan tak lama kemudian, sampai di lantai ruangan vano.“Eh Audrey!” panggil dika saat dia melihat audrey yang baru saja datang ke sana."apaan ?" balas audrey"akhirnya lo dateng juga." kata dika“Lo emang mimi peri gue deh!” lanjut dika lagi“Ogah gue jadi mimi peri lo!” balas audreyAudrey tidak ingin berbincang lebih lama dengan dika di sana. Karena itu hanya akan membuat vano semakin bertambah marah.Tok tok tokAudrey mengetuk pintu itu sebelum dia masuk ke sana.“Siapa ? Saya sedang sibuk!” terdengar suara vano dari dalam sana.Bukannya pergi, audrey malah langsung masuk ke sana.“Permisi pa
Read more
bab #46
Hari berlalu dengan cepat bagi Audrey dan sekarang dia bisa istirahat lebih lama.Tok tok tokTerdengar suara ketukan di pintu kamar audrey“Iya mba” jawab audrey pada asisten rumah tangga yang barusan mengetuk pintunya“Ini neng. Ada mas dika di depan” kata mba kia“Oh iya mba. Bilangin bentar lagi audrey turun” kata audreyTumben dika datang se pagi ini tanpa menelpon lebih dulu.“Eh dik” sapa audrey saat menuruni tangga dan mendapati dika sedang duduk di sofa“Lo yah rey. Parah lo” kata dika“Lo abis ngapain aja sih ? Manjat gunung bromo atau gimana ?” tanya dika“Heh. Mana ada orang manjat gunung bromo ogeb” kata audrey lalu duduk di sebelah dika“Udah dikasih cemilan kan lo” kata audrey“Iya udah” jawab dikaDia langsung melahap cemilan yang pasti diberikan mba kia tadi.
Read more
bab #47
Beberapa hari setelahnya, audrey datang terlambat ke kantor hari ini. Itu karena dia mengobrol panjang lebar dengan yaya semalam. Jadilah dia terlambat bangun pagi ini.Tapi untunglah. Dia belum terlalu terlambat. Jadi itu masih bisa ditoleransi.“Ah sayang. Jangan disini!” ucap seorang wanita yang sepertinya baru Audrey dengar disini.Dia penasaran dengan suara itu, dan berjalan mendekat kesana. Sepertinya tidak jauh dari lift.“Oh astaga!” ucap audrey sembari menutup matanya dan langsung berbalik.Audrey kaget saat melihat vano sedang mencium seorang wanita berpakaian sexy di depannya.“Apa yang kamu lakukan di situ ?” tanya vano yang menyadari kehadiran Audrey“Tidak pak.” Jawab audrey“Kita ke ruangan saya saja.” Ucap vano yang masih bisa Audrey dengarMereka berdua berjalan kearah lift khusus petinggi perusahaan.“Kamu tidak ingin masuk ?&rdquo
Read more
bab #48
Vano datang ke kantor pagi ini dan dia melihat audrey sedang berbincang bersama beberapa karyawan lain.Bagaimana bisa dia tampak baik-baik saja ?Dia sudah sembilan hari tidak bertatap muka dengan vano semenjak kejadian itu. Mungkin saja itu alasan dia tampak baik-baik saja. Cewek memang tidak pernah peka.“Selamat pagi pak”“Pagi pak vano”Para karyawan menyapa-nya tapi dia hanya diam saja.Dia melirik Audrey namun dia tidak terganggu dengan kehadiran vano sama sekali.“Aud!” panggil temannya“Iya ?” ujar audrey“Barusan pak Vano liatin elo. Kok nggak lo sapa sih ?” tanyanya“Masa sih ?” ucap Audrey yang berpura-pura tidak tahu.“Iya beneran. Masa sih lo nggak lihat ?” tanya temannya lagj“Enggak tuh. Nggak gue perhatiin sih tadi.” Jawab audrey“Lo mah. Seganteng pak Vano aja lo anggurin.&rd
Read more
bab #49
"Permisi mba” ucap seorang office girl saat audrey hendak pergi keruangan pak vano“Iya..” jawab audrey“Mba audrey ngeliat pak dika ? Dicari sama boss soalnya” jelasnya“Pak dikanya lagi makan siang. Tapi nggak usah dicari. Nanti saya yang kasih tahu sama pak boss” ujar audrey“Saya kebetulan mau kesana” ujar audrey lagi“Baik mba. Makasih sebelumnya. Saya pamit dulu” ucapnya lagi dan audrey mengangguk mengiyakan.Kenapa vano suka sekali marah-marah ?. Habis semua pekerja dia marahi di kantor ini.“Permisi pak..” ucap audrey yang langsung masuk ke ruangan vano tanpa mengetuk lebih dulu.“Ngapain kamu disini ?” tanya pak vano“Loh. Bukannya bapak tadi nyariin saya ?” bukannya menjawab, Audrey malah balik bertanya.Dia langsung menutup pintu ruangan dan duduk di sofa yang ada disana.“Itu tadi. Sekaran
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status