All Chapters of Takdir Cinta Naila: Chapter 41 - Chapter 50
139 Chapters
Pernyataan cinta dari Khairul
Abang mau ngomong apa?" tanya Naila. "Maaf Bang, tidak bisa ngobrol panjang lebar. Soalnya ini di tempat kerja Naila. Nggak enak sama yang punya warung." Naila duduk menghadap pemuda itu. "De, Abang dijodohkan sama orang tua Abang," ucap Khairul. Pemuda itu menghela nafas. Dia menundukkan kepala. "Terus apa masalahnya, Bang? Apakah Abang tidak suka dijodohkan dengan wanita itu?" tanya Naila. "Abang sudah punya pilihan, De. Meskipun Abang tidak tahu apakah wanita pilihan Abang itu mau memilih Abang sebagai suaminya atau tidak. Soalnya banyak yang mengejar-ngejar wanita itu." "Wow ...!" Naila tertawa. "Berarti Abang banyak saingan dong. Jadi penasaran, siapa ya wanita itu?" Khairul balas tertawa. "Gimana nih dengan soal perjodohan itu? Apakah Abang tolak atau Abang terima?" tanyanya. Naila mengerutkan keningnya.
Read more
Membatalkan perjodohan
Khairul mengacak rambutnya dengan kasar. Dia melemparkan ponselnya begitu saja ke atas pembaringan. Pikirannya kacau. Percakapan dengan ibunya membuat sisi lain dirinya bangkit. Dia benar-benar marah. "Bulan depan ketika kamu cuti, kamu harus menikahi Nana. Mama tidak mau hubungan kekeluargaan ini menjadi tidak harmonis lagi kalau kamu menolak Nana menjadi istrimu," tegas ibunya. "Tetapi Khairul sudah punya pilihan sendiri Ma," sanggah Khairul. "Janda muda beranak satu itu? Apa yang kamu cari, Nak?" "Jangan memandangnya sebagai seorang janda, Ma. Dia wanita yang sangat istimewa. Khairul salut karena selama ini dia berjuang begitu keras dalam menghidupi keluarganya." "Bukankah sayyidah Khadijah juga seorang janda dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Akan tetapi, Rasulullah tetap menikahinya dan menjadikan beliau sebagai cinta pertama dan cinta sejatinya. Apakah itu masih
Read more
Tanda kasih sayang
"Maaf Bang, Ade tidak mau mencampuri urusan keluarga Abang. Kalau misalnya kita memang jodoh, pasti akan ada caranya yang membuat kita bisa bersama, tapi bukan dengan cara menyakiti hati kedua orangtua. Bang, Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Apakah Abang bersama Ade atau mungkin kita di takdirkan memiliki pasangan yang berbeda. "Boleh jadi kamu tidak menyukai segala sesuatu, tapi bagi Allah Itu yang terbaik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, tapi di dalam pandangan Allah itu tidak baik bagimu. Semua itu pasti ada hikmahnya." Naila tersenyum teduh. Khairul termangu. Sinar matanya kosong menatap wanita dihadapannya itu. Wajah manis Naila dan sorot matanya yang teduh memancarkan kelembutan seorang wanita salehah yang senantiasa dikaguminya. "Iya, De, tapi boleh kan, kalau kita tetap berteman?" Khairul berkata dengan suara lirih. "Boleh Abang. Abang bisa menghubungi Ade kapan saja. Yang terpenting, jadilah Khairul sebagai seorang an
Read more
Membuka lembaran baru
Tunggu!" Sebuah suara menghentikan langkah kaki Khairul. Seorang laki-laki gagah tengah berlari kecil ke arahnya. Dia mengerutkan keningnya. "Ada apa, Pak? tanyanya setelah mengenali siapa yang memanggilnya tadi. "Panggil saya, Abang, Rul. Sekarang saya bukan lagi atasan kamu," ucapnya setelah berhasil mendekat dan berdiri di samping pemuda itu. Khairul mengangguk. "Iya, Pak eh Bang. Kenapa Abang kemari?" tanyanya. "Tidak apa-apa. Saya hanya ingin minta maaf kepada kamu. Mungkin selama Kita bergaul,  banyak melakukan kesalahan. Apalagi setelah akhirnya sama-sama mengetahui kalau Kita berdua mencintai wanita yang sama." Ammad tersenyum pahit. "Mungkin kamu merasa tidak nyaman dengan kecemburuan saya. Maafkan saya, Khairul." Laki-laki itu menghela nafasnya. Dia menepuk pundak Khairul. "Tidak apa-apa, Bang. Aku men
Read more
Selingkuh
[Ammad tidak bisa melupakan kamu. Dia selalu teringat kamu. Dia pernah curhat sama saya, kalau kamu adalah wanita spesial bagi dia] Sejenak Naila teringat kembali kenangan masa lalu bersama dengan laki-laki gagah itu. [Saya tidak bisa memaksakan hati orang lain. Kalau memang dia suka sama saya, itu hak dia dan itu bukan kesalahan saya. Selama ini saya selalu berkomitmen untuk menjalankan hubungan sebagai seorang sahabat kepada siapapun, termasuk kepada Abang] [Ammad itu suami orang ...! Kenapa Kamu masih bersikap ramah dan seolah-olah memberi harapan kepadanya?  Sampai dia tidak bisa melupakan kamu, bahkan ketika bersama istrinya sekalipun!] [Ammad memiliki istri dan tiga orang anak. Apa kamu tidak pernah berpikir, kalau seandainya kamu adalah seorang istri yang suaminya tiba-tiba mencintai wanita lain?] [Bahkan kemarin, mereka sampai bertengkar hebat dan sampai ma
Read more
Menceraikan Rosita
"Abang ingin tahu, mau Rosita yang sebenarnya? Rosita cuma ingin Abang bisa memenuhi semua keinginan Rosita. Kebutuhan kita itu banyak, Bang. Kebutuhan rumah tangga kita. Ingat, anak kita ini sudah tiga." Wanita itu menghela napasnya kuat-kuat. "Kalau Abang tidak mau memenuhi kebutuhan Rosita, jangan salahkan Rosita kalau Rosita minta kepada laki-laki lain!" "Allahu akbar ...!" teriak Ammad. Kedua tangannya mengepal. "Dasar pe ...." Ammad memotong ucapannya. Laki-laki itu mengucapkan istighfar berkali-kali. "Abang sudah berusaha sekuat tenaga dan Abang sudah memberikan seluruh penghasilan Abang kepada kamu. Apa itu masih kurang? Ingat Ros, suami itu bukan ATM bagi keluarga, yang uangnya bisa di tarik sesuka hati." Ammad berusaha merendahkan suaranya. "Abang bukannya tidak bisa menghitung ya, berapa pengeluaran kita sebenarnya. Asalkan kamu pandai mengelolanya, penghasilan Abang sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita. Sel
Read more
Tidak ada maaf
"Bang Ammad!" Terdengar suara memanggil namanya. Ammad membuka matanya. Dia tersentak kaget melihat seorang wanita duduk dihadapannya. "Elfira," ucapnya. Elfira adalah teman dekat Rosita, istrinya. "Kok Abang ada disini? Ada apa, Bang? Bukannya seharusnya Abang hari ini masuk kerja?" "Iya El, seharusnya Abang masuk kerja, tapi rasanya Abang tak sanggup untuk kerja. Jadi Abang ke sini untuk menenangkan diri." Ammad menyahut dengan posisi badan yang duduk bersila. "Ada masalah apa, Bang?" tanya Elfira. "Itu tuh, temanmu. Dia selingkuh sama laki-laki lain," ucap Ammad. Dia memang tidak menutup-nutupi masalahnya, mengingat Elfira adalah sahabat dekat Rosita. Jadi dia berfikir, sebenarnya Elfira sudah tahu masalahnya dan Rosita sudah menceritakan soal ini. "Rosita itu selingkuh juga gara-gara Abang," kata Elfira. "Mana mun
Read more
Musim terus berganti
Oh .. cukup sudah penawanan ini menyiasati gemuruh duka, mengejang dalam guratan zikir, wujudkan sebuah kesadaran. Membumikan kata-kata dari sisa-sisa air mata adalah menikmati sepi yang pecah ini bersamamu. Persentuhanku dengan rumah-rumah kaca inilah yang menumbuhkan rasa damai dalam negosiasi takdir. Ammad bangkit dari tempat duduknya. Dia melangkah gontai menuju tempat parkir kendaraan. Setelah membayar ongkos parkir, dia segera tancap gas meninggalkan tempat itu. Tempat di mana dia meluapkan segala kesedihannya. Tujuannya sekarang adalah sekolah Dani. Anak bungsunya itu sudah duduk di kelas 5 SD. Sedangkan Raihan, anak tengahnya duduk di kelas 1 SMP. Anak sulungnya, Yasir duduk di kelas 3 SMP. Setelah menjemput Dani, dia berencana pergi ke rumah orangtuanya. Untuk sementara, dia bermaksud menitipkan anak-anak kepada ibunya dulu, sebelum urusannya dengan Rosita jelas, karena ia sendir
Read more
Tawaran Rahman
Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian: dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan atau dengan perempuan musyrik dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki dan dengan laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin. "Itulah keadilan Allah, Nak. Seorang laki-laki yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik pula. Seorang laki-laki yang jahat akan berjodoh dengan wanita yang jahat pula. Mama berpesan untukmu, Nak, jagalah diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah, karena harta Mama yang paling berharga saat ini adalah dirimu, Nak." Naila membelai
Read more
Kehamilan Rosita
"Emangnya kak Rahman bilang apa kepada Ibu?" tanya Naila. Wanita itu hampir selesai mengelap meja dan kursi. "Dia bilang kalau kamu tidak mau menjadi istri keduanya, maka dia akan menguncimu biar kamu tidak akan mendapat jodoh selamanya," ucap ibu Diana. Naila tersenyum. "Ibu tidak usah khawatir. Kalau memang nantinya Allah mentakdirkan Naila untuk kembali mendapatkan jodoh pasti Nai akan menikah. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang terjadi tanpa izin dari Allah. Kita tidak usah takut," hibur Naila. "Ibu hanya merasa khawatir, Nai. Apa lagi kamu sudah 9 tahun menjanda. Waktu yang terbilang lama. Ibu hanya khawatir dengan masa depanmu," tutur wanita itu. "Pikirkan semua itu, Nak," ucapnya. Sejak ibunya meninggal, ibu Diana bahkan sudah seperti Ibu bagi Naila dan seperti nenek bagi Nayra Hanya ibu Diana satu-satunya keluarganya yang tetap bersikap
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status