Semua Bab D E K A P: Bab 51 - Bab 58
58 Bab
Bagian 51
Author POV.Malam ini, Rara, Alvin, Vina dan Vano sedang makan malam bersama di ruang makan. Mereka makan dengan nikmat, karena masakan Rara selalu menjadi makanan favorite bagi mereka bertiga.“Gimana anak – anak mama, sukses ga tadi ujiannya?”“Alhamdulillah ma, soalnya 11 12 sama detik – detik. Seneng banget deh kalau soal ujiannya mudah gitu.” jawab Vano.“Sama ma, Alhamdulillah. Vano juga bisa ngerjainnya. Gampang, kecil itu mah.”“Alhamdulillah, emang  anak – anak papa nih pinter semua.”“Alhamdulillah kalau gitu, tapi kalian jangan seneng dulu. Masih ada besok dan beberapa hari lagi loh.”“Siap mama!”“Iya mama, tapi ini awal yang baik.”“Bener, yaudah ayo lanjut makan. Keburu dingin masaknnya.”“Okey, selamat makan semua!” kata Vano.“Selamat makan!” kata Rar
Baca selengkapnya
Bagian 52
Author POVVina dan Vano sudah menjalankan semua ujian – ujian yang sudah di jadwalkan oleh sekolahnya masing – masing. Sekarang mereka hanya menunggu nilai ujiannya keluar dan kelulusan sudah di depan mata. Namun mereka masih tidak bisa sesantai seperti hari – hari biasanya, Vina masih mendalami tentang kedokteran dan Vano yang masih melatih fisik dan mencoba mengerjakan soal – soal test untuk seleksi masuk tentara.Sedangkan Rara, kondisi tubuh Rara benar – benar semakin menurun. Rara merasa bahwa umurnya memang sudah tidak akan lama lagi.“Ya Allah, kuatkan hamba. Beri hamba kesempatan sedikit lagi, hamba ingin melihat kedua anak hamba wisuda nanti.”Entah mengapa hari ini Rara sangat merasa kesakitan. Rara tidak bisa menahan semua rasa sakitnya, Rara sudah meminum obat seperti biasanya, namun hasilnya nihil, Rara masih sangat merasa kesakitan. Rara mencoba menghubungi Dr. Riski berkali – kali namun tak a
Baca selengkapnya
Bagian 53
Author POVSemua orang berada di rumah sakit, semuanya masih setia menunggu Rara siuman. Alvin berusaha menenangkan kedua anaknya, walaupun sebenarnya ia juga sangat merasa sedih dan shock atas kejadian hari ini yang menimpa Rara. Reno yang melihat itu, sangat merasa bersalah. Reno selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini.“Bukan salah lu Ren.” Ucap Dika tiba – tiba sambil memegang pundak Reno.“Coba aja waktu itu gua langsung kasih tau kalian Dik, semua ga bakaan seperti ini. Rara pasti sembuh, ini semua gara – gara gua.”“Ngga Dik, ini permintaan Rara sendiri kan? Ini bukan salah lu, ini jalan yang dipilih Rara.”“Bener mas, ini bukan salahmu. Ini sudah jalan yang dipilih Rara. Dan kamu disini, cuma menghargai jalan yang dipilih oleh Rara.” Ucap istrinya, Nesa.“Gua mau ke Alvin.” Kata Reno.“Yaudah sana.” Ucap Dika, mempersilahkan Reno m
Baca selengkapnya
Bagian 54
Author POVKini giliran Dika dan juga Putri yang masuk ke ruangan Rara. Lagi – lagi Dika menangis melihat keadaan Rara yang sangat pucat dan lemas di atas kasur rumah sakit. Rara hanya bisa tersenyum melihat Dika dan Putri saat masuk menghampiri Rara.“Dik, masa cowo nangis.” Kata Rara sambil tertawa.“Kamu jangan tertawa ya Ra, bisa – bisanya kamu kaya gini masih bisa ketawa.” Protes Dika.“Ra, gimana keadaanmu? Udah membaik?” tanya Putri khawatir melihat keadaan Rara.“Alhamdulillah, maaf ya bikin kalian semua khawatir.”“Ga usah minta maaf, maafin kita udah gagal jadi sahabat yang baik buat kamu Ra.” Ucap Putri sambil menggenggam tangan Rara.“Ra, pasti di atas sana Arga marah sama aku. Arga nitipin kamu ke aku, dan saat kamu punya penyakit yang kaya gini aku baru tahu. Maafin aku Ra, maafin aku udah gagal jadi sahabat yang baik buat kamu, maafin aku ga p
Baca selengkapnya
Bagian 55
Author POVHari ini sudah tiba waktunya Vano wisuda, kondisi Rara sama sekali tidak ada perubahan, bahkan sering kali kondisi Rara menurun dan drop. Vano sudah meminta Rara untuk diam di rumah sakit, namun Rara tetap kekeh ingin menghadiri acara perpisahan anaknya itu. Mau tak mau, Alvin, Vina, dan Vano hanya bisa pasrah dan berujung Rara ikut bersama mereka.Rara menaiki kursi roda yang di dorong oleh Vina dan Alvin yang ada di samping mereka, walau dalam keadaan sakit Rara masih bisa tersenyum lebar saat melihat Vano naik ke atas panggung sebagai juara 3 nilai tertinggi Ujian Nasional di Kota Bandung. Rara terlihat sangat bangga kepada anaknya itu. Vano berhasil membuktikan bahwa ia anak yang bisa membanggakan kedua orang tuanya.“Assalamualaikum Wr. Wb pertama – tama saya ucapkan banyak terima kasih kepada Allah SWT, kepada guru – guru saya, dan terutama kepada kedua orang tua saya dan juga kepada kembaran saya. Saya berdiri di sini berkat k
Baca selengkapnya
Bagian 56
Author POVHari ini sudah tiba waktunya Vina wisuda, sama seperti Vano kemarin, Rara kekeh untuk ikut menghadiri acara perpisahan Vina pagi ini. Rara masih tetap berada di kursi roda dengan Vano yang mendorong kursi roda milik Rara dan Alvin yang berada di sampingnya.Sama seperti Vano, Vina meraih juara 1 nilai tertinggi Ujian Nasional se – kota Bandung. Perasaan bangga dan sedih yang dirasakan oleh Alvin dan Rara. Alvin dan Rara sangat bangga terhadap kedua anaknya, mereka berhasil membuktikan kepada Alvin dan Rara bahwa mereka bisa dan mampu untuk meraih cita – citanya. Baik Alvin maupun Rara, mereka sangat yakin bahwa kedua anaknya mampu dan bisa meraih cita – citanya. Mereka juga yakin bahwa kedua ankanya juga akan mencapai kesuksesan bersama – sama.Vina menaiki podium, untuk membari ucapan terimakasih atas prestasi yang ia raih. Senyum mengembang di bibir Vina. Vina bahagia karena didepannya ada orang – orang yang ia cintai,
Baca selengkapnya
Bagian 57
Author POVPagi ini, Alvin, Vina, Vano, Akbar, dan juga Cinta sudah berada di rumah sakit dan menunggu Rara untuk diperiksa keadaannya oleh dokter. Sesuai permintaan Rara, mereka semua akan pergi ke pantai pagi ini. Setelah selesai Rara di periksa, Rara diizinkan dokter untuk pergi ke pantai dengan syarat tidak boleh banyak beraktivitas dan tidak boleh terlalu lama di pantai.Mereka semua berada di mobil, dengan Alvin yang menyetir dan Rara yang berada di samping Alvin. Awalnya Alvin tak mengizinkan Rara untuk duduk di depan, namun Rara tetaplah Rara si egois yang tak bisa diganggu gugat. Sesampainya di pantai, sama seperti biasanya Rara menaiki kursi roda yang di dorong oleh Alvin. Mereka duduk di bawah pohon kelapa agar tidak terlalu kena sinar matahari, walaupun pagi ini matahati tidak terlalu menyengat.Sambil duduk – duduk, mereka meminum kelapa muda dan berbincang – bincang, bahkan Vano yang tertawa terbahak – bahak atas lelucon yang Akba
Baca selengkapnya
Bagian 58
Author POVVina dan Vano sudah tidak bisa menahan tangisnya, mereka semua berada di dalam mobil untuk segera ke rumah sakit. Tak lupa Vano juga sudah memberi kabar Dika dan juga Reno, pikiran Alvin sangat kalut dan dia juga tak bisa menahan tangisnya, istri yang sangat ia sayangi pergi meninggalkan Alvin sendiri.“Om biar aku aja ya yang nyetir?” tawar Akbar kepada Alvin.“Gapapa nak, biar om aja.”“Hati – hati pa.”“Iya kak.”Dika dan juga Reno yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas menuju rumah sakit. Dalam perjalanan pun, mereka semua sama – sama tak bisa kuasa menahan tangis.“Ngga Ra, kamu ga boleh pergi dulu. Kamu ga boleh nyusulin Arga, ngga Ra.” Gumam Dika yang dapat di dengar 3 orang yang ada di dalam mobil itu.“Mas, tenang dulu. Aku yakin Rara pasti sadar.” Kata Putri menangkan suaminya.“Oh ya, kita ke tempat ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status