All Chapters of Affair Cinta Sang Vokalis: Chapter 31 - Chapter 40
154 Chapters
Katryn si Anak Manja
Setelah mandi berbilas lagi, Manthis pun vidcal dengan Stefani, cukup lama juga dia saling bercanda dengan kekasihnya ini. Saling kangen dan sayang terucapa dari bibir kedua orang yang di mabuk cinta ini. Kadang Stefani menggoda Manthis dengan tubuh polosnya saja sambil berbaring di ranjang. Tentu saja ulah Stefani membuat Manthis senewen bukan main. “Awass ya kalau udah jadi bini abang kelak!” Stefani terbahak menertawakan ucapan kekasihnya. setelah puas ber vidcalan Manthis pun hampir terlelap, lalu terbangun lagi kala kamarnya berdering, dia mikir pasti Sheila yang datang. Saat pintu terbuka, alangkah kagetnya Manthis karena Katryn sudah berdiri di depan kamar, dengan hanya celana pendek dan baju kaos yang agak lebar, tapi wajah bulenya tetap cantik dan terlihat manis. “Ga ganggu kan…wawww matanya merah, jangan-jangan tadi terlelap!” Katryn langsung saja nyelonong masuk kamar. “Waduhh Katryn, ntar ketahuan Bang Andrew, abang jadi ga
Read more
Konser Reuni Yang Menghebohkan
Ray, Manthis, Ben, John dan Ogong Lee kini duduk di sebuah ruangan santai di rumah Ray, di taman belakang yang luas. Masih terdengar heboh teriakan anak-anak yang juga teman-teman Celina merayakan ultah gadis cilik yang ke 4 tahun ini. Setelah saling berpelukan, ke empat personel The Stollen’s yang sangat lama tidak berkumpul komplet ini saling bercerita ringan satu sama lain, kadang sambil tergelak. Tentu ada yang berbeda kini, karena semua personel bukan lagi remaja, tapi semuanya sudah pemuda dewasa. “Okehhh, jadi gini lo-lo olang semuanya, kita udah sepakat, The Stollen’s akan kembali belsatu, owe udah punya lencana, show ini akan sangat wahh, sekaligus akan di lekam dan kelak akan kita jual secala komelsilll, owe yakin kemunculan kalian semua akan mencetak rekolll baluuu!” kata Ogong Lee dengan logat cadelnya sambil tertawa. Ray hanya manggut-manggut, Manthis, Ben dan John diam sambil tersenyum. “Soal itu udah aman koh, intinya kami sudah
Read more
Kejutan Dari Tante Rani
Dua minggu setelah show reunion yang sangat sukses, The Stollen’s kumpul lagi untuk membahas persiapan tour ke 25 kota besar di Indonesia, sekaligus promo album baru mereka yang diluncurkan berbarengan saat show tersebut. Mereka kini makin kompak, ternyata usia yang makin matang membuat ke empat personel The Stollen’s ini mampu menahan ego masing-masing, terutama Ray yang selama ini sangat dominan di antara Ben, John dan Manthis. Saat latihan kembali, Manthis ternyata datang duluan, sementara Ray, Ben dan John belum terlihat batang hidungnya, Manthis pun iseng-iseng main piano dan melantunkan lagu yang baru dia ciptakan saat dalam perjalanan menuju studio ini di mobil bersama Nadu tadi. Lagunya tentu saja rasa kangennya pada Stefani, yang sangat lama tidak bertemu. Diapun memberi judul untuk lagunya ini “Cinta yang Selalu Ku Tunggu”. Saking menghayatinya menyanyikan lagu itu, dia tak sadar Ray sudah datang dan mendiamkan saja ulah Manthis. Tak
Read more
Bab 34: Gerald Minta Manthis Bertanggung Jawab
Rencana pernikahan Manthis dan Stefani tinggal dua minggu lagi, sebuah stasiun TV swasta telah sepakat mengontrak mahal pasangan fenomenal ini. Fenomenal karena Manthis mengakhiri masa lajangnya di usia emasnya sebagai selebriti papan atas. Sedangkan Stefani selama ini tak terdengar atau terendus media pernah dekat dengan Manthis. Yang public ketahui, Stefani hanya dekat sebagai sahabat saja dengan seluruh personel The Stollen’s, tak pernah ada info kalau Stefani malah dekat secara asmara dengan sang vocalis group ini. Para jurnalis infotaiment hanya tahunya Stefani adik Ray, drummer The Stollen’s, tapi dari sinilah hebatnya para jurnalis, mereka terus mengulik siapa Stefani ini dan di dapatlah informasi mengejutkan, kalau orang tua Ray dan Stefani ini bukanlah orang sembarangan, karena termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia. Termasuk pendidikan Stefani yang merupakan lulusan sebuah universitas bonafid di Belanda, dan di sebut-sebut ak
Read more
Bab 35: Bulan Madu
Manthis pun menceritakan soal Gerald ini pada Aman dan Nadu, kedua sahabatnya ini sama-sama kaget. Namun Aman sependapat dengan Manthis, tes DNA akan lebih baik agar jelas semuanya. “Yang aku khawatirkan soal tes DNA ini, takutnya bocor ke media dan akan berimbas pada pernikahan kamu dengan Stefani kelak?” kata Aman sambil menatap Manthis. “Iya itu juga yang aku khawatirkan…namun apa boleh buat, inilah imbas masa lalu yang kelam dan aku harus bertanggung jawab,” kata Manthis yang tetap terlihat tenang, Aman dan Nadu mengangguk-angguk kini salut dengan Manthis yang santai dan siap dengan segala resikonya. Beda jauh dengan dulu, di mana Manthis sempat depresi dan mabuk-mabukan, saat video mesumnya beredar dan dia di hujat sana-sini oleh masyarakat. Aman kemudian di minta Manthis untuk mencari dokter agar secepatnya anak Gerald di tes DNA. “Aku rasa, lebih cepat lebih baik. Apalagi Kiki anak perempuan Gerald itu sudah berumur lebih 2 tahunan dan hampir 3
Read more
Bab 36: DNA Keluar…hasilnya…!
Aman Sohela SH hanya bisa menghela nafas panjang, dia kini sedang duduk berdua dengan Gerald di sebuah kafe. Di depan mereka ada amplop coklat berisi hasil tes DNA yang 3 minggu lalu sudah dilakukan dan hasilnya sudah keluar. “Apa sekarang yang ingin kamu lakukan dengan Manthis?” tanya Aman sambil menatap wajah Gerald. “Aku sudah bilang dengan Manthis tempo hari, tak perlu menikahiku…aku hanya perlu tanggung jawab dia terhadap Kiki!” sahut Gerald sambil menatap balik wajah Aman. Pengacara muda yang lagi naik daun ini hanya mengangguk-angguk paham. “Baiklah…tanda tangani berkas ini, intinya Manthis de Jong tetap bertanggung jawab sebagai ayah biologis Kiki de Jong…ya Kiki kini berhak menyandang nama Kiki de Jong, karena hasil DNA identik dan Manthis adalah ayahnya!” Aman lalu menyodorkan sebuah berkas yang harus di tanda tangani Gerald. Aman menyodorkan berkas dua rangkap yang sudah di beri materai, di sana Aman sebagai kuasa hukum Manthis de J
Read more
Bab 37: Mulai Dekat Dengan Gerald
Setelah agak sore dan puas berjalan-jalan dengan Kiki, Manthis pun mengantar anak biologisnya pulang ke rumah, hari sudah jelang Magrib ketika mereka tiba di rumah tersebut. “Pah, jangan pulang dulu, temani Kiki belajar donkk, Kiki kesepian ga ada Mamah?” Kiki lantas menarik tangan Manthis ke dalam rumah. Yatmi, neneknya yang melihat ulah Kiki ikut menyarankan Manthis mau menuruti kehendak Kiki. “Kalau nak Manthis tak ada kesibukan dan mumpung lagi santai, mampir saja dulu, temanilah Kiki, kebetulan abis mahgrib ini, tante mau ke kundangan di RT sebelah. Kasian Kiki tak ada temannya dan sendirian di rumah!” Manthis akhirnya menganggukan kepala, dia juga izin mau sholat magrib, karena azan sudah terdengar. Selama ini Manthis tak pernah sampai masuk ke rumah ini, biasanya dia hanya sampai teras, baik saat menjemput Kiki ataupun mengantar pulang. Manthis masih segan masuk ke rumah Gerald ini, padahal baik Gerald atau Yatmi tak pernah melarang Manthis kal
Read more
Bab 38: Ketika Cinta Lama Bersemi Kembali
Jam 10 kurang 10 menit, Gerald kaget saat melihat ada taksi online mampir di depan rumahnya, lebih kagetnya lagi, yang turun dari taksi online itu Manthis, dengan pakaian menyamar, yakni topi dan masker di mulut. “Kok pake taksi, mobil Abang yang banyak pada kemana?” tanya Gerald. “Kita hari ini pake mobil kamu aja jalan-jalannya, kalau ga salah, hari kan ultah kamu yang ke 26 tahun!” Gerald langsung tertawa. “Udah telat bang, udah 5 hari yang lalu ultahnya!” Gerald kemudian mempersilahkan Manthis masuk, Kiki saat itu sedang mandi. Kiki tentu saja sangat senang hari ini bisa jalan-jalan dengan ibunya dan Manthis, gadis cilik ini merasa sangat bahagia, seolah-olah hari ini dia sudah memiliki keluarga yang utuh. “Kita mau kemana Bang?” tanya Stefani sambil memperhatikan Manthis nyiter mobil sedannya yang sudah berumur hampir 10 tahunan, itupun di beli Stefani dengan cara nyicil selama 3,5 tahun. “Iyaa pahh, kita mau kemana ini?” Kiki yan
Read more
Bab 39: Affair yang Terus Berlanjut
Sesuatu yang awalnya di tahan-tahan, lalu kemudian terbuka, ibarat bendungan besar yang airnya sudah penuh, lalu tiba-tiba jebol. Airnya akan menerjang apapun yang ada di hadapan tanpa apapun sesuatu yang dapat menahannya. Kiki terbangun saat pagi dan dia bermaksud ingin mendatangai ibunya dan juga Manthis, tapi gadis kecil ini tertegun saat sampai di depan pintu kamar kedua orangtuanya biologisnya ini. Dia menajamkan pendengarannya dan dia tersenyum-senyum sendiri, sebab dia hapal suara siapa di dalam kamar hotel itu. Kiki kembali ke kamarnya dan diapun melanjutkan tidurnya, senyum masih ada di bibir gadis kecil yang merah dan tipis. Manthis dan Gerald di pagi hari yang dingin itu lupa kalau Kiki sudah bukan anak-anak yang di beri permen akan berteriak kegirangan. Di usianya yang sudah menginjak hampir 8 tahunan, dia paham kedua orang tua biologisnya ini sedang memadu kasih. Suara desahan Gerald terdengar lembut kadang agak nyaring, i
Read more
Bab 40: Hampir Saja…
Tak pernah terpikir bahkan dalam mimpi sekalipun di hati Manthis, kalau dia akan menjalani kehidupan poligami dengan Stefani dan Gerald. Poligami Manthis tentu saja berbeda, karena Manthis terpaksa tidak berani terang-terangan dengan Stefani. Untungnya Gerald memahami perasaan Manthis yang kini sudah sah sebagai suaminya, setelah ijab kabul di sebuah desa di daerah Cikarang Bekasi tersebut. Cinta mereka yang berawal dari sebuah ketertarikan di sebuah acara fashion show hingga berbuah skandal, lalu berlanjut penjara dan Gerald hamil serta melahirkan Kiki, hasil hubungannya dengan Manthis, siapa yang menduga kini mereka telah sah menjadi suami istri. Aman Soleha SH sendiri yang merupakan sohib sekaligus pengacara Manthis sampai melongo melihat perjalanan asmara Gerald dan Manthis ini. Saat melihat Kiki, anak Gerald dan Manthis yang makin besar, Aman sudah bisa menduga, gadis cilik berdarah blasteran ini akan mengalahkan Gerald dalam hal kecantikan kelak
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status