All Chapters of Rahasia Wanita Pemikat: Chapter 41 - Chapter 50
65 Chapters
Rumah Sakit & Pekerjaan Baru
Andini dengan telaten menyuapi Yoga, hingga makanan yang ia bawa sisa sedikit saja. Selesai menyuapi, Andini mengelap bagian bibir Yoga dari sisa makanan. Terpancar rasa bahagia di mata Yoga, karena ada yang mengurusi dirinya. “Sekarang, minum obat ya mas,” pinta Andini dengan membawa beberapa butir obat yang telah diberikan oleh perawat.Setelah meminum obat, kembali Prayoga merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Dan Andini kembali duduk di sebuah kursi dekat tempat tidur Prayoga. “Din, kamu jangan pulang dulu ya...,” ucap Yoga memandang Andini. “Ya mas, aku nanti pulang sore, katanya Angel dari kantor akan langsung ke Rumah Sakit.” “Din, apakah kamu pernah bercerita tentang aku pada Angel?” tanya Prayoga. Andini yang mendengar kata-kata Prayoga, seketika wajahnya berubah. Ia terlihat tertunduk, lalu berkata, “ tidak mas.” “Din...., apa tidak bisa kamu katakan pada Angel tentang kebenarannya?” tanya Prayoga. Mendengar Yoga terus menanyakan hal yang sama, Andini yang tadi duduk di
Read more
Bahan Gosip Kantor
Andini yang sedang beristirahat dengan merebahkan tubuhnya di sebuah sofa di ruang perawatan terkejut ketika ponsel yang diletakkan di meja bergetar, sekilas ia memandang ke arah ponsel yang bergetar dengan bermalas-malasan. Kemudian ia duduk, melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. ‘Hemmm, sudah jam dua siang,’ gumamnya dalam hati. Kemudian di raih ponselnya, dan ia mengecek sebuah pesan masuk. Dilihat pesan dari sahabatnya, Yuni. [Pesan dari Yuni : Din, lagi dimana? Tadi aku ke rumahmu, tapi kosong]Setelah membaca pesan singkat dari Yuni, segera Andini keluar dari ruang perawatan Yoga lalu menghubungi Yuni, sahabatnya. “Yuni..., Sorry aku lupa kasih tahu kamu, kalau hari ini aku di Rumah Sakit, nungguin mas Yoga,” ucap Andini lewat sambungan ponselnya. “Iya enggak kenapa Din, gimana kondisi mas Yoga?” tanya Yuni. “Kondisi mas Yoga saat ini masih sama, tadi aku bertemu dengan Dokter yang menanganinya, syukurnya stadium kankernya mas Yoga itu baru awal Yun, d
Read more
Kegalauan hati Andini
Seluruh mata karyawan karyawati yang pertama kali melihat Angel, memandangnya ketika ia telah di lobby bersama Anggara dan seorang ajudan yang sedang menunggu mobil untuk membawa mereka pulang. Angel dengan rambut yang disanggul mirip dengan karyawati Bank pada umumnya, memperlihatkan tatto kupu-kupu kecil yang ada di belakang tengkuk leher jenjangnya dengan balutan baju dalaman katun berkerah besar berwarna coklat muda dipadukan dengan setelan blazer tanpa kerah berwarna cream soft. Dan bawahan rok span dengan belahan pendek serta sepatu high heels tinggi 5inci.Wajah cantiknya membuat ia terlihat membuat iri semua yang memandangnya. Bagaimana tidak? Ia gadis belia, cucu dari sebagian saham Bank Swasta yang cantik jelita. Dan ramah terhadap semua yang menyapanya, nyaris mendekati kesempurnaan dirinya. Tetapi tidak semua orang tahu tentang semua yang terjadi dalam kehidupan dirinya selama ini. Karena memang sebagian dari kita biasanya hanya memandang hal yang terlihat pada kasat mat
Read more
Kesibukan di Pagi Hari
Seperti hari-hari yang lalu, Andini selalu melakukan aktivitasnya sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik. Di pagi ini, dirinya telah membuatkan sarapan untuk putrinya dan makanan untuk dibawa ke Rumah Sakit. Hari ini ia masak sop ayam kampung. Karena rencananya hari ini ia akan ke Rumah Sakit untuk mengurus beberapa surat hasil medical check-up dari Prayoga yang akan di bawa ke Rumah Sakit di Singapura sesuai dengan permintaan pamannya lewat hubungan telepon semalam. “Pagi Maa,” sapa Angel masih dengan pakaian tidurnya menyambangi Andini yang tengah menikmati secangkir kopi dengan sepotong ubi goreng. “Pagi...., apa kamu ingin teh hangat?” tanya Andini melihat ke arah putri cantiknya.Angel dengan manja mengangguk tanda setuju, kemudian ia duduk di kursi makan. Sedangkan Andini berjalan menuju dapur untuk membuatkan Angel segelas teh manis hangat. “Maa....jangan terlalu manis, karena kan Angel sudah manis,” ujar Angel sambil tersenyum ke arah Andini yang tersenyum mendengar ban
Read more
Menyelesaikan Masalah
Sesampai di Rumah sakit, Andini langsung menuju ruang perawatan Prayoga. Sesampai di ruang perawatan, Prayoga terlihat duduk dengan posisi tempat tidur di setel agak tinggi di bagian kepalanya, agar ia dapat menyandarkan kepala dan punggungnya. “Pagi mas,” ucap Andini tersenyum ke arah Prayoga. Andini berjalan menuju tempat tidur Prayoga, dan membalas senyuman Prayoga. Kemudian ia menaruh makanan yang dibawanya pada meja yang berada di samping tempat tidur. “Gimana kondisi kesehatan mas hari ini?” tanya Andini. “Sudah semakin baik, Din..., bagaimana akhirnya Din, dengan rencana pengobatan mas ke Singapura? Apa sudah ada persetujuan dari Dokter yang menangani penyakitku?” tanya Prayoga menatap mata Andini yang terlihat, menoleh ke arahnya. Tanpa sengaja pandangan mereka beradu, lalu Andini berusaha menghindar tatapan mata Prayoga dengan mengambil makanan yang ia bawa.Andini langsung menyuapi Prayoga, dengan terus menghindari tatapan Prayoga. Ia kini fokus hanya dengan nasi dan lau
Read more
Gugatan Cerai & Pertemuan tak terduga
Andini duduk berhadapan dengan ibu Liza. Disana ibu Liza menerangkan alur dari pada proses yang akan dilakukan. Lalu ibu Liza pun meminta beberapa surat identitas dari kedua pasangan, surat kartu keluarga, akta nikah serta fotokopi dari akta kelahiran anak. Dan ibu Liza juga menanyakan perihal alasan gugatan cerai, serta meminta bukti dari apa yang dituduhkan, jika itu mengenai perselingkuhan atau pun si suami menikah tanpa minta persetujuan dari istri. Andini mendengarkan kata-kata dari ibu Liza selaku pengacara dengan serius. “Bu Andini, kira-kira apa ada yang akan di tanyakan?” Terlihat Andini ragu-ragu dalam mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya. Dan hal itu telah disadari oleh ibu Liza, selaku pengacara yang terbiasa menangani persoalan rumah tangga. “Ibu, kalau memang masih ragu, coba pikirkan kembali, dan disini saya adalah pengacara ibu, yang mewakili seluruh masalah yang terjadi pada ibu. Jadi ibu jangan sungkan menceritakan perihal apa pun, karena saya akan merahasiak
Read more
Hubungan Batin
Entah mengapa ada perasaan puas di dalam hati Angel, ketika tanpa sengaja, komunikasi antara ia dan ibu Nina yang terjadi tadi, jelas memberikan jarak antara ia dan ibu Nina. Apalagi terlihat ibu Nina menghormatinya sebagai cucu dari Anggara yang pastinya serta secara tidak langsung memberikan penilaian berbeda dalam segi pandangan Erwan terhadap ia yang sekarang. Kini Angel sedang menuju ruang pak Anggara yang sedang menunggunya. “Sore Eyang...,” Angel tersenyum ke arah Anggara yang sedang menandatangani beberapa berkas. “Angel, kamu bisa bantu stempel semua yang sudah eyang tanda tangani,” pinta Anggara pada Angel yang terlihat di ruangannya. Kemudian, Angel pun membantu Anggara untuk menstempel beberapa berkas yang telah di tanda tangani olehnya. Setelah dilihatnya pekerjaan Anggara telah rampung, Angel lalu memanggil ajudan dari Anggara untuk bisa membawanya turun ke lantai dasar. Mereka berjalan beriringan menuju lift. Sesampai di lift mereka menekan tombol G untuk sampai di
Read more
Cerita Nina Bawa Bahagia
Pada hari ini, Angel berangkat ke kantor lebih pagi dari hari biasa, karena pada hari ini Anggara akan memimpin rapat, oleh karena itu, ia berangkat lebih awal, sehingga membuat Angel berangkat dari rumah lebih pagi dari hari biasanya. Tidak seperti hari-hari kemarin, hari ini Angel tidak sarapan pagi di rumah, karena mamanya, Andini tidak masak seperti yang biasa ia lakukan. Hari ini Andini akan disibukkan untuk menyelesaikan segala urusannya. Dari acara mengambil paspor yang telah jadi, kemudian ia juga akan memesan tiket keberangkatan ke Singapura. Serta ia juga akan ke tempat ibu Liza untuk memberikan surat kuasa penuh atas persidangan yang tidak dapat ia hadiri. Hanya pada sidang keputusan saja yang dapat ia hadiri, sesuai pembicaraan yang telah ia sampaikan kepada ibu Liza selaku pengacaranya. Karena belum sarapan, Angel pergi ke kantin yang berada dalam lingkup kantornya untuk sarapan pagi. Dan ketika hendak mencari Kartini di bagian customer service untuk di ajak sarapan, t
Read more
Cerita Cinta Lalu
Hari ini, Andini menuntaskan seluruh pekerjaan yang telah ia lakukan hari ini. Baik pengambilan paspor di kantor Imigrasi, pengambilan tiket pesawat, dan yang terlama ketika ia mengunjungi Liza selaku pengacara yang mengurus percerainya. Selesai mengurus seluruh pekerjaannya hari ini, ia pun langsung mampir ke warung langganannya, dengan memesan makanan untuk ia dan Prayoga.Hari ini ia membawakan sayur asem berikut ikan peda kegemarannya dan Prayoga, di warung langganan Andini yang telah teruji kelezatannya. Lalu ia pun langsung menuju Rumah Sakit, setelah dilihat jam pada pergelangan tangannya telah menunjukkan pukul sebelah lebih tiga puluh menit, terpikir olehnya, begitu banyak waktu yang telah ia habiskan untuk mengurus seluruh kegiatan dan kepentingannya hari ini. Tepat jam dua belas, Andini sampai di Rumah Sakit. Setengah tergesa-gesa ia berjalan menuju lift untuk sampai di lantai 4, tempat di rawatnya Prayoga. Di depan kamar perawatan Prayoga, ia langsung masuk ke dalam ruan
Read more
Lelaki & Cintanya
Sehabis makan malam bersama di sebuah tempat romantis di sebuah hotel ternama, Andy mengantarkan Angel pulang ke rumah. Kala itu tepat pukul sebelas malam. Di dalam mobil mereka banyak bercerita tentang kegiatan masing-masing. Lalu pada kesempatan itu, Angel bertanya pada Andy perihal wanita yang disukainya dan yang pernah di pacarinya. “Andy, berapa kali punya pacar yang serius?” tanya Angel setelah mereka mengobrol tentang beberapa hal yang tidak terlalu penting. “Hmmmm, semua serius sih, mana ada pacaran enggak serius sih Ngel...,” ujar Andy dengan melirik ke arahnya sambil tetap menyetir mobil. Mendengar jawaban Andy yang mengambang seperti itu, Angel lalu kembali berkata, “Maksud aku itu, yang udah di kenalkan ke orang tua, dan yang benar-benar masuk ke hati.” “Kalau yang di kenalkan ke mama sudah tiga orang, semasa Sekolah Lanjutan Atas satu orang, teman kuliah satu orang dan teman aktivis satu orang, cuma yaa...memang belum berjodoh aja,” dengan polos Andy memberitahu menya
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status