Rahasia Wanita Pemikat

Rahasia Wanita Pemikat

Oleh:  Parikesit70  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
11 Peringkat
65Bab
15.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

WARNING KHUSUS 21+ !! BOCIL MINGGIR ! Terimakasih 🙏🏾 “Hebat...kamu yaa,” Tito memeluk dan memberikan kecupan kecil pada bibir ranum Angel, memperlihatkan kepuasan atas permainan Angel. “Mas menginap yaa malam ini,” rajuk Angel sambil melepas pelukannya beranjak dari tempat mereka bercinta menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak ada jawaban atas pertanyaan Angel. Lelaki itu hanya memandangi tubuh elok Angel, berjalan tanpa sehelai kain, menghilang ketika masuk ke kamar mandi. Sekembalinya Angel dari kamar mandi, Tito pun beranjak dari ranjang kenikmatan itu untuk membersihkan diri. Setelah itu, terlihat Tito memakai seluruh pakaiannya. Lalu dia pun menjawab pertanyaan Angel, “Maaf sayang... sepertinya aku tidak bisa bermalam disini, besok aku ada janji untuk mengajak anak-anak bertemu dengan kakek-nenek mereka.” Angel yang masih tidur-tiduran di pembaringannya menutup seluruh tubuhnya yang masih tanpa busana dengan selimut tebal berwarna biru tua, mendengarkan penjelasan lelaki yang baru saja selesai bercinta yang bersiap meninggalkan dirinya di apartemen sendirian. Apakah hubungan Angel & Tito akan berlanjut? Siapakah ayah kandung Angel? Akankah Angel menikah?

Lihat lebih banyak
Rahasia Wanita Pemikat Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
yenyen
sex nya oke..tetapi kalimatnya berkepanjangan sesi masuk rumah, pergi ke bandara, pergi kesana pergi kesininya agak boring ya karena ga harus sedetail itu menjelaskannya
2024-01-10 16:19:51
1
user avatar
agneslovely2014
wow seru ceritanya hot jeletot kayak bon cabe level 100 Kak ... mantapp
2023-11-24 19:25:11
1
user avatar
Parikesit70
Untuk semua pembaca yang mampir ke buku ini. Mohon ulasannya nggih. Terima kasih atas supportnya.
2023-11-04 06:28:33
0
user avatar
Madhe Satyawan
recommend banget
2023-01-15 08:30:16
1
user avatar
Kameaam Jeruk
love love love.
2023-01-12 19:22:52
1
user avatar
Pepermints
wah kayanya seru ini.. hehhee . cuma baca dulu ..
2023-01-12 19:03:51
1
user avatar
baihaqi abdullah
Penulisnya pokoknya yang terdebest...
2023-01-09 14:25:59
1
user avatar
Jasmine
Lika-liku percintaan yg selalu bikin gemes... lanjut ya kak!
2022-01-23 00:23:15
1
user avatar
Naily L
ceritanya bagus, semangat kk:)
2022-01-12 08:29:34
1
user avatar
madehilda
cerita yang sangat menarik...di tunggu kelanjutannya...️
2021-09-18 18:09:32
1
user avatar
Bunga Kelor5
lanjut kak
2022-01-03 22:03:17
1
65 Bab
PROLOG
Prolog Wanita muda berusia dua puluh empat tahun, tinggi sekitar seratus enam puluh delapan sentimeter, berkulit kuning langsat dengan rambut bergelombang yang di gelung tinggi di atas kepala, memperlihatkan leher jenjangnya, dan sebuah tato kupu-kupu kecil di bagian tengkuk. Terlihat indah dan menarik bagi setiap orang yang memandang. Kaos berbahan straight tanpa lengan melekat sempurna di tubuh elok miliknya. Setelan celana hotpants yang memperlihatkan kaki mulus rampingnya, serta bentuk tubuh secara proporsional milik wanita muda bernama Angelina Wijaya. Saat dirinya keluar dari sebuah mobil berwarna merah maroon yang terparkir di depan toko bakery yang disinggahi, beberapa pasang mata memandang ke arahnya. Tampak jelas di dalam mobil, seorang lelaki memakai topi dengan kaca mata hitam, menunggu di tempat parkir itu, dalam kondisi mesin mobil masih tetap menyala. Beberapa saat kemudian, Angel, panggilan akrab dari Angelina Wijaya. Keluar dari toko bakery, ia berjalan menuju mobil
Baca selengkapnya
Hasrat Sesaat
BAB 1 : Hasrat Sesaat Tito yang sudah tidak bisa membendung hasratnya langsung mencium Angel dalam setiap jengkal tubuhnya dalam desahan hasrat yang dalam. Angel yang mendapatkan sentuhan Tito, menyambut setiap sentuhan dengan mencium lelaki itu dengan bergairah. Lalu mereka pun melambung jauh pada hasrat yang kian menggebu dengan memberikan sensasi dalam hasrat cinta sesaat. “Sayang... kamu yang di atas yaa,” kecup mesra Tito setelah puas dalam sensasinya. Angel dengan tubuh eloknya melakukan apa yang menjadi keinginan kekasih hatinya. Mereka pun berpacu dalam hasrat, hentakan tubuh Angel dengan liukkan membuat kelelakian Tito bertambah tegang. Hanya desahan dan derup jantung mereka yang saling berpacu dengan waktu hingga batas kenikmatan itu pun terhambur dalam kepuasan percintaan mereka. “Hebat...kamu yaa,” Tito memeluk dan memberikan kecupan kecil pada bibir ranum Angel, memperlihatkan kepuasan atas permainan Angel. “Mas menginap yaa malam ini,” rajuk Angel sambil melepas pelu
Baca selengkapnya
Kegalauan Hati
BAB 2 : Kegalauan Hati Pagi ini Angel pulang ke rumah orang tuanya. Dia membawa beberapa potong pakaian, dia berencana akan berada di rumah orang tuanya satu minggu. Setelah membawa beberapa perlengkapan dan beberapa potong pakaian, lalu dia memesan taxi untuk pergi ke rumah orang tuanya. Setelah memastikan seluruh peralatan listrik yang digunakan telah dimatikan. Dia pun meninggalkan apartemen menuju lift untuk sampai ke lobby. Sesampai di lobby, taxi yang dipesan pun telah sampai. Di dalam taxi, ia langsung menghubungi mamanya. “Ma, Angel sudah on the way menuju rumah, mama masak apa hari ini?” “Mama hari ini masak sayur asem, cumi goreng kesenangan kamu.” “Aduh, Angel jadi lapar Ma...,” dengan manja ia berkomentar tentang makanan yang dimasak mamanya hari ini. Selama ini, jika Angel pulang ke rumah, mamanya selalu memasak makanan kesukaannya. Kerinduan Angel pada masakan mamanya membuat ia, bisa dua sampai tiga kali bolak balik rumah dan apartemen. Karena selezat apa pun masak
Baca selengkapnya
Pertemuan & Kesan Pertama
BAB 3 : Pertemuan & Kesan Pertama Mereka tiba di restaurant yang telah dipesan sebelumnya oleh Yuni. Setelah berbicara dengan bagian reservasi mereka mengikuti pramusaji untuk menunjukkan meja yang telah dipesan sehari sebelumnya. “Silakan..., Saya dengan sri... nanti ibu bisa memanggil saya ketika akan memesan.” Pramusaji itu membagikan daftar menu pada ke empat tamu yang telah duduk di kursi yang telah di dudukinya. Lalu pramusaji itu pun berlalu dari hadapan mereka. Terlihat mereka membaca menu, lalu pemuda yang bernama Andi melambaikan tangan memanggil pramusaji yang saat ini sedang berdiri disudut menunggu panggilan mereka. “Yaa pak, ada yang akan di pesan?” Mereka lalu menyebutkan beberapa menu yang ingin mereka makan, setelah itu pramusaji pun berlalu dari hadapan mereka. Sambil menunggu makanan disajikan, obrolan pun berlanjut di meja makan antara sahabat lama yang saling merindukan. Andini mama dari Angel terlihat antusias mendengarkan cerita dari Yuni, mereka berbagi in
Baca selengkapnya
Dilabrak
Seminggu kemudian, Angel pamit pada mamanya, untuk kembali ke apartemen. Sebuah taxi membawa ke apartemen yang telah satu minggu ini di tinggal. Sesampai di apartemen, seorang security menyapa, “Selamat pagi Non Angel.” “Pagi Pak,” sahut Angel tersenyum ramah, berjalan menuju lift. Angel lalu menghentikan langkahnya, ketika di dengar, security memberitahu, kalau sudah beberapa kali, seorang wanita datang ke apartemen mencari Angel. “Maaf Non, sudah beberapa kali, ada seorang wanita mencari non Angel, karena non, sempat pesan pada saya, kalau pulang ke rumah orang tua, maka saya sampaikan pada wanita itu, seperti yang disampaikan non Angel kepada saya.” “Ooh iya pak, terima kasih untuk infonya, mungkin teman senam saya.” Lift pun terbuka, Angel melangkah masuk ke dalam lift dan menekan tombol nomor tujuh, untuk sampai ke apartemennya. Sesampai di lantai tujuh, Angel berjalan menuju pintu apartemen, membuka pintu dan masuk ke dalam. Sesampai di dalam, Angel langsung mengganti paka
Baca selengkapnya
Penyesalan Diri.
Angel terbangun dari tidur sekitar jam tujuh pagi. Helaan napas panjang mengawali kehidupan barunya. Dengan bermalas-malasan ia beranjak dari tempat tidur, lalu ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menyikat gigi. Setelah itu, ia menyisir dan mengikat rambut panjangnya. Dan ia keluar dari kamar tidur. Ia berjalan menuju suara sahabatnya.Terlihat Siska sedang berada di dapur bersama asisten rumah tangganya. “Pagi Sis, sorry aku kesiangan.” Siska yang berada di dapur menoleh ke arah Angel, tersenyum dan menjawab, “Jangan pakai sorry begitulah.. slow aja....” Angel duduk di kursi meja makan melihat Siska yang sedang memasak di dapur. “Sedang masak apa Sis?” Tanya Angel berjalan menuju dapur dan melihat makanan yang dibuat oleh Siska. Siska menoleh ke arah Angel dan berkata,” Ini aku sedang masak makanan buat anakku.” Melihat kesibukan Siska dengan tanggung jawabnya sebagai ibu, membuat hati Angel menyesali perjalanan yang telah ia jalani. Angan-angannya untuk memiliki keluarga se
Baca selengkapnya
Penghibur Hati
Sekitar pukul delapan malam, dua sahabat ini pun akhirnya sampai ke rumah setelah puas menghabiskan waktu dengan berbelanja. Siska langsung mengajak makan malam Angel. Sewaktu di jalan pulang ke rumah, Siska mampir ke tempat penjual sate kambing langganannya. “Ayoo Angel, kita makan dulu, perutku sudah teriak-teriak ini, sate di tempat langgananku enak sekali,” ujar Siska. Angel yang mendengar celoteh Siska hanya tersenyum. Dilihat asisten rumah tangganya, menyiapkan wadah tempat sate dan gulai. Mbok Yem, menyiapkan hidangan di meja makan. Lalu mereka pun makan malam bersama. Disela-sela makan malam, mereka bercakap-cakap. “Terima kasih yaa...Sis, banyak sekali aku dapat barang gratis dan ber’merek pula.” Siska menjawab dengan tersenyum dan memegang pundak Angel yang berada di sampingnya, dan berkata,” Angel, aku juga Terima kasih sudah ditemani berbelanja, dan tadi suamiku titip salam,” ujar Siska. “Suamimu tahu yaa.. aku nginap di rumahmu?” “Sudah tahu, malah dia senang karena
Baca selengkapnya
Kebencian & Kerinduan.
Hari ini, untuk pertama kalinya, Angel kembali merasakan aroma kamar tidurnya, sejak ia tinggal di apartemen milik Tito. Ia melihat sekeliling kamar, yang masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah sama sekali. Hanya saja, terlihat mama mengecat ulang dinding kamar.Untuk barang-barang miliknya, dan letak penempatannya masih pada tempatnya. Seperti meja hias, meja belajar, rak sepatu, televisi yang di tempel pada dinding, dan boneka yang berjajar rapi di lemari kaca. Ketika ia melihat boneka yang berjajar rapi di lemari, ia teringat pada kedua kakak lelakinya. Karena ia selalu diberikan hadiah ketika berulang tahun. Ia masih ingat, momen ulang tahun ke lima belas. Saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Kakak pertama, menghadiahkan sebuah boneka yang besar. Dan kakak kedua, menghadiahkan buku novel. “Ini boneka untuk adikku yang cantik,” ujar Rama, kakak lelaki Angel nomor satu. “Ini buku novel terbaru untuk adikku yang manis,” ujar Rangga, kakak lelaki Angel nomor dua.
Baca selengkapnya
Benci & Hasrat bercinta.
Angel pun sampai di meja yang di duduki oleh Tito dengan langkah yang berat. Dan Tito yang melihat kedatangan Angel terlihat semeringah dari raut wajahnya. Sedangkan Angel terlihat masih berdiri disisi bangku yang di duduki oleh Tito.Melihat hal itu, Tito lalu berdiri dari tempat duduknya dan memegang tangan Angel, menuntun dirinya untuk duduk berhadapan dengannya. “Angel, duduk dulu sayang...,” Ucap Tito sambil membimbing tangannya. Terbersit dalam pikiran Angel untuk menendang lelaki itu, jika saja ia tidak mengontrol dirinya. Jelas terlihat ada kebencian dalam hatinya, mengingat lelaki itu telah membiarkan dirinya di hina oleh istri sahnya.Angel lalu mengingatkan dirinya sendiri, ‘Santai Angel, tahan amarahmu...kalau tidak semua rencana pembalasan ini akan berantakan... rilex...rilex...rilex,’ Setelah berperang dalam batin dan hatinya, Angel pun dapat menguasai diri dan duduk tertunduk di hadapan Tito. Melihat hal itu, Tito yang merasa bersalah langsung memegang jemari Angel la
Baca selengkapnya
Sandiwara Cinta
Pagi sekali Angel telah bangun dari tidurnya. Sejenak ia termangu di tempat tidur, memikirkan kembali pertemuan dengan Tito kemarin sore. Teringat akan janji Tito yang akan mengajak pergi ke notaris, untuk melakukan perjanjian jual beli atas apartemen yang semalam ia lihat bersamanya. ‘Hmmmm, apa benar ia mau berkorban sebanyak itu?’ ucapnya dalam hati. Kini Angel sedang menimbang segala perkara yang kiranya akan timbul, jika ia kembali pada Tito. Rasa cinta yang tersisa di hatinya, masih dibaluri dengan dendam atas hinaan yang pernah ia terima dari istri sah Tito.Dan itu yang menjadi pertimbangannya untuk tidak menerima Tito, dalam kehidupannya. Tetapi transfer yang telah dilakukan dalam jumlah besar kemarin oleh Tito dan janji Tito untuk memberika ia sebuah apartemen pada hari ini, menjadi dilema bagi rasa cinta dan rasa sakit yang masih dirasakan batinnya. Tersirat dalam hati Angel untuk membalas dendam pada Tito apalagi pada istrinya. Angel tidak mudah melupakan kesalahan ora
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status