Semua Bab Hukuman Cinta Darinya: Bab 2571 - Bab 2580

Kingston memandang Eevonne dengan ekspresi bingung. "Masalah ini telah diklarifikasi, tetapi mungkinkah mereka masih menyalahkanmu?"Eevonne mengangguk. "Mereka tidak hanya menyalahkanku, tetapi tidak ada orang yang hadir meminta maaf kepadaku. Sebaliknya, mereka terus menuduhku.""Bajingan!" Kingston berteriak.Setelah menangis beberapa saat, Eevonne sudah tenang. Dia kemudian menceritakan dengan perlahan, "Yang hilang dari perusahaan adalah karya seni kecil, sebuah model menara terkenal. Itu telah diberikan kepada perusahaan oleh klien dari luar negeri. Awalnya, karya seni itu selalu diletakkan di meja istri bosku. Namun, pagi itu, menara itu tiba-tiba hilang. Keesokan harinya setelah aku menentang seluruh perusahaan karena masalah ini, kebetulan klien lain ingin melihat produk baru kami. Bosku dan wanita yang bertanggung jawab atas logistik perusahaan kemudian mengambil kunci dan pergi untuk membuka pintu showroom. Pada saat itu ketika pintu terbuka, keduanya melihat bahwa karya sen

Eevonne tersenyum. "Benar. Aku akhirnya mengundurkan diri. Namun, pengunduran diriku pun sama sekali tidak layak. Aku dipecat tidak dengan hormat.""Apa?" tanya Kingston."Karena aku sering berdebat dengan rekan kerjaku, semua orang di perusahaan memandang rendah akan aku. Setiap kali berdebat dengan seseorang, itu akan selalu menjadi kesalahanku. Namun, Kingston, ketika aku berdebat dengan orang lain pada hari berikutnya, aku telah sebenarnya sudah menahannya untuk waktu yang sangat lama. Apa kau percaya padaku?"Sebelum Kingston menjawab, Eevonne tersenyum. “Kau pasti tidak akan percaya padaku. Tidak ada yang akan percaya.""Aku percaya padamu!" Kingston menjawab dengan tegas."Seperti kata pepatah, begitu seorang pria jatuh, orang akan memanfaatkan situasi untuk menyerangnya. Itu adalah pepatah lama. Kau ingin bekerja di perusahaan itu untuk mendapatkan gaji. Bahkan jika itu hanya karena kesombonganmu, kau tidak ingin meninggalkan tempat itu sama sekali. Karena kau sangat ingin memp

Kingston terkesiap. "Ada masalah lain yang membuatmu merasa lebih bersalah?"Eevonne tersenyum miris. “Mm-hmm. Sebenarnya aku bahkan tidak dapat membedakan apa itu salahku dan jika aku yang suka berkelahi dengan orang lain, tapi soal aku berdebat dengan orang lain, aku sudah mengategorikan semuanya sebagai salahku. Aku selalu berakhir mengakui kekalahan. Hal-hal seperti berkonflik dengan beberapa orang dalam sehari adalah sesuatu yang sangat sering terjadi padaku. Pada akhirnya, itu juga setelah aku meminta maaf, menganggap masalah itu berakhir. Aku pertama kali meminta maaf kepada manajer pabrik. Aku merasa lega, berbalik dan meminta maaf kepada rekan itu juga. Aku tidak pergi makan siang hari itu. Juga, aku seharusnya membantu para pekerja di pabrik, tetapi kenyataannya sebagian besar pekerjaan diselesaikan sendiri. Akhirnya, sampel selesai sebelum pukul satu siang. Ketika aku membawanya kembali, aku melihat bahwa manajer pabrik dan rekan kerja sedang mengobrol, bercanda, dan minum t

Kingston memandangnya. "Rekan yang bernama Holly itu tidak mau meminta maaf padamu, ‘kan?"Eevonne menggigit bibirnya. "Tidak masalah bagiku jika itu sesederhana tidak meminta maaf. Bukan saja dia tidak meminta maaf kepadaku, tetapi dia bahkan berkata kepadaku di depan seluruh kantor. Semua orang di perusahaan tahu bahwa kau suka berdebat dengan orang lain. Kau telah bertengkar dengan semua orang di perusahaan. Kaulah yang bermasalah, jadi kenapa aku harus meminta maaf kepadamu?""Sial!" Kingston mengutuk. "Apa ada perbedaan antara itu dan mempermalukanmu di depan semua orang?""Masih tidak apa-apa untuk mempermalukanku di depan semua orang. Lagipula aku adalah orang yang tidak tahu malu. Yang utama setelah itu, dia memberi tahu Tuan Lourd di depan semua orang di perusahaan, “Tuan Lourd, jangan repot-repot dengan masalah ini. Ini sudah tidak ada hubungannya denganmu. Aku akan meminta Eevonne bertanggung jawab untuk ini. Eevonne, sejumlah besar pesanan klien telah dirusak. Klien akan me

Kingston memandang Eevonne dengan ekspresi memahami. "Jadi ketika mereka mendengarmu mengancam Holly seperti itu, mereka memecatmu?""Tidak." Eevonne mengangkat bahu. "Itulah kenapa aku merasa bahwa mereka sangat aneh. Hal-hal sudah dalam keadaan itu, tetapi mereka tiba-tiba tidak memecatku. Masalahnya masih tidak jelas sepanjang sore, kemudian bosku kembali dari perjalanan bisnisnya. Alis bosku terjalin erat karena perusahaan berada dalam kekacauan seperti itu. Aku juga berpikir bahwa dia akan memecatku, tetapi dia tidak melakukannya. Dia tiba-tiba menengahi konflik antara aku dan Holly. Dia bertanya apa aku bersikeras meminta Holly meminta maaf padaku. Aku bilang ya! Aku harus membuat Holly meminta maaf kepadaku. Namun, Holly tidak setuju. Karena bos kami telah kembali, Holly merasa bahwa dia memiliki seseorang untuk mendukungnya, jadi dia menangis dengan sangat sedih. Setelah bos kami sudah cukup lama menengahi situasi, dia tetap tidak mau meminta maaf padaku. Holly tidak mengakui k