All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 91 - Chapter 100
1822 Chapters
5. Bagian 6
“Lalu bagaimana dengan kekasih Nyai Kembangsari yang bernama Sunarya itu ki, apakah tidak ada lagi kabar tentangnya. ?”. ucap Bintang lagi. “Tidak den, tiga tahun yang lalu Sunarya pernah datang kemari dan meminta Nyai Kembangsari untuk menjadi istrinya, tapi Nyai menolaknya, saya sendiri tidak tahu kenapa Nyai melakukan hal itu, sejak saat itu Sunarya tidak pernah datang lagi, bahkan saya dengar kabar dari masyarakat desa Rantangpuri, Sunarya juga sudah tidak ada lagi berada di desa itu, katanya Sunarya pergi hilang entah kemana”. ucap Ki Tayub lagi dan Bintang kembali terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar hal itu. *** Beberapa hari kemudian, keadaan didesa Tawungsari benar-benar sudah tenang, masyarakat desa Tawungsari sudah tidak lagi merasakan rasa ketakutan akibat teror manusia penghisap darah yang selama beberapa waktu telah meneror seluruh masyarakat desa Tawungsari. Tapi kini semenjak kehadiran Bintang didesa itu, keadaan Desa Tawungsari b
Read more
5. Bagian 7
Perjalanan mereka tidak begitu mengalami banyak hambatan dan saat matahari sudah mulai berada dipuncaknya, perjalanan mereka sudah tiba didepan sebuah hutan yang menurut Ki Tayub, setelah melewati hutan itu mereka akan segera tiba di Desa Rantangpuri, tapi menurut Ki Tayub pula dulunya hutan itu masih merupakan sarang begal rampok yang sering menghadang setiap orang yang melewati hutan tersebut, tapi kejadian itu sudah begitu lama sekali, sekitar 5 tahun yang lalu. Sejak suaminya Juragan Wira meninggal. “Kita sudah tiba dihutan Rantangpuri Nyai”. ucap Bintang lagi memberitahukan kepada sosok Nyai Kembangsari yang duduk dibelakang. Nyai Kembangsari tampak menatap hutan lebat yang ada dihadapannya. “Apakah menurut Raden dihutan itu masih ada para begal rampoknya ?”. “Saya juga tidak tahu Nyai, tapi Nyai tidak perlu khawatir, selagi saya masih ada disini, takkan kubiarkan mereka menyakiti Nyai”. ucap Bintang lagi. Dari dalam kereta kuda, terlihat Nyai Kembangsar
Read more
5. Bagian 8
“Sudah ketua, biar kami yang beri pelajaran pada pemuda sombong ini.”. ucap salah seorang anak buahnya lagi seraya mengacung-acungkan golok ditangannya. “Benar ketua, biar kami yang membereskannya”. sambut belasan anak buahnya yang lain dengan begitu semangatnya. Tanpa menunggu jawaban dari pemimpin mereka, belasan orang anak buahnya terlihat langsung bergerak mengepung Bintang. Bintang tetap tenang berada ditempatnya, hanya kedua mata Bintang yang bergerak liar melihat kearah para pengepungnya. Melihat belasan orang yang kini mengepung Bintang, tentu saja Nyai Kembangsari kini sangat mengkhawatirkan keadaan Bintang. “Serang!!! hyaaatt...hyyatt....wuut....wuutt...wuutt”. Belasan sosok gerombolan begal yang memegang senjata golok ditangan mereka itu dengan serentak menyerang kedepan, mereka terlihat begitu bersemangat sekali, golok-golok ditangan mereka bergerak cepat kearah tubuh Bintang, seakan tidak kenal ampun, tapi ; “Deeess....ddeesss....dddddeeesssss.”.
Read more
5. Bagian 9
“Bbbruusshhh.”. secara mengejutkan sekali, tiba-tiba saja satu sosok tubuh muncul dari dalam tanah dibelakang Bintang. “Bintang awasss!”. dari kereta kudanya Nyai Kembangsari terlihat langsung berteriak memperingatkan Bintang, tapi sebenarnya Bintang sudah mengetahui hal itu. “Wuutt....setttt”. sosok yang tak lain adalah sang pemimpin begal itu terlihat langsung melepaskan serangan pisau terbangnya kearah Bintang, dan Bintang kembali memperlihatkan kelasnya sebagai seorang pendekar dengan berputar diudara untuk menghindari serangan pisau terbang itu, tapi ; “Mati kau anak muda... wuutt....setttt”. ucap sang pemimpin begal lagi seraya kembali melepaskan pisau terbangnya kearah Bintang, rupanya serangan pertama tadi hanyalah serangan tipuan pengalih perhatian saja, sedangkan serangan yang sebenarnya adalah serangan yang kedua dan saat pisau terbang itu melesat kearahnya, sosok Bintang masih berputar-putar diudara. “Kena!!”. teriak sang pemimpin begal ge
Read more
5. Bagian 10
Hingga dia hanya bisa memejamkan matanya, dia pasrah akan apa yang terjadi pada dirinya, tapi ; “Sudah, sekarang kembalilah ketempatmu”. ucapan Bintang kembali mengejutkannya dan dengan cepat dia kembali ketempatnya, tapi ; “Wah njut, bekas luka dipipimu sudah hilang”. ucap salah seorang temannya lagi. “Benar njut, bekas lukamu benar-benar hilang”. ucap yang lain lagi, seakan tak percaya, pemuda yang disebut dengan panggilan njut itu segera meraba pipinya, biasanya dia dapat merasakan goresan bekas luka itu dipipinya, tapi kini dia tidak merasakannya, tangannya menyapu halus melewati pipinya. Dan seakan tak percaya, dia mengangkat golok ditangannya dan dengan golok tersebut dia berkaca, dan dapat dilihatnya kini tanda bekas luka dipipinya benar-benar sudah hilang. “Aku Sawungpati benar-benar merasa terhormat bisa bertemu bahkan bisa langsung merasakan kehebatanmu Bintang, selama ini aku hanya sering mendengar saja tentang kehebatanmu, tapi sekarang aku bahkan
Read more
5. Bagian 11
“Dimana bopo dan mbokmu Layung ?” “Bopo sedang ada disawah tapi mbok ada dibelakang”. ucap Layung lagi. Jawaban Layung yang begitu lugu itu cukup membuat Nyai Kembangsari tersenyum. “Oh ya bibi ada sesuatu untuk Layung, tunggu!!”. Nyai Kembangsari terlihat berjalan kembali kekereta kudanya dan dia mengambil sebuah kotak. “Nah, ini ada hadiah untuk Layung”. ucap Nyai Kembangsari lagi seraya menyerahkan hadiah itu yang ternyata adalah sebuah pakaian baru yang begitu bagus dan indah. Mata Layung terlihat membesar saat melihat hadiah itu. “I...ini untuk saya bi”. ucap Layung dengan wajah tak percaya dan Nyai Kembangsari hanya tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. “Aduh, bagus sekali bi, terima kasih”. ucap Layung terlihat gembira. Lalu kemudian dia berlari masuk kedalam rumah. “Nyai...”. sebuah suara terdengar menyebut nama Nyai Kembangsari, hampir bersamaan Bintang dan Nyai Kembangsari berpaling kearah asal suara. Seorang lelaki yang
Read more
5. Bagian 12
“Tidak apa-apa Nyai, saya bisa mengerti”. ucap Bintang lagi, Nyai Kembangsari ikut tersenyum mendengarnya. Tapi tanpa mereka sadari, saat itu kedua-duanya terlihat saling menatap satu sama lain. Baik Bintang maupun Nyai Kembangsari sendiri saling mengagumi sosok masing-masing. Bagi Bintang sosok Nyai Kembangsari adalah sosok seorang wanita yang begitu sempurna, kecantikan dan keindahan kepribadiannya membuat Bintang diam-diam menyukai Nyai Kembangsari, tapi Bintang menyadari kalau pertautan usia diantara mereka yang begitu jauh, membuat Bintang harus memupus keinginannya itu jauh-jauh. Sementara itu bagi Nyai Kembangsari sendiri, kehadiran Bintang dalam beberapa minggu ini telah memberikan sesuatu yang selama ini telah dirasakannya hilang didalam dirinya, yaitu perasaan untuk mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang sudah sekian tahun terkubur dalam dihatinya, tapi Nyai Kembangsaripun menyadari akan pertautan usia diantara mereka yang membuat Nyai Kembangsari tidak mau
Read more
5. Bagian 13
Bintang akhirnya tak dapat membantah lagi, lalu dengan lembut dilepaskannya pelukan Nyai Kembangsari padanya dan kini keduanya saling menatap satu sama lain. Walau sangat sulit bagi Bintang untuk menerima kenyataan ini, tapi bagaimana mungkin Bintang mampu menolak cinta seorang wanita yang begitu Bintang kagumi seperti Nyai Kembangsari. Wanita yang menurut Bintang begitu sempurna sebagai sosok seorang wanita. “Baiklah Nyai, aku akan menerima cinta Nyai padaku”. ucap Bintang akhirnya dan terlihat wajah Nyai Kembangsari langsung berubah ceria mendengar hal itu. “Bb...bee...benarkah Raden ?”. ucap Nyai Kembangsari seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. “Benar Nyai, hanya saja ada dua syarat yang harus Nyai penuhi”. “Jangankan dua syarat, 1000 syaratpun akan kupenuhi...”. “Tidak perlu sebanyak itu Nyai”. ucap Bintang tersenyum, Nyai Kembangsaripun ikut tersenyum. “Aku hanya ingin Nyai berjanji, jika suatu saat nant
Read more
5. Bagian 14
Nyai Kembangsari terlihat begitu menikmati lumatan bibir Bintang pada bibirnya, bahkan dibalasnya lumatan itu dengan tak kalah hangatnya, dan terlihat kedua tangan Nyai Kembangsari tampak meraih kedua tangan Bintang dan dilingkarkannya dengan erat ditubuhnya, sementara itu kini kedua tangan Nyai Kembangsari sendiri terlihat sudah kembali memeluk erat leher Bintang dan menekannya, balasan hangat dan sangat menggairahkan yang diberikan oleh Nyai Kembangsari membuat Bintang semakin lupa diri, merasakan kedua tangan Nyai Kembangsari yang semakin menekan erat lehernya, kedua tangan Bintang yang sejak tadi berada dipinggang Nyai Kembangsaripun bergerak memeluk erat tubuh indah itu kedalam pelukannya. Kini kedua anak manusia yang berbeda usia cukup jauh itu terlihat begitu menikmati lumatan masing-masing, hal ini dapat terlihat seakan-akan mereka tidak begitu perduli dengan derasnya hujan yang saat itu mengguyur tempat itu. Cukup lama keduanya saling tenggelam dalam lautan birahi lumatan bib
Read more
5. Bagian 15
Malam terus berjalan dengan larutnya, sementara hujanpun semakin lebat mengguyur bumi, suasana dingin terasa begitu kentara malam itu, tapi tidak halnya dengan apa yang kini dirasakan oleh Bintang dan Nyai Kembangsari yang saat ini terus bergelut memacu birahi didalam kamar tempat keduanya berada. Dinginnya angin malam dan hembusan hujan ternyata masih kalah dengan panasnya gelora birahi didiri keduanya, desahan dan erangan penuh kenikmatan terus kian terdengar dari mulut Nyai Kembangsari, sementara itu keringat tampak telah membanjiri tubuh keduanya, malam itu untuk pertama kalinya Bintang menggunakan pilar pusakanya yang selama ini selalu dijaga dan tersimpan dengan rapi ditempatnya, tapi malam itu, Bintang akhirnya menggunakan pilar pusakanya itu untuk menjebol pertahanan kokoh Nyai Kembangsari. dan saat semua mencapai puncaknya, untuk pertama kalinya dalam hidupnya Bintang merasakan sesuatu yang amat memuaskan dirinya yang tak bisa diungkapkannya dengan kata-katanya, apa yang diala
Read more
PREV
1
...
89101112
...
183
DMCA.com Protection Status