All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 31 - Chapter 40
296 Chapters
31: Hayoo…
Pukul 19.00 malam, Angel terbangun dari tidurnya. Kemudian, dia berjalan keluar kamar, berniat untuk menemui William dan yang lain. Lalu, baru saja Angel menuruni 4 anak tangga menuju lantai 2, langkah Angel terhenti sejenak, sembari memandangi ruang playstation yang tampak sedikit terbuka.“Loh, pintu ruangannya terbuka, tapi? Kok tidak ada suara ya? William dan yang kemana?” kata Angel pada dirinya sendiri.Kemudian, Angel berjalan menuju ruangan itu, untuk melihat, siapa yang ada di dalamnya. Lalu, setibanya Angel di depan pintu ruangan itu,“Eh? Mereka mabuk, ya? Dan, William? Kok Cassey tidur, sembari memeluk William? Hah!?” kata Angel dengan nada bicara yang sedikit berbisik.Melihat itu, Angel menepuk kening dan menggelengkan kepalanya, sembari tersenyum kecil. Tapi, Angel tak mau ambil pusing. Angel menutup pintu itu secara perlahan, kemudian, Angel langsung turun kebawah, membuat segelas kopi, lalu pergi menonton TV di rua
Read more
32: Punya segalanya?
“Huaaahhh… Emm… Eh? Joe dan tuan William, kemana?” tanya Samuel, yang baru saja terbangun dari tidurnya, sembari melihat ke sekeliling ruangan.Mendengar itu, Chelsea, Fanny dan Cassey, terbangun seketika.“Ada apa sih, Sam?” tanya Cassey pada Samuel.“Ini, Cass, tuan William dan Joe, tidak ada disini. Mereka kemana, ya?”“Ah, kamu ini, bikin kaget saja. Tuan William pergi ke kamar mandi. Kalau Joe, aku sih tidak tahu. Mungkin, ikut ke kamar mandi, bersama dengan tuan William.” kata Cassey dengan wajah yang sedikit sembab.“Huaaahhh… Kalian ribut sekali. Jam berapa sih ini?” kata Chelsea.“Astaga! Sudah pukul 20.30 malam! Serius ini? Wah, bakalan begadang kalau begini.” kata Samuel, sembari melihat kearah jam tangannya.“Wahh, efek anggurnya gila banget, ya. Kita tertidur sampai malam begini, karena anggur itu. Tapi, kepalaku … Ko
Read more
33: Terima kasih, atas informasinya
“Hai… Kalian sedang membahas apaan sih? Kayaknya, seru banget?” tanya Fanny, yang baru saja tiba, bersama dengan Samuel, dan juga Cassey.“Ah, ternyata kalian. Sini duduk dulu. Ini, Angel bertanya kepadaku, 2 hari lagi, kita akan mulai masuk kuliah. Nah, yang membuat aku merasa sedikit syok, Angel bertanya, dimana kampus kita. What!? Are you serious?” kata Chelsea.“Lah, kamu serius, Ngel? Kamu tidak tahu, dimana kampus kita? Terus, tentang pelajaran, yang sudah kita pelajari selama di kampus? Selama hampir 4 tahun? Kamu tidak ingat?” tanya Cassey pada Angel.“Iya, aku tidak ingat, Cass. Yang aku ingat, hanya usiaku saja. Aku sekarang, berusia 23 tahun. Dan,aku tidak tahu, kapan aku mulai kuliah.” jawab Angel, sembari menggelengkan kepalanya.“Ngel, kita masuk kuliah, saat berusia 19 tahun. Kita sudah hampir 4 tahun, bersama-sama di kampus. Dan, sebentar lagi, kita selesai. Dan sekarang, kamu ma
Read more
34: Saya pakaian dulu
Setibanya William, Samuel, dan Joe di luar rumah Angel, 2 orang yang bertugas menjaga gerbang rumah Angel, datang menghampir mereka.“Selamat pagi, tuan muda.” kata salah seorang penjaga gerbang itu.“Pagi…” kata William.“Ah, begini, tuan muda. Emm… Malam tadi, ada sebuah mobil Chevrolet, berhenti di seberang jalan rumah nona Angel. Nah, kami perhatikan, sepertinya mobil itu mencurigakan. Mobil itu berhenti di seberang jalan, dengan lampu mobilnya yang mengarah ke rumah ini, tuan. Nah, karena kami sangat penasaran, dengan mobil itu, akhirnya, kami memutuskan untuk mendatangi mobil itu. Namun, ketika kami berdua baru saja tiba di dekat mobil itu, mobil itu langsung pergi, tidak tahu kemana. Mohon maaf, tuan. Apakah, anda tahu, siapa pemilik dari mobil itu?” kata seorang penjaga gerbang pada William.“Chevrolet?” tanya Samuel pada penjaga gerbang itu.“Iya, tuan.” jawab penjag
Read more
35: Hah? Memeluk?
Beberapa saat kemudian, Desya keluar dari dapur, berjalan ke ruang keluarga, sembari membawa sepiring roti panggang di tangannya.“Nona, ini roti panggangnya.” kata Desya pada Angel, sembari memberikan roti panggang yang dibawanya, pada Angel.“Ah, terima kasih Desya. Yasudah, saya dan Chelsea, pamit dulu, ya” kata Angel pada Desya.“Iya, nona.”Setelah itu, Angel dan Chelsea, keluar dari rumah Jordi, dan langsung kembali ke rumahnya.“Fan, Angel dan Chelsea kemana, ya? Mengapa mereka lama sekali, ya? William dan yang lainnya juga sama. Hadehh… Perutku sudah laper, nih.” tanya Cassey pada Fanny.“Sama, nih. Perutku juga sudah laper. Iya juga, mengapa mereka belum kembali, ya? Jangan-jangan, Angel dan Chelsea, kesasar lagi?”“Mustahil, sih. Kamu pikir, rumah Jordi itu labirin? Ada-ada saja, kamu.”“Kami pulang…” kata Chelsea, yang b
Read more
36 : Boom!!!
“Tuan, izin melapor! Ini, saya sudah mendapatkan foto William Mendez. Adik dari Angel Mendez. Dia adalah pemilik tunggal, dari W Mall, yang ada di kota ini. Dan juga, dia berkunjung kesini, bersama dengan puluhan pasukan milliter pilihan, yang tengah menjaga Helikopternya, di sekitar pantai, di Hotel Mendez. Dan juga, menurut informasi yang saya dapatkan dari anak buah saya, William, bersama dengan kakaknya Angel, dan teman-temannya yang lain, sedang ada di rumah barunya Angel, yang tidak jauh dari kampusnya.” kata seorang pria paruh baya, di dalam sebuah ruangan yang gelap.“Bagus! Terima kasih atas informasinya. Sekarang, kamu boleh pergi. Emm… Angel… Kamu yang lebih dulu, mencari masalah denganku. Sekarang, saatnya aku membalas dendam, atas perlakuanmu kepadaku, hahaha.”……………………………………………………
Read more
37: Bawa Angel, masuk ke mobil
Prok … Prok … ProkSeorang pria tak di kenal, memiliki tubuh yang tinggi, memakai jubah hitam, dengan sebuah topeng yang di kenakan, untuk menutup wajah, berjalan dari arah belakang, sembari bertepuk tangan, bersama dengan segerombolan pasukan berjumbah dan memakai topeng.Mendengar itu, Angel dan yang lainnya, langsung menoleh kearah belakang,“Hahaha … Sebuah pertunjukkan yang sangat bagus, bukan?” kata pria berjubah itu.“Siapa, kamu!?” bentak Samuel.“Aku? Ah, kalian tidak perlu tahu tentang, siapa aku, dan mengapa aku berada disini. Yang jelas, William? Hahaha … William sudah mati! Hahaha…”“Brengsek!!!”Plak!Bruaakk!!Sebuah tamparan yang sangat keras, mendarat di sisi sebelah kanan topeng pria itu. Pria itu langsung terduduk di atas tanah, dan topengnya, terlepas dari wajahnya. Pria itu langsung memalingkan wajahnya kearah belakang
Read more
38: Angel, kamu menggoda sekali
“Hah? Ini dimana? Eh!? Kok, tanganku di ikat begini? Eh!? Kok aku hanya memakai pakaian dalam saja? Woi! Apa-apaan, nih! Baju dan Celana ku dimana, woi!!!” kata Angel yang baru saja terbangun, sembari sedikit teriak.Sebuah ruangan kecil yang gelap, dengan sedikit penerangan dari lampu yang sudah hampir rusak. Angel terbangun, dengan kondisi hampir tak berbusana, dengan hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, dengan tangan dan kaki, yang terikat. Angel di ikat dalam kondisi berdiri, di kedua buah tiang besi, yang ada di sisi kanan dan kirinya Angel.Tepat di hadapan Angel, ada sebuah pintu. Lalu, sembari Angel teriak-teriak, tiba-tiba,Jeglek!“Hai, Angel … Ah, kamu sudah bangun, ya? Selamat datang, di markas besarku. Sengaja, kamu di letakkan di ruangan ini, ruangan ini adalah, ruangan khusus penyiksaan. Dan, wah-wah, kamu terlihat ‘menggoda’ sekali. Wajahmu yang cantik, dengan tubuh putih mulus, dan … Waw, bag
Read more
39: Dooor, Dooor!
“Kiri, kanan, kiri, kiri, naik, turun. Oke, tadi itu kiri. Berarti, ini kanan.” kata Angel, sembari terus berlari.“Hei! Berhenti!” bentak 3 orang pria, yang tiba-tiba muncul dari depan Angel, sembari mengacungkan pistol kearah Angel.“Merunduk, nona!”“Huwaaaaaaa!!!” teriak Angel, sembari merunduk, dan menutup kedua telinganya.Dooor, Dooor!Dooor, Dooor!Dooor, Dooor!Gubrak!Ketiga pria itu, langsung tergeletak seketika.“Ayo, nona! Kita tidak punya banyak waktu!” bentak petugas keamanan itu, sembari menarik tangannya Angel.Mendengar itu, Angel langsung berdiri kembali, dan langsung berlari, dengan kondisi jantungnya yang tengah berdegup sangat kencang.“Oke, kiri … Kanan … Ah, ini kiri.” kata Angel, yang sempat menghentikan langkahnya, karena sempat merasa bingung.Kemudian, Angel melanjutkan kembali pelarianny
Read more
40: Pertanda
“Jadi begini, Will. Tadi malam, aku bermimpi aneh.”“Bermimpi aneh? Aneh bagaimana, kak?”“Nah, di dalam mimpiku itu, aku dan …”Angel menceritakan, sebuah kejadian yang terjadi, di dalam mimpinya. Sampai sekitar hampir 30 menit, Angel selesai bercerita.“Hah? Hahaha … Ah, kakak mimpi, nih …” kata William, sembari tertawa pada Angel.“Lah? Kan, aku memang sedang bercerita, tentang apa yang ku alami, di dalam mimpiku, Will? Kan, sudah ku katakan, kalau aku sedang bermimpi tadi malam.”“Eh, bukan begitu maksudku, kak. Kakak mengatakan, kalau kakak bermimpi, kakak di culik oleh seorang pria, mengenakan jubah hitam, dengan sebuah topeng yang terpasang di wajahnya. Dan, kakak mengatakan, kalau aku akan pulang hari ini, berpamitan dengan kakak dan juga yang lain, kemudian, Helikopterku meledak. Helikopterku meledak, itu adalah ulah dari pria berjubah hitam itu?
Read more
PREV
123456
...
30
DMCA.com Protection Status