All Chapters of Pengantin Semu: Chapter 21 - Chapter 30
34 Chapters
Bab 20
Part 20_"Kamu jangan bertindak bodoh, Ryu! Jaga martabat keluarga kita. Kau bisa menjadi seperti sekarang ini, semua berkat siapa kalau bukan mereka!" Ucapan ayah nya kembali berdenging di telinga nya. Pria berambut abu abu itu menjadi serba salah, dia tidak ingin mengecewakan ayah nya, tetapi dia juga tidak bisa menahan perasaan nya yang semakin besar kepada Sierra Suelita. Dokter Brian Attala sudah berkali kali menyuruh anak nya untuk memulangkan Sierra Suelita ke rumah keluarga Gervaso, sebelum kedua orang tua dari Zucca itu kembali ke Indonesia. Akan tetapi, Ryu begitu berat melepaskan Sierra. Dia tidak ingin, lelaki berhati dingin itu menyakiti Sierra kembali._Perusahaan Huracán —anak perusahan dari Hugo Group— tak sengaja menjalin kerja sama dengan Edelsteen Group milik Ryu Jang Wook. Dua laki laki tampan itu akhir nya bertemu untuk membahas kerja sama yang akan mereka lakukan beberapa bulan kedepan nya. Zucca dan Ryu sama sama tidak tahu, jika mereka terhubung dengan sat
Read more
Bab 21
Bab 21_Zucca merasakan dada nya berdebar terus menerus, mungkin saja karena Sierra jatuh pingsan tadi.'Sial! Kenapa wajah perempuan kampung itu terus-terusan hadir!' umpat nya dalam hati. Steve memperhatikan bos muda nya itu dari kaca spion. Sejak bekerja dengan pria dingin itu, baru kali ini Steve melihat bos muda nya itu terlihat gusar. Sesekali dia mengusap kasar wajah nya. _Dokter Brian Attala segera menelepon anak nya untuk memberitahukan sesuatu yang baru saja terjadi. "Ryu, di mana kamu?" Suara Dokter Brian Attala langsung terdengar saat panggilan telepon nya terjawab. "Masih di mansion, Pa. Ada apa?" jawab Ryu Jang Wook santai."Dengar. Barusan ini, suami nya Sierra datang ke rumah. Apa dia mencurigai kamu?" "Tidak mungkin. Papa tenang aja, semua nya aman selama Papa tidak memberitahukan dia," kata Ryu sedikit menyindir ayah nya. "Kau ini! Sudah, biarkan Sierra kembali ke rumah nya. Dia itu masih istri orang, Ryu. Kau ini seperti tidak ada perempuan lain aja," ujar D
Read more
Bab 22
Bab 22(POV Selena dan Seina)Selepas pesta pernikahan Sierra, kedua kakak nya kembali ke kontrakan mereka dengan membawa beberapa menu pernikahan. Nyonya Yoana yang menyuruh pelayan nya untuk membungkuskan makanan yang masih layak tersebut untuk Selena dan Seina makan nanti. Gurame asam manis, sapi lada hitam, ayam goreng mentega, udang saus tiram, lobster lada hitam, beberapa buah buahan, dan aneka cemilan lain nya. Sedangkan menu Italia dan Eropa lain nya mereka memang tidak mau membawa nya.Pak Andy mengantar mereka sampai ke rumah. Sebelum berpisah, Selena dan Seina berpelukan dengan adik nya. Kini, adik nya telah mempunyai keluarga sendiri sekarang. Sebelum hari pernikahan, Nyonya Yoana telah memberi hadiah pelangkah untuk kedua kakak gadis itu. Satu set perhiasan bernilai 100 juta dan juga uang tunai sebesar lima puluh juta masing masing. "Jaga diri kalian, ya." Sierra tidak mampu lagi untuk menahan air mata nya. Tamu tamu undangan sudah mengosongkan ruangan, hanya ada mere
Read more
bab 23
."Daun yang jatuh tidak pernah menyalahkan angin, begitu pun dengan keadaan kita. Seburuk apa pun kita, jangan pernah menyalahkan keadaan. "_Fabio menatap Seina lama, gadis itu merasa risih lalu menoleh ke Fabio. "Ada apa?" tanya nya salah tingkah."Aku sedikit kesal sama Selena, dia tanpa dosa mengambil milik Sierra." Fabio mengeluh."Bukan cuma Sierra aja, perhiasanku juga diambil sama dia. Malahan tadi dia mau minta 10 juta lagi sama aku," imbuh Seina kesal."Sepuluh juta? Untuk apa? Terus, uang dari mana sebanyak itu?" Fabio penasaran memberikan banyak pertanyaan. "Nyonya Yoana memberikan kami uang saku, masing masing lima puluh juta.""Lima puluh juta?!" pekik Fabio melotot. "Enak, ya, jadi orang kaya itu. Bisa menghambur hamburkan uang," kata Seina lalu tersenyum.Seina tidak sepenuh nya menyalahkan sang kakak. Dia berusaha untuk mengerti, bagai mana susah nya mengurus dua adik dan merelakan masa remaja nya kala itu. Akan tetapi, sifat buruk Selena tidak bisa di hilangkan.
Read more
bab 24
Mbak Yati mengatur napas nya, lalu melanjutkan ucapan nya. "Udah, cepetan sana kamu pulang. Bu Rena mengusir kalian, semua barang barang kamu berserakan di luar.""Loh, kenapa gitu? Selena nya ke mana emang?" tanya Seina terlihat sedikit panik. Gegas dia berlari pulang, sementara Fabio sudah kembali bekerja._Seina sampai di depan kontrakan mereka, semua barang barang persis kapal pecah. Selena meneriaki adik nya saat baru tiba. "Dari mana aja kamu, hah! Di telepon gak di angkat angkat!""Ini ada apa, Kak? Kenapa barang barang kita berantakan gini?" "Tanya aja sama mereka! Ini semua karena Sierra! Dia gak mau kasih uang untuk sewa rumah."Tiga pria itu hanya bergeming, Selena dan Seina menaikkan harta benda yang tak berharga milik mereka ke atas mobil bak. Perjalanan begitu panjang, membuat dua kakak beradik itu tertidur sambil terduduk. Begitu sampai, tiga pria itu menumpahkan seluruh isi pick up ke bawah, lalu kembali pergi meninggalkan Selena dan Seina yang masih memutari temp
Read more
Bab 25
Bab 25 ( Pendekatan ).Beberapa hari menjalani perawatan intensif, perlahan lahan keadaan Zamora Anastasya mulai pulih. Sierra terus mencoba untuk mendekatkan diri pada perempuan muda itu. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Zamora?" Sierra duduk di sebelah ranjang pasien.Zamora masih belum bisa berdamai dengan kenyataan. Berulang kali dia menangis tanpa sebab, luka hati nya begitu dalam sampai sampai terlarut dalam kesedihan. "Zamora ... apa kau baik baik aja?" tanya Sierra kembali. Sierra mulai memahami keadaan Zamora Anastasya, kehilangan rasa percaya diri adalah sesuatu yang sulit.Zamora hanya menoleh dan menatap Sierra tanpa berkedip, mata nya memang menatap Sierra. Akan tetapi, pikiran nya entah sedang berlarian ke mana. Dengan sabar, Sierra tetap mendampingi gadis malang itu. Sudah dua minggu berlalu, Zamora masih betah berdiam tanpa berbicara. Langkah kaki terdengar mendekati ruang praktek di mansion itu. Sierra berdiri ke pintu dan membuka nya sebelum seseorang mengetuk p
Read more
Bab 26
Gejolak Hati."Menga lah bukan berarti kalah. Terkadang manusia tidak bisa membedakan mana arti makna tersebut."_Ryu mengantar pulang ke kediaman Gervaso. Di dalam mobil, Sierra merasakan jantung nya berdetak semakin cepat. Bukan karena dia sedang salah tingkah, tetapi karena takut menghadapi Zucca, suami kontrak nya itu."Ada apa?" tanya Ryu. "Takut." "Takut apa?""Takut suami ku akan marah. Apa yang akan terjadi dengan ku setelah ini, ya?" tanya Sierra, tatapan nya begitu cemas. Telapak tangan nya pun sudah mulai basah. "Tenangkan diri mu. Aku akan menunggu sampai kamu benar benar masuk ke dalam. Atau bahkan aku akan menunggu sampai malam tiba," jawab lelaki itu. Aneh. Sorot mata nya mampu membuat Sierra menjadi tenang. "Kalo terjadi sesuatu dengan ku, aku tidak akan menyesal." "Hush! Jangan ngomong sembarangan. Kamu akan baik baik aja, nanti aku bisa minta tolong ayah ku untuk mengecek keadaan kamu. Jangan lupa, kasih kabar setelah masuk ke dalam. Oke?""Terima kasih banyak
Read more
Bab 27
KEMBALI BERTEMU_"Non Sierra?!" pekik nya."Cika, apa kabar?" tanya Sierra seraya memeluk asisten nya itu."Non ke mana aja selama ini? Aku cemas sekali," tanya nya dengan terisak."Kita cerita di dalam aja, yuk.""Non sudah makan?" tanya Cika kembali. "Sudah. Tapi masih lapar," bisik nya lalu terkekeh."Ayo, kita ke dapur. Saya buatkan sup jagung untuk Non Sierra."_Sierra masuk ke dalam kamar tidur nya, kebetulan kamar ini memang tidak pernah terkunci meski tidak ada pemilik nya di dalam."Aku harus bagaimana ini? Apa kah aku harus menyapa nya terlebih dahulu dan meminta maaf? Atau ... aku berpura pura tidak melihat nya nanti?"Sierra berjalan mondar mandir di dalam kamar sambil menggigiti kuku ibu jari nya. Gadis itu benar benar merasa takut."Mata nya itu ... iiih, bikin bergidik ngeri aja." Sierra mengedikan bahu saat membayangkan tatapan tajam tuan muda itu.Tok tok tok!Sebuah ketukan pintu membuat Sierra kaget, "Kalo si kanebo gak mungkin ngetuk pintu, kan?" ucap nya sendir
Read more
SeKaku Kanebo
bab 28 _Setelah mengisi perut nya Sierra merasakan kantuk yang sangat luar biasa, gadis itu memutuskan untuk tidur sejenak sambil menunggu pemilik kamar kembali dari kantor nya. Beberapa jam kemudian, Zucca masuk ke dalam kamar nya dan melangkah ke ruang kerja nya. Pria itu belum menyadari ada seseorang di dalam kamar selain diri nya. Setelah puas berkutat dengan pekerjaan nya, Zucca merasakan badan nya begitu gerah meski pendingin ruangan menyala. Pria itu menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar nya, dia sungguh terkejut melihat Sierra sedang tertidur pulas di sofa. Sofa itu berdampingan dengan kamar mandi. Lelaki itu mengucek mata nya berulang kali, dia berpikir kalau salah lihat. "Hey! Bangun!" Zucca menendang nendang kaki Sierra. "Woy! Bangun!" teriak nya kencang. "Aaaarrrghh!" Sierra langsung membuka mata nya dan terkejut melihat keberadaan Zucca dengan mata tajam menatap nya. "Siapa yang menyuruh mu kembali, hah!" bentak nya kemudian. Padahal, dia sedikit lega ak
Read more
Sarapan
#1800hari_S2_29 1024_Setelah merasa lebih baik, Seina menceritakan kepada kakaknya tentang kejadian yang baru saja ia alami."Cerita pelan pelan, ada apa, sih?" desak Selena penasaran. "Ta-tadi, tadi ada yang lempar tanah Kak." Seina mencoba mengatur napas, dia benar benar ketakutan sekali. Selena memang melihat banyak tanah seperti tanah kuburan di sekitar pintu, bahkan mengenai baju Seina. "Siapa yang melempar? Terus, kenapa kamu bisa sampai tiduran di sini?" Seina melanjutkan cerita nya sambil terisak, dia melihat dengan jelas ada sesosok yang menatap nya dengan tajam. Akan tetapi, karena sangking terlalu takut nya dia sampai terjatuh lemas. "Maksud kamu, di sini ada setan gitu? Ha ha ha, mana mungkin jaman sekarang masih ada demit, Seina!" Selena berkata sesumbar begitu lantang. "Kak! Gimana nanti kalo sesosok itu datang ke sini lagi, hah? Kakak jangan sesumbar!" hardik Seina kesal. Bagai mana mungkin Selena bisa berkata seperti itu? Sedangkan sebelum nya tadi dia sempat
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status