All Chapters of A different soul 2: Chapter 141 - Chapter 150
177 Chapters
Chapter 141
“Gue capek debat sama elu terus Ar, buat hari ini di pending dulu lah ya” ucap Keyra dengan raut wajah lesu.“Siapa yang ngajak debat? Gue ngajak nikah kalau lu gak dengar” ucap Arka dengan raut wajah santai.“Gak usah mulai” ucap Keyra dengan malas dan mulai berjalan meninggalkan Arka setelah menarik tangannya secara paksa. Arka diam di tempat untuk sesaat, dia menatap punggung Keyra sambil tersenyum geli. Setelah itu kembali melangkahkan kakinya menyusul Keyra.Arka terus berjalan dengan mata menatap ke sekelilingnya untuk mencari sosok Keyra berada. Dia terus melangkah hingga langkahnya terhenti dan tangannya terkepal erat. Dengan langkah penuh ancaman Arka berjalan ke arah koridor dekat anak tangga.Di sana ada Keyra bersama seseorang, seorang lelaki. Mereka hanya berbincang tapi di selingi canda tawa. Arka yang melihat Keyra tertawa di depan lelaki lain sedikit tak terima dan marah.“Keyra!” pang
Read more
Chapter 142
Hari ini Keyra berniat menghabiskan waktunya dengan berbaring-baring manja di atas kasur di temani oleh novel kesayangannya. Tapi semua agendanya lenyap saat kehadiran sosok di kamarnya, siapa lagi kalau bukan Arka.Akhir-akhir ini Arka kerap meneror Keyra entah itu di kampus atau di rumah. Setiap di tanya Arka selalu menjawab ‘Jaga jodoh apa salahnya? Biar gak di ambil orang’ begitu katanya.Saat ini Keyra menatap sosok Arka dengan raut wajah malas. Sedangkan yang di tatap dengan tenang memejamkan mata di atas kasur Keyra. “Kenapa sih lu Ar? Gue mau habis ‘in waktu dengan tenang” ucap Keyra dengan raut wajah frustrasi.“Gue gak ganggu hari lu Key, gue cuma mau numpang tidur gak lebih” ucap Arka dengan santai dan mata yang masih setia terpejam dengan damai.“Serah lu” ucap Keyra dengan kesal dan mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk menyegarkan pikirannya.Beberapa menit kemudian
Read more
Chapter 143
“Sebentar lagi pelantikan ketua baru ‘kan?” ucap Rendy sambil menatap ke arah teman-temannya dengan raut wajah santai.“Hm, gue udah lihat kemampuannya. Cukup keren buat seusianya” ucap Rangga menimpali.“Cialah, sebentar lagi ada yang turun jabatan nih!” goda Didi dengan senyum menjengkelkan.“Anak mana?” tanya Irvan dengan raut wajah heran. Yah, untuk masalah geng Irvan tak pernah menganggap serius, apalagi tentang pelantikan atau pergantian jabatan.“Smk Mahaputra kelas 11” ucap Arka dengan raut wajah tenang dan punggung yang dia senderkan di senderan sofa.“Wih! Yang bener? Anak Mahaputra?” tanya Didi dengan raut wajah tak percaya. Pasalnya anak Mahaputra itu terkenal akan sikap taat peraturan dan disiplin. Dan baru kali ini ada anak gengnya dari Smk Mahaputra.“Hm, namanya Dion” ucap Rico menimpali.“Gila! Akhirnya di sini ada anak dar
Read more
Chapter 144
Di sinilah Arka sekarang, di dalam rumah Keyra bersama Bima sedang memainkan PS. Di tengah asyiknya mereka bermain Game tiba-tiba Keyra datang dan duduk di samping Bima. Dengan raut wajah lesu Keyra meletakkan kepalanya di bahu Bima dan mulai memejamkan matanya.“Gimana? Masih sakit?” tanya Bima yang masih fokus ke Gamenya.“Udah mendingan bang” balas Keyra dengan mata yang masih terpejam.“Dia kenapa bang?” tanya Arka dengan heran.“Sakit perut karena menstruasi” balas Bima dengan santai sambil menatap sekilas ke arah Arka.“Oh” balas Arka sambil menatap sosok Keyra dengan raut wajah rumit. Arka terus menatap Keyra, hingga dia melihat raut wajah menahan sakit. Dengan perlahan Arka bangkit dari duduknya.“Gue cabut dulu bang” pamit Arka sambil meletakkan stik PS di atas meja.“Mau ke mana?” tanya Bima dengan raut wajah heran.“Keluar seben
Read more
Chapter 145
Keyra masih tidur di pangkuan Bima hingga dia kembali merasakan nyeri di perutnya. Dengan kerutan di dahinya Keyra memegang perutnya.“Eghh..” gumam Keyra sambil memegang perutnya.Bima yang tadinya sibuk dengan ponselnya mulai mengalihkan pandangannya ke arah Keyra.“Dek” panggil Bima sambil mengusap lembut rambut Keyra.“Sakit bang” ucap Keyra dengan raut wajah menahan nyeri di perutnya. Bima yang mendengar perkataan Keyra dan melihat raut wajah menahan sakit di wajah Keyra sedikit merasa khawatir.Arka yang baru saja menuruni anak tangga sedikit mengerutkan dahi saat melihat gerak-gerik Bima.“Kenapa bang?” tanya Arka dengan raut wajah heran dan terus berjalan menuruni anak tangga.“Nih, perutnya sakit lagi” ucap Bima sambil menatap ke arah sosok Arka.“Ambil Kiranti yang ada di keresek, kasih ke Keyra” ucap Arka dengan tenang berjalan ke arah mereka.
Read more
Chapter 146
Saat ini Arka sedang di kamar Keyra dengan mata terpejam. Sedangkan sang pemilik kamar sedang berkutat di meja belajar dengan alat-alat tulisnya.Keyra sudah selesai dengan tugasnya, dia sedikit meregakan ototnya. Keyra mulai membalikkan tubuhnya dan menatap sosok Arka yang sedang tidur di atas kasur. Dengan perlahan Keyra berjalan mendekati Arka dan ikut merebahkan diri di samping Arka.“Udah?” tanya Arka tanpa membuka matanya.“Hm” balas Keyra dan mulai menutup matanya.Arka diam dan menatap ke samping, tepat ke wajah Keyra berada. Dalam diam dia memerhatikan wajah Keyra tanpa kedip, tanpa sadar bibirnya melengkung ke atas di sela-sela kegiatannya. Keyra terlihat sangat damai dan tenang, tak memedulikan sekitar.“Lama-lama gue culek mata lu” ujar Keyra dengan mata masih terpejam damai.“Emang bisa?” tanya Arka dengan tersenyum manis.“Gampang aja, cari garpu tancepin terus congke
Read more
Chapter 147
Mereka ke Mall hanya untuk membeli buku, tadi sempat berkeliling tapi tak ada yang menarik perhatian Keyra. Hingga Keyra mengajak pulang dan di sinilah mereka sekarang. Di atas motor menuju ke arah rumahnya.“Ar” panggil Keyra sambil mendekatkan dirinya ke arah Arka.“Apa?” tanya Arka sambil menatap Keyra dari spion motor.“Laper, mau makan ketoprak” ujar Keyra dengan raut wajah memelas.“Ketoprak?” ulang Arka memastikan.“Hm, pengen ketoprak” balas Keyra sambil menganggukkan kepalanya di atas bahu Arka pelan.“Oke” balas Arka dengan santai dan mulai mencari warung ketoprak langganan Didi.Arka fokus ke jalanan dan Keyra fokusnya di ambil alih oleh sepiring ketoprak.Hingga tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai, dari arah belakang mereka sedang di ikuti, bukan cuma satu atau dua pengendara melainkan ada sekitar tujuh pengendara. Di antara mereka ada y
Read more
Chapter 148
Satu minggu setelah kejadian itu dan ketua geng Arjun sudah berpindah tangan. Arka sedikit merasa lega setelah turun jabatan. Tapi tak ayal, bahwa kejadian seperti minggu kemarin bisa terjadi kapan saja, karena Arka adalah mantan ketua geng Arjun jadi itu sudah risikonya. Walau dia sudah turun jabatan musuh tak peduli, yang mereka pedulikan adalah kehancuran lawan entah itu dari mana asalnya.Saat ini Arka sedang berjalan ke arah kelas Keyra, untuk mengajaknya ke kantin bersama. Yah, semakin lama hubungan mereka semakin dekat.Arka berjalan di sepanjang koridor Fakultas kedokteran dengan langkah pelan. Dia memasang raut wajah datar dan berjalan dengan gaya Cool.Sedangkan di sisi lain.Saat ini Keyra sedang sibuk dengan laptopnya, dia sedang mencari materi yang dosen tugaskan tadi.Di kelas hanya ada beberapa orang, salah satunya dirinya. Saat sedang fokus ke laptopnya tiba-tiba ada seseorang memanggil namanya.“Keyra!” panggil o
Read more
Chapter 149
Sepulangnya kuliah, Arka ke rumah Keyra bahkan saat ini dia masih bersantai di kamar Bima. Sedang bermain Game bersama Bima, sedangkan Keyra sedang sibuk di kamarnya.Di dalam kamar Keyra.Dengan lesu Keyra bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamar Bima.“Bang” panggil Keyra dengan tubuh bersandar di pintu kamar.“Kenapa? Udah selesai tugasnya?” tanya Bima sambil melirik Keyra sekilas kemudian kembali fokus ke Gamenya.“Udah” balas Keyra sambil berjalan ke arah ranjang Bima. Dengan lesu Keyra menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.Bima hanya diam sedangkan Arka menatap Keyra dengan raut wajah heran.“Dia bosen” balas Bima saat mengerti dari raut wajah Arka.“Oh” balas Arka sambil menganggukkan kepala pelan dan kembali sibuk ke Gamenya.Keyra berguling-guling di tempat tidur Bima. Dia benar-benar merasa bosan. Ingin membaca tapi mood bacanya sedang hilang
Read more
Chapter 150
Di sebuah restoran yang mewah terlihat di salah satu bangku ada segerombol orang sedang membahas sesuatu di selingi oleh canda tawa.“Gimana hubungan kalian?” tanya Mama Keyra sambil menatap kedua pemeran utama malam ini dengan senyum misterius.“Yah, seperti Mama lihat. Hubungan kita baik dan Oke” balas Keyra dengan tenang sambil menatap Mamanya dengan malas.“Kemarin Mama kira gak bakal bertahan selama ini, tapi syukur deh kalau gitu” ucap Mamanya dengan senyum menggoda.“Yah, mau gimana lagi” balas Keyra dengan santai. Arka yang mendengar perkataan Keyra barusan sedikit tak terima. Dengan raut wajah tak santai Arka menatap Keyra.“Udah, yang mau kita tanya saat ini. Apa kalian akan melanjutkan pertunangan ini?” tanya Mama Arka dengan lembut.“Iya Mah, kita putusin buat lanjut” ucap Arka dengan cepat, saat melihat Keyra ingin menjawab pertanyaan Mamanya.“
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status