All Chapters of DADDY IN BLACK SUIT: Chapter 31 - Chapter 40
65 Chapters
BAB XXXI - Pembuktian
"Tumbenan mau ke sini, Roy?" tanya Tiara begitu memasuki ruangan.Mata Tiara langsung tertuju pada wanita yang ada di samping Royan, mereka padahal baru saja bertemu bulan lalu, namun penampilan wanita itu kini berubah drastis. Sebelumnya ia hanya mengenakan pakaian kasual, dan barang tiruan, kini ia nampak sangat anggun dengan dress selutut, dan menenteng tas branded di genggamannya. Apakah ini waktunya pembuktian, batin Tiara."Kapan pulang?" tanya Tiara pada Rachel."Baru saja, Bu. Langsung dijemput sama Mas Royan di bandara, dan langsung ke sini." Rachel menjelaskan."Padahal tadi udah biasa loh manggil Papa, kok sekarang tegang lagi," kata Abimanyu menyahuti.Tiara melebarkan matanya kaget dengan apa yang baru saja dibicarakan oleh Abimanyu, karena memang suaminya tersebut tak ingin terlalu dekat dengan siapapun, sehingga nama panggilan seperti itu adalah hal yang tabu baginya. Abimanyu sangat memperhatikan kesopanan seseorang sebelum memberik
Read more
BAB XXXII - Lampu Hijau
"Oma sama Opa kok kesini!" ujar Reyhan dengan polosnya."Kan hari ini perpisahannya Reyhan, Oma juga mau nonton dong," jawab Tiara."Reyhan udah tampil tadi, Oma. Telat sih," rajuk Reyhan."Yah, gimana dong. Padahal Opa pengen liat tadi gimana," kata Abimanyu yang pura-pura kecewa karena melewatkan penampilan Reyhan."Mama Chel punya videonya!" jawab Reyhan antusias."M-mama?" Tiara mengucapkan kata tersebut dengan terbata karena terkejut."Kamu sih ngebiasain, Mas," bisik Rachel sambil menyenggol bahu Royan."Ya kan emang abis ini udah jadi Mamanya Rey, kenapa harus bingung, lagian juga harus dibiasakan sejak dini," ejek Royan."Opa, Oma, hari ini Rey pulang ke rumah Papa, ya. Rey kangen sama masakan Mama Chel," kata Reyhan."Kebetulan banget, hari ini Mama Chel mau masak." Royan mendukung Rey, dan membuat Rachel semakin bingung harus berbuat apa."Kamu nginep di tempat Royan, Chel?" tanya Tiara dengan nada tegas
Read more
BAB XXXIII - Menjadi Keluarga Utuh
Tak hanya Reyhan, namun Roy, Abimanyu, Tiara, dan bahkan seluruh penghuni rumah ini, sangat menikmati masakan Rachel. Menurut Tiara kemampuan memasak Rachel sudah lumayan, dan mungkin bisa menjadi nilai plus. Namun, jika dipikir lagi Brigita juga jago memasak, terutama untuk makanan-makanan yang terbilang mewah, atau mungkin memang strandar mereka yang berbeda."Sering-sering masakin Papa begini, Chel." Abimanyu memuji keterampilan Rachel."Makanya kasih restu buat Royan, biar bisa sering ngerasain masakan Rachel," sahut Royan yang masih lahap menyantap hidangan di depannya. Masakan Rachel membuatnya rindu dengan Eva, karena memang rasanya sama persis dengan buatan calon ibu mertuanya tersebut."Kok ya masih ngarahnya ke restu terus," jawab Tiara yang merasa tersindir dengan omongan Royan."Akhir-akhir ini kamu lumayan bawel ya, Roy." Abimanyu memandang ke arah anaknya tersebut untuk mengutarakan pendapatnya."Ketularan Rachel," jawab Royan singkat
Read more
BAB XXXIV - Healing Time
"Rey, ayo bangun. Udah ditungguin Mama Chel," ucap Royan yang sudah berusaha untuk membangunkan Rey. Anaknya tersebut memang sangat susah dibangunkan setiap paginya, walaupun tubuhnya sudah diguncang oleh Royan."Mama Chel udah masak sarapan loh, katanya Rey mau makan masakan Mama," ujar Royan yang masih meyakinkan Rey untuk bangun."Yaudah kalo nggak jadi ke kebun binatang, Papa buang aja deh tiketnya, kita nggak jadi pergi." Jika sudah begini, hanya inilah yang bisa digunakan Royan untuk menarik perhatian anaknya."Jangan dong, Pa!" Reyhan mulai membuka matanya yang masih menempel."Yuk bangun kalo gitu, nanti keburu siang," goda Royan."Ok. Rey mandi sekarang, tapi Papa jangan buang tiketnya," ujar Rey.Tentu saja Royan berbohong, padahal ia saja belum membeli tiketnya, namun dengan cara yang mujarab ini Rey sudah bangkit dari tidurnya. Anaknya tersebut memang susah dibangunkan, tapi tidak merepotkan untuk hal lain. Rey sudah tak mau disu
Read more
BAB XXXV - Kembali Berpisah
"Reyhan mana?" ujar Royan yang sudah panik saat melihat sekeliling namun tak ada keberadaan anaknya tersebut.Dengan segera Rachel dan Royan beranjak dari dudukan di tepi danau, dan mencari Reyhan yang sudah menghilang entah kemana. Pikiran Roy sudah kalang kabut, karena mengira bahwa anaknya sudah diculik oleh petugas yang tadi juga ikut bersama Rey. Mengingat petugas tersebut juga masih belum kembali, dan terlihat keberadaannya. Rachel yang melihat Roy panik juga tentu saja ikut kepikiran, karena ia tadi juga lalai tidak mengawasi Reyhan."Mas, tahu anak kecil yang pake baju maroon sama jaket hitam nggak?" tanya Royan pada petugas lain yang juga menjaga kuda."Oh iya, Pak. Tadi dia juga menunggang kuda, tapi keluar dari track," ujar Pria tersebut memberikan keterangan pada Royan."Terus perginya ke arah mana ya, Mas?" tanya Royan yang malah semakin panik karena perkataan dari petugas tersebut.Pria yang tadi dimintai keterangan oleh Royan mengata
Read more
BAB XXXVI - Keberanian
Royan memeluk Rachel tanda perpisahan mereka di pintu masuk bandara. Royan sebenarnya masih merasa khawatir pada Rachel karena memang ia takut bahwa nyeri Rachel akan kembali lagi, namun wanita itu tetap bersikeras untuk segera pulang dan mempersiapkan pernikahan mereka. Rachel pun juga dengan berat hati harus sejenak berpisah dengan Rey dan Royan, walaupun masih sedikit khawatir karena Rey dari tadi terus murung saat tahu Rachel akan pulang ke halamannya."Nanti kalo udah mendarat jangan lupa langsung kabarin aku," ujar Royan yang masih setia memeluk Rachel."Iya, Mas. Udah ah bentar lagi kan juga ketemu terus." Rachel melepaskan dirinya dari pelukan Royan. "Aku masuk dulu ya, Mas. Takutnya nanti keburu telat, dan buru-buru," kata Rachel.Mereka akhirnya berpisah dengan pemandangan Rachel yang membawa kopernya perlahan menjauh dari Royan. Pria itu pun juga akhirnya memutuskan untuk segera berangkat ke bistronya dan melakukan pekerjaannya sebagai owner. Royan be
Read more
BAB XXXVII - Semakin Dekat
Setelah mendengar bahwa calon suami Rachel adalah duda beranak satu, Neneknya segera menentang pernikahan ini. Namun Rachel sudah menyangka hal ini akan terjadi, sehingga ia bisa menangani masalah tersebut dengan mudah, walaupun memang sedikit menyinggung Eva, biarkan Rachel meminta ampun pada Mamanya nanti."Kamu tahu kan di daerah kita ini menikah dengan duda itu hal yang tabu. Bagaimana bisa malah menikahi duda anak satu," ujar Nenek Rachel."Kenapa? Apa Ibuk lupa, kalo dulu juga nikahin duda anak satu." Belum sempat Rachel mengutarakan hal tersebut, Eva sudah mendahuluinya dengan penuh keberanian."Eva! Sudah berani sekarang sama Ibuk?" tegur Nenek."Buk, dari dulu Eva selalu diam walaupun dihujat anak-anak Ibuk. Tapi sekarang Eva sudah dengan berbaik hati meminta restu Ibuk untuk pernikahan Rachel, anak Eva. Rachel nggak main-main bahkan tidak pernah sekalipun melanggar adat. Mas Adnan, Aku, dan keluarga calon besan sudah merestui. Kenapa kita masih
Read more
BAB XXXVIII - Kedua Belah Pihak
"Pa, Rachel mana?" tanya Royan begitu berhadapan dengan Adnan."Jadi niatnya lamaran apa mau ketemu Rachel nih," goda Adnan."Dua-duanya dong, Pa. Udah sebulan lebih Roy nggak ketemu sama Rachel ini," keluh Royan."Gimana ya, tapi Mama harus menggugurkan keinginanmu." Eva muncul dari balik Adnan untuk ikut menggoda Royan."Lah? menggugurkan gimana, Ma? Batal nikah nih?" ujar Royan panik."Huss, kalo ngomong ati-ati," tegur Adnan."Maaf banget nih, Roy. Tapi Rachel nya udah masuk masa pingit," ejek Eva pada Royan yang langsung bad mood mendengar hal tersebut.Abimayu dan Tiara sedikit kaget melihat kedekatan Royan dengan calon mertuanya, anaknya yang biasanya cuek dan bicara seperlunya, mendadak jadi sangat terlihat mengekspresikan emosi. Reyhan juga tak mau kalah dengan diam di tempat, ia segera berlari menuju Adnan, dan disambut dengan pelukan oleh pria tersebut. Eva juga langsung mengelus rambut pria mungil yang tampan itu, hari ini
Read more
BAB XXXIX - Siraman
"Oma, Opa, sebentar lagi Royan mau menikah kedua kalinya. Calon Royan yang sekarang baik banget, pasti kalo Oma sama Opa masih ada, juga bakal setuju sama Royan. Sekalian Roy bawa anak kemari, namanya Reyhan, dia baik dan nggak pernah nyusahin Roy. Kalau soal ganteng, jangan ditanya lagi, gen dari Oma sama Opa sudah pasti Roy turunkan ke Rey." Royan berdiri di antara dua makam yang tepat berada di hadapannya. Rey menempel pada Royan, sedang Tiara dan Abimanyu memilih untuk tetap di belakang."Oma tenang aja, Rachel jago masak kok, bahkan Mama udah ngerasain sendiri. Mertua Royan juga suka berkebun macam Oma, buahnya banyak di samping rumah. Juga punya kebun sayur, jadi pasti Royan hidup sehat," tutup Royan."Ma, Pa, sekali-kali boleh lah datang ke mimpi Tiara. Sekarang Tiara udah pulang, ngeliat rumah yang masih dijaga rapi sama saudara lainnya. Mas Abimanyu juga masih ada di samping Tiara, dia udah banyak duit sekarang, bisa beliin Tiara apa aja. Mama sama Papa nggak
Read more
BAB XL - PERNIKAHAN
"Sah!" jawab semua saksi yang sudah memenuhi rumah Rachel hari ini.Rasa gugup yang menerpanya sejak kemarin kini sudah terbebas dari hatinya, Rachel kini sudah resmi menjadi istri dari Royan Geraldi Bagaskara. Dengan lantang pria yang dicintainya itu mengucap ijab dengan satu tarikan nafas, dan sekali jadi. Eva sudah masuk ke kamar Rachel, sambil mengusap air matanya yang tadi sudah tak terbendung, anaknya kini sudah menjadi istri orang, dan ia sangat tenang menyerahkan Rachel pada orang yang tepat."Yuk, udah ditunggu," kata Eva yang hari ini berubah menjadi kalem, karena emosional.Dengan didampingi Eva, dan beberapa pendamping pengantin, kini Rachel sudah melangkahkan kakinya untuk segera bertemu orang yang sangat dirindukannya. Ia yang biasanya pemberani, kini entah mengapa jadi pemalu, Rachel menundukan kepalanya melewati para saksi, hingga kini sudah berada di samping Royan."Ayo, dicium tangan suaminya, sebagai tanda bakti," ujar penghulu yang ada
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status