Semua Bab IZINKAN AKU MENCINTAIMU: Bab 71 - Bab 80
97 Bab
Bab 71
Pov : Azka  Cover majalah bisnis paling berkesan dalam hidupku. Ada aku dan Rania dengan membawa sebuah martabak berbentuk love di sana.  Senyum termanis yang kupunya pun kupersembahkan, serasa ingin mengabarkan pada dunia bahwa aku bahagia.  Tak adalagi tangis luka dan sakit hati yang tertahan di dada. Aku mengikhlaskan semua masa lalu yang pernah menimpaku sebegitu buruknya.  Sebab aku tahu tak ada yang salah atas semua ujianNya. Hanya kadang, kitanya saja yang tak mau bersabar menghadapinya.  Kadang, kitanya saja yang sering mengeluh, merasa kurang, tak adil dan lain sebagainya. Padahal jelas dalam firmanNya bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.  Semua kepedihan dan luka itu hanyalah segelintir ujian yang akan mendapatkan balasan lebih jika kita sukses melaluinya. Tak ada yang sia-sia, sebab sudah diatur sede
Baca selengkapnya
Bab 72 tamat
Pov : AZKA "Mas, aku mau adakan syukuran buat kesembuhan kamu dan pembukaan cabang baru outlet martabak kita," ucap Rania beberapa hari yang lalu. Aku pun mengiyakan saja. Bagiku, membuatnya tersenyum bahagia adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Tindakan sederhana yang selama ini selalu kuprioritaskan. "Mas, aku mau rumah kita dikasih mezzanine ya, nanti aku mau baca-baca buku di sana. Tempat santai kita berdua," ucap perempuan cantikku itu lagi sembari bergelayut manja di lenganku. Aku pun mengiyakannya. Tampak senyum lebar menghiasai wajah cantiknya dan aku sangat menyukai senyumnya itu. Lalu, tanpa kuminta kecupan kecil pun mendarat ke pipi begitu saja. "Satu lagi, Mas. Kasih rak buku di kamar Althaf ya, Mas? Aku mau anak-anak kita nanti rajin baca buku biar berwawasan luas. Buku kan jendela dunia," lanjutnya dengan mata bersinar, penuh pengharapan. Lagi-lagi aku menganggukkan kepala. "Iya, biar berwawasan dan pintar sepwrti bundanya," balasku kemudian. Menatap bening matany
Baca selengkapnya
Bab 73 Extra Part
Pov : AZKA Langit tampak begitu cerah, sinar mentari terang menyinari bumi. Seolah ikut merayakan kebahagiaan yang aku dan Rania rasakan detik ini. Di depan outlet kedua kami. Para pelanggan mulai berdatangan. Menikmati beberapa menu yang kami sajikan. "Nggak nyangka ya, Mas. Akhirnya kita berada di titik ini," ucap Rania sembari menatapku. Senyum manis terlukis di wajahnya yang cantik. "Iya, Dek. Semua karena Allah dan tak lepas dari perjuangan dan kesabaranmu," ucapku dengan senyum yang sama. "Kok aku sih, Mas? Kamu harusnya. Kamu yang selalu sabar, berjuang dan berkorban hingga Allah menghadiahkan semua kebahagiaan ini untukmu," balas Rania lagi lalu menyandarkan kepalanya ke lenganku. Althaf tampak terlelap di gendongannya. "Mas bisa sesabar dan terus berjuang begitu juga karena kamu, Dek. Coba kalau nggak ada kamu, jangan-jangan masih hidup di kontrakan sempit itu dengan beragam hinaan dan kasih sayang ummi abah yang timpang. Tak ada perubahan." Rania menghela napas, semakin
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 1
GAZA Detik ini, aku benar-benar mengambil salah satu keputusan besar dalam hidupku, setelah istikharah dan renungan panjang yang kulakukan beberapa hari belakangan. Keputusan yang tak hanya untuk masa depanku, terlebih untuk kebahagiaan keluargaku. Selama ini, aku cukup banyak menyusahkan keluarga bahkan sempat membuat abah dan ummi murka dan kecewa. Mungkin dengan keputusan ini aku bisa membuat mereka merasa dihargai sebagai orang tua. Setidaknya bisa sedikit membalas kekecewaan mereka dua tahun lalu, saat aku menjatuhkan talak untuk Rania di malam pertama pernikahanku dengannya. Aku bisa membuat mereka bangga dan berhasil memiliki menantu pengganti seperti yang mereka harapkan. Shalehah, cantik dan berpendidikan seperti Rania. Iya, seperti dia. Meski sampai detik ini pun aku belun sepenuhnya melupakannya. Namun aku akan tetap berusaha untuk melupakan semua kenangan bersamanya, sesulit apapun itu. Aku tak ingin kembali melukai ummi, apalagi Rania sendiri yang kini kulihat b
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 2
Pov : AISYAH Jangan sebut aku Aisyah, jika membuatmu jatuh cinta saja tak bisa. Itulah sloganku saat ini. Slogan yang aneh bukan? Memang! Aku sudah memikirkan senunaya cukup panjang hingga mengambil keputusan ini. Sedari dulu diajarkan mama untuk pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu asalkan bukan hal yang buruk, karena itulah aku pun tak akan menyerah begitu saja saat Mas Gaza menjelaskan tentang perasaannya. Aku yakin, esok atau lusa bisa meluluhkan hatinya. Sejak awal aku sudah memilih dia untuk menjadi pendamping hidupku. Jadi, apapun yang terjadi aku juga harus menerima semuanya. Meski aku shock dan cukup kecewa. Aku yakin, Mas Gaza bukan laki-laki jahat yang akan mengkhianati istrinya. Dia hanya butuh waktu lebih untuk menerimaku dalam hidupnya. Itu saja. Lagipula, istikharahku mengarah padanya bukan pada Kak Arif ataupun Mas Awan yang berulang kali berniat melamarku. Jadi, aku percaya, semua ini atas kehendakNya. Tak ada yang salah, sebab ini adalah jawaban dari isti
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 3
Pov : AISYAH "Siapa Arif? Mantan pacar?" tanya Mas Gaza singkat. Jantungku rasanya berdebar kencang saat menoleh ke arah laki-laki di sebelah yang menatapku penuh selidik. "Nggak lah, Pak Bos. Ais mana mau pacaran sebelum halal," jawab Syela kemudian, disertai anggukan Tasya. Mereka pun tampak begitu gugup dan saling lirik satu sama lain. "Lantas?" "Dia ... senior di kampus kita tercinta," balas Syela kemudian. "Iya kan, Tas?" Lagi-lagi dua sahabatku itu saling sikut. Tasya mengangguk cepat lalu meringis kecil. "Betul sekali. Dia senior di kampus kami, Pak," balas Tasya cepat. Kuhembuskan napas lega, setidaknya dua sahabat baikku itu bisa menjaga masa lalu itu. Lagi pula tak ada yang salah dengan jawabannya. Kak Arif memang senior di kampus kami. Kak Arif. Siapa yang nggak kenal dengan sosok laki-laki multi talenta itu? Mungkin seluruh mahasiswa di kampus juga mengenalnya. Dia yang cukup pintar di segala bidang. Bahkan sejak sekolah menengah pertama, Kak Arif memang sud
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 4
Pov : AISYAH Pesan dari Tasya membuatku tak tenang. Apakah Kak Arif akan melamarku untuk kedua kalinya? Seperti yang pernah dia janjikan tiga tahun yang lalu? Dia yang akan kembali setelah mapan, seperti harapan mama dan setelah aku yakin dan siap untuk menjadi istrinya. Ya Allah, aku sudah melupakan janji yang pernah kuucapkan sendiri. Meski aku tak mengucapkan apapun, namun saat itu aku menganggukkan kepala saat dia pamit pergi setelah mengucapkan berbagai janji padaku. Janji yang kupikir hanya ungkapan semu, apakah dia akan membuktikannya sekarang? Setelah semua terlambat. Aku sudah menikah dengan orang lain dan tak mungkin menghancurkan pernikahan ini hanya demi dia, kan? Sekalipun aku tahu jika Mas Gaza tak menginginkanku. Namun, menghancurkan rumah tangga ini tak hanya menghancurkan hatiku, tapi menghancurkan pula silaturakhim dan persahabatan dua keluarga yang selama ini terjaga. Aku gak Mungkin seegois itu. Tak kupungkiri, tiap kali membayangkan keacuhan dan keangkuha
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 5
Pov : GAZA Keputusan menikah untuk kali kedua bukanlah perkara mudah. Namun aku harus melakukannya demi kebahagiaan bersama. Kejadian demi kejadian akhir-akhir ini membuatku sadar bahwa aku memang harus melupakan Rania. Cara paling ampuh untuk bisa melupakan seseorang adalah kita mendapatkan penggantinya. Itulah yang kupegang kuat saat menikahi Aisyah. Dia yang kuyakin baik, penyayang, pintar dan berwawasan. Tak kalah dengan Rania, tapi sayangnya aku memang belum mencintainya. Namun jika dia yakin dengan istikharahnya, aku pun yakin kelak dia mampu membuatku jatuh cinta. Semua tak mudah. Butuh waktu agar aku bisa mencintainya dengan ikhlas, ga pa paksaan dari siapa pun juga. Aku juga butuh kesabarannya untuk meyakinkanku bahwa dia memang tulus akan cintanya. |Za, gimana kabar kamu dengan Aisyah? Kalian nggak berantem, kan? Jaga istrimu baik-baik, Za. Jangan kecewakan dia. Ingat, kamu sudah pernah gagal, jangan sampai gagal lagi. Laki-laki harus bisa dipegang janjinya, kamu suda
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 6
Pov : Gaza Ais dan teman perempuannya masuk kamar. Entah apa yang mereka bicarakan. Wajar jika dia marah, aku memnag salah. Aku tahu sebaiknya memang Andah tak ada di sini untuk menghormatinya. Sekalipun aku belum mencintai Aisyah, tapi tak ada niat sedikit pun di hati untuk menceraikannya. Aku masih terus berusaha melupakan Rania. Jika sudah berhasil, aku yakin cinta untuk Aisyah juga akan mulai menyapa. Aku sudah meminta Andah pulang, tapi tetap saja dia duduk santai di teras. Lagipula, ngapain dia di Jogja? Jika memang sekadar mencariku, baiknya memang kuminta dia balik ke Jakarta. Aku nggak tenang jika perempuan satu itu masih berada di kota ini. Entahlah. Sejak kejadian video Rania itu, aku tak ingin terlalu intens dengannya. Kepercayaanku runtuh begitu saja. Meski kini aku masih sesekali berhubungan, tapi tak lantas aku percaya apapun yang dia katakan. Aku trauma. Satu hal lagi, aku tak ingin dia kembali memporak porandakan pernikahanku dengan Aisyah. Takut ummi shock lagi
Baca selengkapnya
Terjebak Sandiwara Pernikahan 7
Pov : AISYAH Hari ini aku dan Nur pulang ke rumah saat jam kuliah demi mengambil tugas yang ternyata ketinggalan di meja rias. Rasanya aku sudah menyimpannya di tas, tapi ternyata tak ada di sana. Kembali mengingat kejadian tadi pagi, makalah itu memang lupa kumasukkan pasca membalas pesan dari Tasya. Terpaksa aku pulang sebab makalah itu cukup penting dan harus dikumpulkan hari ini juga. Beruntung ada dosen yang nggak datang, aku dan Nur gegas mengerjakan tugas lalu meluncur ke rumah untuk mengambil makalah itu. Tak ada yang aneh saat perjalanan menuju rumah. Aku dan Nur sesekali membahas soal dosen atau teman sekelas yang konyol. Namun setelah sampai rumah, aku cukup terkejut sebab ada sebuah mobil yang terhenti di depan rumah. Mobil yang kuyakini belum terparkir di sana sebelum aku dan Nur memarkirkan motor di garasi. Aku sendiri tak tahu siapa pengemudi mobil itu. Laki-laki dengan kaca mata hitamnya yang sesekali melirik ke arah rumah suamiku. Ada sedikit kekhawatiran dal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status