All Chapters of IZINKAN AKU MENCINTAIMU: Chapter 81 - Chapter 90
97 Chapters
Terjebak Sandiwara Pernikahan 8
Deretan kata panjang terlukis indah di sana. Sebuah ungkapan rasa yang selama ini dipendam laki-laki itu sengaja dia tuangkan di selembar kertas itu. Kertas yang kini berada dalam genggamanku. Aku tak menyangka bertemu kamu di kampus yang sama, Ais. Tiga tahun aku menunggu dalam diam dan doa, namun tak kusangka setelah memantapkan hati untuk kembali melamarmu, ternyata kamu sudah memilih orang lain untuk dijadikan pendamping hidup. Bulan lalu aku mengantar ibuku pulang ke Jakarta. Aku sengaja mencarimu ke rumah, tapi sayangnya rumahmu kosong. Saat tanya ke tetanggamu, mereka bilang mamamu pergi ke rumah Mas Azzam dan bilang kalau kamu sudah menikah dua minggu sebelum aku datang. Aku tahu kamu dan suamimu dijodohkan. Aku sendiri tak tahu, perasaan apa yang bersemayam dalam hatiku detik ini. Namun yang pasti rasa itu belum pernah beranjak pergi dari sana. Masih tetap sama seperti sebelumnya, meski kini sedikit berbeda. Aku menghargai keputusanmu, tapi untuk saat ini aku juga mengharga
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 9
Pov : AISYAH "Aku tanya sekali lagi, Ais. Siapa Muhammad Arif Zakaria?" tanya Mas Gaza untuk kedua kalinya sembari mengalihkan padangan. Dia tak lagi menatapku lekat seperti tadi. "Kenapa tanya soal dia?" balasku kemudian. Sebenarnya aku nggak ingin memperpanjang masalah ini. Cukup capek jika harus berdebat dengannya, bahkan nyaris setiap hari. Lagipula aku hanya sebagai penerima surat, bukan orang yang sengaja mengirimkan surat itu, kan? "Aku wajib menanyakannya karena ada laki-laki lain yang memuji istriku. Kamu pasti paham itu," jawab Mas Gaza santai namun cukup angkuh dan dingin. "Buat apa? Bukankah kamu sendiri yang bilang kita urus kehidupan masing-masing? Kenapa pula kamu masih mencampuri hidupku?" Akhirnya aku memberontak. Mulai tak menerima alasannya meski memang benar. Sejak awal menikah dia yang membuat perjanjian agar aku dan dia hanya berstatus tinggal satu atap saja, tapi kehidupan berjalan masing-masing tanpa ikut campur satu sama lain. Namun kini seolah dia be
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 10
Pov : Author|Za, terima kasih sudah menerimaku kerja di kantormu. Kamu memang sahabat terbaikku. Akhirnya kita bisa kembali tinggal di kota yang sama.|Sebuah pesan dari Windy masuk ke w******p Gaza. Windy-- sahabat Gaza di Jakarta memang melamar kerja di kantor Gaza dua hari yang lalu sebagai staf marketing. Windy yang selama ini selalu berusaha menjadi sahabat terbaik Gaza, ternyata ada cinta yang bersemi di dalam hatinya. Meski cintanya bukan seperti cinta Yoanda yang membabi buta. Cinta Windy cinta yang berbeda. Dia menghargai keputusan Gaza untuk menikah dan jatuh cinta pada siapa pun. Baginya, selalu bersama atau berdekatan dengan Gaza sudah sangat bersyukur, karena dia tahu Gaza terlalu jauh untuk dirinya yang hanya perempuan biasa. |Sama-sama, Windy. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, ya. Selamat bergabung di PT Gazebo Land|Gaza mengirimkan balasan untuk sahabatnya. Sahabat yang selama ini selalu membantunya dalam hal apa pun. Termasuk saat terjadi pengeditan video
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 11
Pov : Author "Kakimu kenapa, Ais?" tanya Gaza sedikit cemas saat Nur dan Selly membantu Ais masuk ke kamarnya. Ais hanya menoleh sekilas, melirik dua sahabat Gaza yang masih berdebat di teras. Sementara Arif masih menunggu Nur dan Selly di depan gerbang. Gaza buru-buru mengikuti tiga perempuan itu masuk ke dalam rumah. Mereka sama-sama membantu Ais untuk istirahat di kamar. Sepertinya Aisyah juga sangat kelelahan. Wajahnya sedikit pucat. Setelah yakin Ais bisa ditinggal, dua sahabat Ais itu pamit untuk kembali ke kampus. Mereka pun keluar kamar diikuti oleh Gaza yang masih kebingungan apa yang sebenarnya terjadi. "Ais kenapa?" tanya Gaza singkat pada Nur setelah menutup pintu kamar. "Kecelakaan, Pak. Motornya saya masukkan bengkel tak jauh dari kampus," ucap Nur lirih. "Laki-laki itu?" tanya Gaza sembari menoleh ke luar rumah. "Laki-laki yang di luar gerbang ya, Pak? Itu Pak Arif, dosen beken di kampus kami. Dia sangat perhatian loh Pak sama Ais," ucap Selly cepat. N
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 12
Pov : Author Perempuan bernama Yoanda itu memang sengaja meneror Ais setiap harinya. Ais sudah memblokir akun medsos perempuan itu namun tetap saja dia punya banyak cara agar hidup Ais tak tenang. Entah darimana dia bisa mengetahui nomor ponsel Ais. Mungkin kah Gaza sengaja memberikan nomor ponsel Ais untuk sahabatnya itu? Atau dia mencari dan mencuri nomor ponsel Ais dari ponsel Gaza? Entah lah. Namun kehadiran Yoanda di Jogjakarta cukup membuat hari-hari Ais tak tenang. Selalu diliputi gelisah dan curiga yang nantinya hanya akan membuat moodnya berantakan seharian. Tiap kali dia berusaha menolak dan tak percaya semua ucapan perempuan itu, tiap itu pula foto-foto kebersamaan mereka kembali hadir di pelupuk mata. Ais sadar dan mengerti jika perempuan itu memang jauh lebih mengenal Gaza dibandingkan dirinya. Hari ini, Ais masih istirahat di kamarnya. Kakinya masih sedikit keseleo, Gaza sudah berusaha menawarkan diri untuk mengantar Ais ke kampus namun perempuan cantik itu menolakn
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 13
Pagi mulai menyapa. Mentari pagi memancarkan sinarnya penuh cinta pada bumi yang baru terjaga dari gelapnya malam. Semilir angin menerbangkan angan, membuat perempuan berambut panjang itu disesaki lamunan. Aisyah, masih termangu di samping jendela kamarnya. Menikmati semilir angin pagi dan bias mentari. Kedua matanya begitu sembab karena menangis semalaman. Perihnya tangan karena pecahan kaca tak sebanding dengan perihnya hati yang terluka. Pengorbanan dan kesabarannya selama tiga bulan ini sepertinya tak pernah berarti apa-apa bagi suaminya. Ais merasa, dia hanya dianggap orang lain yang hanya menumpang dalam hidup suaminya. Tak ada yang spesial apalagi istimewa darinya. Seberapa pun tangis dan perhatiannya, tak akan pernah mengubah cinta Gaza pada Rania. Aisyah kembali menyeka bulir bening di kedua sudut matanya. Perasaan tersisih dan perbedaan yang Ais rasakan tidak lah salah. Pantas dia merasa begitu dibedakan, karena pada kenyataannya Gaza memang tak mempedulikan hatinya. Sejak
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 14
Sudah dua hari Aisyah nggak kuliah. Dia masih begitu pusing dan sedikit demam. Sejak itu pula Gaza belum melihat wajah cantik Aisyah. Perempuan itu sibuk menata hati untuk bertemu Rania dua hari lagi, karena ada acara keluarga di Jakarta. Syukuran kecil-kecilan untuk pernikahan ummi dan abah yang ke 38 tahun. Seperti pesan yang dikirimkan Gaza semalam. |Hari Sabtu nanti kita ke Jakarta, Ais. Aku dan Azka mau buat kejutan buat ummi dan abah dengan syukuran kecil-kecilan di tahun ke-38 pernikahan mereka| Aisyah tak bertanya banyak hal, hanya menjawab dengan satu kata saja. "Iya." Jawaban yang membuat Gaza semakin tak tenang, karena Ais biasanya tak pernah secuek ini. Gaza masih terus meraba-raba kesalahannya. Mungkin kah karena kejadian di ruang kerja itu begitu membekas di hati Aisyah? Atau ... Gaza masih terus berpikir. Dia memijit keningnya berulang kali. Teringat kembali kata-kata Aisyah kemarin. Ucapan yang detik ini baru Gaza sadari."Ohya, baru saja Mbak Rania telepon. Dia t
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 15
Syukuran tahun pernikahan abah dan ummi yang ke-38 digelar sore ini. Aisyah sudah datang dari Jogjakarta bersama Gaza sejak kemarin namun mereka sengaja menyewa hotel untuk melepas lelah. Tak memilih tidur di rumah ummi atau mama. Gaza sengaja mempersiapkan semuanya, bukan karena ingin romantisan tapi takut ketahuan jika selama ini mereka hanya pura-pura bahagia hidup bersama. "Ais, sudah selesai belum? Lama amat di kamar mandi," ucap Gaza dengan gusar. Masalahnya jarum jam sudah menunjuk setengah delapan, sementara acara digelar jam tujuh malam. Telat banget pasti, apalagi ummi sudah meneleponnya sedari tadi entah sudah berapa kali. Gaza sampai bosan melihat layar ponsel yang isinya hanya ummi dan abah saja. "Baru berapa menit sih, Mas? Memangnya lama banget ya? Lebih lama mana dengan sandiwara pernikahan kita?" ucap Ais santai dari dalam kamar mandi. Jleb! Gaza sedikit menelan saliva mendengar ucapan istrinya. Bisa-bisanya dia memberikan jawaban seperti itu. Jawaban yang tak
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 16
Jam delapan pagi, Gaza dan Aisyah ke luar dari hotel menuju rumah ummi. Meski semalam sudah berbaikan, namun mereka masih saja canggung. Hanya diam di dalam mobil meski sesekali saling senyum dan lirik. Benar-benar mirip ABG yang masih sok jual mahal. Sekitar satu jam dari hotel akhirnya mereka sampai di rumah ummi. Itu pun karena macet. Jika tidak, hanya butuh sekitar tiga puluh menit saja untuk sampai ke rumah ummi. Hati Aisyah cukup berdebar saat mobil Gaza mulai memasuki garasi yang cukup luas. Mobil Azka pun terparkir di sana, mungkin semalam dia dan Rania menginap. "Ayo turun," ucap Gaza setelah mesin mobil terhenti. Aisyah tampak menghembuskan napas panjang lalu menganggukkan kepala. Dia mengambil sebuah kado berisi gamis cantik merk favorit ummi dari jok belakang lalu membuka pintu perlahan. "Ais ...." Panggilan Gaza membuat Ais berhenti membuka pintu. Dia menoleh seketika ke arah suaminya. "Bersikap lebih romantis bisa, kan?" tanya Gaza singkat. Debar di dada Ais mak
Read more
Terjebak Sandiwara Pernikahan 17
Ais benar-benar terlonjak saat melihat suaminya sudah berdiri di ambang pintu. "Kenapa? Kaget begitu," ucap Gaza santai. Kaki kanannya menghadang ke tengah pintu, membuat Ais tak bisa ke luar dari kamarnya. Hati Ais makin berdebar tak karuan saat Gaza menurunkan kakinya dari bingkai pintu lalu masuk ke kamar Ais. Perlahan dia menutup pintu kamar Ais dan mengajak perempuan cantik itu duduk di atas ranjang. Mereka saling tatap beberapa saat, membuat Ais benar-benar salah tingkah. Sedari tadi dia menunduk malu, apalagi tiap melirik ada mata Gaza yang meliriknya balik. "Jadi gimana, Ais?" tanya Gaza singkat. "Gimana apanya, Mas?" tanya Ais kembali berdebar, sementara Gaza tersenyum tipis menatap istrinya. "Mau tidur di sini atau di kamar atas?" tanyanya singkat sembari mengedarkan pandangan. Aisyah tampak gugup dan salah tingkah. Dia benar-benar dalam keadaan cemas dan gemetaran apalagi saat Gaza menoleh ke arahnya, jarak diantara keduanya hanya sejengkal saja membuat Ais rasanya ta
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status