All Chapters of Dendam Seorang Janda: Chapter 51 - Chapter 60
63 Chapters
Pertunangan Tia dan Malik
Mira ternyata bisa meredam amarahnya, dia kini duduk bersama Bu Salma lagi. Sedangkan Bu Siti masuk ke dapur untuk membantu dibelakang. Tia tahu kakaknya tidak akan membuatmu dia kecewa di hari bahagianya itu. "Ngapain kamu undang dia sih Tia?" tanya Mira pada Tia yang duduk disebelahnya."Dendam sudah berakhir Mbak, Fatma sudah masuk penjara. Bu Siti kini sudah sadar dan baik pada Tia. Jika tidak ada Bu Siti mungkin Tia yang sudah ada di rumah sakit waktu itu." jawab Tia."Maksud kamu apa?" tanya Mira kurang faham."Fatma ingin membunuhku, dia hendak menusukku tapi dihalangi Bu Siti. Akhirnya Bu Siti yang kena tusukan dari Fatma, Mbak." jawab Tia."Ya ampun nekat sekali Fatma pada kamu Tia, pantas kalau dia sekarang sudah di penjara." kata Mira.Dibelakang Bu Siti masih sedikit sedih, karena memikirkan Fatma yang minta dibebaskan. Namun, pada siapa Bu Siti harus meminta tolong. Tia ataupun Bu Salma tidak akan memaafkan Fatma karena sudah keterlaluan. Bu Siti
Read more
Sania Cemburu, Frans batalkan Pernikahan
Frans menarik lengan Sania, tanpa berkata sepatah kata pun Frans membawa Sania pulang. Dari wajahnya Frans terlihat sangat marah sekali pada Sania."Kamu ngapain sih ajak aku pulang," kata Sania kesal."Kamu yang ngapain bikin keributan dirumah Tia? Kamu kan tahu Tia itu relasi bisnis aku, kalau sampai dia marah dan tidak mau kerja sama denganku lagi gimana? Bikin malu saja." kata Frans marah."Aku nggak suka, keponakannya bilang aku gila," kata Sania."Anak kecil bisa bilang seperti itu mesti kamu bikin ulah, nggak mungkin anak kecil ngomong begitu tanpa alasan." bantah Frans. "Lagian kamu ngapin dirumah Tia?" tanya Frans."Aku nggak suka Amalia mengganggu hubungan kita," jawab Sania. "Aku memberitahu agar dia memperingatkan Amalia agar tidak mendekati kamu." kata Sania jujur."Ya ampun aku sudah bilang aku sama Amalia hanya relasi bisnis. Sama seperti aku sama Tia nggak lebih. Kalau kamu cemburu sampai ngelabrak orang kayak gitu, sama aja
Read more
Perang Dunia
Sania langsung mendekati Amalia dan menamparnya. Amalia kaget sekali, dia hanya diam saja. Sania malah marah pada Amalia. "Puas kamu, karena kamu Frans membatalkan pernikahannya dengan ku," teriak Sania. "Itu kan yang kamu inginkan agar kamu bisa memiliki Frans," tambahnya. "Sania kamu hanya salah faham, aku tidak berniat merebut Frans. Aku udah menjauhi Frans tapi Frans malah maksa  terus," kata Amalia. "Bohong aku lihat kamu asyik memeluk dia, apa itu kurang bukti? Aku muak dengan kmu Amalia. Kalau kamu memang tidak berniat memiliki Frans buat Frans kembali padaku lagi. Apa knu bisa?" tanya Sania marah. "Maaf Sania itu urusan kamu dengan Frans bukan dengan ku. Jadi janngan libatkanku dalam masalah kamu." kata Amalia. Sania mendekati Amalia dan menjambak rambutnya yang tergerai itu. Sania membabi buta mengacak-acak rambut Amalia sedangkan Amalia tidak mau membalasnya.  "Kamu tidak pernah diajari sopan sama Ibumu kah? Atau Ib
Read more
Kecelakaan dan Jodoh Amalia
Setelah Sania pergi meninggalkan Amalia seorang diri dengan posisi jatuh tertindih sepeda motor. Tiba-tiba saja ada mobil yang datang, mobil itu menabrak sepeda motor Amalia."Tolong...!" teriak Amalia merasakan sakit di kakinya.Pemilik mobil itu turun, lalu mendekati Amalia. Dia membawa Amalia, ke rumah sakit. Saat itu kondisi Amalia pingsan dan kakinya berdarah. Pria itu panik saat melihat darah di kaki Amalia yang semakin banyak. Sesampainya dirumah sakit Dokter menangani Amalia. Amalia tersadar ketika esok hari, dan ponselnya sudah dicahrger perawat agar dapat menghubungi keluarga Amalia."Aku dimana?" tanya Amalia. Seorang pria mendekati Amalia yang terbaring diranjang rumah sakit."Kamu di rumah sakit, maaf semalam aku menabrak kamu karena kamu terjatuh ditengah jalan beserta sepeda motor kamu." jawab pria itu. "Oh ya kenalkan aku Jaka, kamu siapa?" tanya pria bernama Jaka."Aku Amalia, apa keluarga saya sudah tahu. I-ibu pasti khawatir," uc
Read more
Amalia tunangan, Frans sakit hati
Setelah kejadian di rumah sakit itu, Amalia dan Jaka melaksanakan mengumumkan pertunangan mereka pada semua orang.Sania yang tahu hal itu tertawa puas, karena melihat Frans yang patah hati. Frans sakit hati dan tidak terima atas keputusan Amalia. Siang itu setelah Amalia mengundang teman kerjanya ke acara pertunangan mereka. Frans langsung marah, dia mendekati Amalia yang selama beberapa hari ini cuek padanya."Apa kamu yakin dengan pilihan kamu?" tana Frans yang beras didepan meja kerja Amalia."Mengapa tidak? Tidak ada alasan buat menolak Jaka," kata Amalia tanpa menatap Frans."Apa kamu tidak mencintai ku?" tanya Frans."Ah apa? Cinta kamu?" tanya Amalia." Jangan gila kamu," tamu Amalia.Mendengar jawaban Amalia Frans marah, dia menggebrak meja kerja Amalia."Beruntung aku nggak milih kamu," kata Amal. "Kamu seperti monster kalau marah," kata Amalia lagi. Semua karyawan melihat mereka berdua. Karena ulahnya itu Frans
Read more
Keterpurukan Frans
"Kamu berniat mengacaukan acara ini dengan memberi racun ini pada makanan ini semua?" tanya Tia. Frans tidak menjawab malah kabur begitu saja. Dia berlari lewat pintu belakang, Tia tidak akan tinggal diam jika Frans masih nekat. Tia kembali kedepan, Malik tampak mencurigai Tia. "Ke kamar mandi kok lama sekali?" tanya Malik. "Aku bertemu pengacau tadi, untung aku memergokinya. Kalau tidak kita sudah keracunan." jawab Tia. "Maksud kamu apa?" tanya Malik. Tia lalu menceritakan kejadian tadi   pas dia  ke kamar mandi. Dia melihat Frans hampir menuangkan racun ke makanan acara Amalia ini. Tia akan memberitahu Pak Samsul agar Frans diberi sanksi karena hendak melakukan tindakan kriminal. Frans tampak kebingungan karena dia gagal mengacaukan acara Amalia dan Jaka. Dia menyuruh orang untuk menculik Amalia nanti malam. *** Di rumah sakit, Sania sudah sadar. Dia bertanya pada perawat apa yang terjadi pada d
Read more
Penyesalan Fatma
Jenazah Sania dibawa ke rumah Dewi, Bu Siti dan Tia mendampingi Dewi. Tidak berapa lama tetangga dan saudara Dewi berdatangan. Semua menguatkan Dewi, saat ini Dewi menjadi sebatang kara karena Sania telah menyusul sang Papa."Aku dengar dia meninggal karena dibunuh ya?" tanya Novi pada sonia."Iya aku dengar yang membunuh adalah Frans orang yang dulu melamar dia. Kasihan sekali Sania," kata Sonia."Pantas kau dia seperti itu, selama ini dia kan jahat. Kalau aku jadi Tia nggak mau lah ikut takxiah kesini," kata Novi."Iya dia kan sudah jahat pada Tia dan keluarga Malik. Tapi nyatanya mereka malah takziah, berarti mereka telah memaafkan Samua." kata Sonia.Mereka merasa kasihan pada Dewi yang kini tinggal sendirian setelah kepergian Sania. Sania segera dimakamkan karena sudah sore sekali. Beberapa tetangga ikut kepemakaman Sania. Mereka merasa kasihan terhadap Sania yang meninggal karena dibunuh.Semua saudara Dewi tidak ada yang menginap diru
Read more
Tertangkapnya Frans
Akhirnya orang tua Frans pulang, Dewi tidak memaafkannya. Munif berharap Frans segera tertanggap dan bertanggung jawab atas perbuatannya. "Pa, kemana ya Frans melarikan diri?" tanya Mama Frans. "Sudah Ma, jangan pikirkan Frans lagi. Di sudah mencoreng muka kita. Papa berharap dia segera tertangkap. Papa tidak mau dia berkeliaran." jawab Munif. "Mengapa dia jadi anak yang begini sih," kata Mama frans memijat kepala dia yang terasa pusing. Mereka kembali ke rumahnya, mereka tidak mau berurusan lagi dengan Frans, sudah cukup Frans membuat aib kekuarga. Semuanya sudah kecewa terhadap tindakan Frans itu. Tindakan kriminal yang telah menjadikan orang lain korbannya. Biarkan sa dia hidup tanpa keluarga, biar dia merasakan betapa pentingnya keluarga. ** Ditempat lain Frans merasakan betapa susahnya dikota orang tanpa uang yng cukup. Dia sudah beberapa kali menjambret tapi belum cukup. Dia terpaksa terus menjambret agar dapat uang. Itu salah sa
Read more
Sahara Hamil
Sahara dibawa ke rumah sakit terdekat oleh Mamanya. Tidak berapa lama Papanya datang, Sahara sudah sadar. "Maaf suaminya mana, Bu?" tanya Dokter. "Suami?" tanya Mama Sahara penasaran. "Dia lagi keluar kota Dokter," kata Mama Sahara bohong. "Pasien sedang hamil muda Bu, tolong lebih diperhatikan. Jangan biarkan dia stres," kata Dokter. Seketika mama dan Papa sahara kaget mendengar putrinya hamil. Mereka kecewa karena Sahara telah merusak kepercayaan mereka. "Apa dia hamil ak Frans?" tanya Papa Sahara setelah Dokter pergi. "Lebih baik Papa tanya Sahara," jawab Mama Sahara. "Sahara kamu hamil, siapa ayah dari bayi kamu itu?" tanya Papa Sahara. "Frans Pa," jawab Sahara sedih. "Dimana Frans dia harus bertanggung jawab," kata Papa Sahara. "Frans ditangkap polisi Pa," jawab Sahara. "Apa?" ucap Papa Sahara kaget. "Baru tahu kan, dulu aku bilang sama kamu nggak percaya," kata Mama Sahara ketus.
Read more
Persiapan Pernikahan Tia dan Malik
Bu Siti segera mengambil lap dan pel dia membersihkan tumpahan minuman yang terjatuh. Bu Salma nampak masih kesal pada Bu Siti."Lain kali kalau kerja hati-hati jangan ceroboh. Bikin malu saja kamu Siti," omel Bu Salma."Iya bikin malu kita." Mira menimpali omelan Bu Salma. "Maafkan saya Mir, Bu," ucap Bu Siti tertunduk karena mengaku dirinya salah.Desainer tadi kembali, dia sudah membersihkan bajunya. Tidak berapa la dia pamit karena akan pergi ke tempat lain. Dengan rasa malu Bu Salma meminta maaf atas kesalahan Bu Siti."Tidak a Bu, mungkin dia capek," kata Desainer itu lalu pergi membawa mobil putihnya."Untung saja dia nggak marah," kata Mira llu masuk kedalam rumah bersama Bu Salma. Tia hnya diam saja, dia daritadi tidak berbicara sepatah katapun saat Bu Siti melakukan kesalahan.Tia melihat jam ditangannya, tidak bera lama dia masuk kedalam kamar. Bu Salma nampak kasihan pada Tia."Mir, Tia kenapa?" tanya Bu Salma
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status