All Chapters of Dendam Seorang Janda: Chapter 21 - Chapter 30
63 Chapters
Fatma dan Ulum bercerai
"Mas kamu salah kan? Kita nggak cerai beneran kan?" tanya Fatma. "Aku akan menceraikan kamu." kata Ulum. "Setelah ini kamu bisa kan menikah dengan selingkuhan kamu yang kaya itu." kata Ulum. "Maksud kamu apa Mas?" tanya Fatma. "Beberapa hari yang lalu kamu dihotel melati bersama dia kan? Lalu kamu ke Bali juga bersama dia. Lalu untuk apa aku mempertahankan rumah tangga ini. Kamu berulang kali mengkhianati aku." kata Ulum. "Kamu juga mengkhianati aku Mas, kamu main kan sama Tia?" tanya Fatma. "Itu  kan atas permintaan kamu agar aku mendekati Tia." kata Ulum. "Apa kamu lupa Fatma?" tanya Ulum. "Tapi...aku tidak mau cerai mas." kata Fatma. "Aku bukan pria bodoh yang mau diremehkan wanita seperti kamu." kata Ulum. "Aku minta maaf mas, tapi tolong jangan ceraikan aku." kata Fatma sedih. "Tidak ada kata maaf untuk kamu Fatma. Lagian kita belum punya anak kan jadi aku mudah melepaskan kamu." kata Ulum. "Ak
Read more
Sidang Perceraian
Tia sangat marah karena rumahnya berantakan dan beberapa vas bunga pecah berserakan. "Kemana ini Bu Siti dan Ulum?" tanya Tia. Tia masuk kedalam dapur, disana ada Bu Siti dan Fatma yang sedang panik. "Siapa yang bikin rumah saya berantakan?" tanya Tia. "Mas Ulum," kata Fatma. "Bilang saja kamu kok malah menyalahkan orang lain." kata Tia. "Bukan kita," kata Bu Siti. "Sudah klian bersihkan dan gantibrugi harga vas bunga yang pecah 1 juta rupiah." kata Tia. "Mahal amat vas bunga gitu aja." kata Fatma. "Kamu tuh yang nggak tahu vas bunga mahal." kata Tia.  Ulum keluar dari kamarnya sambil mengucek matanya. "Mereka yang melempari saya pakai barang-barang Bu." kata Ulum. "Udah kamu bantu mereka beberes rumah ini sampai rapi." kata Tia lalu masuk kedalam kamarnya. Dengan berat hati mereka membereskan rumah Tia yang telah berantakan. "Seperti kerja rodi saja." kata Fatma.
Read more
Bu Hana Minta Cerai
Bu Hana menatap wajah Pak Aziz, dia terkejut dengan foto itu. "Tolong Bapak jelaskan? Apa benar itu Bapak?" tanya Bu Hana. "Iya...Ibu mau apa?" tanya Pak Aziz. "Ceraikan saja aku Pak, aku tidak mau punya suami tukang selingkuh." kata Bu Hana. Pak Aziz sangat kaget dengan ucapan Bu Hana. "Baiklah akan aku ceraikan kamu." kata Pak Aziz. "Bapak ternyata lebih memilih wanita itu." kata Bu Hana. "Iya dia lebih muda dan cantik bukan kamu yang sudah tua dan keriput." kata Pak Aziz. Bu Hana merasa sakit hati dibandingkan dengan wanita selingkuhan Pak Aziz. Dia murka lalu membanting barang-barang yang ada diruang tamu. "Marahlah aku sudah bosan punya istri seperti kamu." kata Pak Aziz. "Baiklah, aku berdoa kamu akan dihianti wanita itu juga. Mana ada wanita cantik yang mau sama kamu. Uang aja nggak punya." kata Bu Hana tidak mau kalah. "Kamu kira dia mata duitan kayak kamu, aku aja hotel dibayarin kok." k
Read more
Ngerjain Bu Siti
Tia merasa ingin menampar wajah Pak Aziz yang tampak senang itu. Tia mendekati Pak Aziz lalu menariknya, "Ayo ikut saya!" ajak Tia.Pak Aziz mengikuti Tia menuju kantin kantor yang saat itu tampak sepi karena masih jam kerja."Ngapain Bapak kesini?" tanya Tia kesal."Saya hanya ingin memberitahu kalau aku udah mengajukan perceraian." kata Pak Aziz."Lewat telfon kan bisa. Apa kamu mau bikin aku malu. Ini dikantor bukan untuk membahas masalah pribadi. Kalau ingin membahas masalah pribadi kita bisa ketemu diluar." kata Tia."Apa kamu malu punya kekasih aku yang tua ini?" tanya Pak Aziz."Bukan malu tapi tempat dan waktunya tidak tepat." jawab Tia. "Kalau Papa tahu aku bisa ditegur." tambah Tia."Saya minta maaf Tia." kata Pak Aziz."Ya sudah kau pulang saja kalau mau ketemu kirim pesan dulu. Aku sibuk jadi jangan asal nemuin aku apalagi dikantor." kata Tia.Pak Aziz keluar kantin dengan perasaan kecewa karena Tia marah pad
Read more
Kepergian Ulum
Bu Siti segera dibawa ke klinik terdekat ternyata dia kecapekan dan kurang makan. "Ini ulah Bu Salma sama Tia kan?" tanya Fatma marah. "Dia kan pembantu jadi pantas kalau saya suruh kerja." jawab Bu Salma. "Udah Ma jangan ribut dirumah sakit." kata Tia lalu mengajak Bu Salma pulang. Fatma kesal harus merawat BaPak  dan Ibunya yang sama-sama sakit. Siang kedua Fatma tidak datang lagi. Keputusan sudah final Fatma dan Ulum resmi bercerai. begitu Pak Aziz juga resmi bercerai karena Bu Hana sudah terima untuk diceraikan. "Akhirnya aku bisa menikahi Tia." kata Pak Aziz. "Pak Aziz menemui Tia dirumahnya namun Tia tidak ada karena sedang berangkat ke kantor. Dikantor Ulum dipanggil oleh Tia. "Ada Apa Bu?" tanya Ulum. "Besok kamu akan naik jabatan tapi dicabang luar kota apa kamu siap?" tanya Tia. "Siap Bu lagian saya disini juga tidak punya keluarga lagi." jawab Ulum. Tiba-tiba sarah masuk kerungan
Read more
Fatma Hamil
Karena Jordan sudah pergi duluan dari hotel, Fatma segera pulang juga. fatma tampak lesu, matanya tiba-tiba berkurang- kunang. Saat naik taksi dia merasa ingin muntah."Ah naik mobil kok malah pengen muntah." kata Fatma.Sesampainya dirumah Fatma segera membuka pintu. Belum sempat pintu terbuka Fatma sudah ambruk duluan.Tetangga yang melihat langsung menolong Fatma dan membawanya masuk kedalam rumah. Mengeluarkan minta kayu putih."Bu saya kenapa?" tanya Fatma."Aku nggak tahu kamu pingsan didepan pintu tadi. Wajah kamu juga pucat sekali mending kamu periksa saja kedokter. Biar kamu tahu sakit apa." jawab Bu Ismi yang menolong Fatma."Nggak usah Bu, nanti juga sembuh sendiri. Lagian saya mau kerumah sakit sama siapa?" tanya Fatma."Kalau nggak mau kerumah sakit ke bidan kan bisa. Takutnya kamu pingsan lagi nggak ada yang lihat." kata Bu Ismi."Nggak usah Bu, Terimakasih ya bu udah bantu Fatma." kata Fatma.Bu Ismi dan y
Read more
Uang Palsu
Bu Siti memandang semua orang yang ada di warung Sonia. "Kalian menggosipkan anak saya." kata Bu Siti. "Bukan gosip tapi fakta bahwa Fatma hamil." jawab Novi. "Biarkan saja dia hamil yang penting ada yang amu bertanggung jawab." kata Bu Siti. "Bu Siti jangan bangga anaknya hamil diluar nikah. Itu kan dosa tapi kok didukung." kata Sonia. "Iya apa Ibu nggak malu?" tanya Bu Hana. "Aku nggak akan malu karena nanti aku akan dapat menantu yang kaya. Dan kita nggak akan hidup seperti ini lagi." kata Busiti bangga. "Ya ampun anak membuat aib keluarga kok didukung sih Bu. harusnya Ibu Malu karena Fatma hamil saat tidak punya suami. Apalagi Fatma kan mau sama siapa saja." kata Sonia. "Iya dia itu kan jalang yang jual diri secara diam-siam. Kita saja yang nggak tahu." tambah Novi. "Eh kamu Novi bicara nggak pakai aturan. Kamu juga jalang janda gatal makanya suami aku tergoda sama kamu." kata Bu Siti. "Suami Bu Siti
Read more
Kacang lupa akan kulitnya
Bu Siti kesal dengan Tia yang tega membuat dia malu."Pantas saja uangnya diberikan padaku lagi, ternyata uang palsu." omel Bu Siti.Perutnya sangat lapar dia mampir ke rumah Fatma berharap ada makanan disana."Fatma, kamu punya makanan?" tanya Bu Siti sambil duduk didekat Fatma yang sedang nonton televisi."Ada tapi cuma nasi doang," jawab Fatma masih asyik menonton televisi."Di kulkas tidak ada stok bahan makanan?" tanya Bu Siti."Nggak tahu coba Ibu cari sendiri." kata Fatma.Bu Siti masuk ke dapur Fatma yang berantakan. Banyak piring kotor disana. Bu Siti membuka kulkas namun tidak ada apa-apa hanya ada rujak dan air putih saja."Anak ini punya uang tapi isi kulkasnya kosong. Lalu aku makan apa?" tanya Bu Siti."Jangan ambil rujak aku, kalau nggak ada bahan makanan. Makan nasi putih sama sambal rujak aja Bu." kata Fatma.Dengan rasa kecewa dan sedih Bu Siti mengambil piring dan nasi putih lalu menuangkan samb
Read more
Jordan Menolak menikahi Fatma
"Oh itu asisten aku," jawab Jordan."Sudah dulu, aku mau sarapan." kata Jordan menutup ponselnya.Fatma kesal karena Jordan susah diajak komunikasi."Sial banget sih!" umpat Fatma.Fatma hanya menjalankan aktivitas seperti biasa. Dia enggan untuk memasak."Rasanya pengen makan sop," kata Fatma.Fatma berjalan menuju warung Sonia. Dia pesan sop makan ditempat setelah kenyang dia pulang untuk tidur siang. Dia sudah ingin bertemu Jordan. Fatma tidak sabar ingin memberitahu Jordan tentang kehamilannya itu."Jordan pasti suka aku hamil." kata Fatma.Akhirnya Fatma tertidur hingga sore hari.*** Bu Siti lewat rumah Fatma namun enggan untuk mampir."Kenapa kamu nggak ngajak mampir rumah Fatma, Bu?" tanya Pak Warto."Ibu malas sama dia," jawab Bu Siti."Ya sudah kalau begitu," kata Pak Warto.Mereka langsung pulang kerumah dan beristirahat."Ibu pinjam uang saja nggak dikasih. Anak kok teg
Read more
Tia Menjauhkan Jordan Dari Fatma
    Fatma merasa bahwa dia harus segera pergi dari cafe itu."Jordan benar-benar tidak mau kenalin aku sama siapa pun," kata Fatma lalu pergi mengendarai sepeda motornya.    Fatma menemui Bu Siti di rumah Tia, Bu Siti sedang menyetrika baju."Bu, Jordan ternyata udah nikah." kata Tia merajuk."Bukan urusan Ibu," jawab Bu Siti ketus."Loh kok gitu sih Bu, kan Ibu nyaranin aku but minta nikah sama Jordan." kata Fatma tidak terima dengan jawaban Bu Siti."Buatlah aku ikut urusan kamu, kamu kan udah besar. Lagian kamu saja tidak peduli sama Ibu." jawab Bu Siti sinis."Ibu kok jadi menyebalkan begini sih," kata Fatma sambil berjalan kearah dapur.Fatma mengambil stok buah dikulkas Tia."Jangan dimakan, nanti aku dimarahi Tia." kata Bu Siti."Bu, pelit amat sih sama anak sendiri." bentak Tia lalu menggigit buah apel yang sudah dia pegang."Kamu juga pelit sama Ibu, ngapain Ibu harus mikirin p
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status