All Chapters of Dendam Seorang Janda: Chapter 41 - Chapter 50
63 Chapters
Kedekatan Bu Amel dan Tia
Akhirnya Bu Salma mengalah, dia rela melepaskan Fatma. Namun, dia tetap waspada jika suatu waktu Fatma mencelakai Arumi kembali."Baiklah aku akan cabut tuntutan itu." jawab Bu Salma."Terimakasih Bu," ucap Bu Siti senang."Tapi tidak hari ini, mungkin 2 atau 3 hari lagi." kata Bu Salma. "Biar dia merasakan dulu tidur dibalik jeruji besi."Tidak apa Bu, yang penting Fatma bisa dikeluarkan." kata Bu Suti."Ingat jika anak kamu menyakiti Tia lagi maka aku tidak akan tinggal diam." ancam Bu Salma."Baik Bu," jawab Bu Siti.Tia merasa senang akhirnya Bu Salma mau mencabut tuntutannya. Walaupun nunggu 2 atau 3 hari lagi."Terimakasih, Ma." ucap Tia."Ingat Tia kamu jangan sampai kecolongan lagi." kata Bu Salma."Iya Ma, jangan khawatirkan Tia." jawab Tia.Bu Siti pamit pulang, Bu Siti pulang bersama Tia. Bu Salma tampak tidak suka ketika melihat Bu Siti dekat dengan Tia."Sepertinya Bu Salma tidak suka sa
Read more
Mantan Pengganggu
Tia merasa aneh untuk apa Sania datang ke rumahnya. Padahal mereka tidak saling kenal. Pasti ada hubungannya dengan Adam.Malik tampak kaget saat melihat Sania di rumah Tia. Dari raut wajah Malik dia tampak tidak suka dengan adanya Sania."Sania ngapain kesini?" tanya Malik."Ada perlu sama Tia, kamu sendiri ngapain?" tanya Sania."Tia tadi nelfon aku, jadi aku buru-buru kesini." jawab Malik."Aku dengar kalian sekarang dekat ya?" tanya Sania."Iya, kami sudah jadian. Sebentar lagi aku akan melar Tia." jawab Malik."Apa kamu sudah tidak mencintai aku?" tanya Sania terang-terangan dijalan Tia."Tidak, kamu hanya bagian dari masa lalu." jawab Malik."Oh begitu, padahal aku masih mencintai knu," kata Sania sedih." Kalau gitu aku pulang," kata Sania aku pergi begitu saja."Kamu yakin sudah tidak cinta sama Sania?" tanya Tia penasaran."Iya aku sudah kecewa dengan dia." kata Malik jujur.Tia bercerita tad
Read more
Fatma & Sania bersatu
Bu Amel bingung dengan sikap Sania yang sok baik itu. Bu Amel merasa Sania tidak cocok dengan Malik. Sania orangnya suka memutar balik kan fakta dan pandai bersandiwara. Berbeda dengan Tia yang berbicara santun dan apa adanya tanpa dibuat-buat. "Bu Amel apakan Sania?" tanya Dewi saat melihat putrinya menangis di depan Bu Amel. "Sania menangis karena Malik sudah tidak mencintai dia lagi. Saya permisi Bu Dewi." jawab Bu Amel yang tak ingin berlalu-lama dengan Sania. Bu Amel menaiki sepeda motornya dam meninggalkan rumah Sania. "Kenapa kamu mengejar Malik lagi?" tanya Dewi kesal pada Sania. "Jangan ikut campur Ma," kata Sania masuk kedalam rumah. Dewi  mengejar Sania, "Mama kan sudah bilang, jangan mengganggu Malik. Kenapa kamu masih ngeyel sih?" tanya Dewi marah. "Mama tahu apa sih tentang urusan Sania. Sania bilang jangan ikut campur urusan Sania. Kalau Mama masih ikut campur, dukung Sania." kata Sania. "Kamu salah ngapain
Read more
Bu Siti Sakit
Tia segera menelfon Malik, tidak berapa lama Malik datang dan membawa Bu Siti ke klinik. Tia dan Malik tampak panik karena kepala Bu Siti berdarah. "Siapa yang melakukan ini Non?" tanya Pak Warto dengan berjalan memakai tongkat. "Fatma Pak, dia datang ke rumah saya. Hendak mengamuk pada saya tapi Bu Siti didorong hingga terkena meja yang ada di kamar saya." jawab Tia. "Tia sebaiknya kamu ikut pulang denganku, kamu juga perlu istirahat." kata Malik. Mereka lalu pulang berdua, Malik akan menyuruh adiknya untuk menemani Tia lagi malam ini. Malik khawatir Sania atau Fatma akan datang lagi, dan menceakai Tia. "Kamu tenang saja nanti malam adikku akan menemani kamu lagi." Kata Malik. "Iya, aku jadi semakin takut." kata Tia. Bu Salma mendengar kabar bahwa Bu Siti di klinik, dia langsung menjenguknya. "Siti anak kamu memang sebaiknya di penjarakan saja, sama Ibunya aja dia berani apa lagi sama orang lain." kata Bu Salma tidak t
Read more
Drama Sania hamil
Disaat Amalia panik, Sania berdiri dan tersenyum. Amalia tidak percaya jika Sania malah senang Tia tidak sadarkan diri. "Cepat cari bantuan!" teriak Amalia. "Kamu kan orang sini," kata Amalia panik. "Hah biarin aja kali dia  mati, biar Malik jadi milikku." kata Sania. Amalia mencari kotak p3k dan mengambil minta kayu putih dan mengoleskannya didet hidung Tia. Tidak berapa lama Tia sadar. Amalia memapah Tia duduk di sofa. "Tia kamu jangan sakit, kamu harus tolong aku bujuk Malik agar mau bertanggung jawab." kata Sania mendekati Tia. "Nggak tahu diri bnget sih kamu, tahu Tia sakit malah ngomong kayak gitu. Pulang sana!" bentak Amalia kesal. "Udah biarin saja dia disini, tolong ambilkan ponselku!" perintah Tia pada Amalia. Amalia berdiri mengambil ponsel Tia yang tadi terjatuh dilantai. Tia menelfon Malik namun tidak diangkat. Lu Tia menelfon Vivi. "Halo Vi, Mas Malik udah pulang?" tanya Tia. "Udah kak, baru s
Read more
Salah Sasaran
Tia ketakutan saat melihat Fatma menodongkan pisau pada Tia. Tia ingin berteriak minta tolong, tapi takut Fatma akan menusuknya.Fatma tersenyum saat melihat Tia dan Amalia ketakutan, "Kamu pikir aku akan biarkan kamu hidup?" tanya Fatma."Jangan lakukan itu Fatma, kita bisa bicara baik-baik." kata Tia agar emosi Fatma reda.Namun Fatma tidak menggubrisnya, dia masih menodongkan pisau ke Tia. Fatma tidak akan menurunkan pisaunya kasi Tia masih ada dihadapannya."Akhirnya aku melihat seorang Tia ketakutan," kata Fatma. "Rasanya ini Tia," kata Fatma menusukkan kearah Tia namun gaak. Tia berlari kesehatan pintu, Fatma mulai akan menusuknya lagi. Saat Fatma akan menusuk Tia, Tia mengelak dan Pisau itu mengenai seseorang."Bu Siti," teriak Tia saat pisau itu menusuk perut Bu Siti. Seketika Fatma langsung melarikan diri melihat Ibunya tertusuk. amalia dan Tia panik melihat Bu Siti bersimpuh darah."Tolong...," teriak Tia dan Amalia.
Read more
Fakta Frans adalah kekasih Sania
Tia melihat seksama foto tersebut, benar itu memang Frans. Tia berniat mengorek informasi tentang Sania dari Frans. Tentunya Tia juga minta bantuan Amalia untuk menangani masalah ini."Apa? Frans mantan Sania?" tanta Amalia kaget saat Tia menelfonya."Iya, itu info yang Malik dapat. Kamu bantu aku ya cari info dari Frans." jawab Tia."Baiklah,aku siap," kata Amalia.Tia pulang dari rumah sakit dia segera mandi, tubuhnya sangat berkeringat. Dia terbiasa mandi, saat pikirannya sedang kalut.Malik kerumah Tia membahas soal  Frans. Dia penasaran seperti apa wajah Frans yang sebenarnya. Malik tetap dipercaya Tia bahwa dia tidak bersalah. Tia berjanji akan membantu Malik menyelesaikan masalah Sania."Frans adalah rekan bisnis sa, kami sedang menanggapi proyek bersama dia. Nanti coba aku cari informasi tentang Sania dari dia." kata Tia."Kalau bisa ajak dia kerjasama, biar dia bisa bersa dengan Sania dan kita bisa bahagia berduaan" kata
Read more
Lamaran dan Cibiran untuk Sania
Frans sudah menyiapkan baju yang akan dia pakai ke rumah Sania. Dia hanya melamar seorang diri karena lamaran ini tidak boleh sampai keluarganya tahu. Frans memakai jas hitam dengan kemeja putih, dan memakai sepatu. Fran sudah membawa cincin di saku jasnya. Frans berharap Sania menerimanya. Frans melakukan mobilnya ke alamat yang dikirim Tia sore ini. Dia hanya modal nekat saja, semoga orang tua Sania menerima lamarannya. Frans sampai didepan rumah bercat buru, dia keluar dari mobil. Rumah itu tampaknsepi dengan nyala lampu teras yang sedikit redup. "Assalamualaikum," ucap Frans sambil memencet bel. Tidak berapa lama seorang Ibu membukakan pintu. "Maaf Mas mau bertemu dengan siapa ya?'' tanya Wanita iti yang tak lain adalah Dewi Mama Sania. "Saya mau bertemu Sania Tante, perkenalkan saya Frans." kata Frans memperkenalkan diri. Dewi mengajak masuk Frans, lalu memanggilkan Sania yang ada didalam kamar. Sania kaget saat melihat Fr
Read more
Penangkapan Fatma, Bu Hana dan Pak Aziz
Sandra membukakan pintu, sedangkan Fatma berdiri dibelakang Sandra dengan perasaan takut. Sandra mendekati para polisi. "Maaf Bapak cari siapa ya?" tanya Sandra. "Apa benar, ini kediaman Mbak Sandra?" tanya Pak Polisi. "Iya saya sendiri, ada yang bisa saya bantu?" tanya Sandra. "Saya mencari saudari Fatma, apa dia disini?" tanya Pak Polisi. Mendengar nanya disebut dia langsung berlari kedalam kamar. "Tadi yang baru masuk Fatma Pak." jawab Sandra. "Ini Mbak surat perintah penangkapannya," kata Pak Polisi menyerahkan surat dari kepolisian. "Silahkan Pak ditangkap," ucap Sandra. Data yang ingin melarikan diri lewat pintu belakang keburu ditangkap oleh polisi.  "Sandra tolong aku!" pinta Fatma. "Maaf Fatma kmu harus bertanggungjawab atas perbuatanmu." jawab Sandra. "Terimakasih Mbak atas kerjasamanya," ucap Polisi. Sandra hanya mengangkukkan kepada. Fatma tidak menyayangi kau Sandra akan
Read more
Rencana Lamaran Tia Dan Malik
Fatma baru tahu jika Sandra adalah polisi wanita. Menurut penuturan temannya Sandra sering ditugaskan melakukan penyamaran untuk memanfaatkan tersangka. Fatma baru sadar kebaikan Sandra saat itu hanya cara untuk memancingnya. Dan Fatma tidak menyadari itu, Fatma malah berteman dengannya. Fatma sudah tertipu oleh Sandra. Fatma sangat kecewa pada Sandra, tapi semua sudah terjadi. Semua tinggal penyesalan saja yang ada.Fatma duduk tertunduk di dalam sel, dia masih belum bisa memang Sandra yang telah menipunya. Tapi dia juga terlalu ceroboh percaya dengan orang yang baru saja dia kenal. Itu semua kesalahan dia sendiri, karena mudah percaya dengan orang lain.Sandra melihat kearah Fatma saat ke kantor polisi, Fatma menatap sinis Sandra. Perasaan lecewanya amat dalam sehingga susah untuk disembuhkan. Padahal Fatma berharap pada Sandra tapi malah dia polisi."Jahat sekali kamu Sandra," ucap Fatma kesal sambil melihat sinis Sandra yang sedang berbicara dengan temannya.
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status