All Chapters of Prince Of Love: Chapter 51 - Chapter 60
81 Chapters
Bab 51 Menekan Cemburu
Pagi yang sangat cerah di pelataran kampus.Vio sudah meminta supaya Rega mengantarnya cukup sampai depan pagar kampus saja. Namun cowok tunangannya itu memaksa mengantar sampai parkir dan bahkan sampai menuju ke kelas dengan alasan ingin sekalian jalan-jalan di kampus swasta terbaik di Kota Surabaya ini.“Kak Rega nggak bingung kan nyari tempat parkirnya tadi?” tanya Vio cukup khawatir, mengingat ini adalah pertama kalinya Rega masuk ke kampus besarnya dan kebetulan lokasi gedung fakultasnya dengan tempat parkir lumayan jauh.“Kalaupun bingung masih bisa nanya kan, nih punya kentongan bisa di gunakan,” jawab Rega sambil menunjuk ke bibirnya sendiri yang pada akhirnya membuat Vio tersenyum.“Ya udah, kakak pulangnya hati-hati, ya. Nanti aku bareng sama teman-teman aja karena abis UAS ada jam praktek di lab,” pesan Vio.“Iya ibu dokterku sayang, aku mau jalan-jalan ke mall deket sini dulu, mumpung lagi gabut
Read more
Bab 52 Perhatian Vendra
Selesai makan soto ayam lamongan bersama di kantin kampus, Aka mengantar Cia menuju tempat ujian prakteknya. Tak sampai depan ruang pas, tapi hanya sampai di ujung lorong yang kira-kira masih lima puluh meter lagi mencapai laboratorium.“Aku ke basecamp UKM teman-teman aku ya sayang, nanti kalau selesai praktek langsung telepon aja,” pamit Aka yang setelah mengacak sayang poni rambut Cia segera berlalu pergi meninggalkan gadis yang juga segera berjalan menuju ruang prakteknya.Dengan santai Cia berjalan seorang diri. Jordi dan Vio tak kelihatan, entah mereka sudah di dalam atau bahkan masih belum datang. Belum sampai mencapai pintu ruang laboratorium, tiba-tiba seseorang menghentikan langkah Cia dengan suara beraninya.“Berhenti kamu gadis ganjen penggoda sok alim,” suara Clara menggema di lorong yang nampak sepi itu.Cia memelankan langkahnya, ternyata Clara datang dari arah yang lain. Tetap dengan santai Cia berjalan semakin mend
Read more
Bab 53 Barbeque
Ujian semester sudah berakhir. Hati Cia berbunga pada hari ini, tak hanya karena tugas berfikir beratnya telah usai tapi lebih kepada malam ini ada janji baginya dan teman-temannya berkumpul barbequan di halaman rumahnya untuk menghabiskan malam minggu mereka. Yang lebih membahagiakan lagi adalah, Merlin dan Arya pun saat ini sedang berada di Surabaya, mereka tiba dari Yogyakarta kemarin malam tapi karena lelah mereka baru say hello doang via telepon. Sedangkan Flo dan Vendra juga tengah pulang dari Australia, baru tiba dengan pesawat pagi tadi. Florida si cempreng saat ini sudah bermanja pada kakak sepupu tersayangnya itu. Jadi ceritanya ujian semester mereka sudah selesai duluan, sehingga bisa pulang segera ke kota tercinta ini. “Cia, jadi nanti si Vio dan Jordi datang juga?” tanya Florida ratu kepo sejagat. “Nggak cuma Vio dan Jordi, Kak Rega katanya juga mau ikut datang.” “Wow, aku nggak tahu harus kasian atau memuji pada Vio ya, Cia. Gadis tomboi tapi te
Read more
Bab 54 Membagi Hati dan Perhatian
Vio berusaha membaur dengan baik di antara ketiga cewek lain yang begitu ramai dan ceria. Sesungguhnya dirinyapun termasuk karakter yang seperti mereka juga, hanya saja kondisi saat ini membuatnya serasa tak berpinjak di tanah dengan benar. Hatinya kemana, tapi matanya harus kemana. Ketiga temannya yang menyadari sikon Vio berusaha membantu gadis itu supaya tetap memiliki keceriaan di acara malam ini.  Mereka tak banyak membaur dengan para cowok, justru seringkali memisahkan diri dengan menyiapkan makanan atau sibuk dengan hal yang lain. Namun sayangnya momen cewek-cewek dan cowok-cowok itu harus terjeda sesaat ketika makanan hasil bakar mereka sudah banyak yang siap untuk di santap. Tak bisa di hindari, mereka harus makan bersama dalam satu meja. Florida berlari mendekati Vandra yang merengek minta di ambilkan daging sapi siap santap. Entah kenapa cowok tengil itu tak peka dengan situasi yang ada, karena ternyata dia tetap bermanja pada pacarnya. Sepertinya di
Read more
Bab 55 Penuh Dengan Pertanyaan
Memenuhi ajakan Rega, Vio dan cowok tunangannya itu menikmati malam minggu ini dengan jalan-jalan berkeliling kota Surabaya. Sudah genap seminggu Rega berada di Surabaya dan sepertinya cowok itu belum nampak berniat untuk pulang ke Jakarta. Di sebuah rumah makan seafood akhirnya mereka berhenti untuk menikmati makan malam. Sambil mengobrol ringan sesekali Rega nampak membalas pesan di ponselnya. “Kak, bolehkah Vio bertanya sesuatu?” tanya Vio meminta sedikit perhatian dari Rega yang masih nampak sibuk dengan ponselnya. “Ah iya sayang, tanya aja,” jawab Rega berusaha tersenyum kemudian meletakkan ponselnya bersiap menyimak apa yang akan di tanyakan oleh Vio. Vio menunduk, entah perasaannya saja ataukah memang ada sesuatu yang berubah dari Rega, hampir seminggu dekat dengan cowok ini namun antara dirinya dan Rega serasa ada sesuatu yang menghalangi kedekatan keduanya. Awalnya Vio mengira mungkin karena dirinya penyebabnya, dia yang lebih banyak memikirk
Read more
Bab 56 Jawaban Keraguan Vio
“Vi, kamu kenapa, sih dari tadi diem mulu,” senggol Merlin pada Vio yang tercenung sambil menggigit ujung sedotannya tapi tak nampak pergerakan minuman menuju mulutnya.Vio mendesah, kemudian menyeruput cepat minumannya. Dirinya tengah menimbang-nimbang perlukah kegalauannya saat ini dia utarakan pada ketiga sahabat ceweknya mumpung mereka kini sedang berkumpul setelah tadi sempat nonton bioskop bareng.“Iya, Vio nggak asyik lo, bahagia dong kayak gue gini, nih liat nih, macam gini nih,” lagak Flo menirukan logat Jakarta Vio seperti biasanya di ikuti tingkah tengilnya yang berhasil mengundang senyum tawa sahabat-sahabatnya.“Ada apa, Vi, mumpung kita lagi ngumpul nih nggak pengin bagi-bagi masalah sama kita?” Cia ikutan bersuara sambil mengusap lembut bahu Vio yang kebetulan duduk tepat di sampingnya.“Apaan sih, elo masih galau antara milih babang Rega atau babang Jordi?” cerocos Flo yang di sepak kakinya o
Read more
Bab 57 Pilihan Berpisah
Di antara pertemuan keluarganya dan keluarga Rega, tak urung air mata Vio kembali mengalir deras. Apalagi ketika Mama Rega memeluknya erat sambil meminta maaf ketika Vio mengembalikan cincin yang dia lepas dari jari manisnya. Dan yang lebih membuatnya sedih adalah ketika Papa Rega menampar cowok itu tepat di depan matanya karena mungkin kemarahan dan rasa malu yang terpendam sejak semalam, hingga Vio harus terloncat dan segera menuju Rega kemudian memeluk erat cowok itu melindunginya dari kemarahan papanya meski sesungguhnya Rega patut mendapatkan itu semua karena telah mempermalukan keluarga.Tak mampu lagi menahan sedihnya melihat kedua orang tua dua keluarga itu yang masih berbincang serius, Vio berpamitan untuk meninggalkan mereka dan menuju ke kamarnya. Meninggalkan Rega yang tertunduk diam sambil meremas kedua tangannya sendiri yang tertaut cemas. Memar di pipi dan luka di ujung bibirnya masih nampak begitu jelas, tapi Vio berusaha mengabaikannya meski hatinya teriris t
Read more
Bab 58 CLBK
“Jordi nggak ikut latihan hari ini?” tanya Cia yang duduk bersama Aka di ruang latihan taekwondo. Di sodorkannya air mineral yang di pegangnya pada cowok kesayangannya ini yang masih mengenakan seragam putihnya, tampak begitu bersih dan tampan.“Entahlah, dia jarang sekali ikut latihan akhir-akhir ini, berkebalikan dengan Vio yang menjadi lebih aktif dari sebelumnya,” jelas Aka.Cia mengalihkan pandangannya pada sesosok gadis cantik yang tengah serius melatih para juniornya. Semenjak permasalahannya dengan Kak Rega berakhir dramatis saat itu, Vio sepertinya tengah menenggelamkan diri pada kesibukannya. Hingga tanpa terasa semua sudah berlalu selama hampir tiga tahun dari kejadian pada waktu itu.Hubungan pertemanan antara Cia, Aka, Jordi dan Vio masih tetap terjalin seperti dulu kala. Keduanya pun masih nampak cukup baik meski tak pernah terlihat kemesraan di antara keduanya lagi semenjak hari itu. Hidup mereka terpisah dengan sendirinya,
Read more
Bab 59 Masa Praktek Di RS
Jordi mendekati Cia yang tengah duduk santai di kantin rumah sakit tempat mereka melaksanakan program koas. Sungguh beruntung memang karena keduanya mendapatkan rumah sakit yang sama untuk program kuliah mereka yang harus di jalani selama kurang lebih satu setengah tahun ini. Mereka sendiri sudah hampir melewatinya selama enam bulan, berpisah tempat dengan Vio yang mendapatkan rumah sakit berbeda meskipun masih di kota yang sama.“Hei, aku sudah kamu pesankan sekalian?” tanya Jordi yang melihat dua piring berisi nasi rames di meja Cia.Memamerkan lesung pipinya Cia tersenyum sambil mengangguk.“Mumpung kan, jarang banget kita makan bareng, apalagi kalo salah satu dari kita pas nugas perbantuan di IGD,” jawab Cia yang di sambut tawa Jordi sambil mengacak lembut rambut panjang Cia yang tetap bertahan sampai kini.Banyak orang melihat mungkin mengira kalau mereka pacaran, satu tampan dan satu cantik berikut jas putih seorang dokter ya
Read more
Bab 60 Waktu Bersama Alvendra
Mematuhi permintaan Alvendra yang di sampaikan kepada Sari, Cia memasuki ruang dokter muda dan tampan mantan senior di kampusnya itu dengan gaya santai namun tetap sopan.“Pagi, dok,” sapa Cia ramah yang mendapat balasan senyum lebar dari Alvendra yang tak berkedip menatap sesosok cantik yang diam-diam di rindukannya. Sejak beberapa hari lalu ketika dirinya menerima daftar nama tim tempatnya bergabung di rumah sakit ini rasa tak sabar itu begitu kuat menderanya. Alvendra tak menyangka takdir akan mempertemukan lagi dirinya dengan gadis yang beberapa tahun terakhir ini berusaha keras di lupakannya karena menghargai hubungan gadis itu dengan kekasihnya.“Duduk Cia,” ujar Vendra yang segera di turuti Cia dengan duduk di depannya.“Bagaimana kabar kamu?” tanya Vendra masih dengan tatapan lembutnya ke pahatan wajah cantik di depannya. Senyum tak lepas dari bibirnya.“Kabar aku baik, Kak. Kak Vendra udah sukses aja, ya,
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status