Semua Bab Prince Of Love: Bab 31 - Bab 40
81 Bab
Bab 31 13 Februari ...
Hari ini Cia berangkat ke sekolah seperti biasa dengan di antar Zona. Senyum manis cowok itu menghiasi bibir ketika mereka sudah berhenti di depan gerbang sekolah dan Cia mengulurkan helm yang ada di tangannya dan Zona segera menerimanya."Nanti beneran nggak apa–apa kan kamu pulang sekolah sendiri?" tanya Zona dengan nada sedikit khawatir. Dahinya sedikit mengerut menahan khawatir, namun gadis yang menghadap tepat ke arahnya itu malah tersenyum memamerkan lengkung bibirnya yang menawan, bibir merah alami yang selalu tampak segar dan basah tanpa polesan lipstick ataupun lipgloss menambah senyumnya semakin terlihat menarik."Nggak apa–apa, Kak, selama ini kan aku juga sering pulang sendiri. Karena Kak Zona yang rajin antar jemput aja jadinya aku kelihatan manja," jawab Cia tetap senyum manisnya. Zona tergelak geli, lalu terdiam menatap cukup lama wajah gadis itu, dengan hatinya yang berbicara sendiri, "Senyum itu benar ada di bibirnya, tapi mata itu tiada si
Baca selengkapnya
Bab 32 Sunrise
Hari sudah gelap ketika mereka tiba kembali di rumah. Sampai dengan saat ini Cia masih dalam keadaan belum sadar. Papa segera membawa putri cantiknya yang lemah tak bertenaga itu ke kamar tidurnya di ikuti sang mama yang tergopoh di belakangnya begitu juga Flo dan Merlin yang berjalan cepat setengah berlari di belakang papa. Mbak Yun yang menyambut kedatangan mereka kembali tak kuasa menahan tangis melihat keadaan Cia saat ini. Wanita itu segera berlari mendahului dengan segera membuka pintu rumah berlari cepat menuju kamar Cia untuk membantu membukakan pintunya. “Kita panggil dokter aja ya, Pa?” tanya mama yang terlihat sangat panik. “Nggak usah, Ma. Mama bersihkan Cia dan ganti bajunya aja, aku akan telepon Frans dulu,” ucap papa sambil mengelus bahu mama dengan penuh rasa sayang, berusaha menenangkan perempuan yang telah menemaninya hampir dua puluh tahun dengan menunjukkan bahwa keadaan putri mereka pasti baik–baik saja. Sambil sesenggukan mama menyeka tu
Baca selengkapnya
Bab 33 Flashback ON
“Jadi ceritanya begini ... ”FLASH BACK ONSudah tiga minggu lebih Aka di rawat rumah sakit. Keadaannya menunjukkan kemajuan yang sangat baik, bahkan boleh di bilang mengalami perkembangan luar biasa yang melebihi ekspektasi masa kesembuhan normal. Aka sudah mulai bisa belajar berdiri meskipun di kedua kakinya terpasang pen akibat patah  tulangnya. Namun begitu, setidaknya dia nggak hanya bosan tiduran saja. Dia juga sudah bisa menggerakkan tubuh dengan baik dan satu dua langkah dia sudah mulai belajar jalan. Awesome! Begitulah apresiasi yang dokter Adnan berikan. Keinginan kuat Aka untuk segera sembuh berbuah manis.Siang itu Dad dan Mom baru saja kembali dari ruang dokter Adnan. Wajah mereka terlihat tenang dan lega. Sesuai dengan informasi dokter, berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen dan CT Scan semua organ tubuh Aka sama sekali tidak di temukan masalah yang serius, termasuk juga untuk hasil operasi di kaki dan bahunya. Dengan hasil analisa
Baca selengkapnya
Bab 34 Flashback OFF
Tanggal 13 Februari ketika Cia bersama kedua orang tua beserta Merlin dan Flo mencari Aka di rumah orang tuanya, sebenarnya pada saat tersebut mereka semua berkumpul di dalam rumah megah itu. Sepeninggal Cia, security segera melaporkan keadaan gadis itu yang terjatuh pingsan tak sadarkan diri karena tidak menemukan Aka di rumah itu. Mendengar berita seperti itu hampir saja Aka berlari keluar menyusul Cia. Rasa bersalah benar–benar sudah memenuhi hatinya. Rasanya sudah cukup, dia tidak tahan lagi, dia tidak mau gadisnya menderita lagi. Namun Zona segera menahannya, mengingat besok adalah tanggal 14 Februari bertepatan dengan Valentine Day. Di tanggal tersebut yang tepatnya hari ini, pagi–pagi sekali mereka akan segera ke rumah Cia dan biarlah saat itu menjadi surprise yang paling berkesan sepanjang hidup gadis istimewa itu.Yang terjadi pada saat itu adalah Zona menelepon Om Frans yang dia kenal cukup baik. Menceritakan semua yang sebenarnya terjadi pada Cia sekali
Baca selengkapnya
Bab 35 Percaya Sama Aku, Cia
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.Cia tersenyum mengingat satu peribahasa tersebut. Di sampingnya berdiri seorang cowok yang hampir satu tahun terakhir ini memberi warna dalam kehidupannya. Tawa, tangis, bahagia dan perjuangan. Mata mereka penuh binar bahagia memperhatikan Kak Zona dan Kak Helen yang sibuk menerima ucapan selamat dari teman-teman dan keluarga.Bertempat di sebuah hotel berbintang di kota mereka, malam ini pertunangan Zona dan Helen di selenggarakan. Wajah keduanya tampak sangat bahagia. Zona dan Helen telah sama-sama berhasil menyelesaikan kuliah mereka dengan nilai yang sangat memuaskan dan saat ini keduanya hanya tinggal menunggu wisuda. Pertunangan mereka segera di langsungkan tanpa menunggu wisuda karena Zona akan segera mulai belajar mengelola bisnis keluarganya, yang otomatis membuatnya akan sering bepergian keluar kota ataupun luar negeri. Dia tidak mau kehilangan gadis yang selam
Baca selengkapnya
Bab 36 Menjadi Anak Kuliahan
Tak terasa masa abu-abu putih sudah berlalu. Cia membuka halaman album scrap book-nya sambil tersenyum geli melihat rekaman gambar tingkah konyolnya bersama teman-teman sekelasnya beberapa waktu lalu ketika acara kelulusan. "Ah ... baru berpisah sebentar saja rasanya sudah kangen sama mereka," desis Cia tanpa memudarkan senyumnya.Tak terasa status remajanya sebentar lagi akan berubah. Bukan lagi remaja putih abu-abu tapi akhirnya menjadi anak kampus. Setelah menunggu hampir dua bulan lamanya, besok adalah hari pertamanya resmi menyandang status sebagai “anak kuliahan”. Iya, besok adalah masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus yang lazimnya di sebut OSPEK. Cia sebenarnya agak gugup juga, sedikit menduga-duga cerita apa yang akan dia temui esok hari. Di liriknya sekilas topi kerucut terbuat dari karton yang tergeletak di meja belajarnya, tali rafia berwarna kuning yang tergeletak pula di sampingnya.Untung kelengkapan Ospek di kampusnya tak terlalu ribet.
Baca selengkapnya
Bab 37 Ospek
Jordi mengelus lembut bahu Cia yang sedikit tertegun karena kehadiran Soraya barusan. Dia tak menyangka gadis resek itu akan mengenyam pendidikan satu tempat dengan dirinya lagi. Kilasan sikap dan tingkah laku gadis itu setiap kali bertemu dengannya di sekolah dulu tergambar jelas di matanya. Aih, kemarin cuma tiga tahun mereka satu sekolah. Itupun Cia sudah harus menyetok kesabaran penuh ngadepin sikap resek parah Soraya yang tepatnya nggak sampai dua tahun lamanya, yaitu ketika dia mulai pacaran dengan Aka. Dan sekarang mereka sekampus, haruskah Cia meladeni keresekan gadis itu selama minimal empat tahun? Cia bergidik malas memikirkannya. “Jor, bagaimana dia bisa ada di sini juga?” gumam Cia penuh tanya seolah di luar kesadarannya. “Jangan hiraukan Soraya, Cia. Kita masuk ke barisan, yuk,” ajak Jordi yang segera membimbing Cia menuju barisan mahasiswa baru sesuai dengan jurusan mereka. Lagi-lagi cowok itu mengelus lembut bahu gadis di sampingnya. Tak di pungkiri, J
Baca selengkapnya
Bab 38 Teman Baru
Cia berjalan seorang diri menuju gedung fakultas kedokteran yang dia sudah hafal betul dimana letaknya karena di masa SMA dulu dia seringkali datang kesini sekedar jalan-jalan memupuk semangat supaya bisa keterima kuliah di sini. Fakultas kedokteran adalah satu gedung paling megah di antara gedung-gedung lainnya di kampus ini. Setiap kali melihatnya, maka tiap kali itu juga Cia berdecak kagum dalam hatinya. Tak menyangka, pada akhirnya dia benar bisa masuk ke kampus bergengsi ini dengan jurusan sesuai cita-citanya. Hanya sayang Aka tak bisa bersamanya karena untuk rencana jangka pendek ini cowok itu harus memilih antara cita-citanya atau kepentingan bisnis keluarganya, membantu daddy yang semakin tua dan sudah waktunya mulai bisa menikmati masa istirahat di rumah dengan harapan kedua putranya sudah mulai bisa di andalkan memegang bisnis keluarga.Mengambil gambar ruang demi ruang di fakultas kedokteran dan menyimpannya dengan baik di galery ponsel, sesekali Cia saling menyapa
Baca selengkapnya
Bab 39 Asyiknya Teman Rasa Saudara
Hari ini adalah hari keempat Ospek, dan besok adalah hari kelima sekaligus penutupan. Untuk dua hari terakhir ini acaranya cukup santai yaitu bazar UKM yang salah satu agendanya adalah pendaftaran dan penerimaan anggota baru UKM. Aka dan Jordi pamit untuk mengikuti acara di bazar UKM Taekwondo, sedangkan Cia dan Vio saat ini sedang asyik duduk di sebuah bangku taman tak jauh dari tempat bazar sambil menikmati makanan ringan di tangan mereka. “Kamu yakin nggak mau susul Aka dan Jordi?” tanya Cia untuk yang kesekian kali kepada Vio karena seperti cerita heboh mereka bertiga kemarin hobi gadis itu sama persis dengan dua cowok teman dekat mereka, yang Cia sebut "hobi gelut". “Iya yakinlah, kalau nggak yakin ngapain gue di sini sama elo?” jawab Vio dengan mulut penuh makanan. “Kali aja kamu nahan diri karena kasihan sama aku, asli aku sementara sendirian nggak apa-apa, kok.” “Aduh Cia, yakin gue nggak apa-apa juga kok nemenin elo. Khawatir amat, elo pasti
Baca selengkapnya
Bab 40 Menghadapi Mantan
Jordi sedang berbincang penuh canda tawa dengan Vio di kantin kampus. Sore ini mereka baru saja menyelesaikan latihan taekwondo. Mereka asyik bercakap sambil menunggu Aka yang belum nampak keluar, sedangkan Cia pada hari ini memilih pulang duluan karena kebetulan dia tak ada kegiatan apapun selesai kuliah.Sesekali Vio menggigit bola daging yang nahas tersunduk di ujung garpunya. Memasukkannya penuh nikmat ke dalam mulutnya. Bakso di kantin yang ini menjadi favoritnya, selain harganya murah kelas kantong mahasiswa, tempatnya bersih dan rasanya cukup enak. Vio yang ayahnya bekerja di sebuah perusahaan bahan bakar minyak milik pemerintah ini kenyang menikmati makanan dari berbagai kota persinggahannya sejak jaman kecil dulu. Dan kali ini dia menemukan rasa yang cocok di lidahnya dengan harga ramah kantong.Vio lahir di Jakarta dan bertempat tinggal di Jakarta bersama mama dan kedua kakaknya. Kadang hanya bertiga saja bersama kakaknya ketika mama terpaksa menemani papa ji
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status