All Chapters of Cold Marriage: Chapter 11 - Chapter 13
13 Chapters
11 - Tak Ada Kata Kabur
Pilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu. “PREWED, MA?!” Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan. “Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati. Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya. Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co
Read more
12 - Menikah Denganku!
“Nes?” Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?” Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya. “Kenapa, Ci?” “Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?” Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama. “Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia. “Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?” Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&
Read more
13 - Hari Semakin Dekat
“Aaargh!” Teriakan itu sempat mengusir burung-burung kecil yang sedang hinggap di batang pohon sebelah kamar Olivia. Ia sudah berpindah dari hotel ke sebuah kos eksklusif. Olivia mendapatkan lantai dua sehingga ia bersebelahan dengan pohon salam dengan daunnya yang tipis. Rambut Olivia pagi ini sangat berantakan. Wajahnya memerah karena emosi yang memuncak dan tak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bumi seolah sedang memberikan racun padanya kali ini. Ia memikikan perkataan Ivan di malam dua hari yang lalu. Saat itu Ivan juga mengajaknya pulang namun Olivia kekeuh menolaknya. Sehingga Ivan berkata, “oke. Aku kasih kamu waktu lagi. Tapi kalau aku sudah muak dan nggak tahan … aku jemput dan paksa kamu.” Olivia juga mematikan ponselnya. Ia berusaha keras untuk tidak menghubungi siapapun. Karena ia merasa tidak ada yang berp
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status