Cold Marriage

Cold Marriage

By:  Velvet  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

DI SUBS ️ DULU AJA PASTINYA! BACA NANTI KALAU UDAH KEPO JUGA BOLEH ^^ ———————————————— Hidup Olivia yang semula manis kini berada dalam suatu tempat yang ia sebut api penyucian. Entah apa yang membuatnya menyebut frasa tersebut. Yang ia tahu kini ia sedang berdandan ayu di depan cermin di sebuah ruang make-up. Dengan rasa kesal yang membendung tinggi dalam hati dan benaknya. Bukankah seharusnya pengantin merasa bahagia ketika menyambut pernikahannya? “Ck! Menikah!?” decitnya sendiri ketika perias tersebut telah selesai menata wajah cantiknya itu. Pasalnya, Olivia tidak ingin menikah selama hidupnya. Ia hanya melihat dirinya menghabiskan waktu bersama anjingnya yang beranak-pinak dan berlarian di rumah besarnya. Uang? Punya. Rumah keren? Punya. Mobil? Lebih dari satu. Lantas mengapa Olivia menikah dengan laki-laki yang disebut super sempurna itu? *** Published in September 2021. Follow sosmed @novelbyreb dan akun author ya ^

View More
Cold Marriage Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
13 Chapters
1 - Olivia
Hidup Olivia yang semula manis kini berada dalam suatu tempat yang ia sebut api penyucian. Entah apa yang membuatnya menyebut frasa tersebut. Yang ia tahu kini ia sedang berdandan ayu di depan cermin di sebuah ruang make-up. Dengan rasa kesal yang membendung tinggi dalam hati dan benaknya. Bukankah seharusnya pengantin merasa bahagia ketika menyambut pernikahannya? “Ck! Menikah!?” decitnya sendiri ketika perias tersebut telah selesai menata wajah cantiknya itu. Pasalnya, Olivia tidak ingin menikah selama hidupnya. Ia hanya melihat dirinya menghabiskan waktu bersama anjingnya yang beranak-pinak dan berlarian di rumah besarnya.  Uang? Punya. Rumah keren? Punya. Mobil? Lebih dari satu. Lantas mengapa Olivia menikah dengan laki-laki yang disebut super sempurna itu? Padahal dirinya juga memiliki segalanya. Orang tua bangkrut? Tidak j
Read more
2 - Pria Lamborghini
“Bukan mimpi namanya kalau memang takdir.” — Rebecca Puspa. *** Tiada hari tanpa jalan-jalan bagi Olivia. Hidupnya seakan hanya bisa berfoya-foya saja.  Kesehariannya hanya bangun tidur, rebahan di kasur, memainkan ponsel, mandi dan pergi ke luar rumah untuk bertemu teman-temannya di sore hari. Selama menunggu teman-teman Olivia pulang kuliah, ia menghabiskan waktunya untuk membuat konten Tik-tok. Semua yang viral ia lakukan demi menaikkan followers. Ia juga memanfaatkan kecantikannya agar menarik banyak pengguna menilik akunnya itu. “Jadi ke Noach nggak?” Olivia menghubungi Nessa. Teman akrabnya yang ikut terjun dalam beberapa masalah yang dibuat Olivia.  Rencana dari kemarin, mereka ingin pergi ke sebuah kafe yang instagrammable. Dengan nuansa kayu cerah, tanaman r
Read more
3 - Perjodohan
“Astaga!” jerit Olivia dari dalam hati. Wajahnya memerah padam dan terbaring di ranjangnya. Apa yang sedang ia bayangkan? Rupanya malam itu, pria yang mengendarai Lamborghini sedang memaksanya ikut menaiki mobil. Hingga Olivia pun meninggalkan teman-temannya di kafe. *** Kala itu, degup jantung Olivia berdebar kencang. Bukan karena akhirnya berdampingan dengan pria yang sempat ia lirik tadi. Melainkan karena pria itu menyetir mobil seperti sedang menaiki jet tempur. “Hoi! Pelan-pelan dong bawa mobilnya! Kamu mau tanggung jawab kalau aku ada apa-apa?! Nggak, kan? Kita aja nggak kenal!” Pria tadi masih berdiam diri dan fokus menyetir. Sampai pada mereka berhenti di sebuah mall dengan parkir VIP. Anehnya, meski Olivia merasa takut dengan pria asing ini, ia masih mengikutinya. Pria yang dari tadi belum mengucap sepatah
Read more
4 - Rencana Menikah
Perlahan Olivia membuka matanya yang sejak tadi hanya melihat warna hitam. Jantugnya berdebar hebat sejak sebuah kain tipis melingkar di kedua matanya. Sialan! Dimana aku? Pandangannya sinis ke seluruh ruangan ini. Namun ia tak terlalu merasa terkekang karena tak ada satupun tali yang mengikatnya seperti adegan kejam di sinetron. “Nona, silakan ditunggu.” Olivia kontan menoleh ke belakang. Tampak seorang pria mengenakan jas hitam formal sedang bertugas. “Hah? Nungguin siapa?” tanya Olivia yang tak kunjung mendapat jawaban juga. Dengan mata ayamnya, nampak seseorang telah datang mendekatinya. Ia pun menoleh ke kanan. “Eh?” Celetuk Olivia menghentikan langkah kaki wanita tersebut. Wanita yang ditemuinya di sebuah restoran korea di mall hari yang lalu. Perempuan itu s
Read more
5 - Hamil?
“That you were Romeo, you were throwing pebbles.” — Taylor Swift. *** Ivan memejamkan matanya. Hari yang tak biasa telah terjadi. Seperti laba-laba telah bersarang di otaknya. “Mah!? Ini maksudnya apa?” Li Hua berkata, “mama sudah nggak bisa nunggu. Mama mau kamu menikah.” Lantas Ivan semakin stress, ia mengacak adul rambutnya yang lemas itu. “Aku belum mau!” tolak Ivan mentah-mentah. Melihat Li Hua menyicip beberapa masakan di sebuah hotel. Tampaknya Li Hua sedang merencanakan pernikahan baginya. Itu yang ada di pikiran Ivan. Sebab mamanya bertemu dengan pihak wedding organizer di hotel yang mereka kunjungi ini. Kemudian Ivan menarik tangan Li Hua dan mengajaknya keluar dan pulang. Ivan mengantar Li Hua ke rumah. Lantas ia be
Read more
6 - Siapa Olivia dan Ivan?
Terik matahari yang sangat terang benderang ini membuat seluruh manusia malas untuk keluar. Termasuk Olivia. Ia tidak berniat untuk berbelanja seperti biasanya. Hanya mendekam di dalam kandangnya saja. Perutnya pun kini sudah menebarkan nada. Tanda bahwa ia merasakan lapar dan ingin segera diisi. Olivia beranjak dari kasur dan menuju dapur. Dilihatnya satu buah yang mencolok mata. Ia tertarik memakan buah tersebut. “Livia!” Denyut nadi Olivia seketika berhenti selama satu detik setelah mendengarkan teriakan tersebut. “Kamu lagi hamil! Nggak boleh makan nanas!” “Tapi—“ “Nggak ada tapi-tapian,” ucapnya pada Olivia. “Mbak Asti! Ini siapa yang suruh taruh nanas di sini?!” Aulia meneriaki Asti sekarang. “Ma! Ak
Read more
7 - Wasiat
Sejujurnya Ivan tak bersungguh-sungguh dalam perkataannya kemarin saat berdialog dengan mamanya. Tentang rencananya menikahi Olivia. Yang benar saja, Ivan tak mengenal Olivia. Jadi ia hanya bermaksud menggertak mamanya dan membatalkan perjodohannya dengan Bella. Namun setelah mengetahui secercah celoteh dari seseorang, Ivan kembali mencari Olivia setelah satu bulan mereka tak bertemu kembali. Sebulan setelah Ivan secara tak diundang datang ke rumah Olivia. Mengatakan bahwa dirinya menghamili wanita muda tersebut. Pasalnya saat Ivan pergi setelah berdebat dengan mamanya, ia bertemu dengan seseorang yang dianggapnya sangat berharga. “Waktu itu … saya ingat sekejap kejadiannya.” Ivan memasang wajah antusias. Siap mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut tersebut. “Saat itu opa kamu berniat membelikan es krim buat kamu. Kamu masih kecil sekali. Mungk
Read more
8 - Otak Mesum
Bukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan? Bagi Ivan memang bukan kebetulan.  Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya. “Oma? Coba dilihat lagi?” Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu. “Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!” Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu. “Ya ini gadis kecil waktu itu!” Desahan kalut terembus oleh Ivan. Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat
Read more
9 - Proposal
Meski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya. Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei. “Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.” “Tapi—” Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini. Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.” Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu. Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya. “Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 
Read more
10 - Sudah Ditetapkan
“Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!” Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya. Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu. Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang. Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya. Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu. “Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin
Read more
DMCA.com Protection Status