All Chapters of Ketua OSIS: Chapter 41 - Chapter 50
81 Chapters
RehanEva
Sambil menyangga tubuh sang ketua OSIS cantik itu di bahunya, Rehan bersiul ria menggoda. "Ehm, sayang banget pake lejing, padahal gue pengen liat yang di dalam. Tapi gak papalah. Celana panjangnya juga ketat," katanya Rehan tidak tahu malu.Eva lekas menggeleng. Rasanya ia ingin menangis saja. Rehan baru saja melecehkannya bukan? "Ng-ngak. G-gue mau turun," ucapnya yang tentu saja tidak semudah itu melakukannya. Bagaimana caranya ia turun sekarang? Melihat ke bawah saja Eva rasanya tidak berani. "Turunin gue! Lo kelewatan."Bukannya merasa bersalah cowok itu malah terbahak karenanya. Merasakan Eva yang panik dengan suara gemetar adalah kepuasan tersendiri untuknya. Cowok sinting!"Lo kelewatah, Han!!" teriak Eva frustrasi. Tidak lagi memakai embel-embel 'kakak'. Kakel kurang ajar seperti ini tidak layak untuk dihormati.Karena kasihan akhirnya Rehan menghentikan tawanya. Tidak enak juga jika Eva
Read more
Couple Goals
Sebuah tangan kekar dan kokoh seorang pria dipergunakan untuk mengelus pucuk kepala gadisnya. Tak terbendung lagi rasa rindu Edo untuk Aurel. Baru beberapa hari mereka tidak bertemu, tapi rasanya sudah sangat lama bagi Edo. Bahagia sekali saat mereka bisa bertemu lagi secara nyata seperti ini setelah sebelumnya hanya dapat saling melepas rasa melalui telepon."Nggak usah mampir," tukas Aurel sarat akan makna.Seperti biasa ia berpamitan pada ke-dua orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Padahal nyatanya ia akan pergi ke Bandung bersama sang pacar. Dan saat ini Aurel harus mengganti seragam yang ia kenakan dengan baju sabrina yang telah ia persiapkan di dalam tas.Tak perlu mampir ke mana pun terlebih dahulu. "Gue ganti di sini aja." Walau padahal tujuan mereka bukan langsung ke Bandung. Sebagai anggota inti Kompeni, tentu saja Ed
Read more
Kalap
Lo sekolah, Ka? Pak Thab udah masuk belum?70.45Eh, lo di mana? Gk sekolah? Btw pagi ini jam kosong, pak Thab gk masuk. Biasalah, kita dikasih tugas.07.47'Alhamdulillah', Eva mengucap syukur di dalam hati. Keberuntungan kali ini memihak padanya. Tak dapat dipungkiri, perasaan Eva sedikit tenang. Ia melewati koridor yang sepi karena memang sedang dalam jam KBM. Seraya berjalan menuju kelas lewat kawasan belakang sekolah, Eva mengetikkan balasan pada Riska.Gue tlat, ada kendala dikit di rumah.07.48Iya, kendala karena bangun kesiangan. Tidak mungkin Eva jujur segitunya, 'kan? Apa kata orang kalau tahu bahwa seorang ketos terlambat karena bangun kesiangan.Apa? Bangun kesiangan ya, lo?🤣07.49 
Read more
Cancel! Yes Or No?
Langkah Eva terhenti menyadari Adam telah berada di hadapannya saat ini. Eva mendongak untuk dapat menatap cowok itu dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja."Eva, gue harap lo baik-baik aja." Kedua manik itu bertemu. Eva merasakan hatinya menghangat. Ternyata, di antara ribuan murid Taruna Bangsa masih ada satu orang yang mengkhawatirkannya. Eva merasa disayangi ketimbang sahabatnya sendiri. Mereka bahkan tidak bersuara sama sekali ketika ia disudutkan kepsek. Tidak membelanya sedikit pun padahal mereka berada di ruangan yang sama.Lelah jika terus menyalahkan orang lain. Eva ingin hidup sebegininya saja. Mungkin memang sudah takdir ia mempunyai teman seperti itu."Jawab. Supaya gue berhenti ngekhawatirin lo."Dan saat itu juga tangis Eva pecah kian deras. Eva butuh sandaran, dan kenapa Adam datang seolah hendak menjadi tempatnya bersandar kala sudah rapuh seperti ini. Bolehkah jika ia berh
Read more
Topeng
Seseorang terlihat sangat terganggu dengan postingan yang dikabarkan oleh lambe turah tadi hanyalah Rehan. Cowok itu seperti kebakaran jenggot sendiri. Padahal jika dipikir-pikir apa pula urusannya dengan mereka 'kan?"Nggak bisa dibiarin!" gumam Rehan mendesis geram.Eva kelewat berani seperti itu, dirinya tidak suka! Meski ia akui bahwa Eva lumayan pemberani juga untuk melawan orang-orang yang mengganggu, tetapi Eva masih punya batasan yang membuat cewek itu takut. Rehan sudah merasa candu. Eva harus kalah agar selalu bisa untuk ditindas."Gak nyangka sumpah!" Lain halnya dengan Yoyon, cowok itu berdecak kagum membuat Rehan kesal sendiri melihatnya."Paling cuman sehari ini doang dia kayak gitu. Besok bakal lo liat lagi ketos yang lembek di Taruna Bangsa. Satu lagi, dia bakal makin dihujat!" Rehan tersenyum miring dengan rencananya.Arta menoleh ke sumber suara kala mendengar babunya mas
Read more
Which Are Actually
"Telponan sama pacarnya ya?" Yoyon menerka dengan raut cengengesan. Pasalnya siapa yang tidak tahu mengenai pacar Tristan? Cewek beruntung tetapi masih kelas tiga SMP, seumuran dengan Sabila adiknya Arta. Semua orang tahu isu tersebut walau mereka tidak pernah melihat bagaimana paripurnanya rupa dari pacar seorang Tristan Wales.Tak berselang lama Tristan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia menolehkan tubuh sepenuhnya pada seorang cowok yang menyapanya. Sedikit merunduk untuk dapat saling bertatapan karena perbedaan tinggi.Melihat hal itu Yoyon gelabakan. Buru-buru ia menangkupkan tangan di depan dada. "Maaf, maaf. Gue nggak bermaksud ganggu acara telponan lo. Silakan dilanjutin, gue pergi aja."Mata tajam Tristan membulat kala melihat cowok yang menyapanya tadi dengan tergesa-gesa hendak beranjak pergi. Segera ia me
Read more
Battle
Di salah satu sudut persimpangan kelas 12, gerombolan cewek-cewek trouble maker di kelas 11 dan 12 Taruna Bangsa tengah berkumpul. Selin sebagai orang paling terpandang dan dihormati di antara teman-temannya bersandar di tembok dengan satu kaki yang ditekuk. Jemarinya gemulai memainkan ujung rambut miliknya sendiri yang tergerai indah."Nyadar nggak sih kalau posisi kita di sini tuh sama," berondong cewek berambut toska.Atensi yang lain langsung menyorot padanya. Si empunya rambut yang tidak lain adalah Melly, ketua Qotsa sendiri. Cewek cantik itu segera menyuarakan pendapat. "Gue pengen pergi ke anniv Liondrak sebagai cewek Arta, tapi Arta malah maksa Eva buat ikut. Kek najis banget."Kini tubuh Melly sepenuhnya menghadap ke arah Selin. Sementara Selin sendiri pun juga menegapkan tubuhnya saat ditatap serius
Read more
Dansa
Usai meriahnya pembukaan party anniversary ke satu tahun Liondrak dengan battle balap liar antara dua geng motor terkemuka di wilayah Jakarta Selatan dan Bandung, kali ini mereka merayakan kembali dengan kegiatan yang cukup memalukan bagi sebagian anak geng motor yang terkenal beringas ini.Entah siapa pengusulnya pertama kali. Namun merayakan party dengan melakukan dansa bersama pasangan merupakan hal yang cukup memalukan bagi anak geng motor sekelas cowok berandalan. Salah satu ruangan markas Liondrak telah didesain se-aesthetic mungkin sebagai ajang kegiatan ini. Parahnya anggota inti masing-masing geng motor yang hadir harus ikut berdansa meramaikannya, teserah berpasangan dengan siapa.Siulan menggoda saling bersahut dilontarkan pada ketua geng Liondrak. Tak peduli siapa pun pengusulnya, tetap saja yang bertanggung jawab
Read more
Preparation
Empat kali empat enam belas,Sempat tidak sempat pokoknya harus disempatkan.Hal itulah yang sedang diterapkan oleh sepasang remaja bergelar couple goals SMA ternama Jakarta Selatan, Taruna Bangsa. Tidak lain adalah Edo dan Aurel. Sebelum pulang ke Jaksel mereka berdua berburu cincin couple terlebih dahulu. Ide tersebut tentunya dimulai oleh Aurel. Awalnya ia tak sengaja melihat postingan salah satu selegram ternama tanah air sedang memamerkan cincin pernikahannya. Kabar bahagia tersebut disambut dengan suka cita oleh sebujur fans-nya.Karena hal itulah mendadak Aurel kepikiran ide lucu ini. Ia mengajak Edo pergi ke salah satu mall di Bandung untuk mencari apa yang ia inginkan.Edo mendengus melihat kekasih hatinya itu sibuk sendiri dengan aksesoris jari. Ia memeluk p
Read more
Babu Sekolah
Semakin sore terpaan sinar matahari bukannya redup tapi justru semakin meningkat panasnya. Eva memijit pelipisnya yang terasa sakit. Banyak orang berlalu lalang dan saling berteriak memanggil satu sama lain membuat Eva makin pusing saja.Saat ini Eva tengah berdiri dalam salah satu ruangan pedapuran Taruna Bangsa. Di hadapannya sudah terhampar tumpukan kardus berisi air mineral yang sangat banyak sekali. Namun karena ruangan ini terletak cukup jauh dan dirasa tempatnya tidak strategis, maka OSIS sepakat untuk memindahkannya ke ruangan OSIS sementara agar dapat bekerja cepat esok hari."Berdiri doang kayak orang bego! Lo mau ngapain?" Pertanyaan dengan kalimat ejekan sebagai pembuka tersebut keluar dari mulut Bima.Sudah cukup, goro ini telah melebihi batas mampu yang Eva punya. Ia sudah sangat kelelahan sekarang. Bahkan telapak
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status