Ketua OSIS

Ketua OSIS

By:  QurratiAini_  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 ratings
81Chapters
15.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Memandang sebelah mata anak beasiswa dan kalangan orang miskin sudah menjadi budaya yang terjadi hampir di seluruh sekolah elit. Taruna Bangsa salah satunya. Meski gadis itu memegang jabatan sebagai ketua OSIS, sayangnya ia tak pernah dihormati. Eksistensinya tak pernah mendapat respect oleh sekitar. Ketika hampir seluruh siswa/i menunjukkan secara terang-terangan ketidaksukaan mereka pada sosok gadis bernama lengkap Eva Nur Shafaah itu, maka ketua geng terkenal seantero Jakarta Selatan ini tak pernah sedikit pun peduli. Namun, hal itu tak berlaku lagi karena suatu kejadian yang membuat Eva harus bermasalah dengan sosok Artanabil Hibrizi, ketua geng Kompeni yang paling ditakuti dan berkuasa dalam ranah Taruna Bangsa. Selain menjabat sebagai ketua geng legendaris tersebut, Arta juga merupakan cucu dari pemilik sekolah hingga ia begitu mudah mendapatkan posisi tertinggi yang paling dihormati di kalangan murid TB. Penderitaan yang Eva topang makin terasa ketika Arta mengklaimnya sebagai 'babu'. Bukankah ketos TB terlalu dipandang rendahan? Melakukan apa pun yang diperintahkan Arta tanpa boleh melawan sedikit pun. Hubungan toxic yang dilalui antara sepasang insan. Bukankah si gadis itu terlalu polos dan tulus untuk disandingkan dengan lelaki brengsek itu? Sayangnya di dunia ini semua hal yang tak mungkin dapat menjadi sebuah kemungkinan.

View More
Ketua OSIS Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Bayy Rmdh
Bagus sekali hamaaaaaa baya
2023-11-26 22:30:54
0
user avatar
Wawa
Rekomended untuk anak remaja...️
2023-10-24 19:27:02
0
user avatar
nty
lanjuttt dong
2023-08-15 00:00:14
0
user avatar
Widianti 13
Kapan lanjutnya min? lama sekali. Udah gk sbar baca lanjutannya. Please update!
2023-08-07 10:32:05
0
user avatar
nty
kak lanjut dong sampul udah ganti masa gak lanjut lanjut cerita nya nanggung banget
2023-06-27 16:54:13
0
user avatar
nty
kak kenapa gak lanjut lanjut ya padahal seru banget
2023-04-09 16:29:09
0
default avatar
Guntur Cahyo Nugroho
good recomend
2022-11-11 12:01:45
0
user avatar
Windhy Arista
ayo donk kak up lagi .....
2022-07-24 23:07:16
0
user avatar
Ananda Jihan
ya Allah aku penasaran isi dr coretan arta itu apa ya.. dan gk sabar gimana ya reaksi arta, ketika tau eva sepupuan sm tristan.. jgn lama2 up nya thor
2022-07-10 03:10:46
2
user avatar
Windhy Arista
kapan up.ny kak...
2022-06-29 18:03:49
0
user avatar
Kepuasan Hati
belom mau update kk ...
2022-06-08 22:39:03
0
user avatar
Kepuasan Hati
kk kapan up nya ...
2022-06-07 21:22:54
0
user avatar
Anindiyaa
kalau pas Arta liat Eva haluan gue backsong nya putri iklan cover keljo wkwwkwk ......
2022-05-31 07:09:16
0
user avatar
Kepuasan Hati
semangat kk ...
2022-05-30 23:42:38
0
user avatar
Sinta Nur afifa
di tunggu kelanjutannya kaka...
2022-05-30 22:10:11
0
  • 1
  • 2
81 Chapters
Prolog
Pernah malas sekolah karena dimusuhi satu circle? Seperti seorang gadis yang saat ini berdiri di samping podium seorang diri. Ia menunduk dalam tak kuasa menerima terpaan sinar mentari yang begitu menyengat. Padahal sedari tadi ia hanya diam tanpa ada sepatah kata dan tindakan apapun. Namun karenanya pula seluruh siswa yang menghadiri upacara Senin pagi ini mendemo pihak guru bagian pengurus OSIS. Hingga OSIS tahun lalu turun tangan mengamankan para siswa yang semakin ricuh. Ketika sudah tenang, bu Rani selaku guru pembimbing OSIS berdiri di atas podium untuk menyampaikan beberapa hal. Semua yang telah beliau sampaikan sangatlah masuk akal, tapi tetap saja para siswa tak setuju akan hal itu. Lebih tepatnya mereka tak mau menerima. Kerumunan siswa dibubarkan s
Read more
Kompeni
Salahkan saja ia yang menggunakan pashmina dengan model melilit leher hingga masing-masing ujungnya menjuntai di belakang. Tubuhnya mundur dan kepala gadis itu mendongak mengikuti tarikan pada ujung kain panjang itu. Ia memegang erat pashmina-nya yang menjuntai di belakang. Mempertahankan diri agar tak tertarik lebih jauh. Nyatanya kalah juga karena semakin melawan semakin terasa mencekik leher. "Lepasin!" Ia mencerca. Ingin menoleh ke belakang, tapi lilitan di lehernya terlalu kencang hingga tak dapat gerakan kepala. Di belakang sana salah satu anggota inti Kompeni yang bergelar sebagai perundung paling sadis seantero TB. Kabarnya beberapa anak yang menjadi korban memilih keluar dari SMA incaran ini demi kelangsungan hidup yang aman dan tenang. Nama
Read more
Late
Terlahir sebagai anak tunggal, saat ini Eva tak lagi miliki orang tua yang lengkap. Papanya meninggal akibat kecelakaan yang terjadi tiga tahun silam. Masih terekam jelas di kepala Eva hingga saat ini, bagaimana mengerikannya bentuk tubuh papanya yang telah hancur terlindas truk dengan muatan berat. Tersisa ia bersama mamanya. Seorang ibu rumah tangga yang merangkap juga sebagai kepala keluarga. Pekerjaannya sehari-hari hanya membuat kue untuk dijual di toko-toko sembako berbagai tempat sekitar kawasan rumah. Beruntung lokasi rumah mereka dekat dengan pasar hingga memudahkan untuk membeli bahan-bahan juga meniagakannya. Hendak memperluas linglup bisnis, keluarga kecil ini terkendala kendaraan yang tak memadai. Ingin memakai jasa orang, sedang kebutuhan hidup saja sangat pas-pasan dan terkadang kurang. Hanya ada sepeda berwarna pink dengan model khas p
Read more
Qotsa
  Perlahan Eva rasakan panas pada bola matanya. Benda hitam yang bulat itu memerih, nyaris saja jika Eva memejam maka buliran kristal itu pasti akan meluruh membasahi pipinya. Eva berusaha untuk menahan tangis sendiri. Kesannya akan semakin mempermalukan diri jika menangis di depan mereka semua setelah diperlakukan seperti ini. Pak guru tersebut juga malah melanjutkan materi tanpa memperjelas status Eva, dipersilakan masuk atau tidak? Membuat Eva makin uring-uringan takut serba salah. Mau nyelonong masuk, tapi beliau belum kasih izin. Kalau asal keluar, nanti kesannya tidak sopan dan dianggap bolos. Ketimbang tidak jelas seperti ini, Eva lebih baik bertanya walau sepertinya akan diabaiakan. Tak apa, coba saja dulu. "Pak!" Ya, seperti perkiraan awal, pangg
Read more
OSIS
Melly sebenarnya tak peduli dengan kelakuan anak kelas yang bising karena targetnya saat ini adalah Eva. Tapi telinga cewek itu panas sendiri mendengar lirik lagu yang dinyanyikan Iqbal. Maksudnya ingin menyindirkah? Kenapa pula Melly iri pada orang miskin? Lucu! "Diem lo!" Salsa melotot pada cowok itu membuat Iqbal bersama teman-temannya menaikkan alis menatap cewek itu aneh. "Lah? Suka-suka kitalah, orang kita mau nyanyi," tukas Iqbal mewakili suara teman-temannya. Memang senang sekali rombongan cowok di kelas ini memancing emosi geng Qotsa. Apalagi ada Iqbal di sini. Selaku ketua kelas cowok itu berani saja pada anggotanya. Kenapa takut? Orang tuanya juga pebisnis kaya raya. "Jangan! Jangan iri! Jangan iri dengki!" Hampir semua cowok di kelas ini bernyanyi dengan lirik seperti itu seraya berteriak. "Azeek!!" Tangan Salsa mengepal keras memandang mereka semua yang makin jadi. "Kampungan lo pa
Read more
Arta
"Va!" "Eh?" Eva tersentak kaget dan segera menoleh ke arah sumber suara. Berdiri Yana di sebelahnya. "Dih, ngelamun lo? Dipanggi dari tadi juga." "Gak denger," sahut Eva pelan. Kepalanya celingukan memandang ke dalam kantor. "Udah selesaikah?" Baru saja Eva menemani Yana ke kantor urusan perbendaharaan. Pastinya cewek itu menerima uang yang sangat fantastis untuk segala project dan kegiatan OSIS. "Iya. Yuk balik ke kelas. Gue laper bangett tauuuu. Tadi gegara lo ribut sama geng Qotsa jadinya gak sempet makan keburu dipanggil rapat." "Ih, gue lagi!" Eva berseru tak terima. "Mereka duluan yang mulai." Yana memutar bola matanya mala
Read more
Shy
Perlahan dari kepala hingga mengalir sampai kaki. Cowok itu menghabiskan satu botol air untuk membalas perbuatan Eva tadi padanya. Menumpukan tangan pada lutut hingga posisinya sedikit merunduk dan wajahnya kini berada tepat di depan wajah Eva yang hanya setinggi dadanya saja. Eva memejam erat. Ingin kabur pun rasanya itu adalah pilihan konyol yang semakin membuat malu. Karena pastinya nanti sia-sia dan dengan mudahnya Arta akan mendapatkannya lagi. "Gue belum puas balesnya. Masih kesel," ujarnya. Botol kosong itu digunakan untuk menepuk kepala gadis di depannya ini. Tidak kuat, kok. Hanya pelan karena ia tahu, baru disiram air begini saja sudah mau menangis. Apalagi Arta memukulnya 'kan? Namun, jujur saja ia masih kesal dan belum puas membalasnya hanya seperti ini. Tangannya gatal ingin menonjok orang. Bugh! "Aaaa!" Eva menjerit. Berjongkok dengan kedua tangan menutupi telinga tak ingin mendengar apap
Read more
Mangsa
  Akhirnya Eva bersama teman-temannya dapat menikmati bekal istirahat kali ini tanpa takut diganggu oleh hantu Qotsa lagi. Mereka memakan dengan lahap lauk seadanya tersebut. Sesekali bertukar lauk satu sama lain hingga sangat banyak sekali beraneka ragam lauk di atas piring. Mengenai air minum Eva yang habis dipakai untuk menyembur Melly tadi, ia menggantinya dengan mengambil air galon yang ada di ruang OSIS. Bersama Ana pergi ke sana yang ternyata air cewek itu hanya tinggal setengah dan ingin dipenuhi lagi. "Ehm. Lain kali kita bisa kali ya bikin video mukbang bareng hahaha. Liat nih makanannya banyak banget," celetuk Riska sambil menggigit sotong yang ada di tangannya. "Eh, iya ya?" Uma mengangguk setuju. Gadis manis itu meminum minumannya sebelum
Read more
Gosip
Jum'at pagi kali ini awan mendung, cuaca pun sedikit berkabut. Namun kegiatan yang biasa berlangsung tetap terlangsung. Yakni Jumsih, alias Jum'at bersih. Eva selaku ketos menghimbau goro untuk bagian barat. Sisanya ia tak tahu menahu lagi. Boleh bayangkan sebesar apa Taruna Bangsa? Eva tak akan sanggup menanganinya seorang diri. Ada banyak anggota inti OSIS yang lainnya. Biarkan mereka memilih kawasan masing-masing. Di ujung lapangan, masih kawasan kelas 10. Segerombolan cewek duduk santai di taman kelas mereka. Bergosip ria dengan tangan sok sibuk memungut daun yang nyatanya nanti mereka buang lagi ke situ, lalu mereka pungut lagi. Begitu saja terus diulang-ulang. "Sumpah!! Gue masih gedek kalo inget kejadian kemarin!" Cewek berbanda army mengenakan kalung pas yang melingkari leher jenjang putihnya itu bersuara. Rautnya tampak menahan emosi dengan bibi
Read more
Claim
Seharusnya saat ini wayah ekskul Matematika. Eva serius mengikutinya dalam satu tahun terakhir karena ia berambisi ingin mewakili TB dalam ajang OSN tingkat nasional. Namun, hari ini ia merelakan jadwal ekskul terbengkalai hanya karena masalah baru yang muncul. Siapa bilang Eva akan santai setelah diancam beasiswanya dipertangguhkan? Tentu saja ia sangat kepikiran. Bahkan waktu seminggu yang diberi rasanya sangat singkat sekali untuk bertemu pada deadline. Yakinlah, tanpa beasiswa itu ia tidak akan bisa tembus bersekolah di TB. Sekelas sekolah elite kota Jakarta yang mayoritas murid-muridnya adalah dari anak para pengusaha dan pebisnis kaya raya. Eva berselonjor kelelahan. Ia sudah mencari di seluruh ruangan kelas 12 IPS 2 namun nihil. Bahkan Eva sudah mencari dengan kelelangan kelas tanpa ada orang lain lagi selain dirinya.
Read more
DMCA.com Protection Status