Semua Bab Rantai Hasrat: Bab 31 - Bab 32
32 Bab
Bab 31
"Sepertinya aku harus mengatakan yang sebenarnya pada dia,'lirihnya saat melihat sahabatku itu yang tak lain adalah Elmira Nur Fatimah. 'Aku tidak ingin kehilangan sahabat sebaik dirinya. Yang menerimaku dengan tulus dan menganggapku sebagai saudaranya. Pada diriku yang orang asing ini," gumamku saat lekat-lekat kupandangi wajahnya. Lalu ia menuju ke arahku mubgkin dia bertanya-tanya mengapa dari tadi ku melihatnya tanpa henti dan tidak tersenyum "Ada apa denganmu? Kau baik-baik saja" tanyanya. Sudah kuduga kan dia tahu kalau aku tak baik-baik saja sekarang. Aku pun menggelengkan kepala sambil tersenyum manis semanis madu. Agar dia tidak curiga dan membuatnya khawatir akan diriku Elmira adalah gadis cerdas yang dan gadis ceria yang selalu berada disampibgku di saat tersulit apalagi aku sendirian di negara orang dan tak memiliki sanak saudara. *** Di tempat lain. 
Baca selengkapnya
Bab 32
Lalu ia memesan taxi menuju bandara.Supir itu tersenyum lalu bertanya "mau kemana Pak?" Mengarahkan ke dua matanya di kaca spion agar melihat Rasyid yang duduk di belakang.Alangkah kagetnya Rasyid mendapati ternyata yang menjadi sjpir adalah pria yang ia buntuti semalam. Ia berusaha menelan salivanay, rasanya tenggorokannya seperti tercekik bersamaan detak jantungnya yang semakin kencang.Dalam benak Rasyid "situasi macam apa ini? Eh gue lupa dia bukan manusia. Gue harus tenang. Ingat kata Imelda," "Hmmm, harus tenang." katanya dalam hati lalu Rasyid berkata "ke bandara ya Pak," Sebastian tersenyum lalu menancap gas menuju bandara. Selama beberapa menit ia memperhatikan Rasyid yang sibuk dengan handphonenya.Sambil melihat pantulan bayangan Rasyid yang duduk di bangku belakang Sebastian berkata "bagaimana harinya Tuan?" "Hari saya seperti biasa cukup baik," jawabnya singkat. "Aku harus sesingkat mungkin menjawab pertanyaan dia," ucapnya dalam hati sambil melihat pemandnagan dari
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status