All Chapters of Melahirkan Anak Ceo: Chapter 21 - Chapter 30
34 Chapters
Bab 21 Ada Apa Dengan Abimanyu?
 "Jaga mulutmu kalau bicara Abimanyu? Aku tak mungkin melanggar hukum dan tata krama. Aku laki-laki terhormat dari keluarga baik-baik," ucap Saka. Lelaki jangkung itu terlihat berbicara sengit dengan Den Abimanyu. Ada apa dengan suamiku?"Kau memang laki-laki tak tahu diri, Saka. Merayu istri orang lain di saat suaminya tidak ada di rumah," tukas Den Abimanyu. Matanya menatap nyalang ke arah Saka, dua laki-laki itu sedang berhadapan dengan tangan saling mengepal. "Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu, Abimanyu. Sebagai pria sejati dari keturunan bangsawan," lanjut Saka. Saka menarik kerah baju Den Abimanyu dengan kuat sementara Den Abimanyu terlihat santai menghadapi Saka. 
Read more
Bab 22 Fakta Baru
 Wajah Den Abimanyu bersinar tertimpa cahaya dari arah barat. Matahari hampir saja tenggelam di ufuk barat, warna jingga keemasan hampir memudar ditelan senja. Aku melihat ia berdiri hanya mematung di ruang keluarga antara menuju arah dapur. Tak ada api kemarahan di wajahnya seperti waktu pertama kali menuduhku berselingkuh dengan Saka. Jelas di mata itu terlihat sendu bagaikan senja yang akan berganti malam. Aku berpikir lelakiku akan melepaskanmu setelah fitnah itu melanda. Ataukah ia sedang menyadari kesalahannya karena tidak percaya denganku. Andai memang ini adalah akhir dari sebuah kisah perjalanan hidupku dengannya maka aku siap untuk melepaskan meski pernikahan ini hanya di batas usia muda.Saat azan magrib berkumandang aku dan dia masih berada di tempat yang sama saling diam tanpa m
Read more
Bab 23 Nyonya Nadia Meradang
  Lelaki itu kini berada di kediamanku. Ia membuktikan kata-katanya dengan datang setiap hari selama tidak menemui Nyonya Nadia. Selama mendapat hukuman kurung Den Abimanyu dilarang menemui wanitanya. Kondisi tubuhku sedang tidak fit karena dalam masa ngidam semester pertama. Namun, sebisa mungkin aku melayani suami bagaimanapun juga kami masih pasangan sah sebagai suami istri yang halal. Aku melayaninya dengan sepenuh hati sebagai seorang istri yang taat pada suami. Meski ia tak menyentuhku sama sekali karena kasihan melihat kondisi badan yang kian hari makin menyusut. Masa kehamilan fase pertama membawa perubahan hormon. Setiap kali aku makan perut ini terasa mual dan langsung keluar. Walau badan terasa lemas saat hamil, tapi aku merasakan kebahagian luar biasa menjadi c
Read more
Bab 24 Hari Istimewa
  "Kenapa kamu kesini? Lebih baik kamu pergi saja dari sini sebelum ada yang datang dan menyebarkan fitnah tentang kita." Baru lewat enam puluh hari huru-hara itu terjadi kini lelaki jangkung itu berdiri tepat menghadap ke taman. Seperti biasa tangannya masuk ke dalam saku celana dan bersikap tenang seolah tidak ada hal apa pun yang terjadi.  "Aku datang ke sini gak sendiri, tapi bersama dengan adikku. Kenalkan namanya Fina," ucapnya mengulas senyum. Gadis yang mirip dengan Saka itu mengulurkan tangan persahabatan seolah ingin berteman denganku. Ternyata gadis berhijab pasmina itu seorang dokter. Dia sedang mengambil cuti dan bermain ke sini meluangkan waktu untuk jalan-jalan. Saudara kandung itu terlihat akrab dan ramah layaknya pasangan keluarga yang romantis.  Wanita itu memberi buku tentang ibu hamil dan cara merawat bayinya. Semua len
Read more
Bab 25 Keputusan Tuan Besar
  Aku seperti mimpi mendengar Den Abimanyu menyatakan cinta. Tapi, realita tak seperti itu, di kehidupan nyata tak mungkin bisa kesampaian. Ku kembalikan kesadaran pada tempatnya tidak boleh berharap lebih pada lelaki yang perlahan ingin aku lupakan. Tidak ingin jatuh sakit lagi bila nanti cinta ini tidak terwujudkan.Dan tempat yang kami datangi adalah sebuah counter  Den Abimayu membelikan sebuah ponsel keluaran terbaru berbentuk pipih dengan jaringan 5G. Sebuah alat komunikasi yang bisa menjangkau ke seluruh dunia. Dia membeli dengan harga yang lumayan mahal mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Selesai membeli ponsel Den Abimanyu mengajak pulang. Di dalam mobil dia mengajariku cara memakai benda pipih itu. Inilah yang aku tunggu-tunggu selama berbulan-bulan. L
Read more
Bab 26 Abimanyu Pergi
Tuan Besar Cokro menuntunku berjalan diatas lantai marmer berwarna hitam langkah ini seimbang dengannya. Lelaki sepuh itu terlihat bersedih kala bercerita tentang kisah hidupnya."Dulu ketika ibunya Abimanyu meninggal akulah penyebabnya. Wanita lembut itu menderita karena aku," ungkapnya dengan suara serak. Berkali-kali pria sepuh itu menghela nafas untuk mengurangi rasa sesak di dadanya. Hampir saja aku terjatuh kala kalimat itu terucap dari bibirnya yang gemetar. Wajah itu sudah basah oleh air mata."Aku sudah mengatur semua rencana agar Abimanyu bisa datang berkunjung ke tempatmu secara sembunyi-sembunyi," lanjutnya dengan air mata yang masih membasahi pipi keriput itu.Hatiku iba melihat pria pendiam itu, mungkin dia juga merasa bersalah karena kematian ibunya
Read more
Bab 27 Persalinan
 "Maaf, aku jadi keterusan ngobrol tentang keluargaku," ucap Saka mengembangkan senyum.Aku hanya memperhatikan lelaki itu dengan pandangan yang tak bisa diartikan. Terkadang aku ingin Den Abimanyu seperti dia perhatian dan lemah lembut, namun semuanya hanya mimpi yang tak akan pernah terwujud. "Perut kamu masih sering sakit ya?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. "Iya," jawabku. "Ini belum bulannya, kan?""Belum.""Tapi, aku lihat kamu sering mengeluh sakit.""Iya, padahal ini belum jadwalnya lahiran.""Mungkin Fina bisa menjelaskannya."
Read more
Bab 28 Arkan
  Hari ini sinar mentari begitu cerah, tepat pukul sebelas siang aku diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Meski kondisi masih lemah selesai melahirkan, namun dokter sudah memberikan obat untuk mengeringkan luka bekas jahitan melahirkan. Den Abimanyu membantuku mendorong kursi roda walau aku sudah melarangnya. Lelaki itu tetap memaksa. Sepanjang derap kaki melangkah tak ada yang bicara. Baik aku maupun Ibu hanya saling diam tak banyak bicara menyusuri koridor rumah sakit. Apalagi Den Abimanyu yang menyorong kursi roda, ia hanya fokus melihat ke depan melewati beberapa pengunjung yang berlalu lalang. Saat hendak masuk ke dalam mobil Den Abimanyu menggendongku. Tak ingin menatapnya aku pun mengalihkan pandangan agar netra ini tak bertatapan. Jujur saja hati masih membenci
Read more
Bab 29 Duri Dalam Daging
  Aku tak ingin memupuk angkara, ingin lekas berpisah dari derita. Tidak ingin bertambah lagi bebannya. Membayangkan menjadi Cinderella? Pernah. Memang itulah diri ini yang beruntung dipersunting oleh lelaki yang tampan bak pangeran. Pekerjaan mapan, punya rumah dan mobil mewah juga penerus kekayaan tujuh turunan. Namun, ketika malam demi malam tersiksa sendirian dan tidur dengan kamar terpisah saat itu baru aku sadar. Aku tidak layak menjadi Cinderella layaknya putri dalam cerita. Tapi, keinginan itu bangkit kembali ketika hadirnya Arkan pangeran kecil dan dukungan dari Saka. Aku wanita tanpa kasta yang bersimpuh memohon perpisahan demi kebaikan semua. Kehadiranku di tengah rumah tangga Den Abimanyu hanya membawa malapetaka, pertengkaran dan kebencian Nyonya Nadia. "Putuskan saja ikatan pernikahan ini, Den agar kalian bisa kembali seperti dulu seperti pasangan yang romantis."Pertahanan yang kumiliki selama ini
Read more
Bab 30 Kabur
  Aku sudah mempersiapkan semuanya untuk kabur dari rumah neraka ini. Aku akan pergi membawa Arkan bayi mungil yang baru dilahirkan beberapa minggu. Menghadapi sikap Abimanyu membuatku tak sanggup bertahan lebih lama."Bu, malam ini aku akan kabur lewat jalan belakang setelah semua para pelayan tidur dan penjaga gerbang juga tidur," ucapku lirih. "Apa tidak sebaiknya kamu pikirkan dulu, Nduk. Ibu tidak mau kamu tertangkap dan akan mendapat hukuman dari Nyonya Besar Kinanti."Sepasang mata sembab ku menatap wanita tua yang duduk di tepi ranjang. Aku merasa sedih karena harus meninggalkan Ibu sendiri di tempat ini. Aku tahu konsekuensinya bila kabur dari rumah ini. Jika sampai tertangkap maka hukumannya berat. Nyonya Besar Kinanti pasti tidak akan memaafkan bila ketahuan pergi dari rumah dengan membawa putra mahkota. Sudah bisa dipastikan hukuman sangat berat dan mendapat ganjaran yang setimpal. Tidak mungk
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status