Lahat ng Kabanata ng Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua: Kabanata 11 - Kabanata 20
40 Kabanata
BAB 11
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Lagi-lagi dia!" ujar Arigun dengan geram, menahan emosinya. Tindakan Nona Nata Qinglian selalu melibatkan kekasih masa kecilnya.Liu Yifen mendekati Arigun. "Kenapa? Apakah Nata memiliki rencana lain?" Dengan raut wajah yang penuh rasa penasaran, Liu Yifen ingin tahu lebih banyak.Arigun menoleh dan tersenyum kecil."Tepat sekali! Ingatkah kamu dengan Kasim yang mencoba menfitnahmu sebelumnya? Nata Qinglianlah yang membayarnya. Tetapi pria berbaju hitam sepertinya bukan bagian dari komplotan mereka."Liu Yifen mengangguk. Kata-kata Arigun sekali lagi mengingatkannya bahwa harem penuh dengan kejahatan dan bahaya.Liu Yifen ingin menyelesaikan misinya dengan hati-hati, bahkan dirinya sendiri belum bisa menjaga diri dan sering merasa tidak aman.Liu Yifen tidak berniat memanfaatkan perasaan Arigun terhadap
Magbasa pa
BAB 12
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen yang sejak tadi terdiam, akhirnya membuka mulut untuk bertanya. Namun, Permaisuri Fuca memotongnya terlebih dahulu."Tinggalkan kekhawatiranmu. Istana ini akan memperlakukanmu seperti sebelumnya, dan kamu dapat sering-sering datang ke Aula Changchun," kata Permaisuri Fuca dengan ramah.Liu Yifen menghela napas lega, lalu dengan tangan kiri diletakkan di dadanya dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda terima kasih.Liu Yifen berkata, "Terima kasih, Permaisuri Yang Mulia."Tanpa diduga, Liu Yifen tidak hanya berhasil membuat Nata Qinglian yang menjebaknya mendapatkan hukuman yang pantas, tetapi Liu Yifen juga berhasil meninggalkan tanda.Dengan tinggal di Istana ke depannya, dia sekarang memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencari Mutiara Jiwa dan Kompas Mandarava.Setelah pemilihan, para
Magbasa pa
BAB 13
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Banyak orang mengatakan bahwa orang yang berada di dalam tembok ingin keluar, sementara orang yang berada di luar tembok ingin masuk. Kota Terlarang yang tenang ini tampak damai, tetapi kenyataannya kota ini terus bergejolak.Liu Yifen merasa penasaran mengapa orang berbaju hitam memata-matai saat larut malam. Dia juga ingin mengetahui identitas sebenarnya dari Chen Meigmeig. Liu Yifen merencanakan untuk mengajak Arigun keluar dan meminta informasi tentang Chen Meigmeig darinya."Terima kasih atas bantuanmu sebelumnya," ujar Liu Yifen dengan senyum tulus.Arigun juga tersenyum. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih di antara kita, aku selalu memperlakukanmu seperti adik perempuanku."Namun, Liu Yifen merasa ada sesuatu yang sakit di dalam hatinya mendengar jawaban Arigun yang tenang. Dia menyadari bahwa
Magbasa pa
BAB 14
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen menghela napas lalu berkata, "Berikan padaku. Aku akan menyerahkan barang ini ke Biro Kehidupan. Ini ada beberapa keping uang, anggap saja aku membeli giok ini. Setidaknya uang ini cukup untuk mengganti pakaian yang rusak."Liu Yifen mengambil beberapa keping uang yang tersampir di pinggang kirinya dan memberikannya kepada Bibi Hui.Wajah Bibi Hui terpancar senyuman tulus dan bahagia. "Aku, Bibi Hui, sangat berterima kasih padamu, Nona," ujar Bibi Hui.Liu Yifen mengangguk pelan. "Tidak perlu berterima kasih. Semoga semuanya baik-baik saja bagimu," ucapnya sambil memberikan kepingan uang ke tangan Bibi Hui.Setelah itu, Bibi Hui pergi. Liu Yifen melihat liontin giok tersebut sambil berpikir keras."Hingga saat ini, identitas kandidat yang tenggelam masih menjadi mis
Magbasa pa
BAB 15
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Ming Xiang dan Xiao Luzi saling bertukar pandang, memahami apa yang sedang terjadi. Mereka mengerti bahwa Liu Yifen tidak memiliki nafsu makan saat ini."Jadi, kalian berdua saja yang makan ya. Maafkan aku, Ming Xiang. Kue itu terlihat sangat enak, tapi aku memang tidak ada nafsu makan," ujar Liu Yifen dengan raut bersalah pada Ming Xiang.Liu Yifen terbaring di atas ranjangnya, matanya terus melihat keluar jendela. Pikirannya masih dipenuhi dengan pertanyaan siapa sebenarnya tubuh yang dia tinggalkan. Apakah Jia Lia, kakak dari Chen Meigmeig, benar-benar kabur, ataukah itu hanya kebohongan belaka?Siapa dia sebenarnya?Jika Chen Meigmeig adalah kandidat yang tenggelam, maka siapa dia? Mengapa dia begitu mirip dengan Chen Meigmeig, sampai-sampai pengurus rumah dan Arigun mengena
Magbasa pa
BAB 16
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Bahkan Liu Yifen lupa mengambil sepatunya sebelah. Hongli menghela napas seraya mengambil sepatu itu, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba, seorang lelaki paruh baya mendekati Hongli."Baginda, kamu ada di sini, eh? Sepatu ini?" tanya Li Yu heran melihat sepatu wanita yang ada di tangan majikannya."Ambil sepatu ini, informasikan kepada Biro Kehidupan Istana ...," kata Hongli sambil memberikan sepatu itu kepada Li Yu.Sementara itu, Liu Yifen tidak tahu apa-apa tentang identitas pria yang ditemuinya.Dia tidak punya waktu untuk memikirkannya!Ah, dia benar-benar sial hari ini.Setelah terjatuh tadi, badannya kini berlumuran abu, dan rambutnya juga acak-acakan, jadi dia bergegas kembali ke istana untuk berganti pakaian.Liu Yifen berlari sekuat tenaga menuju Aul
Magbasa pa
BAB 17
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Dalam suasana yang tegang setelah penuturan agresif dari Selir Besar Hui, Permaisuri merasa malu. Liu Yifen menghela napas panjang dan menghembuskan perlahan-lahan.Selir Besar Hui telah mempermalukan Permaisuri di hadapan para kasim dan pelayan yang berada di aula Buddha.Meskipun demikian, Liu Yifen dengan senyuman kecil menyahuti penuturan Selir Besar Hui. "Meskipun Anda mengatakan begitu, mengapa aku masih mencium aroma manis cemilan-cemilan seperti pagi tadi?" ucap Liu Yifen dengan tenang.Liu Yifen terdiam sejenak, lalu mengedipkan matanya. "Aku yakin para dewa dan Buddha pasti telah hadir," ujarnya dengan matanya yang membulat.Karena perkataan Liu Yifen tersebut, semua orang di aula memperhatikannya.Selir Besar Hui memandang Liu Yifen dengan tatapan tajam. "Berani se
Magbasa pa
BAB 18
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Malam hari, Liu Yifen duduk sendirian di kamarnya, memikirkan nasibnya besok. Hatinya terasa berat setelah insiden dengan Hongli. Dia merasa sedih karena sebenarnya Hongli tidak sengaja melemparkan sepatu itu padanya.Beberapa kali Liu Yifen mencoba untuk tidur, tetapi gelisahnya membuatnya sulit untuk terlelap. Dia bergerak gelisah ke kanan dan ke kiri, mencoba menutup kepala dengan bantal, bahkan menelungkupkan badannya. Namun, semua usahanya untuk tidur sia-sia.Tiba-tiba, kabut biru muncul dan menghalangi pandangan matanya. Liu Yifen merasa heran dan bertanya dalam hati, "Ada apa ini?"Suara yang sangat dikenal menyambut pendengarannya. "Hey, nona lama tak bertemu. Heheh...," sapa Bi dari layar lebar di depannya.Liu Yifen terbangun dari tidurnya dan bertanya, "Apa yang kau
Magbasa pa
BAB 19
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Hambah di sini, paduka," ujar si pengawal dengan tegas dan penuh hormat."Perpustakaan istana telah tua dan rusak. Tolong keluarkan pengumuman bahwa perpustakaan istana akan ditutup selama tiga hari untuk perbaikan. Selama masa perbaikan ini, orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk," papar Hongli dengan raut wajah berwibawa.Setelah mendengarkan kata-kata Hongli, hati Liu Yifen terasa penuh sukacita. Ini jelas menyelamatkannya dari hukuman menyalin Tripitaka.Setelah Hongli selesai mengeluarkan perintah, dia melihat kotak makanan di lantai."Ke depannya, jangan makan sebanyak itu. Jika tidak, aku tidak akan mampu menarikmu," ujar Hongli sambil melempar senyuman mengejek.Liu Yifen melihat Hongli. "Bangida ...."Hongli mengangkat alisnya. "Apa ada yang salah dengank
Magbasa pa
BAB 20
Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Chen Meigmeig," jawab Liu Yifen singkat.Alendi menunjukkan senyum menggoda, mencium tangan Liu Yifen tanpa izin.Liu Yifen tersentak kaget."Oh, Nona yang imut nan cantik, senang rasanya bertemu denganmu untuk pertama kalinya," kata Alendi dengan pandangan dalam.Liu Yifen tersenyum canggung dan buru-buru mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin terlalu lama bertatapan dengan Alendi, karena bisa membuatnya lupa diri."Hft! Tatapan Alendi begitu menghipnotisku. Untungnya aku bisa menahan diri," pikir Liu Yifen sambil mencari pemilik sapu tangan yang ia temukan.Namun, tiba-tiba seorang pembantu istana berlari mendekati mereka."Penjabat Alendi, bukankah ini sapu tangan yang kamu rancang untukku? Mengapa itu ada di tangannya?" kata pembantu istana sambil melirik ke arah
Magbasa pa
PREV
1234
DMCA.com Protection Status