All Chapters of A Secret Proposal: Chapter 51 - Chapter 60
70 Chapters
51
Sudah pukul 10 malam, tapi Earth belum juga ke restoran Jessy. Pria itu tidak memberi kabar apapun. Jessy merasa sedikit cemas. Biasanya Earth akan menelponnya satu jam sekali meski ia terkadang tidak menjawab panggilan itu.Rasa kantuk menyerang Jessy. Ia akhirnya memilih untuk tidur. Earth pasti akan baik-baik saja. Mungkin saat ini Earth benar-benar memiliki pekerjaan penting yang membuat pria itu tidak bisa menghubunginya.Hari semakin larut, Jessy tidur semakin nyenyak. Ia tidak menyadari bahwa saat ini ada beberapa orang yang tengah berkelahi di sekitar restorannya. Orang-orang itu adalah tiga penjaga yang dikirimkan Malvis untuk menjaga Jessy yang berhadapan dengan tujuh orang berpakaian serba hitam dengan penutup wajah persis seperti ninja.Enam lawan tiga, sedang satunya tengah memanjat menuju ke balkon kamar Jessy. Pria bertubuh tegap itu berhasil naik, dengan perlahan ia membuka jendela Jessy yang terkunci. Pria itu tampaknya sangat terlatih untuk mem
Read more
52
Sekarang Earth telah dipindahkan ke ruang pemulihan. Ia masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius saat ia menjalani penanganan.Di dalam ruangan tipe president suite itu, kini hanya ada Max dan Jessy. Eddison dan anak cucunya telah meninggalkan tempat itu untuk kembali bekerja.Sedangkan Malvis dan asisten Max kini tengah menangani orang-orang yang menyerang restoran Jessy.Tidak ada pembicaraan antara Jessy dan Max selama hampir satu jam, mereka bedua hanya fokus pada Earth.“Tidurlah jika kau lelah, Jess.” Max akhirnya bicara. Ia menatap wajah Jessy yang terlihat pucat dan sembab.“Aku tidak lelah, Kakek,” balas Jessy. “Aku akan menjaga Earth, Kakek beristirahatlah.” Ia malah meminta Max untuk istirahat.Selang beberapa detik, pintu ruangan itu terbuka. Sosok Auristela dan Benjamin terlihat di sana. Wajah mereka menampakan raut khawatir.“Ayah, apa yang terjadi pada Earth?” B
Read more
53
Ciuman Earth dan Jessy terlepas saat keduanya merasa membutuhkan oksigen. Tangan Earth mengelus wajah Jessy, tanpa sengaja ia menyentuh bekas cekikan tali di leher Jessy. Earth telah melupakan tentang yang terjadi pada Jessy.“Apakah ini sudah diobati?” tanya Earth sembari menatap kulit Jessy yang nyaris membiru, terdapat luka lecet di sana.“Aku baik-baik saja.”Jawaban Jessy bisa Earth artikan bahwa Jessy belum melakukan pengobatan.“Aku akan memanggil dokter sekarang. Lukamu harus segera diobati, Jess.”“Besok saja. Aku akan menemui dokter besok.”“Tidak. Kau harus diobati sekarang.” Earth menekan tombol untuk memanggil dokter.Hanya selang beberapa detik beberapa dokter datang ke ruanganan itu.“Berikan pengobatan pada leher istriku.” Earth langsung memberi perintah pada dokter-dokter di sana.Seorang dokter wanita mendekat ke arah Jessy. “
Read more
54
Malvis kini merasa semakin buruk saja. Beberapa saat lalu ia melihat Earth bermesraan dengan Jessy, dan sekarang ditambah Ellard yang datang membawa Anneth.Malvis sudah bertemu beberapa kali dengan Anneth. Ia tidak menyangka Anneth akan tahan menghadapi pria mengerikan seperti Ellard. Sebagai seorang teman yang bersama Ellard bertahun-tahun lamanya, Malvis sudah terbiasa dengan Ellard, tapi untuk Anneth, ia pikir Anneth memiliki mental baja karena bisa berada di sebelah Ellard. Atau mungkin Anneth terlalu takut untuk mati karena jika ia melakukannya bukan hanya nyawanya yang akan berakhir tapi nyawa orang lain.Ia sudah mendengar tentang bagaimana Ellard mendapatkan Anneth, tapi tetap saja, jika itu wanita lain, mungkin saat ini wanita itu sudah mati bunuh diri.Malvis sangat merasa kasihan pada Anneth, tapi ia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu wanita itu. Terlebih ia yakin Ellard pasti menyukai Anneth. Selama ia hidup, Anneth adalah wanita pertama yan
Read more
55
Ponsel Malvis berdering. Bukan nama seorang wanita yang keluar di layar ponselnya, tapi nama Lewis, asistennya.“Lewis menghubungiku.” Ia memberitahu Earth.“Angkat di sini saja.”Malvis segera menjawab panggilan itu. “Ada apa?”“Tuan Eddison melakukan pertemuan dengan Tuan Elordi dan Tuan Gabson di sebuah restoran makanan Jepang.”“Aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan.” Earth yang menyahuti pemberitahuan Lewis.“Ayne akan masuk ke dalam ruang  makan mereka dengan kamera pengintai.” Masuk ke dalam sebagai seorang pelayan bukan hal sulit untuk Ayne, kekasih Lewis.Wanita berwajah manis itu aku mendapatkan gambar serta percakapan Eddison, Elordi dan Gabson dengan baik.“Terus awasi mereka.” Kini Malvis yang bicara. Ia mematikan sambungan telepon lalu meraih laptop dan menyambungkannya dengan kamera pengintai yang akan di
Read more
56
Earth mendengus sinis. Rupanya Gabson adalah dalang dari hilangnya putri sahabat kakeknya. Earth tidak akan tinggal diam begitu saja, ia akan memberitahu apa yang ia ketahui saat ini.Hanya saja Earth sedikit memikirkan tentang kakeknya, perasaan kakeknya tentu akan hancur ketika tahu bahwa adik yang disayanginya merencanakan sebuah skema untuk membuatnya menderita.Belum selesai Earth berpikir, pintu sudah terbuka. Earth mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan melihat kakeknya tengah berjalan mendekat ke arahnya.Earth segera menutup laptopnya dan menyerahkannya pada Malvis. Ia tidak ingin kakeknya terkejut melihat Eddison bersama Gabson.“Apa yang terjadi di sini? Kenapa raut wajah kalian terlihat tidak biasa?” Max bertanya sembari melirik Earth dan Jessy.Meski keduanya sudah mencoba untuk terlihat biasa saja, tapi Max sudah menangkap kejanggalan dari wajah cucu-cucunya.“Tidak ada apa-apa, Kek.” Earth memilih m
Read more
57
Aarav datang setengah jam kemudian. Ia membawa bingkisan untuk Earth. Aarav tidak datang sendirian, di sana juga ada Axton yang selalu menemaninya.“Bagaimana kondisimu sekarang, Earth? Kau baik-baik saja, kan?” Aarav menatap ke perut Earth. Ia mendengar dari Max bahwa Earth mengalami luka tusukan di perut.Sebagai seorang sahabat Aarav tahu benar apa yang dirasakan oleh Max ketika mendapati Earth berada di rumah sakit sedang bertarung dengan maut. Max pernah kehilangan, dan rasa itu mungkin masih ada sampai saat ini. Max akan semakin terpuruk jika ia kehilangan Earth juga.Untuk seseorang yang juga pernah merasakannya, Aarav sangat mengerti perasaan Max. Untunglah saat ini keadaan Earth sudah baik-baik saja. Ia sangat lega mengetahui tentang hal itu.“Aku sudah jauh lebih baik, Kakek,” jawab Earth.“Bagaimana dengan orang-orang yang melakukan ini padamu? Apakah mereka sudah ditangkap?” tanya Aarav lagi.&
Read more
58
Earth telah diperbolehkan pulang, lebih tepatnya ia memaksa untuk pulang. Tidak ada yang lebih nyaman dari rumahnya, terlebih ia sudah merindukan masakan Jessy. Ia juga tidak bisa bergerak dengan bebas di sana, meski tidak ada yang mengganggu privasinya sama sekali. Intinya ia sangat tidak menyukai berada di rumah sakit.Kepulangan Earth disambut oleh kakeknya dan juga ibu mertuanya yang kini terlihat lebih segar.“Selamat datang kembali ke rumah, Earth.” Max memeluk cucunya.“Terima kasih, Kakek.” Earth membalas pelukan kakeknya.“Selamat datang, Nak.” Kayonna bersuara setelah Max dan Earth tidak lagi saling berpelukan.“Terima kasih, Bu.” Earth memeluk Kayonna.“Ayo masuklah, Ibu sudah membuatkan sup untukmu. Itu baik proses pemulilhanmu.” Kayonna sudah ada di kediaman Earth selama beberapa hari, awalnya ia merasa cangung, tapi setelah mendengar ucapan Earth ia mulai membiasakan d
Read more
59
Malam ini Earth dan Jessy mendatangi kediaman Max untuk menghadiri acara makan malam keluarga. Ini merupakan makan malam pertama mereka setelah fakta bahwa Jessy dan Earth telah melakukan pernikahan kontrak.Semua anggota keluarga Earth yang tidak menyukai Jessy menatap Jessy mencela. Jessy masih berani menampakan wajah di depan mereka, apa tidak cukup Jessy mempermalukan keluarga Caldwell. Sebelumnya keluarga Caldwell tidak pernah menjadi bahan gunjingan orang lain, tapi karena kehadiran Jessy, keluarga Caldwell menjadi perbincangan.Namun, mereka lebih tidak mengerti lagi pada Max Caldwell, tetua keluarga itu. Bagaimana ia masih bisa mengizinkan Jessy menginjakan kakinya ke rumah itu. Mereka mengerti jika Max membiarkan Earth masuk, pada akhirnya Earth tetap cucu kesayangan Max. Sebesar apapun salah Earth pasti akan dimaafkan, tapi Jessy? Wanita itu jelas tidak bisa dimaafkan begitu saja.Meski begitu tidak ada yang berani menyuarakan kebencian mereka pada Jes
Read more
60
Jessy membawa ibunya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Seperti yang ia katakan kemarin, ia harus memastikan bahwa kondisi ibunya baik-baik saja.Setelah serangkaian pemeriksaan, tidak ada yang salah dengan kondisi Kayonna. Jessy akhirnya bisa bernapas lega.Dengan hasil pemeriksaan yang ada di tangannya, Jessy kini melangkah bersama dengan ibunya di koridor rumah sakit menuju ke parkiran.“Kayonna.” Suara itu menghentikan langkah Kayonna. Wanita yang masih terlihat cantik di usia yang sudah tidak muda lagi itu memiringkan wajahnya dan menemukan sosok Adrian yang kini menatapnya dengan tatapan bersalah.“Bu, ayo.” Jessy tidak ingin Kayonna berbicara dengan Adrian, lagi pula tidak ada hal yang bisa mereka bicarakan.Kayonna mengikuti Jessy. Ia melangkah lagi, tanpa peduli pada Adrian. Dahulu Adrian juga melakukan hal yang sama padanya. Membalikan tubuh ketika ia membutuhkan pria itu.“Kayonna, Jessy, tun
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status