All Chapters of MY CEO [Hate And Love]: Chapter 61 - Chapter 70
72 Chapters
MENGAPA TETAP LANGSING
Mayleen keluar dari kamar dengan sambil merapihkan gaunnya. “Sudah bangun!” sapa suara yang familir di daun telinga.Dengan perlahan Mayleen membalikan badannya. Wajahnya langsung menjadi kaku ketika melihat William sedang berdiri bersedekap sambil menelisik Mayleen dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.Hati Mayleen bertalu-talu melihat William memandang dirinya dengan sangat sinis. “Anggap saja ini tidak pernah terjadi, aku tidak akan mengganggumu atau muncul dihadapanmu lagi.Mayleen berbalik badan lalu sedikit berlari. Tapi, langsung tertahan ketika tangan William mencengkramnya. “Kau pikir bisa pergi begitu saja!”William memaksa Mayleen untuk berbalik, wajah keduanya berjarak sangat dekat. Embusan napas mereka pun saling terasa di wajah. Tidak ingin terikat lagi dengan pria yang sedang menyanderanya, tiba saja William berteriak karena tulang kering kakinya baru saja ditendang.“Kita tidak ada hubungan apa-apa, ok. Jadi lupakan saja tentang hari ini. Lupakan saja aku, baik itu d
Read more
BAGAIMANA JIKA AKU TIDAK MAU?
Gerakan tangan mereka semua terhenti ketika sosok pria berdiri di dekat meja mereka. “Bukankah kau sedang ada bisnis!” imbuh Fang Fang sambil berdiri dan memeluk Li Jancent.Pria yang sedang dipeluk itu hanya terdiam sembari memandangi William. Lamunan Li Jancent terbuyarkan ketika Fang Fang menariknya untuk duduk bersama mereka,menikmati sarapan pagi. “Apa sudah makan?”Li Jancent menggelengkan kepalanya dengan tidak melepaskan tatapannya kepada William seraya berpikir, “Dia benar-benar tidak mengingatku!”Setelah melihat reaksi William kepadanya, hati Li Jancent sedikit lega. Dia mengetahui pada saat ini musuhnya itu sedang mengalami lupa ingatan. Karena itu dia pun segera bersikap biasa saja, tidak ingin memancing kecurigaan.William memandangi Li Jancent dengan cermat, dia merasa bahwa pria yang sedang duduk di depannya itu terlihat mengeluarkan aura permusuhan ke arahnya. Merasa tidak nyaman, dia pun segera bangkit berdiri seraya berkata. “Aku tidak bisa menemani lebih lama, masi
Read more
PENAWAR RACUN
Wiliam memakai pin itu di dasinya. “Terima kasih ucapnya, aku menyukai ini!”Reina pun tersenyum, lalu menarik tangan pria itu. “Tentang pertunangan kita…” belum juga dia melanjutkan perkataannya, lagi-lagi William menyelak.“Untuk Panda Fashion, aku ingin kau menangani penuh!” imbuh William mengalihkan perhatian Reina, agar berhenti menyebut pesta pertunangan.Reina terdiam sesaat. Dengan wajah setengah tenang, setengah panik dia berkata. “Maksudmu… aku yang jadi Direktur?”“Ya, selama ini kau telah bekerja sangat baik. Anggap saja ini sebuah penghargaan untukmu!” imbuh William lagi.Lagi-lagi tebakan William benar, reina akan selalu lupa dengan hal menyedihkan jika dihujani dengan materi. Reina bertepuk tangan sambil tertawa senang Karena dia dipercaya menjadi Direktur di Perusahaan fashion yang bergerak di penyediaan baju anak-anak.“Jika kau sudah mempercayakan semua kepadaku, maka aku akan bekerja dengan lebih keras lagi!” janji Reina yang langsung bertanya lagi, “Apakah fasilita
Read more
GADIS BUTA
Gadis di sebelahnya sedikit terpental-pental, ketika Li Jancent mulai mengebut. “Pakai sabuk pengamanmu!”“Sabuk pengaman!” imbuhnya masih dengan napas yang tersengal. “Di mana… di mana sabuknya!”Li Jancent menoleh kepada gadis yang sedang duduk di sebelahnya yang terlihat sedang meraba-raba. “Dia buta… dia seorang gadis buta!”“Pegangan saja kuat-kuat!” imbuh Li jancent lagi dengan tetap fokus mengemudi.Gadis itu pun segera menjamah pegangan pintu yang ada di samping atas jendela pintu. Li jancent menoleh ke arah belakang. Melihat tidak ada yang mengejar mereka,barulah dia melambatkan laju mobilnya.Li jancent menepikan mobilnya. “Kau buta?” tanyanya.“A-aku… iya aku buta!” jawab gadis itu.Li Jancent menggigit bibir bawahnya lalu dia berkata, “Di mana rumahmu, aku akan mengantarmu!”“Rumah… aku tidak tahu!” imbuhnya lagi.“Selama ini kau tinggal di mana?” tanya Li jancent dengan nada heran.“Hutan!” jawab gadis itu.“Hutan? Lalu bagaimana kau bisa sampai di sini!” tanya bingung L
Read more
PLAKAT SAKRAL
Oliver membantu Niu Nuan untuk berdiri dan membawanya kembali duduk di sofa. Mereka berbincang sebentar sampai kepala pelayan memanggil dan mengatakan jika makan malam sudah siap. Mereka berempat pun pergi ke ruang makan.Makan malam baru akan dimulai jika kepala keluarga telah tiba. Tidak menunggu lama Li Jancent pun masuk ke ruang makan. Ujung matanya menangkap siluet gadis buta yang sedang ikut duduk di meja makan. Alis pria itu sedikit menaik, ketika melihat rupa Niu Nuan yang sudah terlihat lebih bersih dan rapih dari waktu dia menemukan gadis itu.Mereka pun menikmati makan malam dalam damai. Li Jancent menyudahi makannya. Dia meletakan sumpitnya. Lalu berkata sambil menatap kepada Fang Fang, “jadi bagaimana!”“Kami sudah berdiskusi tadi. Dan, Kami sepakat untuk membantu Niu Nuan!” jawab Fang Fang.“Membantu apa?” tanya Li Jancent.“Kau akan mengantarnya untuk menemui Neneknya!” jawab Fang Fang,Mendengar perkataan Istrinya itu sontak saja membuat pria itu menjadi terheran. “Bag
Read more
KUNCI
Pria itu pun bergeming, tidak menjawab dan memilih pergi. Claudius pun tidak banyak bertanya lagi seraya mempersilakan tamunya itu untuk pergi. Dari generasi ke generasi keluarga Chen telah diberitahu bahwa penjaga Plakat Sakral itu hanyalah dari Keluarga bermarga Li.Bangsawan Gu, menjadikan Keluarga Li sebagai juru kunci pemegang plakat itu. Tidak heran jika asisten para ahli waris keluarga datang dari keluarga Li. Karena memang tugas mereka adalah selalu mendampingi Keluarga Gu.Di luar kediaman Chen. sebuah mobil telah menunggu. Pria itu pun segera masuk ke dalam mobil “Tuan He, apakah sudah bisa?” tanya orang yang sedang duduk di kursi kemudi.“Tunggu sebentar lagi!” imbuh pria yang tengah memegang Plakat Sakral itu.Pada saat ini William memutuskan untuk menyelidiki semuanya sendiri. Keesokan paginya pria itu mengirim Robert pergi untuk mendampingi Reina. Membantu untuk menangani persiapan peluncuran Panda Fashion.Setelah asistennya itu pergi dia langsung menghubungi pengac
Read more
TUJUH KELUARGA
"Tujuh Keluarga!" gumam pelan Li Jancent. "ke mana orang tuamu?" selidik Li Jancent lagi. "Nenek bilang mereka pergi mencari ikan di laut, tapi tidak pernah kembali!" jawab sendu Niu Nuan. Melihat sepertinya gadis itu akan mulai menangis, maka Li jancent pun menyudahi pertanyaan. Dia berdiri seraya berkata, "Tunggu beberapa saat di sini, nanti kau akan diantar pulang"Mendengar perkataan Li Jancent, senyuman manis pun menghiasi wajah Niu Nuan. "Terima kasih, Tuan!" Wajah Li Jancent menyiratkan ketenangan ketika melihat senyuman gadis buta itu. Melihat Tuannya pergi, kepala pelayan membawa Niu Nuan ke kamar yang hanya terisi ranjang dan lemari. Fang Fang meminta kepada kepala pelayan agar menyingkirkan semua barang-barang yang berpotensi membahayakan Niu Nuan.Keesokan paginya, terjadi kehebohan di kediaman Fang. pagi-pagi sekali Xu'er dan tim agensi datang untuk menjemput Oliver. ini adalah penampilan perdana Oliver untuk melakukan sesi pemotretan. "Sarapan dulu,bayiku tidak bole
Read more
SIM
Terlihat sedikit keraguan di wajah Li Jancent, “Aku pikir itu bukan ide bagus!”“Oh ayolah, apa kau ingin dia dijual lagi diluaran sana!” imbuh Fang Fang meyakinkan suaminya itu lagi.Li Jancent pun menghela napas, lalu melihat Mayleen sedang memeluk Niu Nuan dengan lembut, itu terlihat seperti seorang kakak yang sedang menenangkan adik kecilnya. Teringat jika dia hanyalah anak adopsi dari keluarga Li. Maka pada akhhirnya dia menyetujui permintaan istrinya itu.Fang Fang langsung memeluk suaminya itu, “Terima kasih… terbaik!”Dia pun langsung menghampiri Mayleen dan Niu Nuan, seraya berkata, “Kau akan tinggal bersama kami, mau kan?”“Kami keluarga Fang, akan menjagamu dengan baik!” bujuk Fang Fang agar Niu Nuan bersedia ikut dengan mereka.“Nenek?” tanya Niu Nuan dengan suara sengau sedikit gemataran.“Pemakamannya akan diurus dengan baik!” jawab Fang Fang.Mayleen memapah, membantu Niu Nuan berdiri seraya berkata, “Ayo, kita pulang!”Sepanjang perjalanan Niu Nuan masih saja menangis
Read more
PUTUSKAN KONTRAK
“SIM, tentu saja aku punya!” imbuh Xu’er seraya mengambil dompetnya dan menunjukan SIM yang dia punya kepada pria yang sedang menuduhnya itu.“Ini kartu namakku, kirimkan tagihannya kepadaku nanti ya. Dan, aku benar-benar mohon maaf. Aku sedang terburu-buru!” imbuh Xue’er lagi seraya sedikit menundukan kepalanya, memintaa maaf. Pria yang tadi berdebat dengan Xu’er pun mengetuk jendela mobil kursi belakang, jendela kaca mobil pun perlahan terbuka. “Tuan, nona itu meninggalkan kartu namanya!”Pria yang sedari tadi duduk tenang di kursi belakang, mengambil kartu nama itu. “Xu’er!” imbuh pelannya.Xu’er pun tiba di kediaman Fang, “Nah, tampan kita sudah sampai!”Mereka pun turun dari mobil, Keduanya berdiri di depan mobil Xu’er. Bergeming, bersedekap tangan sambil memperhatikan bagian depan mobil yang terlihat ringsek. Keduanya pun menghela napas, sebuah suara membuyarkan lamunan keduanya.“Kalian sedang apa?” tanya Mayleen seraya ikut memperhatikan, dia pun langsung berteriak, “Astaga
Read more
PERUNTUNGAN EMAS
“Kau belum memberikan penawarnya?” imbuh Liu Jie.Tubuh pria itu terlihat lemas, berkeringat dan wajahnya sangat pucat. Li Jancent memang berniat menyiksanya sedikit lebih lama, karena kemarin Liu Jie dengan beraninya menargetkan Mayleen. “Ah maaf, sedang sedikit ada urusan penting, jadi belum sempat mengirimkan!”Li Jancent meminta kepala pelayan membawakan kotak kecil yang ada di laci meja kerjanya. Pada saat ini terdengar samara ada suara ketukan, Niu Nuan terlihat sedang berjalan di samping halaman depan. Gadis buta itu berjalan dengan tongkatnya.Suara tongkat Niu Nuan terdengar semakin jelas, Merasa di depannya ada ramai orang dia pun berhenti melangkah. Liu Jie langsung saja berkata, “Apa kau mengambil gadis buta itu sebagai simpananmu?”“Jaga bicaramu, aku tidak segan membuatmu mati!” ancam Li Jancent.Niu Nuan berbalik badan, baru jalan beberapa langkah dia malah tersandung sampai terjatuh. Li Jancent langsung saja mengampiri dan membantunya berdiri. “Apa yang kau lakukan mal
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status