All Chapters of MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYA: Chapter 21 - Chapter 30
39 Chapters
Bab 21. Debaran asmara.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 21.#Prov ayuAku yang tanpa sengaja sering berjumpa dengan Mas Joko selalu saja merasakan perasaan aneh terhadapnya. Perasaan yang bahkan tak kurasakan sebelumnya. Apa yang sebenarnya kurasakan saat ini terhadap Mas joko? Aku pun tidak mengetahui jelas, perasaan apa ini sebenarnya? Aku bahkan bingung setiap kali harus berjumpa dengannya. Entah lah, aku bahkan baru mengenalnya seperti seseorang yang terhipnot*s oleh asmara pemikat darinya. Berhubung aku seorang wanita, tentu saja aku harus mampu menyembunyikan rasa ini di hadapannya. Mas Joko yang selalu membeli jualanku dengan jumlah yang cukup banyak. Yang terkadang aku pun bingung, mengapa ia sering membeli jualanku dengan jumlah yang cukup banyak?Pernah aku bertanya padanya, malah jawabannya membuat hatiku semakin bingung. Alasannya, agar aku tak perlu bersusah payah berjualan keliling, ucapnya kala itu.
Read more
Bab 22. Sebuah janji.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 22.Tak terasa seminggu sudah setelah kepergian almarhum Pak Jenggot yang lebih tepatnya bapak mertua Bima. Akhirnya tibggal lah mereka berdua di rumah peninggalan almarhum Pak Jenggot. Ya, Bima memutuskan untuk tinggal di rumah mertuanya, agar bisa menemani Ayu yang telah menjadi istrinya selama seminggu. Apalagi status mereka yang sudah menikah, tidak akan ada yang namanya fitnah jika tinggal dalam satu atap.Tak terasa sudah seminggu lamanya mereka sudah sah menjadi sepasang suami dan istri. Mereka bahkan bukan seperti layaknya pasangan suami, istri. Tak pernah sekali pun mereka melakukan hal yang seharusnya menjadi kewajiban sepasang suami, istri. Mereka hanya disibukkan masalah pengurusan semua keperluan setelah kepergian Pak Jenggot ke Sang Pencipta, Allah S.W.T. Bima yang memperhatikan perubahan istrinya, berusaha untuk memaklumi apa yang saat ini dirasakan
Read more
Bab 23. Pertikaian.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYA.Bab 23.Mereka yang baru saja selesai memakan nasi goreng buatan Ayu tanpa bersisa sebutir nasi pun kembali melanjutkan kemesraan."Mas sangat menyayangi, Adik. Rasanya nggak ingin kehilangan," kata Bima yang menatap wajah Ayu.Tiba-tiba saja Ayu menangis setelah mendengar ucapan Bima. Entah apa yang dipikirkannya saat mendengar ucapan suaminya? Sehingga mengakibatkannya menangis."Adik kok nangis?" tanya Bima merasa bersalah dengan ucapan yang dilontarkannya. Bahkan heran dengan sikap istrinya yang bisa tiba-tiba saja menangis."Adik sedih, Mas! Adik sedih kehilangan Bapak secepat ini. Di saat sekarang Adik makan bareng sama Mas. Bapak tidak ada di sini untuk menyaksikan putrinya bahagia ketika mendengar suaminya mengatakan menyayangi Adik dengan tulus. Bapak nggak bisa lihat, bagaimana Mas memperlakukan Adik? Pilihan Bapak yang saa
Read more
Bab 24. Dendam.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 24.#prov Wahyu.Namaku Wahyu. Aku terlahir dari keluarga kaya dan cukup terpandang di kampung tempat kami tinggal. Orang tuaku termasuk orang yang keras dalam hal apapun, termasuk mengenai wanita pilihanku atau untuk pendamping hidupku. Orang tuaku pernah berpesan kepadaku "Jangan buat Papa dan Mamamu malu. Jangan pernah kamu mencari istri yang tidak sederajat dengan kita." Kata-kata itu yang selalu kuingat sampai detik ini. Jangankan untuk berpacaran, bahkan untuk sekedar mendekati yang namanya wanita, jarang kulakukan. Aku yang tahu betul, bagaiman selera orang tuaku? Tentu lebih memilih untuk sendiri dulu, sampai benar-benar ada wanita yang mampu membuka gembok di hatiku.Hingga akhirnya, tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang gadis yang berada di kampungku juga. Aku yang sudah cukup lama tinggal di kampung ini, bahkan tak pernah melihatnya. Ternyata aku baru menyadari, jika
Read more
Bab 25. Adegan mencekam.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYA.Bab 25.Setelah kepergian laki-laki yang bernama Wahyu. Mereka pun akhirnya kembali masuk ke dalam rumah untuk segera beristirahat. Bima yang melihat istrinya langsung masuk ke dalam kamar yang biasa ia tempati, memutuskan untuk tidur di sofa yang ada di ruangan tengah yang sekarang ia tempati. Ya, sofa yang sudah tak layak pakai lebih tepatnya. Tapi tak masalah asalkan Bima bisa beristirahat. Toh.. selama seminggu ini Bima bahkan tidur di sana dan di sini yang terpenting  bisa beristirahat. Bima yang dulunya hidup penuh dengan kemewahan akhirnya sanggup tidur yang terkadang hanya beralaskan tikar saja."Mas...!" panggil Ayu sebelum Bima beranjak ke atas sofa.Deg... g...Panggilan dari istrinya seketika membuat tubuhnya langsung memanas. Kakinya terasa melayang, nafasnya terasa tersendat di tenggorokan. Untuk pertama kalinya Bima merasak
Read more
Bab 26. Meminhak hak.
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 26.Bima yang masih meletakkan jarinya dibibir Ayu, berusaha melepaskan tangannya kembali. Mencoba mendekat dan semakin dekat.Ayu yang sudah merasakan ketenangan semakin tak menentu ketika detak jantungnya berdetak semakin kencang. Bima yang semakin dekat dengan sengaja berbisik "Sebaiknya kita istirahat kembali, ya! Sudah malam." Seketika itu juga Ayu bahkan terlihat salah tingkah setelah mendengarkan ucapan Bima. Siapa sangka? Apa yang dipikirkannya tertanya salah besar. Perasaan bersalah itu muncul tiba-tiba begitu melihat tatapan Bima.Bima segera membaringkan kembali badannya. Ia berusaha untuk memejamkan matanya, tapi sedikitpun ia tak bisa untuk memejamkannya. Berharap malam ini bisa dilalui dengan tidur nyenyaknya. Ayu yang juga merasakan kegelisahan untuk pertama kalinya ia harus tidur berdekatan dengan
Read more
Bab 27. Apa mamanya akan menerima?
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 27.# NIKMAT TUHAN MANA YANG KAU DUSTAKAN.Semua terasa bagaikan mimpi. Bima masih tak percaya dengan apa yang telah ia alami. Dari awal perjalanannya menyamar menjadi seorang marbot sampai akhirnya dipertemukan dengan seorang gadis cantik yang sekarang telah resmi menjadi istrinya yang utuh, semua bagaikan suatu kebahagiaan tiada bandingannya. Rasa sakit yang dialaminya menjadi sebuah kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Kejadian malam ini tak akan pernah Bima lupakan sampai kapanpun. Saat dirinya terjaga di tengah lelapnya sang istri, mencoba menatap ke arah wanita yang saat ini tepat berada dipelukannya. Bahkan ia terlelap dalam tidurnya. Tak henti-hentinya, ia terus memuji kecantikan yang dimiliki istrinya. "Maafkan Mas telah membuatmu letih, karena Adik terlalu menggemaskan," bisik Bima. Wanita yang saat ini ada dip
Read more
Bab 28. Kejelasan
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 28Bima menatap wajah ibu yang mengandungnya. Terlihat jelas kekecewaan yang tertuju padanya. Pergi dengan niat akan melupakan masa lalunya dan setelah kembali mengatakan sudah menikah. Hati seorang ibu mana yang tak terluka? Bahjkan ia tak mengetahui tentang pernikahan itu.   "Sebaiknya kita ngobrol sambil duduk ya, Ma. Bima datang memang mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Mama dan juga Papa, sebenarnya, Ma..."Bima yang menggandeng tangan mamanya untuk duduk di sofa yang ada diruangan tamu, berusaha untuk menjelaskan. Tapi belum sempat ia meneruskan kata-katanya, lebih dulu terpotong."Apa benar kamu sudah menikah?" tanya mamanya yang masih belum bisa percaya begitu saja."Semua itu benar adanya, Ma. Kedatangan Bima berkenaan dengan hal itu. Bima akan menceritakan semuanya sama Mama dan..."Belum sempat kembali Bima meneruskan kata-katanya, mama
Read more
Bab 29. Apa yang akan Bima lakukan?
MARBOT MASJID ITU TERNYATA KAYABab 29.Kedua orang tua Bima saling pandang-pandangan karena terkejut dengan apa yang baru saja Bima pertanyakan.Bima melihat ke arah Bu Normah yang menarik nafasnya saat ia menanyakan kebenaran Firly yang datang ke rumah orang tuanya. Bima ingin mengetahui, apa yang sebenarnya terjadi setelah ia pergi?"Apa yang sebenarnya terjadi?" batin Bima."Apa kamu masih memikirkan Firly, Bim?" tanya Pak Satria dengan raut heran."Tidak, Pa. Sedikitpun Bima tidak lagi memikirkannya. Sekarang ini dan detik ini, Bima hanya memikirkan Ayu. Ya, walaupun usia pernikahan kami baru satu minggu. Itu sudah membuat Bima bisa melupakan semua yang berhubungan dengan Firly. Bima hanya heran saja, setelah mendengar Bik Ijah tadi cerita tentangnya yang sering datang ke rumah ini hanya untuk mencari keberadaan Bima," ucapnya yang lagi-lagi membuat papa dan mamanya saling
Read more
Bab 30. Modus
MARBOT MASJID ITU TERNYAYA KAYABab 30"Mama ini ada-ada aja, Papa sempat support jantung, terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut wanita yang selama ini mendampingi hidup Papa. Berarti kalau Mama marah, cukup dengan kecupan manja di bibir sudah mampu membuat Mama bahagia dong?" tanya Pak Satria."Tergantung moodnya, Mama. Kalau marahnya beneran, ya nggak bisa dengan kecupan manja dong ngobatinnya.""Terus...?"Pak Satria dan Bima saling tatapan, berusaha mendengar ratu di rumah Pak Satria yang akan mengeluarkan ucapannya. "Gampang.. caranya, berikan si warna merah. Dikasih warna merah sebanyak-banyaknya, pasti Mama nggak akan marah," kata Bu Normah sambil diiringi senyuman."Mama, matre," potong Bima."Nggak ada yang namanya perempuan nggak matre termasuk Mama. Memang uang tidak lah segalanya. Tapi, dengan uang bisa membeli segalanya,"
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status