Semua Bab SETULUS CINTA ZAHRA: Bab 1 - Bab 4
4 Bab
1. PERJODOHAN
"Abi sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak teman abi!" kata Zain dengan tegas."Abi!" ucap seorang wanita dengan lirih, mata indahnya mulai berkaca kaca, tinggal menghitung detik kelopak matanya akan mengeluarkan bening kristal."Tidak ada penolakan, ini demi kebaikan kamu!" kata Zain. Zahra menatap uminya dengan nanar, tatapannya memohon agar niat abinya dibatalkan, tapi apalah daya dunia tidak berpihak kepadanya, terlihat dari raut wajah uminya yang mengisyaratkan agar menerima niat baik abinya."Zahra masih terlalu labil untuk membangun hubungan yang sangat sakral itu Abi. Zahra masih ingin menggapai cita-cinta Zahra, lagian kan abi yang bilang jodoh itu sudah di atur oleh Allah, lantas kenapa abi yang mengatur jodoh Zahra?" ucapnya dengan nada getar."Jangan menjadi anak pembangkang Zahra. Ini semua demi kebaikan kamu. Abi tidak mau kamu jatuh kepada orang yang salah," jelas Zain mencoba meyakinkan putri keduanya itu.
Baca selengkapnya
2. SAH
Percayalah bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik, meski di awali dengan rasa sakit. Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai yang diharapkan, terkadang kita harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh misteris, saat ini kita tertawa bahagia seakan tak ada beban dan beberapa menit kedepan kita di hampiri rasa sedih,duka dan nestapa, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini, Allah berfirman:لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS. Al-Balad: 4).Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu. Tetapi tanpa disadari hal itu me
Baca selengkapnya
3. AWAL YANG BARU
Allah menitipkan dirimu kepadaku, makanya aku melayanimu. Usai serangkaian acara akad nikah, Zahra digiring kekamar pengantin, lebih tepatnya kamar miliknya yang akan dia dan Alfa tempati beberapa hari kedepan."Dek tunggu disini dulu ya, Alfa akan segera datang" kata Anita kakak tertua AlfaZahra mengangguk, Entah kenapa hari ini Zahra menjadi pendiam, sangat beda dengan kesehariannya, Zahra sangat cerewet dan usil. Sedari tadi detak jantung Zahra tidak teratur, untuk pertama kalinya dia akan tidur bersama pria asing yang beberapa jam yang lalu telah resmi menjadi suaminya.Zahra memikirkan panggilan apa yang cocok untuk pria berusia 27 tahun itu."Apa aku memanggilnya Mas aja ya?" gumamnya bertanya pada dirinya sendiri."Ahhh tidak, dia kan seperantara dengan Mbak Ziyah. Gimana kalau kakak aja?" "Baiklah, aku panggil dia om suami saja""Ehhh, kok jadi om suami sih?" ucapnya bingung detik selan
Baca selengkapnya
4. RUMAH SAKIT
"Sabar! Hanya itu yang bisa ku lakukan"_zahra Sudah sebulan mereka menjadi pasangan suami istri dan sudah seminggu pula tragedi mabuk itu berlalu.Baik Alfa maupun Zahra tidak mempermasalahkan kejadian itu, mereka hanya diam tidak ada keterbukaan layaknya suami istri lainnya.Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan untuk Zahra, ia hanya berdiam diri di rumah besar yang sudah mereka tempati dua minggu yang lalu. Ia hanya tinggal berdua bersama suami tidak ada asisten rumah tangga, untung saja Zahra sering membantu sang Umi memasak dan membersihkan rumah, sehingga ia tidak merasa kaku untuk mengerjakan tugasnya sebagai istri."Ini aku mau ngapain sih?" ia bertanya pada diri sendiri sambil berguling sana sini membuat seprei yang tadinya rapih menjadi berantakan.Ia tidur terlentang, "Gimana kalau aku kerumah sakit aja, anterin makan siang buat mas suami!" ide yang bagus.Zahra bergegas menuju dapur mempersiapkan makanan yang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status