All Chapters of Sang Raja Pulau Mahkota: Chapter 31 - Chapter 40
54 Chapters
Episode - 30
Kelompok Ruiness mulai memasuki hutan. Mereka mengambil jalan ke arah dimana para goblin muncul semalam. "Sudah sepuluh menit saat kita memasuki hutan. Menurut informasi yang aku dapat dari Issac, seharusnya kita sudah sampai di kamp goblin yang muncul semalam. Sesuatu mungkin akan terjadi, aku harap semuanya tetap waspada." Elion mencoba memperingati. Bertindak sebagai pemimpin kelompok. Benar saja, beberapa meter setelah mereka masuk ke dalam hutan, ada tanah terbuka yang cukup luas. Layaknya sebuah benteng, palisade (pagar dari kayu yang diruncingkan) nampak mengelilingi seluas tanah yang terbuka itu, terlihat seperti mulut yang menganga dari sebuah monster raksasa. Tatapan Yuki berhenti pada wajah Scarra sebentar. Anggota Ruiness yang lain juga melihat ke arah Scarra. "Itu dia yang aku maksud." Sahut Elion. Langkah mereka terhenti. Mereka memperhatikan sarang itu dengan seksama. Hanya ada satu gerbang di depan, sebu
Read more
Episode - 31
Berdiri di paling depan, Scarra bisa merasakan aliran udara yang bergerak cepat menuju dirinya. Dengan kecepatan tangannya, Scarra bisa menangkis semua serangan itu. Suara logam yang berbenturan bergema dan Scarra merasakan tekanan kuat pada lengannya. Seperti sesuatu yang keras mengenai pedangnya dengan sangat cepat. Scarra bisa melihat ekor panjang dengan sisik seperti ular kembali ke balik pepohonan. Ekor yang menyerang seperti cambuk. Melihat dari suara dan sensasi benturannya, ekor itu sekuat baja. Jarak jangkauannya mungkin lebih dari 10 meter, itu memang menyusahkan. Scarra tidak memiliki skill khusus untuk menjadi Penjaga di barisan depan, dan dia tidak bisa mendapatkan jalan keluar untuk menghadapinya. Jalan terbaik yang bisa dia lakukan adalah pertarungan jarak dekat. Scarra menghela nafas. Dia menundukkan bahunya dan mengambil sikap. Anggota yang lain juga mulai membentuk barisan. Bersiap dari serangan yang tidak bis
Read more
Episode - 32
Scarra teringat ketika dia bertarung bersama dengan teman-temannya di masa lalu. Di Guildnya, salah satu Paladin terkuat yang menggunakan pedang dan tameng adalah Maximus. Yang memiliki serangan terkuat, Yurichi. Pengguna dua pedang adalah Satoru Takemi. Sang ahli sihir, Erika Muren. Dan yang mengklaim sebagai dokter segala penyakit adalah Sierra Rossa. Si psikopat Amoeba, dan yang paling sexy adalah Candice Daphne. Mereka adalah para petinggi di Guild XLegion, bawahan sekaligus sahabatnya. "Aku seharusnya tidak memikirkan hal-hal tidak karuan di tengah pertarungan. Tapi aku tidak bisa menghilangkan memori itu di otakku", itulah yang tersemat di dalam pikirannya. Tak bisa dipungkiri, peran dari para sahabatnya terdahulu sangatlah berkesan. Dia tidak pernah bisa lupa apalagi pada Maximus, yang selalu maju ke medan pertempuran tanpa berfikir panjang. Dia bahkan teringat, hanya karena satu kecerobohan Maximus, dia bersama dengan seluruh a
Read more
Episode - 33
[Kota Acela] Ellia menelusuri jalanan utama Kota Acela. Tanpa memakai atribut yang bisa dikenali pada penampilan luarnya, Ellia benar-benar membaur dengan kerumunan. Semua karena jubah coklatnya, jubah yang secara fisik terlihat biasa saja telah berhasil menutupi identitas aslinya. Akan tetapi, jubah ini sebenarnya adalah item spesial dan masuk kedalam kelas item grade Unique. Grade yang cukup tinggi. Fitur spesialnya adalah menutupi identitas pemakainya. Di dalam game, jubah ini sering digunakan oleh mereka para PK Player (Player Killing). Dengan mengenakan jubah ini, mereka para PK Player akan leluasa melakukan terrornya tanpa harus khawatir akan indentitasnya diketahui. Sulitnya mendapatkan 'Camuflage Robe' ini, membuat item ini dihargai dengan harga yang cukup mahal. Dan fitur spesial yang mendukungnya, telah membuatnya menjadi item yang paling diincar oleh para player, terutama anggota guild. Meski begitu, percuma rasanya
Read more
Episode - 34
Malam itu kelompok Ruiness bersama-sama pergi ke guild hunter, untuk menyelesaikan formalitas dan menerima imbalan dari perkerjaan tersebut. Guild Hunter memprosesnya dengan cepat, mereka menyerahkan imbalan tanpa waktu yang lama, dan hadiah itu sesuai dengan yang ditawarkan. "Scar, ini dia... Sesuai dengan perjanjian kita, dengan begini semuanya sudah beres." Elion menyerahkan seluruh imbalan itu kepada Scarra. Meski jumlahnya tidak seberapa, Scarra tetap menerimanya sebagaimana semua orang melakukannya. "Itu sangat keren. Berkeja sama denganmu sangat menakjubkan. Seharusnya kamu memiliki kelompokmu sendiri, dengan kekuatanmu aku yakin, kamu akan mendapatkan orang-orang kuat di kelompokmu dan menjadi terkenal." Menghadapi Saran dari Balbou, Scarra mengangguk tersenyum. Itu memang rencana yang sempat terlintas di benaknya. Mendengar sarannya membuat Scarra memunculkan kembali hasratnya. "Kalau begitu, sampai jumpa lagi. Maaf sudah meny
Read more
Episode - 35
Scarra bangun lebih awal dari biasanya dan pergi menuju ke ruang kerja sendirian. Yuki dan Mumu masih di tempat tidur, tetapi mereka mungkin akan terbangun setengah jam lagi. Dengan asumsi mereka akan sarapan bersama. Duduk di tempat yang akan menjadi ruangan pribadinya, Scarra merenung. Perkataanya semalam membuatnya berfikir. Semua orang yang dia temui sejauh ini, apa mereka seorang NPC? Tapi jawaban yang paling meyakinkan sepertinya memang seorang NPC. Itu bisa dilihat dari cara mereka membawa barang-barang dan perlengkapan mereka. Saat di Desa Nara contohnya, mereka mengangkut semua Cray Stone yang mereka dapatkan dengan gerobak kuda yang mereka sewa. Mereka sama sekali tidak menyimpanya di dalam ruang inventori, fitur yang paling umum yang tidak mungkin tidak diketahui oleh setiap player. Dan apa yang terjadi dengan dunia ini, dia tidak tahu. Karena magic dan jenis skill dari Crown Island bisa digunakan disini, membuatnya bisa dia
Read more
Episode - 36
[Storage Hall Service] Ruang penyimpanan nomor #100 milik Scarra telah dipenuhi dengan banyak item yang berbeda, hingga bahkan hampir kehabisan tempat. Selain terdapat meja dengan tujuh kursi yang melingkar, ada pula jubah, armor, senjata dari tongkat hingga pedang terlihat memenuhi ruangan itu. Mereka bisa menemukan berbagai equipment dan item di sini. Dengan membunuh monster-monster di Crown Island, kristal data akan dijatuhkan. Kristal-kristal ini bisa ditempelkan ke item setelah itu dan bermacam-macam item original bisa dibuat dengan cara ini. Jika ada item hebat dijual, banyak orang tidak bisa menahan diri untuk membelinya. Sebagai hasilnya, begitulah keadaan ruangan ini jadinya. Siapapun yang melihat ruangan ini pasti akan terkejut, begitu pula dengan Yuki dan Mumu yang seketika histeris saat memasuki ruangan ini. Mumu bahkan hampir pingsan dibuatnya. "Gila! Darimana kamu mendapatkan semua ini?!" Mumu tercengang. "Kenapa?
Read more
Pesan Singkat
Salam para reader, ada 4 karakter yang belum author beri nama untuk di tampilkan di episode selanjutnya. Author ingin meminta saran dan idenya dari para reader sekalian, untuk dijadikan nama karaker di dalam cerita. Jika punya saran untuk nama yang bagus, bisa kalian cantumkan atau post di komen halaman depan novel yah~ Oh ya, maaf jika up episodenya selalu delay yah. Kebetulan ada kesibukan yang menghambat Author dalam penulisan, bisa disebut musibah sih, tapi do'a kan saja yah semoga semuanya dapat kembali baik-baik saja. Amiin. Jangan lupa tinggalkan komen dan rating yang positif yah, agar Author semakin dan terus bersemangat dalam menulis novel ini.
Read more
Episode - 37
Dengan didampingin 4 Hunter di belakangnya, Scarra tiba di serikat Guild Hunter. Di sudut pandangannya, Scarra bisa melihat Rigen, Tsuhira dan Maggie berkumpul di salah satu sudut ruangan. Equipment yang mereka kenakan terlihat biasa saja, sama dengan yang mereka kenakan ketika di ujian hunter. Namun yang paling menarik perhatian adalah terlihatnya 4 hunter yang mendapingi mereka dari belakang. Mungkinkah mereka para utusan seperti Lee Sun dan mendapatkan pesan dari Kousei sama seperti dirinya? Itulah yang timbul di benak Scarra ketika dia melihatnya. Scarra mencoba sebaik mungkin untuk tidak berasumsi liar, jadi dia pelan-pelan mendekat dan mengarahkan tatapannya kepada mereka yang sedang berdiskusi. Sampai kemudian, Maggie mulai menyadari kehadirannya. "Scarr, apa yang kamu lakukan di sini? Apa jangan-jangan... Kamu mendapatkan pesannya juga?" Pertanyaannya mengacu kepada kehadirannya di sini. "Apa pesan maksudmu adalah untuk menemui Kousei?
Read more
Episode - 38
Atmosfir ruangan berubah menjadi mencekam. Dengan raut wajah yang serius, para petinggi tidak melepaskan pandangannya di antara Scarra dan Kousei. Perlahan, tangan Kai menggapai senjatanya. Begitupun dengan yang lainnya. Mereka merasakan sebuah ancaman, dan pikirannya jatuh kepada dua pertanyaan, diserang atau menyerang. Akan tetapi, besarnya pengalaman telah membuat mereka lebih tenang. Dalam situasi ini mereka paham, kesalahan sekecil apapun akan dapat menimbulkan mala petaka. Mereka tidak boleh gegabah, segala kemungkinan harus mampu diperhitungkan dengan cukup cermat, jika tidak, serahkanlah kepada yang lebih mampu. Dalam kasus ini adalah Kousei, dan itulah yang sedang mereka lakukan. Dalam situasi yang begitu tegang, sebuah pertanyaan muncul. Dengan suara yang datar dan tak bernada, Scarra berbicara, "Apa kalian player?" Semuanya terdiam dan saling melirik, mereka tidak memahami maksud dari pertanyaan tersebut. Melihat dari respon
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status