All Chapters of Sang Raja Pulau Mahkota: Chapter 21 - Chapter 30
54 Chapters
Episode - 20
Serigala itu semakin dekat namun semuanya nampak tertahan, mereka menunggu aba-aba dari pemimpin mereka, yaitu serigala putih. "Scarra, bagaimana dengan formasi tempurnya?" Elion meminta saran kepada hunter yang berperingkat lebih tinggi darinya. Itu bukan berarti dia tidak memiliki strategi, tapi lebih kepada sikap menghormati. "Aku serahkan padamu." "Baiklah kalau begitu, aku akan maju ke depan untuk memancing mereka. Balbou, Allion tolong bantu aku dari belakang. Sementara itu, Scarra, bisakah kamu melindungi mereka dan menghabisi serigala yang lolos dariku?" "Apa itu tidak apa, menahan serigala sebanyak itu sendirian?" Scarra merasa tidak yakin Elion bisa melakukkannya. "Jangan khawatir, walau begini, aku juga cukup kuat. Aku perlu tenagamu untuk melawan Sneak Loftnes nanti." "Yosh! Itu berarti kita lakukan seperti biasanya." Balbou menyela. Tak ada angin tak ada hujan, Mumu tiba-tiba merangkul tangan Scarra, dia be
Read more
Episode - 21
Siang itu mereka melanjutkan perjalanannya. Mengikuti jalan yang tersembunyi oleh padang rerumputan. "Menurut peta ini, tidak lama lagi kita akan tiba di desa Nara." Tutur Elion dengan nada kurang bersemangat. Merespon hal itu, para anggota yang lain hanya mengangguk. Selain dari itu mereka tidak memiliki reaksi lain, mereka hanya berjalan tanpa berkata apapun. Ada suasana yang benar-benar canggung diantara mereka, itu Elion yang membuat suasana menjadi seperti ini. Elion nampak murung, menyembunyikan suasana hatinya dengan tundukkan kepalanya. Kejadian tadi ternyata masih mengganggu pikirannya. Mumu terus melihat ke arahnya dengan mata memandang rendah, dia ingin sekali menghiburnya, namun dia tidak menemukan kata yang tepat, jadi dia tidak bisa berkata apapun. Dengan keadaan itu, kelompok tersebut berjalan maju tanpa bicara sepatah katapun, hingga merekapun tiba di satu bukit dengan cepat. Tapi tidak, itu tidak cukup tinggi u
Read more
Episode - 22
Nampaknya, bangunan yang paling tinggi dengan bendera-bendera yang menjuntai itu adalah bangunan Guild Petualang (Adventurer Guild). Yang mana, Adventurer Guild akan dapat ditemukan pada setiap desa, baik itu desa kecil maupun besar. Asossiasi ini dihadirkan untuk menampung dan mengembangkan para petualang yang mungkin terdapat di setiap desa. Mereka nantinya akan membantu, menjaga dan melindungi desa sesuai dengan apa yang diminta para penduduknya. Tentu, permintaan dari para penduduk desa akan dapat di tingkatkan atau dinaikan ke tingkat di level pusat (Hunter Guild). Jika saja para petualang yang ada tidak mampu untuk menyelesaikannya. Dan kasus ini terjadi pada misi yang diambil oleh kelompol Ruiness. "Tuan-tuan, mari ikut saya." Pria itu membawa mereka menuju Adventurer Guild. Hari itu, langit sudah mulai gelap, saat pria itu membuka pintu dan masuk tanpa ragu. Penerangan di dalamnya cukup sedikit, membuat cahaya d
Read more
Episode - 23
Di luar bangunan, para penduduk desa sudah ramai berkumpul. Mereka adalah para pria, dengan masing-masing membawa tombak tanpa mata pisau - lebih seperti tongkat biasa. Namun kebanyakan dari mereka, nampak seperti membawa alat seadanya. Memberi kesan seperti mengambil apapun yang mereka temukan. Bisa terhitung orang-orang yang sedang berkumpul disini, para pria dengan pakaian lusuh itu adalah rakyat biasa. Sebagian dari mereka telah dihinggapi dengan keputusasaan, dan itu mengalirkan kepada sekitarnya. Mereka nampak tidak memiliki semangat tempur sama sekali dan seakan hanya ingin pulang ke rumah mereka. Ini adalah wajah sebenarnya dari mereka sebagai rakyat biasa. Namun, mau bagaimana lagi. Pada awalnya, mereka memang dikumpulkan dengan paksa, mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka dalam pertempuran berdarah demi keluarga. Scarra memperhatikan mereka dan i
Read more
Episode - 24
Scarra berlari dengan kecepatan yang menakjubkan, sebuah kecepatan yang tidak dimiliki oleh siapapun di sana.   Tak hanya berlari, Scarra juga mengayunkan senjatanya dengan kecepatan luar biasa, menebas para goblin yang dilewatinya menjadi dua bagian.   Melihat pemandangan yang mengagetkan ini, troll tidak sadar telah berhenti mendekatkan jaraknya.   Makhluk itu mengokohkan kuda-kudanya, melakukan sebuah persiapan seperti seorang pemain baseball yang hendak memukul bola.   Troll itu mengeluarkan geraman seperti campuran dari raungan dan juga teriakan, mengangkat pentungan di tangannya untuk menghadapi Scarra yang datang menyerang.   Tapi semuanya tahu bahwa gerakan itu terlalu pelan. Scarra dengan mudah mendahului serangan itu, dengan sabetan secara horizontal setelah dia cukup dekat.   Tubuh bagian atas dari troll itu berputar di udara dan mendarat cukup jau
Read more
Episode - 25
Seketika udara bergetar dengan suara-suara retakan, para goblin merasakan sebuah lingkarang magic menjadi aktif di atas kepalanya.   Sesaat selanjutnya, seperti cahaya kembang api yang melesat ke udara sebelum sumbunya meledak, begitu terang dan kecil sekecil bola mata.   Namun yang berbeda adalah cahaya itu jatuh ke tanah secara perlahan seperti kertas. Sungguh tak menarik dan semua goblin menghiraukannya.   Tapi siapa sangka, cahaya yang dihiraukan semua orang itu adalah awal dari sebuah ledakan dahsyat terjadi.   'BOOMM' adalah kata yang tepat untuk menggambarkan ledakan ini. Ledakan layaknya bom atom ketika cahaya kecil itu menyentuh dasar tanah, yang seketika meluluhlantakkan barisan belakang goblin.   Mereka masih di tengah pertempuran, tapi kedua pihak berhenti bergerak seakan waktu telah berhenti. Mereka menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ini tanpa bersuara.
Read more
Episode - 26
"Tuaaaaaan! Anda luar biasa!" Teriak Yuki, berlari dari arah desa menyambut Scarra. "Monster-monster itu ternyata lebih lemah dari yang aku kira." Scarra mengangguk dengan ekspresi yang menyatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil yang jelas. Mumu yang berada di sampingnya langsung memeluk tangan Scarra, menghiraukan Yuki yang hendak datang memeluknya. "Kamu sangat keren!" Lirihnya dengan pancaran ekspresi seolah terkesima. Bulatan lembut kembali menekannya, membuat keinginan untuk menyentuhnya menjadi semakin tak terbendung. Di posisi itu, setiap pria tidak mungkin bisa menyerah pada keinginan jasmaninya, untuk menggerayangi payudara yang menggoda itu. Tapi tidak, jika mereka belum saling mengenal dan masih berharap menjaga hubungan di antara mereka. Karena itu, Scarra mengeraskan hatinya dan menahan godaan itu, berperang melawan pikiran mesumnya di dalam benaknya. Tidak menyadari konflik batin Scarra, Yuki malah ikut memelukn
Read more
Episode - 27
Ranjang itu berderit ketika Mumu mulai menaikinya dan itu dapat terdengar oleh Scarra yang tengah berada di ruang tamu. Meski begitu, tak ada reasksi apapun dari Yuki, yang padahal saat itu tengah tertidur di ranjang tersebut. Dia benar-benar sedang tertidur pulas. Tapi itu bagus, karena jika saja Yuki terbangun maka malam ini mungkin tidak akan menjadi malam yang tenang, mengingat perselisihan di antara mereka yang baru saja terjadi. Di sisi lain, Scarra masih terjaga, terduduk dan sedang memeriksa item langka yang dia dapatkan. Itu adalah senjata tombak yang terdiri dari pegangan tongkat kayu dan golok yang melengkung pada ujungnya. Atau yang lebih dikenal dengan nama Naginata. Naginata adalah jenis senjata yang digunakan oleh Guan Yu dalam sejarah cina. Jenis ini sebenarnya masuk kedalam jenis senjata kelas warrior, namun karena senjata yang Scarra dapatkan adalah ber-tittle grade unique, maka ada sebuah fitur special tambahan yang
Read more
Episode - 28
Peringatan! Ini adalah adegan 21+ ke atas. Seolah mengkonfirmasi bentuk dari apa yang telah dia tunjukan ke udara, Mumu menyelimutinya dengan kedua tangannya. Ikatan itu, tentu saja, adalah jepit (Kepala sabuk), dan apa yang terekspos ke udara adalah 'lengan kanannya'. "Kurasa kita berdua bisa menikmati ini." "A... Apanya?!" Wajah Scarra pucat seputih kertas. "Ini akan jadi yang terbaik yang pernah kau rasakan." "Bahaya, bocah ini benar-benar bahaya!" Kemudian lidah Mumu yang panjang mulai merangkak di sepanjang 'lengan kanannya'. Itu geli, tapi seperti katanya, rasanya enak. Lidahnya yang suam-suam kuku terasa berbeda dibandingkan dengan sentuhan oleh tangan. Sensasi unik itu membuat tulang punggung Scarra seketika menggigil. "Aaah...." "Heh heh...  Jadi, kamu suka di sini." Lidahnya menjilat bagian yang tebal- maksudnya, sendi pergelangan tangan kanannya- tanpa henti, membuat Scarra mengam
Read more
Episode - 29
Di dunia ini, tirai dan jendela kaca adalah barang yang mewah. Dan meski kamar ini memiliki nilai seni yang tinggi, dengan furnitur dan hiasan-hiasan dindingnya yang indah, namun tetap saja, jendelanya masih terbuat dari papan kayu. Sebuah sinar lemah dari sinar matahari mengalir melewati celah-lecah di antara papan, membuatnya secara kasar bisa menebak waktunya. "... Sudah pagi." Di dunia lamanya, Scarra sering begadang sepanjang malam bermain game, dan hanya akan tidur begitu langit mulai cerah. Itu menjadikannya terbiasa dengan keadaan ini, pikiran gelisah yang membuatnya tidak bisa tidur. Berbaring di ranjangnya hanya akan membuat sarafnya kembali tegang, Scarra pun beranjak dan mulai membuka jendela kamarnya. Cahaya serta udara yang segar berhembus masuk ke dalam ruangan, dan apa yang ada di hadapannya menawarkan pemandangan yang cukup asri. Scarra mengalihkan pandangannya lebih jauh, memeriksa sekitaran desa yang masih se
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status