All Chapters of Sang Dewa Game - SVSS1: Chapter 171 - Chapter 180
244 Chapters
Bab 171: Meredam Siasat Licik Kerajaan Luxurie
“Apakah kini mereka pantas mengakui tanah kelahiran kalian sebagai wilayahnya lagi setelah memberikannya cuma-cuma kepada Kerajaan Grimer?” tanya Satria.“Tidak!” warga kembali menjawab dengan kompak. Hal itu memang wajar sebab perdebatan yang berlangsung tadi saja sudah jelas kalau yang dikatakan para petualang itu hanyalah bualan. Mereka tidak bisa membuktikannya, mereka bahkan tidak mau menjawab tantangan dari Satria dan Alexa.“Mereka tidak tahu malu!”“Kalian tidak pantas lagi datang kemari!”“Di mana kalian saat kami disiksa oleh tentara Grimer hah!”“Pengecut! Kalian hanya mau enaknya saja!” terdengar beberapa warga berteriak memaki para petualang dari Kerajaan Luxurie.“Putraku gugur saat memperjuangkan kebebasan kami! Lalu apa perjuangan kalian hah!” timpal yang lainnya.“Banyak para petualang ya
Read more
Bab 172: Dihadang Prajurit Luxurie (part 1)
Esok harinya Satria, Nekora dan Noir sudah siap untuk berangkat ke Kerajaan Luxurie dengan memakai perlengkapan mereka masing-masing. Satria dengan perlengkapan pengembaranya sementara Noir dan Nekora memakai jubah khas alchemist yang menutupi sebagian wajahnya. Mereka bertiga segera pergi menuju balai kota untuk menemui Alexa, Trixi dan Foxi.Di halaman balai kota terlihat sudah ramai dengan para prajurit yang bersiaga, beberapa kereta kuda telah disiapkan untuk membawa rombongan Raja Foxi ke Kerajaan Luxurie. Alexa dan beberapa petualang tangguh lainnya yang akan mengawal perjalanan kali ini sudah siap di halaman istana. Tak lama kemudian Raja Foxi, Trixi dan Perdana Menteri Rou keluar dari balai kota di dampingi beberapa prajurit yang bertugas mengawal mereka.“Noir, aku ingin kamu berada di kereta kuda yang sama dengan putri Trixi. Aku akan mengandalkanmu nanti jika terjadi apa-apa kepada mereka,” ucap Satria.“Baik,&rdquo
Read more
Bab 173: Dihadang Prajurit Luxurie (part 2)
“Terima kasih atas pertimbangan tuan semua. Mungkin untuk sementara rombongan yang lainnya akan berbalik arah dulu, baru nanti kalau sudah jelas mereka akan menyusul kami,” jawab Satria sembari menatap Alexa.“Itu benar tuan. Kami memilih untuk menyusul nanti saja, mungkin kami akan tinggal di penginapan terdekat sambil menunggu situasinya,” timpal Alexa.“Itu lebih bagus, sebab menunggu di sini pasti akan memakan waktu yang lama. Terlebih membutuhkan waktu dua hari untuk sampai ke Ibukota Luxurie itupun kalau kudanya sangat cepat, kalau lamban ya paling tiga hari baru sampai,” tutur kepala prajurit.“Baiklah. Terima kasih. Kalau begitu saya akan segera pergi,” tukas Satria sambil menaiki kudanya lagi.Setelah itu Satria segera memacu kudanya menuju ke arah Ibukota Luxurie. Sementara Alexa dan rombongan lainnya berbalik lagi menuju penginapan terdekat yang tadi mereka lewati. Para pra
Read more
Bab 174: Kemunculan Heptagram
Tak berselang lama puluhan orang berjubah hitam lainnya muncul dari berbagai arah di sekeliling Satria berada. Dilihat dari situasinya tampaknya mereka memang sudah bersiap sejak awal untuk menghadang mereka. Seorang pria dengan topeng maju menghampiri Satria, di tangannya terlihat sebilah pedang dengan gagang berkepala naga serta Kristal merah di tengahnya.“Sudah aku duga,” batin Satria sembari menyeringai.“Serahkan uang dan perlengkapanmu kepada kami!” bentak pria tersebut sambil menghunuskan pedangnya ke leher Satria.“Seberapa keraspun kau menutupi identitasmu, kau tidak akan bisa menipu diriku. Anggota Guild Golden Wings, Gven,” kata Satria seraya menatap tajam bola mata musuhnya yang terlihat jelas dari lubang topengnya. Sejenak orang itu terdiam seakan kaget, tapi dia kemudian langsung tertawa.“Hahaha.. Ngaco sekali kata-katamu itu, aku memang ingin menjadi anggota Guild Golden Wi
Read more
Bab 175: Serangan Balasan
“Mereka bertambah?” tukas assassin pria Squad Gven.“Kelihatannya sejak awal mereka memang siap dengan item teleportasinya,” ujar wizard wanita.“Jangan khawatir, bertambah beberapa orang tidak akan mengubah pola pertempuran. Yang harus kita waspadai adalah pria itu, dia adalah orang yang paling berbahaya diantara mereka. Jika dia tumbang maka yang lainnya akan hancur tanpa diserang juga,” kata Gven.“Squad kita akan fokus menghadapinya, tapi minta petualang lain untuk membantu kita selagi bisa,” perintah Gven disambut dengan anggukan kepala anggota squadnya.“Alexa, aku serahkan Heptagram kepadamu. Noir, tangkaplah musuh sebanyak yang kau bisa dan Nekora akan menjagamu di sini. Mereka pasti mengincarku, karena itu aku tidak boleh mengecewakan mereka,” kata Satria seraya mulai maju melangkah.“Heptagram, tunjukan kalau kalian memang layak kami pilih. Tun
Read more
Bab 176: Satria vs Squad Gven
Perlahan dari udara yang Satria tebas mulai melesat tekanan udara yang diselimuti oleh debu tebal. Semakin lama debu-debu itu semakin besar dan memanjang serta tajam. Meski begitu itu hanyalah skill swordman level 10 saja yang tentunya lebih lemah dibandingkan skill level tinggi walaupun penggunanya adalah seorang swordman level 70.“Dia meremehkan kita ya,” gerutu Gven saat melihat tebasan jarak jauh Satria yang menuju ke arah mereka.“Thunder lance!” teriak lancer sambil melemparkan tombaknya mengincar tebasan Satria.Suara dentuman keras terdengar saat kedua skill tersebut beradu di udara. Debu-debu yang terbentang layaknya tebasan pedang itu seketika hancur berkeping-keping dan berhamburan di udara menghalangi pandangan Squad Gven serta Satria. Namun tiba-tiba saja bulu kuduk Squad Gven merasa merinding saat mendengar suara orang asing diantara tempat mereka berdiri.“Aku ingin melihat seberapa tin
Read more
Bab 177: Satria vs Bandit Sewaan Kerajaan Luxurie
“Fighter dan Swordman segera maju kepung dia! Lancr serta assassin akan membantu jika ada kesempatan, guardian akan melindungi petarung barisan belakang! Serang dia secara beruntun sampai tidak bisa mengelak dan bernafas!” teriak Gven sembari melesat maju di ikuti fighter dan lancer dari squadnya.“Kau pikir rencana seperti itu akan bisa mengalahkanku hah?” tukas Satria seraya memainkan kedua pisau di tangannya.“Thunder slash!”“Fire slash!”“Triple slash!” seketika itu juga semua puluhan swordman yang maju segera menggunakan skillnya untuk menyerang Satria.Puluhan skill dengan berbagai unsur elemen mulai menebas Satria dari berbagai titik secara bersamaan. Tapi pergerakan assassin tentunya jauh lebih cepat, wujud Satria mendadak lenyap dari pandangan orang-orang. Suara dentuman keras terdengar saat puluhan skill para bandit tersebut saling berbenturan di ti
Read more
Bab 178: Serangan Terakhir Gven
Suara raungan bandit-bandit sewaan yang terluka juga terdengar di sekeliling Satria. Dua pisau kualitas N yang Satria gunakan tadi mulai melepuh dan hancur lebur menjadi debu karena tidak kuat menahan tekanan skill assassin level 70 yang Satria gunakan tadi. Kini hanya tersisa senjata andalannya saja di tangannya, dreamer’s weapon.Namun di saat Satria sedang menatap sekelilingnya itu tiba-tiba saja sebuah tebasan jarak jauh yang diselimuti api membara melesat menuju ke arah Satria. Aura merah layaknya api menyelimuti tekanan udara bak tebasan pedang tersebut, riuh angin yang bergemuruh juga mengiringi lesatan tebasan tersebut.“Flame slayer?” batin Satria.‘Tap’‘Dhoommrrr’Satria dengan mudah menghindari serangan tersebut. Di kejauhan terdengar suara dentuman hebat saat tebasan jarak jauh itu menghantam permukaan tanah. Saat itu juga debu-debu yang mengepul di sekitar tempat
Read more
Bab 179: Sampai ke Ibukota Luxurie
“Apakah menurutmu ada yang lebih bagus dibandingkan dunia ini untuk orang sepertiku?” tanya Satria setelah cukup lama termenung. Alexa hanya terdiam saja seakan mencoba membayangkan andai dia berada di posisi Satria saat di dunia nyata.“Aku sendiri tidak tahu, tapi..” ujar Alexa namun kata-katanya belum selesai karena keburu terpotong oleh ucapan Satria.“Tapi akan selalu ada harapan untuk orang sesengsara apapun? Dulu aku mempercayai kata-kata itu. Tapi setelah dua tahun lebih merasakan hal yang sama seperti itu rasanya sulit bagiku untuk percaya kehidupan akan berubah. Di sana aku sudah tidak punya harapan lagi, tidak punya kekuatan, tidak punya uang, tidak punya kekuasaan dan semua musuhku ada dalam posisi yang berbanding terbalik denganku. Mereka punya uang atau kekuasaan,” potong Satria.“Mereka bisa membeli kekuatan, hukum, keadilan dan segala yang aku butuhkan. Meskipun ada yang berani membantuk
Read more
Bab 180: Dihadang di Depan Pintu Gerbang Istana
Semua orang di dalam Ibukota yang melihat rombongan Raja Foxi tampak sangat terkejut sebab lambang bendera yang ada di kereta kuda itu belum pernah mereka lihat sebelumnya. Kini rombongan Raja Foxi menjadi pusat perhatian di jalanan Ibukota. Satria juga merasakan perbedaan keadaan Ibukota Luxurie saat ini. Dia tidak menemukan satupun ras demi human ada di sana. Padahal dulu saat pertama ke sana dia melihat mereka ada di mana-mana.“Kelihatannya sudah waktunya kita menjalankan rencana selanjutnya,” ucap Satria sambil menghampiri fighter dari anggota Heptagram.“Sesuai rencana, aku ingin kamu menandai beberapa tempat dengan item ini,” tutur Satria kepada fighter tersebut sambil memberikan item voice maker kepadanya.“Baik tuan, saya akan melakukannya segera,” jawab fighter tersebut.“Susul kami di pintu masuk Istana Kerajaan Luxurie,” kata Satria disambut dengan anggukan kepala fighter.
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
25
DMCA.com Protection Status