All Chapters of Sang Dewa Game - SVSS1: Chapter 191 - Chapter 200
244 Chapters
Bab 191: Tujuan Rahasia Satria
Satria hanya menyeringai puas saja melihat rombongan Raja Grimer sudah pergi menggunakan wyvern milik mereka. Tak lama kemudian Trixi juga sudah berganti pakaian layaknya seorang petualang dan juga memakai jubah bertudung untuk menyamarkan wajahnya. Trixi keluar dari kereta kuda bersama dengan Alexa. Satria kemudian menggunakan item gate of teleportation agar Raja Foxi dan rombongan serta petualang lain yang mengawal mereka bisa langsung pulang ke Kerajaan Lunar.Satu persatu rombongan mulai pergi hingga akhirnya tersisa Heptagram, Alexa, Noir, Trixi, Nekora dan Satria saja di sana bersama kuda mereka. Satria segera menyimpan lagi item teleportasi miliknya ke dalam slot tas. Setelah itu rombongan Satria mulai pergi keluar dari area istana Kerajaan Luxurie. Para prajurit yang berkumpul di sana hanya melihat bisa melihat mereka saja tanpa ada yang berani menyapa atau berkata sedikitpun, barulah setelah rombongan Satria pergi mereka mulai gaduh di halaman istana.
Read more
Bab 192: Memulai Penaklukan Dungeon Luxurie (part 1)
“Tapi bukankah akan sangat bersiko jika membawa kami yang berlevel rendah ke sana?” tanya Alexa.“Kalian tidak perlu khawatir, aku juga akan ikut ke sana bersama kalian,” jawab Satria.“Bukan itu maksudku, tapi dungeon itu berbahaya untuk manusia. Kami tidak mau gara-gara kami ikut kau malah kesusahan,” tutur Alexa.“Aku mengerti maksudmu. Tapi percayalah bahwa kita saja sudah cukup untuk menjelajahi dungeon itu sampai lantai 70. Mungkin aku akan sedikit kesusahan karena belum bisa menggunakan skill ultimate milik ku. Tapi setidaknya aku sudah tahu kelemahan mereka,” jelas Satria tanpa keraguan sedikitpun.Alexa dan yang lainnya hanya terdiam saja setelah melihat wajah serius Satria. mereka yakin kalau Satria sudah punya rencana untuk menjelajahi dungeon Luxurie tersebut. Mereka terus memacu kudanya menuju ke arah dungeon Luxurie berada. Tapi sebelum mereka melanjutkan perjalanannya m
Read more
Bab 193: Nekora vs Penjaga Pintu Lantai 10 (part 1)
Baru saja beberapa langkah mereka memasuki gua keenam, mendadak saja dari kejauhan terdengar suara derap langkah dan suara gesekan tulang-tulang yang begitu nyaring. Fighter dan lancer yang ada di depan mulai bersiaga dan menghentikan langkahnya. Trixi kali ini mulai menggunakan sihir api yang lebih besar agar ruangan gua tersebut semakin terlihat jelas.“Mereka datang, skeleton,” kata Nekora.“Bersiaplah, gunakan senjata yang tumpul sebab senjata tajam tidak akan mempan terhadap skeleton seperti mereka,” kata Satria.“Baik!” jawab para anggota Heptagram sembari mulai menyiapkan senjata tumpul mereka.Benar saja, tak lama kemudian beberapa kerangka yang tersusun dari tulang belulang mulai bergerak menyerang mereka. Tanpa ragu lagi fighter yang berada di paling depan segera menerjang dan menghantamkan pukulannya hingga beberapa bagian tubuh skeleton yang diserangnya langsung berhamburan.
Read more
Bab 194: Nekora vs Penjaga Pintu Lantai 10 (part 2)
Mereka semuanya hanya mengangguk paham, tapi monster level 10 saja jelas-jelas bukanlah lawan sepadan untuk mereka. Karena itulah Satria meminta kali ini Nekora juga ikut menghadapi penjaga lantai tersebut dengan fighter dari Heptagram berdua saja. Mereka berdua menyanggupinya tanpa ragu.Benar saja tepat setelah mereka menapakan kaki di lantai sepuluh sesosok skeleton raksasa yang memakai zirah dan membawa pedang besar langsung bergerak merespon kedatangan mereka. Dia mengayunkan pedangnya mengarah fighter yang berdiri paling depan, dengan cepat dia menahan tebasan pedang skeleton raksasa tersebut dengan mudah.Nekora yang berada di barisan tengah segera berlari ke samping kiri monster tersebut dang mengayunkan pukulannya menghantam kaki tulang skeleton tersebut. Suara benturan keras terdengar karena Nekora juga sudah mulai bisa menggunakan skill fighter yang Satria ajarkan kepadanya meski memang dampaknya sangat kecil sebab Nekora baru memiliki level bela
Read more
Bab 195: Melawan Skullix (part 1)
“Bersiaplah dalam formasi,” kata Satria. Saat itu juga semua orang yang ada di sana langsung ke posisinya masing-masing sesuai yang Satria jelaskan sebelumnya.“Ingatlah bahwa dia memiliki regenerasi yang sangat cepat, skill tebasannya yang bernama slashing turtle juga berbahaya, ditambah dengan skill skull rain yang cukup merepotkan. Untuk melemahkan regenerasinya kita perlu menghancurkan beberapa bagian tubuhnya dalam waktu singkat,” sambung Satria.“Baik!” jawab Heptagram.“Gwwaaarrrr,” suara raungan Skullix terdengar begitu kencang.Skullix terlihat mengangkat satu kakinya dan menghantamkannya ke permukaan tanah hingga terasa bergetar. Tak lama kemudian muncul lima skeleton raksasa yang keluar dari dalam tanah, muncul juga puluhan skeleton kecil di sekelilingnya seakan memang bertugas melindungi Skullix. Tanpa menunggu waktu yang lama semua skeleton itu segera bergerak menuju ke a
Read more
Bab 196: Melawan Skullix (part 2)
Namun Skullix tidak begitu saja membiarkan lawannya bertindak, dia dengan lincah menggunakan pedang di tangan kanannya untuk menebas akar-akar pohon yang mengarah kepadanya. Kali ini bukan hanya itu saja tapi dia juga mulai membuka mulutnya lebar-lebar untuk menggunakan skill miliknya.“Waspadalah!” ucap Satria yang segera melompat menjauhi tubuh Skullix.Dari mulut Skullix mendadak berhamburan ribuan tulang yang mengarah kepada mereka semua seiring dengan kepalanya bergerak ke arah semua musuhnya berada. Satria yang masih melayang di udara tanpa kesusahan segera menangkis puluhan tulang yang mengarah kepadanya menggunakan pedang di tangannya hingga terdengar suara dentingan-dentingan yang cukup nyaring.“Triple slash!” ucap dua swordman Heptagram menggunakan skillnya untuk melindungi dirinya dari puluhan tulang tajam yang mengarah kepadanya.“Magic arrow: thunderbolt!” kata archer Heptagram yang
Read more
Bab 197: Lantai 11 Dungeon Luxurie
“Target bos lantai selanjutnya adalah monster dengan level 50 ya?” tanya Alexa sembari duduk di dekat Satria.“Ya. Namanya adalah Leviathan, dia sangat lincah dan berbahaya. Racun yang dia miliki sangatlah merepotkan,” jawab Satria sambil meminum air yang dia bekal.“Apakah kita tidak akan tidur dulu? Soalnya mungkin di luar saat ini sudah malam, kasihan Nekora,” tanya Trixi.“Tidak kak, aku baik-baik saja. Aku masih sanggup melanjutkannya,” potong Nekora dengan cepat. Sejenak Satria menatap wajah Nekora seakan berniat mengukur kesanggupannya.“Kita akan tidur setelah mengalahkan penjaga lantai 20 saja. Maafkan aku karena terlalu semangat,” tukas Satria. Dia sadar bahwa mungkin hanya dia saja yang saat ini terlalu semangat untuk menaklukan dungeon, dia sejak tadi tidak memperhitungkan kondisi yang lainnya terutama Nekora.Setelah cukup beristirahat memulihkan
Read more
Bab 198: Sampai di Lantai 20 Dungeon Luxurie
“Apakah kamu tidak punya cara untuk menemukan pintu itu dengan cepat?” tanya Trixi.“Tidak. Seperti yang aku jelaskan pintu itu selalu berpindah dalam rentang waktu tertentu, tempatnya juga bisa di mana saja. Dibawah batu, di dalam genangan air, satu-satunya petunjuk hanyalah jumlah monster yang ada di dekat pintu itu pasti lebih banyak dibandingkan di tempat lainnya,” jelas Satria.“Untuk mendeteksinya dengan pendengaranku juga percuma, sebab lantai 11 ke bawah ruangannya jauh lebih luas. Terlebih banyak gundukan batu tinggi seperti ini dan gemericik air yang meredam suara monster-monster itu. Aku bisa mudah mengetahuinya di lantai 1 sampai 9 karena memang di sana jalannya berbentuk sebuah gua kering yang agak sempit, jadi dengan mudah aku bisa mendengarnya karena pantulan gema dari dalam gua, berbeda dengan tempat seperti ini, setiap job class juga ada kelemahannya termasuk job class ranger,” sambung Satria.
Read more
Bab 199: Melawan Penjaga Pintu Lantai 20 Dungeon
Seketika itu juga udara di sekitar Satria langsung memadat layaknya sebuah perisai tak terlihat mengelilingi dirinya serta orang di belakangnya. Nekora, Alexa, lancer, fighter dan dua swordman dari Heptagram memang berhasil melompat menghindar dengan kelincahan mereka. Tapi Noir, Trixi, acher, priest dan sorcerer dari Heptagram tidak mungkin sempat melakukannya.Berkat skill guardian Satria tersebut mereka berhasil selamat dari asap beracun yang disemburkan ular raksasa penjaga pintu lantai 20. Alexa segera menghunuskan pedangnya dan melesat menebaskan pedangnya mengincar ular raksasa yang masih menyemburkan asap beracun, suara dentingan senjata yang nyaring terdengar jelas saat pedang Alexa menghantam sisik ular yang amat keras layaknya baja.Percikan api terlihat saat benturan terjadi, pedang yang digunakan Alexa sama sekali tidak bisa menggores tubuh ular raksasa. Merasa ada yang mengganggu, ular raksasa itu segera mengayunkan ekornya mengarah kepada Ale
Read more
Bab 200: Berhadapan Dengan Bos Lantai 20 Dungeon Luxurie
“Aku tidak menyangka jika sisiknya akan sangat keras seperti itu, padahal rasanya dulu aku sempat melawannya juga tidak seperti itu,” tukas Alexa pelan.“Tampaknya memang sudah banyak yang berubah dari sistem game yang kita kenal ini. salah satu contohnya saja skill yang dimiliki oleh bos lantai, dulu mereka baru bisa menggunakan skillnya jika nyawanya sudah tersisa setengah saja. Tapi kini mereka bisa menggunakannya meski health poin mereka masih penuh,” timpal Satria.“Begitu ya, jujur saja aku terkejut sebab baru kali ini aku menghadapinya,” ucap Alexa.“Aku juga cukup kaget waktu pertama kali berhadapan dengan Skullix lagi di dunia ini,” timpal Satria seraya mengubah job classnya lagi menjadi ranger.Satria kemudian memerintahkan mereka untuk beristirahat di sana saja, esok pagi mereka baru akan memasuki tempat Leviathan berada. Malam ini mereka akan tidur di sana. Untuk menjaga k
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
25
DMCA.com Protection Status