Share

207. Rasanya Ditarik-ulur (2)

.

.

.

Selepas makan sore itu, Shen Yiyi kembali pulang dengan perasaan agak kesal. Pintu mobil ditutupnya cukup kencang, hingga sopir Ding yang sudah cukup tua itu-pun terkejut mendengar perubahan suasana hati nona muda-nya.

“Sopir Ding, ingat. Jangan beritahu ayah bahwa aku pergi ke Chang ‘An.” Shen Yiyi menunjuk sopir itu dari luar jendelanya seakan ia ingin meluapkan seluruh kekesalan hatinya pada sopir tua yang tidak tahu apa-apa itu.

Sopir Ding hanya bisa berkedip-kedip. Dia tidak melakukan apa-apa dan sekarang, dia harus menerima seluruh akibat dari hal yang tidak dilakukannya. Setidaknya, hati sopir Ding cukup sedih, dan mungkin akan bertambah sedih lagi andaikata tidak ada seseorang disampingnya yang menenangkannya.

“Hehe… Sopir Ding. Tidak apa-apa. Aku tahu kau tidak bersalah… Nyonya muda memang suka begitu kalau sedang kesal. Apa kau tahu sopir Ding, aku juga salah satu korban dari Nyonya muda. Bahkan aku pernah hampir mati karena memakan makanan mematikan dari Nyonya muda…
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status