Lahat ng Kabanata ng Akhirnya Aku Kembali: Kabanata 71 - Kabanata 80
255 Kabanata
70. Keceplosan Berbicara
...Dengan rambut tebal yang masih acak-acakan, Mu Shenan mengedarkan pandangannya menyusuri setiap detil ruangan yang ada dihadapannya. Menurutnya, kamar isterinya itu sangat bagus dan didesain dengan gaya unik nan elegan.Lihatlah, di dalam kamar itu mengalir aliran air pada rangkaian rustic bamboo berwarna gold, berbentuk zig zag, serta dilengkapi dengan lighting yang menawan pada salah satu dindingnya. Selain itu, ia juga dapat menghirup aroma segar bunga tulip pegunungan yang sungguh sangat menenangkan. Siapapun yang merancang desain itu, Mu Shenan sangat ingin untuk menghubunginya.Menyibak selimut tebal berwarna cyan pastel yang sejak semalam menyelimutinya, Mu Shenan kemudian beranjak menuju lemari baju si kucing kecil untuk mencari sebuah handuk besar di sana. Setelah mendapatkannya, ia lalu melilitkan handuk besar itu pada pinggangnya.Penuh warna! Kucingnya itu memiliki koleksi baju dari segala musim dengan warna yang begitu ber
Magbasa pa
71. Derita Kebahagiaan Sang Asisten
...Di halaman depan kediaman Shen, asisten Bai yang tertidur pulas di atas rerumputan hijau di balik semak-semak tanaman hias di sana terlihat mengerutkan dahinya. Sebuah mimpi sedang mengganggu tidurnya pagi ini. Di dalam mimpinya itu, ia mendengar suara desingan peluru yang berusaha mengejarnya.“Tidak!!! Bos, tolong saya! Tolong saya!” katanya di dalam mimpinya itu.Ia berlari untuk mencari keberadaan yang bos yang tidak dapat dijumpainya. Keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya. Ia sangat ketakutan tetapi sang bos besar tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.“Bos… Hiks…” Asisten Bai seketika menangis. Tanpa sengaja matanya menangkap figur yang sangat dikenalnya.“Tuan Mu.” Panggilnya kepada sang tuan yang berada diseberang sana. Sungai besar memisahkan mereka sehingga asisten Bai tidak sanggup melangkahkan kakinya kesana.“Bos… tolong saya Bos.&
Magbasa pa
72. Nasihat Kakek Shen
...Sementara itu di meja makan Kediaman itu, dua pasang mata terlihat beradu pandang dengan sangat tajam. Bagai kucing dan tikus, yang satu mengintimidasi dan yang lainnya waspada karena ketakutan. Tidak bisa terlihat, tetapi mereka berdua nampak sedang terlibat dalam sebuah pertarungan yang melibatkan tenaga dalam dimana hanya mereka berdua yang dapat mengetahuinya."Ehem!" Sang kakek berdeham dengan aksi kedua anak muda disampingnya.Kali ini ia melihat Shen Yiyi begitu garang, sementara Mu Shenan nampak seperti seekor anak kucing yang lemah. Kakek Shen terkejut. Dengan intens pandangan mereka berdua tidak terlepas meskipun sang kakek telah menunjukkan eksistensinya disana.Sayangnya, setelah menanti beberapa saat, rupanya tidak ada satupun diantara mereka berdua yang berkedip apalagi menyapa pria tua seperti dirinya. Tentu saja, kakek Shen sedikit merasa jengkel. Tetapi ia juga pernah muda. Saat ini ia hanya berpikir, apakah begini car
Magbasa pa
73. Tas Tabung yang Hilang
...Situasi pagi ini nampak berbeda di Perusahaan Shen, beberapa kepala bagian nampaknya sedang serius berdiskusi dengan sang direktur, Shen Haoran, mengenai proyek yang bekerja sama dengan Perusahaan Mu, karena sampai hari ini rupanya belum ada satu desainpun yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh perusahaan."Direktur Shen, tim pemilihan telah melakukan proses seleksi pada semua desain yang telah masuk. Tapi rupanya, belum ada yang sesuai dengan kriteria dari Perusahaan Mu. Bagaimana Tuan?" Kepala bagian perencanaan terlihat berbicara sembari menyodorkan beberapa gambar terbaik yang bisa mereka ambil dari seluruh desain yang telah masuk."Hmm…" Sambil menaikkan kaca matanya, Shen Haoran yang sejak pagi buta telah meninggalkan kediaman Shen untuk menghindari menantu yang tidak disukainya itupun mengambil berkas di depannya dan melihatnya dengan wajah kecewa.Dari berbagai aspek, gambar-gambar itu memang kurang begitu memu
Magbasa pa
74. Mencuri Dengar
...Di teras belakang rumah kediaman Shen, Mu Shenan yang beberapa saat lalu sempat berkeliling untuk mencari keberadaan istrinya itupun akhirnya sedikit menyunggingkan senyumnya setelah melihat sosok Shen Yiyi yang tengah berjongkok seakan mencari sesuatu di bawah meja yang ada di sana.Dasar bodoh! apakah yang sedang dilakukan gadisnya itu di sana?! batinnya dalam hati.Melangkahkan kakinya dengan lebar, Mu Shenan ingin segera menghampiri istri bodohnya itu untuk sekedar mengerjainya. Rasanya mungkin menyenangkan untuk sekedar menjitak kepala gadisnya yang terlihat menyembul di bawah meja itu! pikirnya dalam hati.Namun sayangnya, baru beberapa langkah berjalan, Mu Shenan yang sudah memiliki ide jahat di kepalanya itu terpaksa menghentikan langkahnya saat ia mendengar ponsel milik Shen Yiyi berdering dengan begitu keras!Siapa? Siapa yang menelepon gadisnya itu saat ini?!Sambil mengernyitkan kedua alisnya, Mu Shenan yang b
Magbasa pa
75. Tidak Usah Menyetir Seumur Hidupnya
...Tanpa menunggu lama, Shen Yiyi yang ingin segera kembali ke Star Garden idengan secepat kilat berlari kecil untuk mengambil kunci mobilnya yang berada di kamarnya yang ada di lantai dua.Sambil bergumam tidak jelas, ia terlihat membuka pintu kamarnya dan menuju ke arah meja rias dimana ia meninggalkan kunci mobil itu sebelumnya. Tanpa disadari, Mu Shenan telah duduk di sofa itu dengan begitu dingin. Tatapannya setajam silet dan auranya bagai dinginnya es di kutub utara. Sayangnya,Shen Yiyi tidak menyadari itu. Ia melewati suaminya itu begitu saja hingga raut wajah Mu Shenan berubah semakin kelam.Ia mencari dan terus mencari, tetapi ia tidak dapat menemukan kunci mobil miliknya. Seingatnya, semalam ia telah meletakkan kunci itu di atas meja rias. Tapi mengapa saat ini ia tidak dapat menemukannya? Batinnya.Mengetahui bahwa kuncinya juga turut menghilang seperti tas tabungnya, Shen Yiyi sampai tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apakah i
Magbasa pa
76. Menyelamatkan Dunia Persilatan
...Di sepanjang jalan beraspal keluar dari kediaman Shen yang sangat sepi dan rindang itu, Shen Yiyi dengan wajah memerah terlihat berjalan dengan sangat cepat menyusuri jalan yang ada di sana bagaikan seorang tentara di garda terdepan yang siap bertarung untuk membunuh musuh-musuhnya!Karena terlalu bersemangatnya, bahkan tidak segan-segan iapun menendang setiap kerikil dan batu-batu kecil yang menghalangi langkahnya itu di sepanjang perjalanan sembari terus menggerutu dengan kedua pipinya yang menggembung bagai dua buah bakpao yang baru matang."Sialan kau Mu Shenan! Brengsek! Rasakan ini!" gerutunya terus menendang kerikil-kerikil kecil di depannya.  Shen Yiyi terlihat sangat marah dan ia berusaha melampiaskan seluruh kekesalannya karena ulah pria brengsek yang tega menyumbangkan mobil miliknya tanpa seijinnya.Saat Shen Yiyi terus saja meracau, tanpa ia sadari sebuah mobil sport terlihat memelankan lajunya dan menepi sembari memb
Magbasa pa
77. Tidak Dapat Mengungkapkan Perasaannya Dengan Mudah
...Beberapa menit telah berlalu tanpa sepatah katapun di dalam sebuah mobil mewah yang sedang melaju dengan kecepatan rata-rata itu. Udara dingin terasa menusuk. Aura kegelapan begitu mencekam dan menguar dari kedua sejoli yang berada di kursi belakang itu. Melihat itu, dada asisten Bai sampai terasa sesak hingga dahinya terus berkeringat.Beginikah pertengkaran sepasang suami istri sebenarnya?! Benar-benar menyeramkan! Batinnya. Sangat beruntung dia belum menikah, untuk itu ia sampai terus bersyukur sembari mengemudikan mobil itu."Tuan dan Nyonya... maaf mengganggu sebentar, kemana tuan dan nyonya ingin diantar?" tanya asisten itu kepada pasangan yang tengah bertarung itu.“…”Tidak ada jawaban. Sambil melirik ke arah kaca di atasnya, asisten Bai terkejut saat melihat pasangan itu duduk berjauhan dengan kedua mata memicing dan saling berpandangan. Bagai melihat film silat, asisten Bai bisa membayangkan serangan
Magbasa pa
78. Gadis yang Sudah Lama Disukai Han Suo
...Satu jam telah berlalu semenjak pria tampan bergaya casual itu keluar dari wilayah elit di area kediaman Shen. Dengan wajah yang nampak sedih, iapun memarkirkan mobil sportnya di sebuah cafe bergaya perancis yang nampaknya masih sepi pengunjung.Sembari memandangi galeri foto di ponselnya yang penuh dengan foto keseharian seorang gadis muda, iapun terlihat memesan segelas minuman Citron Presse untuk sedikit menyegarkan pikirannya kali ini.Ya, demi gadis itu, ia bahkan rela untuk...Saat pria itu tengah tenggelam dalam kerinduannya, tiba-tiba seorang perempuan yang lebih tua beberapa tahun darinya datang dan menepuknya dari arah belakang, "Han Suo, apa yang kau lamunkan? Hm?" Setelah menarik sebuah kursi, wanita itu meletakkan tasnya dan ikut memesan sebuah minuman hangat bagi dirinya sendiri."Kak Yin, mengapa kau bisa ke sini?" ujarnya dengan sedikit malas sebelum ia menambahkan. "Aku tidak sedang melamunkan apapun.""K
Magbasa pa
79. Han Suo dan Clan Naga Merah
...Kekhawatiran memenuhi pikiran Han Suo yang mulai kacau. Bagai ingin meledak, ia berusaha menahan seluruh emosinya. Shen Yiyi tidak boleh dalam bahaya. Sesampainya di kediaman Han, ia langsung menerobos pintu masuk yang dijaga oleh segerombolan orang bertato suruhan ayahnya."Bos, selamat datang kembali!" Serempak para penjaga berbaju hitam disana memberikan hormat pada tuan muda mereka yang telah lama kabur dari kejaran mereka."Sudahlah. Di mana pria tua itu?!” Han Suo terlihat tidak ingin berbasa-basi lebih lama dengan mereka."Bos besar sedang menunggu anda, masuklah." Seorang penjaga dengan wajah yang dihiasi luka bakar terlihat mempersilahkan tuan muda mereka untuk memasuki rumah besar dengan tirai yang tertutup rapat itu.Selama perjalanan menuju ke pintu itu, entah mengapa rasa sakit sekelebat muncul di dalam hati pria muda itu. Rumah dihadapannya adalah tempat di mana ia dididik dengan sangat keras! Tempat di mana
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
26
DMCA.com Protection Status