Semua Bab Akhirnya Aku Kembali: Bab 51 - Bab 60
255 Bab
50. Apakah Ia Benar-benar Semabuk Itu? (2)
...Drrrrttt… Drtttt...Bunyi ponsel mendadak mengejutkan Mu Shenan hingga ia menghentikan untuk menguleni adonan di atasnya dan menjatuhkan tubuh wanita yang memberontak itu begitu saja ke atas kasur empuk disampingnya. Sekilas, pria itu mengamati ID penelepon yang dirasanya cukup penting hingga pria itu segera mengangkatnya tanpa banyak pertimbangan.Hanya dengan melihatnya saja, Shen Yiyi sudah tahu pasti hubungan di antara keduanya sangatlah dekat. Entah mengapa seketika rasa sedih menelusup ke dalam hati Shen Yiyi yang sebelumnya sudah sakit itu, bahkan sekarang rasanya semakin sakit setelah melihat Mu Shenan dengan begitu mudahnya segera mengangkat telepon dari wanita lain.Sekilas untuk beberapa detik, Shen Yiyi teringat masa lalunya. Dahulu, ia mati-matian menghubungi suaminya itu. Tetapi pria itu selalu menolak panggilan darinya. Lebih parahnya lagi, pria itu bahkan selalu memblokir nomor miliknya hingga Shen Yiyi selalu me
Baca selengkapnya
51. Akhir Pekan (1)
...Pagi harinya, akhir pekan telah datang dan semua orang beramai-ramai melakukan aktifitas untuk mengisi waktu libur mereka baik itu untuk berjalan-jalan, bermain, ataupun menikmati hari seperti yang saat ini dilakukan oleh Wei Yuna yang sebelumnya telah membuat janji bertemu dengan Shen Yiyi. Hari ini, sesuai kesepakatan, mereka berdua akan betemu di sebuah café ice cream yang tidak jauh dari pusat kota S. Tentu saja, hal itu dilakukan karena Wei Yuna ingin menyenangkan hati sepupunya yang sepertinya sudah agak jauh darinya.Beberapa waktu menunggu, Wei Yuna dengan temannya sedikit merasa tidak tenang karena Shen Yiyi belum juga datang. Ia sebetulnya sedikit khawatir bila Shen Yiyi bangun kesiangan. Padahal, tadi malam Wei Yuna sudah ingin mengingatkannya, tetapi Wei Yuna mengurungkan niatnya karena ia tidak mau terlihat tergesa-gesa hingga menimbulkan kecurigaan bagi Shen Yiyi. Tetapi siapa yang menyangka jika sepupu bodohnya itu benar-benar
Baca selengkapnya
52. Akhir Pekan (2)
...Menit demi menit telah berlalu begitu saja di Cafe X, sampai tak terasa sudah lebih dari 2 jam Wei Yuna dan teman gendut berkumisnya itu menunggu disana. Dengan tidak sabar Wei Yuna terus melirik ke arah pintu masuk di cafe itu. Sebenarnya, ia sedikit khawatir jika sepupunya tidak datang karena pasti Do Man akan meminta uangnya kembali. Tidak! itu tidak boleh terjadi! Lalu, dimana Shen Yiyi sialan itu sebenarnya?! Biasanya dia tidak pernah terlambat sedikitpun. Kalau begini terus rencananya bisa gagal total! batinnya dalam hati.Tanpa menunggu lebih lama lagi, Wei Yuna yang merasa hampir meledak itupun segera mencari nomor Shen Yiyi di ponselnya dan menekan tombol 'call' dengan segera."Tut...Tut....." Tidak berapa lama panggilan itu segera tersambung dengan nomor milik Shen Yiyi. Namun, sebelum panggilan itu diterima, Wei Yuna telah terlebih dahulu dikejutkan oleh suara dari arah belakangnya."Do Man? Kau disini rupanya? Astaga aku me
Baca selengkapnya
53. Panggilan Itu...
. . . Di depan sepiring pancake stacks dengan olesan peanut butter di atasnya, Shen Yiyi terlihat terkikik sendirian sambil memandangi ponsel ditangannya. Benar. Shen Yiyi sangat puas dengan serangan balasannya pada sepupu jahatnya kali ini. Sebenarnya yang terjadi beberapa hari lalu, saat Wei Yuna telah mengundangnya untuk bertemu, tanpa sengaja Shen Yiyi membuka-buka album kenangan miliknya semasa kuliah dulu. Entah mengapa, di kehidupannya yang lalu ia teringat dengan sosok pria gendut yang selalu datang saat ia makan bersama Wei Yuna. Bahkan pria itu suka sekali mencari kesempatan untuk duduk dekat dengannya. Apakah itu hanya kebetulan saja atau memang Wei Yuna sengaja melakukannya?! Jika Wei Yuna memang sengaja, bukankah ia harus memberinya sedikit pelajaran berharga?! Setelah berpikir beberapa saat, Shen Yiyi bergegas mencari kontak dua orang yang ia rasa bisa memberikan kejutan pada Wei Yuna dan  Do Man. Dan Ya... rencana Shen Yiyi
Baca selengkapnya
54. Teh Semanggi Merah
...Melihat ucapannya sama sekali tidak digubris oleh pria di depannya, Shen Yiyi pun merasa sedikit geram! Bagaimanapun ia harus memperjuangkan batasan di antara mereka bukan?!"Mu Shenan... Begini…” Katanya untuk memulai pembicaraan serius mereka berdua yang sayangnya harus kembali terpotong karena pria dihadapannya kembali menjejalkan potongan besar pancake ke mulutnya yang mungil itu!"Emmm... " Sialan! Kalau begini mana mungkin Shen Yiyi bisa mengungkapkan pemikirannya?! Setelah bersusah payah menelan makanan itu, Shen Yiyi akhirnya bergegas menutup mulutnya dengan kedua tangannya supaya pria itu tidak bisa menghentikan ucapannya lagi. Tidak! Tentu saja Mu Shenan tidak boleh menjejali mulutnya dengan potongan pancake lagi!!"Mu Shenan!! Awas kalau kau berani memasukkan pancake lagi ke mulutku!! Bagaimana aku bisa  berdiskusi denganmu kalau kau begitu?! Jadi sekarang... kau dengarkan aku...! Okey?! Mu Shenan, sebenarn
Baca selengkapnya
55. Ada yang Membuntutinya
...Menjelang sore di sebuah swalayan di kota S, Shen Yiyi berencana berbelanja kebutuhan harian yang ia butuhkan di apartemen Sky Garden. Jika sebelumnya, ia tidak perlu banyak berbelanja karena dirinya hanya hidup sendirian. Tetapi sekarang, suami busuknya rupanya juga tinggal disana dan bagai parasite terus menyerap stok makanan yang telah ia beli. Sehingga mau tidak mau, Shen Yiyi harus berbelanja beberapa kali lipat dari sebelumnya.Setelah memarkirkan mobil BMW M6 Cabrionya yang berwarna biru mengkilap diparkiran yang ada di sana, ia kemudian teringat dengan makan siang di akhir pekan mereka yang sangat menjengkelkan! Tapi harus bagaimana lagi, ia telah meminum ramuan teh semanggi merah yang terkenal sangat ampuh untuk membuat anak itu. Bahkan, tidak hanya dirinya saja, tetapi Mu Shenanpun juga meminumnya dalam jumlah banyak.Dalam kegundahannya, Shen Yiyi merasa sedikit merasa takut jika suami mesumnya kembali lepas kendali lagi dan melaku
Baca selengkapnya
56. Gelisah Menunggu Isteri Pulang
...Beberapa jam kemudian di apartemen Sky Garden, Mu Shenan nampak menunggu istri sialnya yang belum kunjung pulang. Sekilas, ia teringat kejadian tadi siang dimana detektif swasta sewaannya berhasil membuntuti beberapa orang yang sempat momotret Shen Yiyi diam-diam. Awalnya ia berpikir bahwa mereka adalah orang jalanan yang mungkin merasa terpesona dengan kecantikan wanita itu. Tetapi ternyata, dugaannya salah! Mereka semua, tidak hanya berandalan biasa, melainkan para orang sewaan yang melakukan apapun demi uang.Mengetahui berita itu, sekilas ada rasa khawatir di dalam hatinya mengenai wanita itu yang sedang berusaha ditutupinya. Tetapi ia sedikit merasa lega karena setidaknya ia sudah mengaktifkan agen 119 disekitar wanita itu. Paling tidak, kalaupun ada bahaya, wanita tidak akan sampai mati karena ada orang-orangnya disana.Dengan pemikiran yang sedikit lebih lega, Mu Shenan kemudian memandangi meja yang masih kosong dihadapannya. Biasanya
Baca selengkapnya
57. Akan Menghukumnya Lebih Dulu
...Hari telah menjadi gelap di kota S. Meskipun telah menyelesaikan makan siangnya bersama Ning Ri, tetapi wanita itu sengaja berlama-lama disana karena ia tidak ingin memenuhi keinginan Mu Shenan melalui asisten tengik itu.Sekilas, rasa geram sedikit terlintas dikepalanya setelah mengingat bahwa asisten Bai terus meneleponnya bahkan sebanyak 21 kali atas perintah suami busuknya. Tentu, menurutnya hal itu sangatlah berlebihan karena ia hanya keluar sebentar bersama temannya. Sangat konyol! Sayangnya, asisten Bai menuruti saja perintah bosnya itu.Andai saja asisten Bai adalah bawahannya, ia tentu akan memastikan untuk memotong gaji asisten pengganggu itu sebanyak 30%! Tidak! Tidak hanya itu saja! Ditambah semua perlakuan buruk asisten itu pada dirinya dulu, mungkin potongan 70% terlihat tidak masalah juga.Sebelum Shen Yiyi menyalakan mesin mobilnya, kali ini ponselnya berbunyi lagi menampilkan sebuah nomor yang sangat dikenalnya.
Baca selengkapnya
58. Memohon untuk Dikasihani
...Ke-esokan harinya di kamar berukuran besar yang dipenuhi aroma lavender di apartemen Sky Garden, samar-samar terdengar suara seseorang tengah merintih memelas belas kasihan! Bahkan sekilas, suara itu terdengar begitu... menyedihkan!"Aww.... Shen Yiyi... Kumohon bangunlah..." Samar-samar suara itu kembali terdengar dengan nada yang begitu lirih, sangat lirih, sampai-sampai nyamukpun sulit untuk mendengarnya. Namun sayangnya, meskipun ia telah memohon berkali-kali dalam gumamannya itu, seseorang yang sejak semalam menindihnya tidak kunjung bangun juga dari mimpinya.Entah apa yang sedang dimimpikan gadis bodohnya itu sampai-sampai ia mengeluarkan air liur yang begitu banyak, bahkan air liurnya itu mampu untuk membentuk beberapa pulau-pulau kecil di dada kokohnya yang terlihat sudah sangat basah. Demi dewa, ini adalah pertama kalinya Mu Shenan mengalami hal sekonyol ini selama hidupnya!Sambil menahan rasa kesemutan yang begitu menyiksa,
Baca selengkapnya
59. Terfokus pada Layar Laptopnya
...Hari ini di depan meja kantor CEO yang nampak kosong di Perusahaan Mu, Shen Yiyi terlihat mengelap-ngelap meja itu berkali-kali, bahkan meja kaca itu sampai terlihat benar-benar bersih dan mengkilap!  Memandang seluruh ruangan itu, Shen Yiyi kemudian teringat dengan suami busuknya. Biasanya, ketika CEO nya itu ada, pada jam-jam seperti ini, Shen Yiyi pasti sudah sibuk menyiapkan makanan, camilan, menyeduh kopi, dan bahkan menemani bosnya itu menghabiskan setiap menu yang disediakannya.Tetapi kali ini, semuanya nampak sedikit berbeda! Shen Yiyi yang biasanya sibuk itu, saat ini tidak bisa melakukan apapun karena Mu Shenan sedang berada di luar kota! Apalagi CEO nya itu belum juga memberikan pekerjaan lain seperti yang dijanjikannya dulu! Dalam keheningan di ruang suaminya itu, Shen Yiyi yang tidak bisa melakukan apa-apa itupun hanya bisa mengerucutkan bibirnya yang mungil itu dengan sangat bosan!Untuk itu guna menghilangkan kebosanannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
26
DMCA.com Protection Status