All Chapters of Agent Bayangan: Chapter 61 - Chapter 70
108 Chapters
Bab 61
Di luar, Denis turun dari mobilnya dan berjalan menuju toko, anak buahnya mengikuti dari belakang.Pintu toko itu terbuat dari kaca. Saat Denis hendak membukanya, pintu itu tiba-tiba terbuka sendiri. Ternyata Kim yang membukanya dari dalam.“Selamat datang, Tuan Tayson!” sambut Kim dengan ramah seraya membungkuk hormat pada Denis.“Apa Anda baik-baik saja, tuan? Tadi aku mendengar ada seseorang yang akan menyerang Anda dari balik telepon. Untuk itu saya menyuruh Drake dan beberapa pengawal lain untuk menyelamatkan Anda. Apa semua sudah selesai?” tanya Kim dengan nada cemas.Denis mengangguk sambil tersenyum. “Ya, Kim! Terimakasih banyak! Drake dan yang lain sekarang sedang mengurus mereka.”“Ahhh, syukurlah tuan. Aku tadi sangat khawatir!” Kim menghela napas lega.“Hehe! Aku tidak apa-apa Kim. Selain itu, apa benar ini toko paman Jake?”“Benar, tuan. Ini tokonya! Tuan J
Read more
Bab 62
“Tidak, paman. Pemerintah tidak mau semua penduduk di negara ini menjadi panik dan gempar jika mereka tahu soal penyerangan ini. Masalahnya, jika semua orang di negara ini tahu, dikhawatirkan organisasi YungZo akan langsung menyerang saat itu juga! Dari yang berhasil aku pahami, sepertinya organisasi YungZo mengirim mata-mata ke negara ini! Mungkin karena itulah pemerintah ingin kita mengurusnya secara diam-diam.”   Mendengar penjelasan dari Denis, Jake menunduk paham.   Beberapa saat kemudian, Jake kembali bertanya, “Terus, jika organisasi YungZo benar-benar menyerang, bagaimana kamu akan mengatasinya, Denis? Dari yang aku tahu, bukankah di Western Cily ada keluarga nenekmu?”   Denis menundukan kepala bingung. Sorot matanya menunjukan kekesalan.   “Iya! Di sana memang ada keluarga nenekku. Saat ini aku belum tahu rencana apa yang akan kulakukan nanti. Aku benar-benar tidak terima jika organisasi Yun
Read more
Bab 63
Denis tertidur pulas. Keesokan harinya, dia bangun pukul tujuh pagi dan menyadari kalau teman seasramanya sudah pada tiada. Mungkin William dan teman asramanya sengaja tidak membangunkan Denis karena tahu dia sedang kecapean. Denis kemudian bergegas bangkit dari tempat tidur lalu buru-buru mandi dan berganti pakaian. Tidak lupa, dia juga membawa baju ganti karena sepulang kuliah nanti dia akan langsung pergi ke SpringField untuk kembali berlatih. Saat sedang memilih-milih baju dalam lemari, Denis tidak sengaja menjatuhkan sesuatu dalam saku jaket sweater warna hitam yang waktu itu dia beli ketika di desa. Itu kartu black-gold pemberian kakaknya! Denis baru ingat lagi dengan kartu itu. Di dalamnya masih terdapat banyak uang setidaknya dua ratus lima puluh ribu dollar! Dia akan menggunakan uang itu untuk membeli senjata nanti. Denispun akhirnya membawa kartu black-gold tersebut sek
Read more
Bab 64
Mendengar pertanyaan Cindy, Salma hanya senyum lalu menjawab santai,“Dulu, ketika masih SMA. Kebetulan saat itu kita satu sekolah dan satu kelas. Selain itu, Denis juga berasal dari Western Cily.” Meskipun Salma sudah tahu identitas Denis, dia tidak menceritakannya pada mereka.“Hem, benar juga. Aku lupa kalau si Denis juga berasal dari Western Cily. Tapi, kenapa dulu kamu mau berpacaran dengan orang seperti dia? Kamu kan sangat cantik, pasti banyak dong pria-pria kaya yang menyukaimu,” ucap Vanie dengan nada sinis sambil menyilangkan tangan di dada. “Ahhh! Seandainya aku jadi kamu, aku pasti akan melupakan si miskin itu dan memilih berpacaran dengan pria kaya. Tak peduli mau tampan atau enggak, yang penting kaya! Di jaman sekarang hartalah yang paling penting Salma.”“Yap! Vanie benar! Sudahlah Salma, lupakan saja si Denis itu. Lagipula ini sudah pukul tujuh lebih. Tidak biasanya dia kesiangan begini.”Putri yang
Read more
Bab 65
“Heh! Dengar, ya!” Cindy menunjuk Denis geram. “Jangan mentang-mentang kau sudah putus dengan Salma dan kamu tidak menghargai perasaannya! Aku mengerti sekarang. Jadi, kemarin Salma menangis semalaman di asrama itu gara-gara kamu! Sialan!”“Hei, Denis!” Sekarang Vanie yang mendorong Denis. “Kau itu seharusnya bersyukur punya mantan secantik Salma! Jujur, aku heran kenapa Salma masih peduli denganmu. Heh! Lihat aku! Dia begini karena masih mencintaimu! Kamu ngerti gak, sih?”“Dasar lelaki tidak berguna!” ejek Vanie.Cindy, Vanie, dan Lydia merasa kasihan pada Salma. Bagaimanapun, Salma adalah teman mereka. Mereka tidak terima temannya disakiti oleh orang miskin seperti Denis.Sementara itu, wajah Salma sudah memerah. Dia menundukan kepala, sedih.Putri yang mengerti akan perasaan Salma, dia hanya bisa diam dan menatapnya dengan rasa iba. Putri bingung harus melakukan apa.Satu sisi,
Read more
Bab 66
Sementara itu, di luar Denis menuruni tangga dan berjalan menuju gerbang kampus. Denis menunggu Drake di depan gerbang sambil berdiri menghadap ke jalan raya. Di sekitar gerbang, banyak mahasiswa dari jurusan lain yang kebetulan ada di sana. Di antara mereka, ada satu pria yang keheranan melihat Denis. Bukankah saat ini belum waktunya pulang? Mau ke mana dia? “Ekhhemm ... Kayaknya ada yang mau bolos tuh! Tidak biasanya dia keluar jam segini!” teriak pria itu dengan nada keras, menyindir Denis. Mendengar teriakannya, sontak orang-orang di sana melihat ke arah Denis lalu memandangnya sinis. “Benar juga! Dia membawa tasnya lagi. Mau bolos ya? Hahaha! Bolos kok jam segini. Sekalian aja jangan kuliah!” timpal pria lain. “Hem, jangan dulu berpikiran begitu. Palingan dia mau ke warung di luar gerbang. Lagi lapar kali dia! Si Denis kan m
Read more
Bab 67
“I-Ini ... Dia pengawal keluarga Zero yang misterius!” “Oh, tuhan!” “Kenapa pengawal keluarga Zero ke sini!?” Semua orang menutup mulut tidak menyangka. Ya, mereka bisa tahu bahwa pemilik mobil itu adalah pengawal dari keluarga Zero karena melihat plat mobilnya yang berakhiran 699. Sebuah nomor plat cantik yang hanya dimiliki mobil-mobil pengawal keluarga Zero saja! Orang-orang sudah mengetahuinya. Meski demikian, ada keperluan apa pengawal dari keluarga terkaya misterius itu datang ke sini? Tentu mereka sudah tahu kalau pengawal keluarga Zero tidak akan keluar jika tanpa alasan tertentu! Mereka hanya keluar untuk mengawal anggota keluarga Zero atau menjalankan perintahnya saja. Semuanya penasaran. Detik berikutnya, seorang pria tinggi besar dan berotot keluar dari dalam mobil mewah tersebut. Pria itu menggenakan jas dan ka
Read more
Bab 68
Di dalam mobil, Denis terduduk lemas. Hatinya sama sekali tidak bisa tenang mengingat kejadian barusan banyak anak-anak kampus yang melihatnya. Mereka pasti akan memberitahu soal kejadian ini kepada mahasiswa lain dan mereka pasti akan bertanya kenapa dia bisa pergi dengan pengawal keluarga Zero. Termasuk William dan teman-teman seasrama, mereka pasti akan meminta penjelasan langsung dari Denis! ‘Haahhh ... gimana ini?' Denis mengacak-ngacak rambut merasa stres. Berapa lama berpikir, tetap saja dia tidak bisa menemukan alasan yang jelas untuk menjelaskan pada mereka nanti. Denis benar-benar bingung. Sebenarnya, Denis ini tife orang yang tidak suka memperpanjang urusan, apalagi soal yang rumit-rumit. Karena tidak mau diambil pusing, Denis akhirnya pasrah dan tidak peduli lagi ke depannya akan bagaimana. Lagian, soal identitas sudah tidak terlalu penting sekarang. Dan juga, dia sudah tidak menjal
Read more
Bab 69
Drake terkejut. Dia langsung ngerem mendadak dan memarkirkan mobil di pinggir jalan.Denis menunjuk ke arah tiga pria berpakaian hitam tersebut, kemudian Drake melihat ke arah yang di tunjuk Denis. Wajahnya seketika berubah.“Mereka anak buah Organisasi misterius, Tuan!” cetus Drake.“Hah! Sedang apa mereka?” tanya Denis.“Kelihatannya, mereka sedang menagih uang sewa! Aku pernah lihat kejadian seperti ini. Sepertinya pemilik toko itu tidak bisa membayar uang sewa dan sebagai gantinya, rumah, toko, beserta semua barang-barang dan harta yang mereka miliki akan di rampas!”Denis mengepalkan tangan, kesal.Dia benar-benar tidak menyangka akan langsung bertemu dengan orang-orang dari organisasi misterius. Terlebih dalam situasi seperti ini!Ini tidak bisa dibiarkan!“Ayo, tolong mereka Drake!”“Ah! Tunggu, tuan. Jangan ke sana!” teriak Drake, panik.Denis men
Read more
Bab 70
Mendengar itu, Gibs kaget sekaligus tidak terima. Berani sekali ada orang yang memanggilnya begitu. Apa orang itu tidak tahu siapa dia, hah?Gibs kemudian melihat ke arah sumber suara. Seorang pemuda tampan memakai jaket sweater warna hitam sekarang tengah memandangnya dengan tatapan tajam dan dingin.“Hei, anak muda! Siapa kau? Berani sekali kau memanggilku ‘botak'!” Gibs menggertakan gigi menatap pemuda itu dengan tajam.Pemuda itu mengerutkan kening. Emang benar dia botak, bukan? Apa ada yang salah?'’ pikirnya.Tentu saja pemuda itu adalah Denis.Denis tidak menghiraukannya dan segera berkata dengan nada mengancam, “Tak peduli siapa aku. Lepaskan mereka!”Gadis cantik dan wanita setengah baya itu tercengang menyadari kedatangan seorang pemuda dan langsung berbicara begitu pada tuan Gibs. Meski mereka senang ada yang membantunya, tapi, berani sekali pemuda ini mengganggu para anak buah Organisasi misteri
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status