Semua Bab THE BRIDAL SHOWER: Bab 11 - Bab 20
56 Bab
11. AIR MATA SEPASANG PENGANTIN BARU
Acara pernikahan mewah itu baru saja selesai.Para tamu undangan sudah kembali pulang ke kediaman masing-masing dan para keluarga pun sudah terlampau lelah hingga lebih memilih untuk beristirahat di hotel tempat acara pernikahan itu berlangsung.Sama halnya dengan kedua mempelai yang kini sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.Sebuah kamar yang telah dihias sedemikian rupa hingga menghadirkan kesan romantis dan manis.Selesai melepas sepatu dan kaus kakinya, Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya."Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengen
Baca selengkapnya
12. MALAM PERTAMA YANG MENGENASKAN!
Malam semakin larut.Keadaan sekeliling area kafe yang terletak di lobby hotel terlihat mulai sepi pengunjung.Lantunan musik mellow terdengar merdu, mengalun syahdu dan mendayu-dayu.Sudah satu jam berlalu pasca pertengkarannya dengan Mitha, Handaru bahkan masih bergeming di tempatnya duduk, di salah satu meja kafe yang terletak di ujung ruangan.Handaru sengaja mencari lokasi yang tersembunyi karena dirinya memang sedang ingin menyendiri.Pengakuan Mitha yang diucapkan wanita itu di malam pertama mereka layaknya sebuah bom dahsyat yang menghancur leburkan hati Handaru hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Harapannya melewati malam pertama yang indah dan menyenangkan kini berubah menjadi mimpi buruk.Handaru benar-benar tidak menyangka jika Mitha bisa tega membodohinya, menipunya, membohonginya!Kenapa Mitha?Kenapa kamu me
Baca selengkapnya
13. MIMPI
"Assalamualaikum, Halo Bu?" Sapa Mitha ditelepon saat panggilannya berhasil dijawab oleh sang Ibunda.Susah payah Mitha menahan suaranya agar tidak terdengar bahwa kini dia sedang menangis.Saat itu, Mitha sengaja mengasingkan diri ke toilet umum Bandara untuk bercakap sejenak dengan Ibunya sebelum dia pergi meninggalkan Indonesia."Waalaikum salam, Mitha? Ada apa sayang? Kamu masih di hotel bersama Handaru?" Tanya sang Ibu dari seberang.Satu tetes air mata Mitha meleleh lagi tanpa mampu dia tahan. Nyatanya, sang Ibu tidak tahu perihal rencana Handaru yang mengajaknya pergi meninggalkan Indonesia hari ini. Semua halnya diputuskan Handaru secara sepihak bahkan tanpa lelaki itu memperdulikan perasaan keluarga Mitha.Kenapa Mas Handaru jahat sekali?Ucap Mitha membatin."Hm, i-iya Bu. Ibu sedang apa?" Tanya Mitha kemudian setelah berhasil menyeka ai
Baca selengkapnya
14. WANITA BERNAMA ANGEL
Selesai menelepon sang Ibunda, Mitha membenahi sedikit penampilannya sebelum dia keluar dari toilet umum Bandara.Saat dia kembali ke lokasi di mana Handaru berada, Mitha sudah tak melihat keberadaan wanita berpakaian seksi yang tadi menjadi teman mengobrol suaminya.Mitha mengambil posisi duduk di sisi Handaru yang saat itu sibuk dengan ponselnya.Lelaki itu mulai bergeming dan tampak memasukkan ponselnya ke saku celana bahannya. Dia menoleh ke arah Mitha. "Sudah selesai? Apa saja yang kau bicarakan dengan Ibumu?" Tanya Handaru dengan suara dan sikapnya yang sedingin es.Mitha menelan salivanya satu kali sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan suaminya. "Aku hanya berpamitan saja," jawabnya singkat."Apa kau memberitahu ibumu tentang kejadian semalam?" Tanya Handaru lagi.Mitha menggeleng lemah, kepalanya menunduk saat tatapan tajam Handaru sama sekali tak beralih sediki
Baca selengkapnya
15. WAKTU BERLALU
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya Mitha dan Handaru pun sampai di lokasi yang akan menjadi tempat tinggal mereka untuk waktu yang belum bisa ditentukan. Sebuah rumah di Cambridge Place yang terletak di kawasan Victoria Road adalah sebuah jalan di Kensington, London, yang pada tahun 2015 dianggap sebagai jalan termahal di Inggris. Jalan ini membentang dari utara ke selatan dari mulai Kensington Road, Kensington High Street di dekat Istana Kensington dan Royal Albert Hall.Rumah mewah dengan dinding berplesteran putih megah itu terlihat lebih indah dari dalam.Rumah ini di desain dengan sangat baik, dengan ruang hiburan yang sangat bagus termasuk ruang tamu yang indah di lantai dasar yang ditinggikan dengan pintu Prancis yang mengarah ke teras.Mitha masih terkagum-kagum dengan keindahan da
Baca selengkapnya
16. HANCURNYA HARGA DIRI
Sudah hampir sembilan bulan berlalu, sikap dingin Handaru tak juga berubah. Seperti hidup sendirian, bahkan intensitas percakapan yang mereka lakukan di dalam rumah itu bisa terhitung jari. Semenjak usia kehamilannya yang semakin menua, Mitha memang memutuskan untuk pindah kamar tidur di lantai bawah karena dia merasa lelah jika harus bulak-balik naik turun tangga jika tetap memilih kamar di lantai atas. Sejak itu pula, intensitas pertemuan Mitha dengan Handaru semakin jarang. Hanya saat sarapan pagi meski tak pernah sarapan bersama, karena pada malam hari, Handaru lebih sering pulang larut malam sementara Mitha sudah tidur lebih dulu. 
Baca selengkapnya
17. PERASAAN YANG MENYIKSA
Handaru menatap langit kelam dari arah balkon sebuah apartemen elit di London. Sebuah botol beer bermerk tampak menemani lamunannya saat itu.Pertengkarannya dengan Mitha kemarin malam kembali terngiang dalam benaknya. Bayangan wajah Mitha yang berderai air mata saat mengetahui bahwa kini Handaru menjalin hubungan dengan wanita lain seolah menjadi siluet yang terus berputar dalam pikiran Handaru. Membuat perasaan bersalahnya kian berlipat ganda.Apakah sikapnya selama ini terhadap Mitha sudah keterlaluan? Bahkan di saat Mitha harus melewati masa-masa sulit di kehamilan pertamanya, Handaru tak pernah sekali pun menunjukkan perhatiannya sebagai seorang suami pada Mitha.Handaru terlalu larut dalam ego dan gengsi serta rasa cemburu yang membuatnya selalu kesal setiap kali melihat keadaan Mitha yang sedang mengandung anak lelaki lain.Jangankan untuk memberi perhatian, bahkan untuk sekadar menyentuh Mitha saja
Baca selengkapnya
18. PERTANDA
"Bagaimana? Apa ada kabar terbaru tentang wanita bernama Agnes itu?" Tanya Arsen saat keempat sahabat seperjuangannya bertandang ke kediamannya.Hari ini adalah hari libur nasional, Bagas, Tio, Alvin dan Roni berencana mengajak Arsen untuk keluar. Sudah sangat lama mereka tidak bersenang-senang bersama sejak Arsen mengundurkan diri dari dunia militer."Aku sudah menyeledikinya bahkan sampai meminta bantuan polisi setempat, tapi tetap saja hasilnya nihil. Seandainya saja wajah Agnes tertangkap kamera CCTV club, mungkin semua akan jadi lebih mudah bagi kita," jawab Roni yang memiliki usia paling tua di antara mereka."Apa mungkin wanita itu sudah membohongi kita tentang identitasnya?" Tanya Arsen mengemukakan kecurigaannya."Bisa jadi. Dan jika memang itu benar, tandanya, apa yang wanita itu lakukan terhadap Mitha, semua itu sudah direncanakan!" Tegas Alvin menambahkan.Kali ini tatapan Arsen tertuju pada Bagas. "Apa kau benar-benar tak bisa menginga
Baca selengkapnya
19. MEGA PROYEK
Pagi harinya, Mitha bangun kesiangan setelah sepanjang malam tadi dia tidur di dalam dekapan hangat sang suami.Jika sebelumnya, Mitha seringkali sulit tidur akibat faktor kehamilannya, tapi anehnya malam ini Mitha tidur begitu pulas.Bisa jadi, efek perasaan saking senang dan bahagianya, Mitha sampai terbawa-bawa mimpi, di mana dirinya dan Handaru beserta anak-anak mereka tengah bertamasya bersama ke sebuah tempat wisata yang sangat indah."Mas, kenapa aku tidak dibangunkan? Aku belum buat sarapan," ucap Mitha setengah kaget saat ditengoknya ke arah jam dinding, terlebih dilihatnya Handaru sudah rapi dengan seragam kantornya. "Lagipula, kau kan masih sakit?""Aku sudah baikkan. Sudah kau istirahat saja, biar aku sendiri yang buat sarapan nanti," jawab Handaru yang saat itu sedang berdiri di depan cermin sambil mengenakan dasi.Mitha sempat tertegun sejenak mendapati jawaban manis Handaru.
Baca selengkapnya
20. VIDEO MESSAGE
Waktu sudah beranjak sore, Handaru masih berkutat dengan pekerjaannya di kantor karena akhir-akhir ini pekerjaannya memang semakin menumpuk.Berulang kali dia melirik jam di tangannya, namun sepertinya putaran jam itu tak juga berubah. Padahal Handaru sudah sangat ingin bertemu dengan sang istri dan mengajak Mitha dinner romantis malam ini.Sebuah dering ponsel yang berbunyi membuyarkan konsentrasi Handaru dalam bekerja. Diraihnya ponsel itu untuk mengangkat panggilannya, namun Handaru malah terdiam begitu tahu siapa yang menelepon.Angel?Setelah berpikir sejenak, akhirnya Handaru memutuskan untuk mengangkatnya."Halo? Ndaru?" Sapa Angel di seberang."Ya, ada apa?" Tanya Handaru datar."Nanti malam mampir ya ke apartemenku. Kita makan malam bersama. Besok sore, aku harus kembali ke Indonesia," ucap Angel di telepon.Handaru kembali berpik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status